Apa faktor yang menjadi perbedaan antara suku bangsa

Koropak.co.id, 26 August 2022 12:24:47

Eris Kuswara

Koropak.co.id, Jakarta - Tanggal 27 Agustus 1628 menjadi peristiwa bersejarah bagi Indonesia. Waktu itu terjadi penyerangan yang dilakukan pasukan pertama Kesultanan Mataram yang dipimpin Bupati Kendal, Tumenggung Bahureksa, untuk menyerang markas pasukan Belanda di Benteng Holandia, teluk Batavia.

Serangan yang dilakukan Kesultanan Mataram ke Batavia, pusat VOC di Kepulauan Nusantara, itu terjadi pada 1628 dan 1629-an dengan tujuan untuk mengusir VOC dari Pulau Jawa. Diceritakan, pada pengujung 1619-an, Sultan Agung merasa cemas setelah mendapatkan kabar bahwa VOC berhasil merebut Jayakarta dari Kesultanan Banten. 

Jayakarta itu kemudian diubah namanya menjadi Batavia, salah satu wilayah yang belum mampu ditaklukkan Kesultanan Mataram. Di sisi lain, fakta VOC yang terkenal memperbudak pribumi juga turut mengganggu pikiran Sultan Agung. 

Namun, sebelum Jayakarta berhasil ditaklukkan, sebelumnya VOC yang bermarkas di Kepulauan Banda, Ambon dan Kepulauan Maluku, mengirimkan utusannya untuk meminta izin kepada Sultan Agung guna membuka loji-loji dagang di pantai utara Mataram. 

Tawaran tersebut ditolak Sultan Agung dengan alasan ia meyakini jika VOC diberikan izin, maka perekonomian di pantai utara akan dikuasai VOC. Lantas, pada 1619, VOC berhasil menaklukkan Jayakarta dan memindahkan kantor pusatnya ke wilayah di pesisir Pulau Jawa tersebut.

Di tahun-tahun tersebut Kesultanan Mataram sedang berkonflik dengan Kesultanan Surabaya dan Kesultanan Banten. Menyadari kekuatan VOC yang begitu besar, Sultan Agung sempat berpikir untuk memanfaatkan VOC, sehingga pada 1621-an Mataram mulai menjalin hubungan dengan VOC. 

Kedua belah pihak juga saling mengirim duta besar. Akan tetapi VOC ternyata menolak untuk membantu Kesultanan Mataram saat  menyerang Surabaya. Akibatnya, hubungan diplomatik antara kedua belah pihak pun terputus. 

Setelah Surabaya berhasil jatuh ke tangan Mataram, sasaran Sultan Agung selanjutnya adalah Kesultanan Banten yang berada di ujung barat Pulau Jawa. Namun, untuk menaklukkannya, Sultan Agung harus terlebih dahulu mengatasi posisi Batavia yang menjadi "benteng" Kesultanan Banten.

Pada April 1628, Sultan Agung sempat mengirim Bupati Tegal, Kyai Rangga, ke Batavia sebagai utusan untuk menyampaikan tawaran damai dengan syarat-syarat tertentu. Upaya tak membuahkan hasil. Pihak VOC menolak tawaran damai, sehingga Sultan Agung memutuskan menyatakan perang dengan.


Baca: Kiprah VOC sejak Tiba di Nusantara, Bangkrut dan Jadi Hindia Belanda

Joko Darmawan dalam "Buku Sejarah Nasional Ketika Nusantara Berbicara" menuliskan, pada 1628-an, Kesultanan Mataram melakukan persiapan untuk menyerang Batavia. Pada 22 Agustus 1628, Tumenggung Bahureksa dari Kendal diberi titah oleh Sultan Agung untuk memimpin penyerbuan ke Benteng Belanda dengan mendaratkan 59 perahu berisi 900 prajurit ke teluk Batavia.

Di dalam kapal tersebut, armada Bahureksa juga membawa 150 ekor sapi, 5.900 karung gula, 26.600 buah kelapa, dan 12.000 karung beras untuk didagangkan di Batavia. Tentu saja alasan sebenarnya adalah sebagai perbekalan untuk menyerang benteng Batavia. 

