Apa arti penggalan quran surah al maidah ayat 2 ini wala ta awanu alal ismi wal

Jakarta -

Surat Al Maidah ayat 2 di dalam tafsir Kementerian Agama RI disebutkan berisi hukum-hukum Allah SWT tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji. Seperti cara melakukan tawaf, sa'i juga tempat-tempat untuk mengerjakan rukun ibadah haji yakni Kakbah, safa dan marwah.

Berikut Surat Al Maidah ayat 2, Arab, latin, dan artinya:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ - ٢


Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.


Prof. Dr. Haji Abdul Malik Abdul Karim Amrullah yang akrab disapa Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar jilid 3 menjelaskan bahwa saat mengerjakan ibadah haji atau umrah di tanah suci, umat Islam terikat oleh sejumlah peraturan yang tidak boleh dilanggar. Kata sya'air dalam Surat Al Maidah ayat 2 artinya pilar-pilar keagamaan yang oleh Ibnu Abbas ditafsirkan dengan kegiatan Manasik, yakni rukun syarat haji yang harus dipenuhi.

"Misalnya memulaiibadat Haji dengan melekatkan pakaian Ihram di batas perbatasan memulainya, yang dinamai Miqat. Tidak boleh mencukur rambut, tidak boleh mendekatiisteriselama belum selesai Wuquf di Arafah atau Mabit (bermalam) di Muzdalifah dan seterusnya. Barulah kita bebas dari lingkungan Sya'a-ir apabila kita telah Tahallul," tulis Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar jilid 3 yang dikutip Tim Hikmah detikcom.

Disebutkan dalam tafsir Kementerian Agama RI, Surat Al Maidah ayat 2 menjelaskan tentang lima larangan yang tidak boleh dilanggar oleh orang beriman. Pertama, larangan melanggar peraturan Allah SWT terkait pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Kedua, larangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram yakni bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab.

Ketiga, larangan mengganggu binatang-binatang hadyu, seperti unta, lembu, kambing, biri-biri dan sejenisnya yang dihadiahkan kepada Kakbah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih di tanah haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin. Keempat, larangan mengganggu qalaid yaitu binatang-binatang hadyu (kurban), yang sudah dikalungi dengan tali, yang menunjukkan bahwa binatang itu dipersiapkan secara khusus untuk dikurbankan dan dihadiahkan kepada Kabah.

Kelima, larangan menghalangi dan mengganggu orang yang mengunjungi Baitullah untuk mencari karunia (rezeki) Allah seperti berdagang dan mencari keridaan-Nya, yaitu mengerjakan haji dan umrah.

Di bagian akhir Surat Al Maidah ayat 2 menjelaskan tentang kewajiban orang-orang mukmin untuk tolong-menolong sesama mereka dalam berbuat kebaikan dan bertakwa, untuk kepentingan dan kebahagiaan mereka. Orang mukmin dilarang tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran serta memerintahkan supaya tetap bertakwa kepada Allah agar terhindar dari siksaan-Nya yang sangat berat.

(nwy/erd)

Wala ta'awanu alal ismi wal udwan merupakan penggalan dari dari surat Al-Ma'idah ayat 2. Lebih tepatnya adalah, "Yaa ayyuhallażiina aamanu laa tuhillu sya'aa`irallaahi wa lasy-syahral-haraama wa lal-hadya wa lal-qalaa`ida wa laa aammiinal-baital-haraama yabtaguna fadlam mir rabbihim wa ridwaanaa, wa iżaa halaltum fastaadu, wa laa yajrimannakum syana`aanu qaumin an saddukum 'anil-masjidil-haraami an ta'tadu, wa ta'aawanu 'alal-birri wat-taqwaa wa laa ta'aawanu 'alal-ismi wal-'udwaani wattaqullaah, innallaaha syadiidil-'iqaab".

Apa arti penggalan quran surah al maidah ayat 2 ini wala ta awanu alal ismi wal

Sedikit penjelasan tentang surat Al-Ma'idah, surat Al-Ma'idah merupakan surat Madaniyah atau surat yang diturunkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Surat Al-Ma'idah adalah surat ke 5 dalam Al-Qur'an, terdiri atas 120 ayat, tepatnya pada Juz 6 (ayat 1-82) dan Juz 7 (ayat 83-120). Dinamakan Al-Ma'idah yang dalam bahasa arab berarti hidangan karena memuat kisah para  pengikut setia Nabi Isa meminta kepada Nabi Isa agar Allah menurunkan untuk mereka Al-Ma'idah (hidangan makanan) dari langit (yang ada pada ayat 112).

