Apa itu cbm dalam pengiriman

Dalam transaksi pengiriman barang, jika cargo yang akan dikirim tidak terlalu banyak. Kebanyakan pemilik barang memilih untuk menggunakan pengiriman dengan metode LCL (Less Container Load) atau pengiriman melalui Udara. Pertanyaan yang sering muncul dari pengiriman LCL dan melalui udara adalah, ‘Bagaimana sih caranya menghitung CBM dan freight  ton?’.  Apalagi jika pemilik barang di kenakan biaya dengan perhitungan freight ton atau revenue ton.

Bagaimana menghitung CBM atau Freight Ton suatu barang?

Pertama kita perlu mengetahui apa sih cbm itu. CBM adalah singkatan dari CuBic Meter. Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui kubikasi atau volume suatu kargo. Metric ton sendiri merujuk pada berat suatu barang (1 MT=1000 Kg).

Freight ton atau revenue ton, bisa juga disebut w/m (weight measurement) adalah term yang digunakan untuk menentukan apakah  suatu cargo akan dikenakan penghitungan menurut berat atau volume. Yang digunakan adalah yang paling besar diantara keduanya.

Sekarang pertanyaannya adalah, ‘Bagaimana kita menghitung kubikasi suatu barang?’. Jika kita sudah mengetahui  dimensi suatu barang, kita bisa menentukan berapa kubikasinya.

Contoh:

1 Palet dengan dimensi : Panjang 3,2M X Lebar 1,2M X Tinggi 2,2M dan Gross Weight 10.2 Ton

Untuk mencari kubikasinya, kita hanya perlu mengalikan panjang, lebar, dan tingginya. Dan hasilnya adalah 8,448CBM.

Jika ongkos freight menggunkan revenue ton, maka  biaya yang akan ditagihkan adalah yang paling tinggi antara kubikasi dan berat.

Contoh :

Jika harga freight adalah USD 15/per freight ton

Maka perhitungan biaya nya adalah sebagai berikut :

8,448 CBM X USD 15 = USD  126.72

10.2 Ton X USD 15 = USD 153

Karena hasil perkalian berat yang lebih tinggi, maka harga freight yang akan ditagihkan adalah USD 153

Begitu juga sebaliknya jika cbm yang lebih tinggi maka cbm yang akan digunakan.

Ilustrasi Cara Menghitung Kubikasi dan Volume Barang. Foto: Pexels

Cara menghitung CBM barang alias kubikasi atau berat volume barang dapat dilakukan dengan mudah menggunakan rumus sederhana. Pada intinya cukup menggunakan rumus panjang, lebar, dan tinggi dari suatu barang.

Mengutip laman salah satu jasa pengiriman di Amerika UTS Express, CBM merupakan alat ukur yang digunakan untuk menentukan berat suatu barang pada layanan kargo. Biasanya, penghitungan kubikasi ini digunakan pada jenis pengiriman Less Container Load (LCL).

Dalam buku Circle of Logistics: Memahami Strategi dan Praktik Terbaik karya Zaroni (2019:2003), kubikasi merupakan volume ukuran barang, yang dihitung dengan panjang x lebar x tinggi. Satuan dari kubikasi disebut dengan cbm. Untuk menghitung cbm, digunakan rumus: Panjang x Lebar x Tinggi:1.000.000.

Kubikasi dalam Ekspedisi Pengiriman

Kubikasi dalam ekspedisi memiliki pengertian sebagai suatu konsep hitungan biaya berdasarkan volume barang untuk kebutuhan ekspedisi. Dalam hitungan ini, ukuran barang akan dikonversi terlebih dahulu menjadi berat, dan nantinya akan diubah menjadi biaya kirim.

Walaupun menggunakan konsep berat yang kemudian diubah menjadi biaya kirim, namun ini bukan berat asli barang yang diperoleh dari hasil penimbangan. Melainkan menggunakan hitungan berdasarkan volume barang tersebut yang dipengaruhi oleh ukuran panjang, lebar, dan tinggi suatu barang. Standar perhitungan kubikasi juga dibedakan berdasarkan akses darat, laut dan udara dengan layanan kargo .

Jika ingin menghitung berat volume dan kubikasi kamu bisa menggunakan rumus:

  • Cargo Darat = (p x l x t)/4.000

  • Cargo Laut = (p x l x t)/4.000

  • Cargo Udara = (p x l x t)/6.000

  • Rumus Kubik = (p x l x t)/1.000.000

Ilustrasi Cara Menghitung Kubikasi dan Volume Barang. Foto: Pixabay

1. Cara Menghitung Volume dan Kubikasi Pengiriman Barang

Fungsi Cubic Meter yang paling sering digunakan adalah untuk menghitung volume dan kubikasi pada perusahaan jasa pengiriman barang. Penghitungan dilakukan berdasarkan ukuran besar paket, tapi beratnya ringan. Cara ini digunakan untuk tiga jenis jalur pengiriman, yaitu lewat laut, udara, dan darat.

Jika kita ingin mengirim paket melalui udara, rumus pengukurannya adalah p x l x t :6000. Hasilnya kemudian dibulatkan. Sebagai contoh, 40 x 40 x 40 : 6000 = 10,6. Maka hasilnya dibulatkan menjadi 11 kg.

2. Cara Menghitung Kubikasi dan Berat Volume untuk Packing Kayu

Barang elektronik atau kaca yang mudah pecah memerlukan packing yang lebih aman yaitu dengan packing kayu. Berat volume diukur setelah dilakukan packing kayu, oleh karena itu jika kamu ingin menghitung secara manual, rumusnya adalah setiap ukuran panjang, lebar, dan tinggi dari barang sebelum dipacking kayu ditambah dengan 7 cm.

Sebagai contoh suatu barang mempunyai panjang 33 cm, lebar 23 cm, dan tinggi 23 cm melalui jalur darat. Maka perhitungannya menjadi (40 x 30 x30):4000= 18 kg

Semoga rumus perhitungan kubikasi ini dapat membantu, ya!

1 CBM muat berapa?

Pada dasarnya 1 CBM sama dengan 1 M3, dimana 1 M3 setara dengan 1.000.000 Cm3 atau 1 Cbm = 1m x 1m x 1 m = 1m3. Contoh misalnya saja panjang, lebar dan tingginya sekitar 10 cm, Maka 10 cm x 10 cm x 10 cm = 1000 cm3 atau setara dengan 0.001 M3.

Apa yang dimaksud CBM?

Apa Itu 1 Cbm? 1 Cbm juga sering disebut dengan 1 M3 atau dibaca satu meter kubik yang merupakan satuan volume dari suatu barang. Volume tersebut dihitung didasarkan dari 3 komponen yaitu panjang, lebar serta tinggi. Rumus perhitungan volume tersebut adalah panjang x lebar x tinggi dari barang.

Bagaimana cara menghitung CBM?

Satuan dari kubikasi disebut dengan cbm. Untuk menghitung cbm, digunakan rumus: Panjang x Lebar x Tinggi:1.000.000.

Berapa kg per CBM?

Untuk pengiriman udara, 1 CBM (CuBic meter) = 167 kg - ini disebut juga sebagai volume weight.