Akan tetapi pihak Belanda merasa curiga. Di hari berikutnya, mereka menyetujui sapi tersebut diturunkan dengan syarat kapal Mataram hanya menepi satu demi satu. Di sisi lain, 100 prajurit bersenjata dari garnisun Kasteel (benteng) juga keluar untuk berjaga-jaga.

Di hari ketiga, tujuh lagi kapal Mataram muncul dengan alasan ingin meminta surat jalan dari pihak Belanda agar dapat berlayar ke Melaka yang saat itu berada di bawah kekuasaan VOC. Belanda pun memperkuat penjagaan di dua benteng kecil utara dan juga menyiapkan artilerinya. 

Kemudian di sore hari itu, dua puluhan kapal Mataram menurunkan pasukannya di depan Kasteel dan membuat Belanda terkejut. Sejumlah kapal Mataram lainnya juga  mendaratkan prajuritnya. Pasukan Mataram itu pun kemudian dihujani tembakan dari Kasteel.

Pada 27 Agustus 1628, Pasukan Mataram menyerang benteng kecil "Hollandia" di sebelah tenggara kota. Satu kompi pasukan Belanda berkekuatan 120 prajurit di bawah pimpinan Letnan Jacob van der Plaetten berhasil menghalang mereka, setelah pertempuran yang dahsyat. 

Selain itu, beberapa kapal Belanda juga datang dari Banten dan Pulau Onrust serta mendaratkan 200 prajurit. Hingga Kasteel tersebut akhirnya dipertahankan oleh 530 prajurit. Pada Oktober, pasukan Kesultanan Mataram dengan dipimpin Pangeran Mandurareja (cucu Ki Juru Martani) tiba dengan membawa 10.000 prajurit.

Perang besar pun terjadi di Benteng Holandia. Dikarenakan kurangnya perbekalan, Pasukan Mataram mengalami kehancuran. Menanggapi kekalahan yang dialami Kesultanan Mataram, Sultan Agung pun bertindak tegas. 

Pada Desember 1628, Sultan Agung mengirim algojo untuk menghukum mati Tumenggung Bahureksa dan Pangeran Mandurareja. Saat itu, pihak VOC menemukan 744 mayat orang Jawa berserakan dan sebagian tanpa kepala.

Silakan tonton berbagai video menarik di sini:

Jelaskan Faktor Penyebab Keberagaman Suku Bangsa di Indonesia.

Apa faktor yang menjadi perbedaan antara suku bangsa

Pembelajaranmu.com. Sahabat pendidikan sekalian dimanapun berada, pada kesempatan kali ini kita akan membahas 8 faktor penyebab keberagaman suku bangsa di indonesia.

Namun perlu kami ingatkan agar biasakanlah membaca hingga tuntas agar tidak salah paham dan gagal paham dalam mengartikan setiap penjelasan yang kam utarakan pada kesempatan kali ini yang kami rangkum sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan anda.

Untuk lebih singkat dan jelasnya mari kita sama - sama membaca dan memahami penjelasan singkat dibawah ini.

Apa yang menyebabkan keberagaraman suku bangsa dan budaya di Indonesia?

Beberapa faktor yang menjadi penyebab keberagaman suku dan bangsa di Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut.

- Faktor geografis/letak geografis.

- Keadaannya sebagai negara kepulauan.

- Faktor kondisi alam.

- Faktor komunikasi dan trasnportasi.

- Faktor penerimaan masyarakat terhadap perubahan.

- Faktor sejarah.

- Faktor agama.

- Faktor kebudayaan asing.

Itulah beberapa faktor penyebab perbedaan suku bangsa indonesia yang harus kamu ketahui dan untuk jelasnya kita akan coba mengurai penjelasannya biar lebih jelas lagi.

1. Faktor Geografis atau Letak Geografis.

Negara indonesia berada di lokasi geografis yakni diantara samudera pasifik dan samudera indonesia dan juga berada diantara dua benua yaitu benua asia dan benua australia yang menjadikan indonesia sebagai jalur perdagangan internasional.

Dengan aktifitas lalu lintas pedagangan yang terjadi selama berabad-abad lamanya maka tidak hanya komuditas yang menjadi pengaruh utama melainkan pula pengaruh budaya asing terhadap budaya indonesia.