Selain itu, Al-Ma'idah juga disebut Al-Uqud (perjanjian), karena kata itu terdapat pada ayat pertama surat ini, di mana Allah menyuruh agar hamba-hamba-Nya memenuhi janji terhadap Allah maupun perjanjian-perjanjian yang mereka buat terhadap sesamanya. Mempunyai nama lain juga Al-Munqidz (yang menyelamatkan), sebab pada bagian akhir surat ini memuat kesaksian Isa Al-Masih terhadap kaum pengikutnya.

Wala ta'awanu alal ismi wal udwan merupakan penggalan dari dari surat Al-Ma'idah ayat 2. Berikut ini  arab dan artinya

وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ

Latin : wa laa ta'aawanu 'alal-ismi wal-'udwaani

dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

Dan berikut ini merupakan surat Al-Maidah ayat 2 arab dan artinya

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُحِلُّوا۟ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ وَلَا ٱلشَّهْرَ ٱلْحَرَامَ وَلَا ٱلْهَدْىَ وَلَا ٱلْقَلَٰٓئِدَ وَلَآ ءَآمِّينَ ٱلْبَيْتَ ٱلْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَٰنًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَٱصْطَادُوا۟ ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ أَن تَعْتَدُوا۟ ۘ وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

Latin : Yaa ayyuhallażiina aamanu laa tuhillu sya'aa`irallaahi wa lasy-syahral-haraama wa lal-hadya wa lal-qalaa`ida wa laa aammiinal-baital-haraama yabtaguna fadlam mir rabbihim wa ridwaanaa, wa iżaa halaltum fastaadu, wa laa yajrimannakum syana`aanu qaumin an saddukum 'anil-masjidil-haraami an ta'tadu, wa ta'aawanu 'alal-birri wat-taqwaa wa laa ta'aawanu 'alal-ismi wal-'udwaani wattaqullaah, innallaaha syadiidil-'iqaab (QS. Al-Maidah:2)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada suatu kamu karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. Al-Ma'idah:2)

2. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menghalalkan hal hal yang dilarang oleh Allah, yang kalian perintahkan-Nya menghormatinya, dan jauhilah larangan larangan irham, seperti memakai pakaian yang berjahit, serta hindarilah laranagan larangan tanah haram, seperti berburu binatang. Janganlah kalian melakukan peperangan di bulan-bulan haram (Zulakaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab). Janganlah kalian menghalalkan (menganggu) binatang binatang hadyu (semebelihan) yang disembelih di tanah suci dengan cara merampasnya atau semacamnya, atau menghalang halanginya agar tidak sampai ke tempat penyembelihannya. Janganalh kalian menghalalkan binatang binatang hadyu yang diberi kalung sebagai tanda bahwa binatang itu adalah binatang hadyu. Dan janganlah kalian menghalalkan (mengganggu) orang orang yang sedang pergi ke Baitullah yang suci untuk mencari keuntungan dari perdagangan dan mengharap rida Allah. Apabial kalian telah selesai bertahul dari ihram haji atau umrah, dan telah keluar dari tanah haram, maka berburulah jika kalian mah. Dan jangan sekali kali kebencian kalian kepada suatu kaum, karena mereka telah menghalang halangi kalian dari Masjidilharam, mendorong kalian untuk berbuat sewenang wenang dan tidka berlaku adil kepada mereka. Dan tolong menolonglah kalian wahai orang orang mukmin dalam mengerjakan apa yang diperintahkan kepada kalian dan meninggalkan apa yang terlarang bagi kalian. Dan takutlah kalian kepada Allah dengan senantiasa patuh kepada-Nya dan tidak durhaka kepada-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakeras hukuman-Nya kepada orang yang durhaka kepada-Nya, maka waspadalah terhadap hukuman-Nya.

Itulah penjelasan tentang Wala ta'awanu alal ismi wal udwan yang ternyata merupakan penggalan dari surat Al-Maidah ayat 2. Sekian penjelasan kali ini, semoga bermanfaat.


Page 2

Apa arti penggalan quran surah al maidah ayat 2 ini wala ta awanu alal ismi wal

Waidza Batostum Batostum Jabarin Waidza batostum batostum jabarin merupakan ayat ke 130 dari surat Asy-Syu'ara. Lebih tepatny…