Apa fungsi dari sel saraf atau neuron sensorik Konektor dan motorik?

Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf. Neuron adalah komponen utama jaringan saraf pada semua hewan kecuali spons dan placozoa. Tumbuhan dan jamur tidak memiliki sel saraf.[1]

Apa fungsi dari sel saraf atau neuron sensorik Konektor dan motorik?

Sel saraf

Neuron biasanya dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan fungsinya. Neuron sensorik merespons rangsangan seperti sentuhan, suara, atau cahaya yang mempengaruhi sel-sel organ sensorik, dan mereka mengirim sinyal ke sumsum tulang belakang atau otak. Neuron motorik menerima sinyal dari otak dan sumsum tulang belakang untuk mengontrol segala sesuatu mulai dari kontraksi otot hingga sekresi kelenjar. Interneuron menghubungkan neuron ke neuron lain dalam wilayah otak atau sumsum tulang belakang yang sama. Ketika beberapa neuron terhubung bersama, mereka membentuk apa yang disebut sirkuit saraf.[2]

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.

Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain.[3] Apabila simpul dendrit mengalami kerusakan, maka seseorang tersebut akan mengalami kepikunan (jika terjadi di otak). Jika terjadi di organ lain, maka akan mengalami mati rasa.[4] Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. Pada ujung akhir dari akson terdapat sinapsis yang merupakan celah antara ujung saraf di mana neurotransmiter dilepaskan untuk menghantar impuls ke saraf selanjutnya atau organ yang dituju.

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut myelin yang dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf perifer yang berfungsi membentuk selubung myelin. Fungsi myelin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls.

 

Gambar Sel Saraf Sensorik dan Sel Saraf Motorik

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:[5]

1. Sel saraf sensoris.

2. Sel saraf motorik.

3. Sel saraf intermediet (interneuron).

Sel saraf sensorik

Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

Sel saraf motorik

Fungsi sel saraf motorik adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

Sel saraf penghubung

Sel saraf penghubung disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf penghubung menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.

  1. ^ Biga, Lindsay M.; Dawson, Sierra; Harwell, Amy; Hopkins, Robin; Kaufmann, Joel; LeMaster, Mike; Matern, Philip; Morrison-Graham, Katie; Quick, Devon (2019-09-26). "12.2 Nervous Tissue" (dalam bahasa Inggris). 
  2. ^ "Types of neurons". qbi.uq.edu.au (dalam bahasa Inggris). 2017-11-09. Diakses tanggal 2022-04-24. 
  3. ^ Arisworo, Djoko (2016). IPA terpadu (Biologi, Kimia, Fisika) untuk kelas IX. Bandung: PT Grafindo Media Pratama. hlm. 51–52. ISBN 9789797583316.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  4. ^ Ferdinand P, Fictor (2009). Praktis Belajar Biologi. Bandung: PT Grafindo Media Pratama. hlm. 152. ISBN 9789799177667.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ Surdijani, Dian (2007). Be Smart Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas IX. Bandung: PT Grafindo Media Pratama. hlm. 26. ISBN 9786020000602.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sel_saraf&oldid=21021469"

PorosIlmu.com - Tubuh manusia terdiri dari kumpulan aneka organ yang saling bekerja sama secara teratur. Keteraturan kerja dari organ dan sistemnya ini disebut sebagai sistem koordinasi. Untuk menjalankan sistem koordinasi dengan baik ini lah diperlukan adanya saraf.



Jadi, saraf merupakan suatu alat yang berfungsi untuk komunikasi tubuh baik intern atau extern tubuh, pengendali dan pengatur kerja alat – alat tubuh, serta pusat pengendali rangsangan. 

Sel – sel saraf dalam tubuh manusia ini juga disebut sebagai neuron. Dalam neuron, terdiri dari berbagai bagian yakni : dendrit, badan sel saraf, nerit / akson, selubung myelin, telodendron dan nuklues atau inti sel.



Apa fungsi dari sel saraf atau neuron sensorik Konektor dan motorik?





Secara umum, sel saraf dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk. Macam - macam sel saraf tersebut meliputi sel saraf sensorik (neuron sensorik), sel saraf motorik (neuron sensorik), dan sel saraf konektor (interneuron). Dengan penjelasan sebagai berikut :


1. Sel Saraf Sensorik (Neuron Sensorik)

Sel saraf sensorik berfungsi mengantarkan impuls atau rangsangan yang diterima dari alat indera menuju ke orak atau pusat saraf yang disebut sebagai sel saraf indera. Sel saraf sensorik pada intinya berkerja terkait dengan sensor atau rangsangan sehingga otak mengetahui bahwa tubuh telah mendapatkan rangsangan, baik rangsangan dari dalam tubuh sendiri atau dari luar tubuh.

Baca juga: Sistem Pernafasan Manusia

2. Sel Saraf Motorik (Neuron Motorik)

Sel saraf motorik berfungsi untuk membawa impuls (rangsangan) yang diperoleh dari otak menuju ke otot atau kelenjar tubuh. Sel saraf motorik juga disebut sebagai sel saraf penggerak. Pada intinya, sel saraf motorik ini berfungsi untuk menjalankan respon dari otak sehingga anggota tubuh dapat melakukan sesuai yang diinginkan oleh otak.


3. Sel Saraf Konektor (Interneuron)

Sel saraf konektor berfungsi sebagai penghubung atau perantara yang meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik. Karena fungsinya inilah sel saraf konektor juga disebut seagai sel saraf perantara atau sel saraf penghubung.

Jika diurutkan, urutan kerja saraf ketika tubuh menerima rangsangan hingga terdapat respon dari rangsangan tersebut, berawal dari sel saraf sensorik (menerima rangsang) – sel saraf konektor (menghubungkan rangsang) – sel saraf motorik (menanggapi rangsang).