Bangsa asing yang berbeda ras dengan bangsa indonesia yang menetap di indonesia mengakibatkan kemajemukan ras, agama dan bahasa. Selain itu, dengan ribuan pulaunya, indonesia juga memiliki luas wilayah yang cukup besar dan berpengaruh.

Hal tersebut dapat mempengaruhi keberagaman wilayah sehingga dapat melahirkan keberagaman terhadap suku, budaya, ras dan antargolongan. Kondisi inilah yang menimbulkan perbedaan pada keberagaman suku bangsa di Indonesia.

2. Keadaan Sebagai Negara Kepulauan Terbesar.

Disbut negara kepaualan sebab indonesia memiliki ribuan pulau yang tentunya terpisah-pisah yang menyebabkan terhambatnya hubungan antar masyarakat dari pulau yang berbeda-beda tersebut.

Disetiap pulau tersebut masyarakatnya mengembangkan budaya masing-masing berdasarkan pada tingkat kemajuan serta faktor lingkungan masing-masing sehingga terdapat kebudayaan yang menjadi sangat beragam.

3. Faktor Kondisi Alam.

Selain kebegaraman suku bangsa faktor penyebab keberagaman suku bangsa di Indonesia juga diakibatkan oleh faktor kondisi alamnya.

Suku dengan kondisi alam yang mendukung sektor pertanian memiliki ciri khas budaya agraris yang tentunya berbeda jauh dengan suku dengan kondisi alam yang berada di pesisir.

4. Kondisi Transportasi dan Komunikasi.

Dengan adanya transportasi maka hal tersebut membuat interaksi antar manusia semakin mudah dimana salah satu jenis trasportasi tersebut yakni trasnportasi laut dan udara yang menjadi penghubung antara satu pulau dengan pulau lainnya.

Semakin mudah interaksi dengan suku lain di pulau lainnya maka akan semakin besar pula keberagaman budaya tersebut akan berkembang.

5. Penerimaan Masyarakat Terhadap Perubahan Yang Terjadi.

Penerimaan masyarakat terhadap perubahan yang ada membuat akulturasi sosial dan budaya. Akulturasi sendiri merupakan suatu proses sosial yang muncul akibat suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari budaya asing.

Kebudayaan asing ini lambat laun memengaruhi dan diterima yang kemudian diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur budaya asli dari kelompok tersebut.

Sedangkan proses sosial merupakan hubungan timbal balik antar individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok maysarakat berdasarkan potensi atau kekuatan masing-masing.

6. Faktor Sejarah.

Sejarah juga menjadi faktor keberagaman perbedaan suku bangsa di Indonesia sebab suku bangsa merupakan kelompok sosial dalam sistem sosial dan budaya yang memiliki arti tersendiri yang dikarenakan adanya garis keturunan, adat, agama, bahasa dan lainnya.

Dalam hal etnik, setiap kelompok dalam hal sejarah bisa memiliki kesamaan termasuk dalam hal bahasa, sistem nilai, adat istiadat, tradisi dan lainnya.

7. Faktor Agama.

Berbagai jenis ajaran agama juga menjadi salah satu faktor keberagaman tersebut dilihat dari terdapatnya beberapa agama yang berkembang di Indonesia seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik, Protestan, Kong Hu Chu.

Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia sebab masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme sebagai bentuk sikap religius dan menjadi simbul keberagaman suku bangsa Indonesia itu sendiri.

8. Faktor Budaya Asing.

Setiap manusia terdapat ciri-ciri yang berbeda seperti bentuk fisik, warna kulit, bentuk rambut, hingga warna mata dan warna rambut dan lainnya.

Tak terkecuali di Indonesia, juga memiliki perbedaan dari hal tersebut yang di sebabkan karena masuknya bangsa asing yang menetap di Indonesia dan mengahsilkan keturuan di Indonesia.

Selain itu, budaya yang mereka bawa juga perlahan - lahan dicernah dan menyebabkan pencampuran budaya yang akhirnya terciptahalan suatu keberagaman yang tadinya terdapat menjadi dua akhirnya di satukan.

Nah.. itulah beberapa penjelasan singkat tentang hal yang menyebabkan keberagaman atau perbedaan suku bangsa di Indonesia yang bisa kami jelaskan pada kesempatan ini. Semoga dapat memberi manfaat bagi kita semua dan terimakasih.