Ciri-Ciri Bahasa Iklan Yang Baik Show Ciri-Ciri Bahasa Iklan Yang Baik dan Menarik – Iklan merupakan segala bentuk kegiatan untuk menawarkan barang atau jasa kepada masyarakat umum. Salah satu faktor penting dalam pembuatan iklan adalah menggunakan bahasa yang menarik. Lalu, seperti apa ciri-ciri bahasa iklan yang baik dan menarik? Bahasa yang digunakan pada iklan umunya bersifat mendorong orang agar terpengaruh untuk melakukan atau menggunakan sesuatu yang diiklankan. Tujuannya tak lain untuk mencari perhatian dari masyarakat. Contoh bahasa iklan yang menarik pada salah satu penjualan produk mobil seperti “Avanza, Tercipta Untuk Indonesia”. Hal itu bukan berarti mobil Avanza tidak dijual untuk orang selain Indonesia, melainkan menggunkan bahasa untuk mempromosikan di Indonesia agar menarik perhatian yang membacanya. Nah, untuk mengetahui seperti apa bahasa iklan yang yang baik, simak pembahasannya berikut ini. Ciri-Ciri Bahasa Iklan Yang Baik dan MenarikBerikut merupakan beberapa ciri-ciri bahasa yang digunakan dalam pembuatan iklan. Sehingga menghasilkan iklan yang baik dan menarik, diantaranya yaitu:
Dalam pembuatannya, suatu iklan pasti akan dibuat dengan menggunakan bahasa yang semenarik mungkin agar orang yang melihatnya akan terbujuk dan terpengaruh untuk melakukan dan menggunakan sesuatu yang ditawarkan. Durasi penyebarannya, suatu iklan biasanya hanya membutuhkan waktu yang tak lama, sehingga bahasa yang mudah dipahami sangat tepat untuk mewakili pesan yang disampaikan pada iklan. Baca Juga : Jenis - Jenis Angin Beserta Penjelasannya Bahasa iklan bersifat persuasif, artinya selalu menggunakan kalimat iklan yang berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya adalah membujuk, mengajak atau mempengaruhi khalayak umum agar melakukan ajakan dalam iklan tersebut. Bahasa iklan bersifat komunikatif, artinya kalimat iklan harus menggunakan kata-kata yang singkat, jelas, padat, mudah dimengerti dan dipahami. Tujuannya adalah memberikan informasi singkat yang merupakan inti dari pesan. Namun, terkadang bahasa iklan yang digunakan tidak bernalar atau tidak menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Penyusunan kata-kata pada rangkaian kalimat iklan harus mampu menonjolkan inti dari sebuah merek, produk, atau entitas yang diiklankan. Dalam menyampaikan sebuah ide pikiran di dalam suatu bahasa, pembuat iklan harus menguasai aturan-aturan yang berlaku. Seperti tata bahasa, idiom, kaidah bahasa, konotasi atau nuansa dari sebuah kata, dan sebagainya. Kata-kata yang digunakan di dalam teks iklan harus jelas, singkat, komunikatif, dan bersifat menyampaikan pesan yang diiklankan. Hal itu disebabkan ada durasi penayangan yang harus dipenuhi sesuai biaya pengiklanan. Bahasa iklan haruslah bermakna dan bertenaga gerak, artinya adalah bahwa bahasa yang dipergunakan di dalam iklan harus memiliki komposisi kata-kata yang mampu menggerkan khalayak umum untuk melakukan atau menggunakan sesuatu yang diiklankan. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan waktu selama masa promosi atau penawaran iklan masih berlangsung. Baca Juga : Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku Beserta Contohnya Demikianlah informasi mengenai bahasa iklan yang baik dan menarik dalam dunia periklanan. Semoga bermanfaat. Baca Lagi : Jenis – Jenis Periklanan Menurut Para Ahli
Iklan adalah sebuah konsep yang sudah tidak lagi asing bagi masyarakat, Ada berbagai ciri-ciri bahasa iklan yang membuat iklan begitu berbeda jika dibandingkan dengan penggunaan bahasa untuk kepentingan lain, seperti percakapan dan pendidikan. Dan inilah yang membuat keberadaan iklan begitu mudah diterima di tengah-tengah aktivitas masyarakat. Istilah iklan atau advertising sendiri berakar dari bahasa Yunani yang berarti menggiring orang pada suatu gagasan. Sementara pengertiannya secara menyeluruh merupakan segala bentuk aktivitas untuk mempromosikan dan menghadirkan barang, ide, atau jasa bukan secara pribadi dan dibiayai oleh spnsor tertentu. Wujud dari iklan sendiri merupakan sebuah informasi nonpribadi yang disajikan mengenai suatu merek, perusahaan, produk, maupun toko yang tersedia dengan kompensasi dalam nominal tertentu. Maka, dapat disimpulkan bahwa iklan adalah sebuah proses komunikasi yang tujuannya adalah untuk membujuk serta menggiring orang untuk melakukan tindakan yang memberikan keuntungan bagi si pembuat iklan.
Bahasa Iklan dan Ciri-CirinyaMenarik adalah salah satu karakteristik iklan. Dan sifat ini dapat dipenuhi dengan penggunaan bahasa yang dapat memancing respon atau tanggapan dari audiensnya. Dalam mempromosikan diri, sebuah entitas, merek, atau produk harus mampu menempatkan citranya agar dapat masuk ke dalam benak atau pikiran konsumen. Selain itu, ada beberapa atribut yang harus disorot di dalam konten iklan, seperti harga, kategori produk, kualitas, dan persepsi orang yang melihatnya (dari sisi perspektif kesan pertama dari orang yang melihat iklan tersebut). Karena itulah bahasa yang digunakan di dalam konten iklan wajib memiliki kemampuan untuk menarik, menggugah, mengidentifikasi, memberikan perasaan kebersamaan, serta mengomunikasikan pesan kepada masyarakat secara kooperatif. Dan untuk memenuhi kemampuan tersebut, bahasa iklan memiliki ciri-ciri sebagai berikut di dalam struktur kata serta penulisannya :
Bahasa iklan yang dipergunakan juga berbeda jika media iklan yang digunakan pun berbeda. Misalnya, jenis kata dan gaya bahasa untuk iklan surat kabar akan berbeda jika dibandingkan dengan iklan yang didesain untuk disiarkan di radio atau ditayangkan di televisi. Sebab, iklan untuk surat kabar akan menonjolkan indera penglihatan dan dapat diamati dalam waktu lama. Sementara itu, iklan radio akan mengutamakan indera pendengaran dan iklan televisi akan mengutamakan gabungan antara indera penglihatan dengan indera pendengaran. Apalagi, baik iklan radio maupun iklan televisi memiliki durasi yang terbatas sehingga tidak dapat disimak dalam waktu lama, apalagi terus-terusan. Bahasa yang digunakan di dalam iklan juga harus mampu mengarahkan audiens yang menjadi target untuk membeli, menggunakan, atau bahkan beralih ke produk atau merek yang diiklankan. Jelas saja, pengiklan juga harus memperhatikan apakah produk yang diiklankan merupakan produk baru atau produk lama. Sebab, hal ini akan sangat memengaruhi jenis serta gaya bahasa yang digunakan. Pun halnya dengan audiens yang menjadi target merek atau produk tersebut. Jenis-Jenis dan Pedoman KebahasaanTerkait dengan aspek kebahasaan, rupanya ada dua jenis bahasa yang pengiklan juga harus bedakan. Kedua jenis bahasa tersebut merupakan bahasa normatif dan bahasa deskriptif. Kemudian, kedua jenis tersebut juga masih memiliki bermacam laras bahasa komunikasi yang harus diperhatikan pula. Misalnya adalah :
Selain laras bahasa yang harus mendapatkan perhatian, ada pula pedoman kebahasaan yang dipergunakan untuk bahasa iklan. Misalnya:
Penulisan Konten IklanDalam menulis sebuah naskah untuk iklan, menguasai tata bahasa yang benar adalah sebuah kewajiban. Dan untuk iklan dalam bahasa Indonesia, pembuat iklan harus menguasai Ejaan yang Disempurnakan atau EYD. Tujuannya adalah agar makna di dalam iklan dapat ditangkap oleh audiens yang menjadi target iklan.
Prinsip-Prinsip Bahasa IklanPada dasarnya, bahasa iklan memiliki beberapa prinsip yang wajib dipenuhi. Yaitu:
Apabila Anda sedang mencari rekan untuk mengiklankan merek, perusahaan, atau produk, Arfadia adalah pilihan yang tepat. Terutama untuk iklan digital. Arfadia sudah berpengalaman di dunia pemasaran digital selama lebih dari delapan tahun dan melayani berbagai klien, termasuk klien besar seperti perusahaan nasional dan kementerian. Maka, Anda sudah tidak perlu lagi meragukan reputasi serta kualitasnya. Dengan jargon “Spark Creativity and Innovative Solutions”, Arfadia menjamin layanan pemasaran digital secara penuh, mulai dari pemasaran marketing, branding, dan iklan video. |