Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu adalah arti

Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu adalah arti

Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu adalah arti

The Holy Quran is complete

Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu adalah arti

Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu adalah arti

Recitations and suras in the voice of

Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu adalah arti

Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu adalah arti

Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu adalah arti

Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu adalah arti

Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu adalah arti

Beriman Kepada Allah

Beriman kepada Allah adalah percaya bahwa Allah itu :

  1. Ada
  2. Hidup
  3. Tidak Berpermulaan
  4. Kekal (tidak berkesudahan)
  5. Tunggal
  6. Segala sesuatu bergantung kepadaNya
  7. Berkuasa
  8. Berkemauan
  9. Melihat
  10. Mendengar
  11. Tidak ada yang sama denganNya
  12. Sempurna

Singkatnya, wajib kita percaya bahwa Allah mempunyai sifat-sifat yang baik dan mulia, jauh dari sifat-sifat yang tidak baik dan tercela.

Dalil Segala sesuatu bergantung kepada Allah

Menurut Al Qur'an

Kita wajib percaya bahwa Allah itu Shamad artinya segala sesuatu bergantung (berkehendak dan perlu) kepadaNya, sedang Ia tidak berkeperluan kepada siapapun.

Firman Allah :

اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

Artinya : Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. (Q. Al Ikhlash 2 dan 3).

اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

 Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). (Q. Al Baqarah 255).

Ringkasan

Ayat yang pertama menunjukkan bahwa Allah itu tempat sekalian makhluk bergantung dan Allah itu tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Ayat yang kedua menunjukkan, bahwa Allah itu hanya Satu, Allah itu Hidup dan Allah itu Kekal, yakni terus menerus mengurus semua makhluk yang Ia ciptakan.

Dalil Segala sesuatu bergantung kepada Allah

Menurut Pikiran

Mengenai Allah, telah kita ketahui bahwa sekalian makhluk ini tidak bisa ada melainkan dengan diadakan oleh Allah, tidak bisa hidup makhluk melainkan dengan diberi nyawa olehNya, tidak bisa dapat makanan dan minuman kalau tidak disediakan olehNya, tidak bisa dapat kebaikan melainkan dengan kehendakNya. Singkatnya di setiap masalah yang kita hadapi, kita perlu memohon petunjuk kepadaNya.

Oleh sebab itu, kita berkata dan percaya bahwa Allah itu tempat segala sesuatu bergantung dan Allah tidak bergantung atau berkehendak kepada siapa-siapa, karena kalau Ia berkehendak atau bergantung kepada siapa-siapa, tentulah tidak dapat dianamakan Dia Tuhan atau Allah, hanya bisa dinamakan Dia makhluk seperti kita.

Daftar Pustaka


A. Hassan. (1999). Pengajaran Sholat. Bandung : CV. Diponegoro.

Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu adalah arti

Sabtu, 22 Oktober 2022 | 13:44 WIB


Page 2


Page 3

Dia lah Allah Tempat Bergantung Katakanlah: &"Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (QS. Al-Ikhlas:1-2)

Yang Bergantung Kepada-Nya segala sesuatu .. Yang sempurna dalam nama dan sifat-Nya, yang tidak ada dari-Nya kekurangan

Yang Bergantung Kepada-Nya segala sesuatu .. Yang Maha Kaya, yang setiap orang butuh kepada-Nya sedang Dia tidak butuh kepada siapapun Dia memberi Makan dan tidak diberi makan (Qs. Al-An`am:14)

Yang Bergantung Kepada-Nya segala sesuatu Dzat yang semua makhluk tertuju kepada-Nya dalam setiap kebutuhannya, keterdesakannya, dan keadaannya, karena Dia memiliki kesempurnaan yang mutlak dalam dzat-Nya, nama-Nya, sifat-Nya dan perbuatan-Nya

Yang Bergantung Kepada-Nya segala sesuatu .. Rabb Yang Mengatur, Penguasa yang Menyuruh

Yang Bergantung Kepada-Nya segala sesuatu .. Hati menghadap kepada-Nya dalam kebutuhannya, Maka Dia memberinya dan tidak melarangnya, meminta kepada-Nya dalam kebutuhannya, maka Dia mengeluarkan dia dari kesulitannya dan mengabulkan doanya, berdoa kepada-Nya orang-orang yang sudah putus dengan-Nya, lalu Dia menyambung kembali dengan mereka, orang-orang yang takut berharap kepada-Nya lalu Dia memberikan keamanan kepada mereka, orang-orang yang bertauhid berharap kepada-Nya lalu Dia mengabulkan harapan itu, orang-orang yang tertimpa musibah berdoa kepada-Nya lalu Dia selamatkan mereka, para hamba-Nya tunduk kepada-Nya lalu Dia angkat derajat mereka Maha Suci Allah

Dia lah Allah Yang Bergantung Kepada-Nya segala sesuatu

Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu adalah arti

Jawaban:

berarti tidak ada lagi siapa pun atau apa pun di atas-Nya, dimana semua makhluk melabuhkan seluruh pengharapan dan keperluan mereka. Dialah puncak tertinggi, harapan terakhir, satu-satunya yang senantisa bisa diandalkan pada saat semua telah menyerah. Dan, sungguh siapa saja yang bersandar kepada-Nya tidak akan kecewa.

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

“Allahush Shomad”  artinya , Allah tidak butuh terhadap sesuatu. Sebaliknya, segala sesuatu  butuh pada-Nya. Dia yang dituju oleh setiap hamba saat mereka berada dalam kesempitan . inilah  yang dimaksud dengan kebutuhan mutlak sepanjang waktu, Dia  yang dituju saat ada kebutuhan. Dialah Dzat yang tidak butuh pada  yang lain.

Sobat. Jagalah perintah-perintah-Nya, jauhi segala larangan-Nya, niscaya Dia  akan menjagamu dalam  segala tindak-tandukmu. Jika Allah telah menjagamu, maka kau dapat mengatasi dunia  dan perhiasannya, serta berserah diri pada Tuhan Pencipta dunia yakni Allah SWT.

Ketahuilah, bahwa jiwamu  adalah  titipan  dari-Nya, karenanya kau harus menjaganya  dengan menyerahkannya kepada Allah, layaknya seorang mukmin dan hamba. Buanglah  sikap putus asa  dengan pisau amal dan keyakinan  kepada Allah. Potong pula dengan pisaumu tali temali  nafsu syahwat, kemudian sambunglah dengan  tali temali  keimanan. Cangkullah  tanah  kering kerontang di hatimu, lalu tebarkan  dan semaikan  benih  keimanan di  atasnya. Gunakan Al-Quran  sebagai bantuan, sebab ia  adalah  dalil  terbaik untuk menunjuki jalanmu.

Sobat. Rasulullah Saw  bersabda, “ Allah  pasti  akan  menghitung  setiap makhluk-Nya  sekali hitungan.”  Para  sahabat  bertanya, “ Ya Rasylullah, bagaimanakah caranya Allah menghitung amal hamba-Nya  dengan sekali hitungan?”  Beliau  menjawab, “ sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada hamba-Nya dengan sekali pemberian, maka Dia pun juga akan menghitung  hamba-Nya dengan sekali hitungan.”

Oleh karena itu  berserah dirilah pada Allah dalam amalmu, sholatmu, hijabmu, dan akhlakmu. Pasrahkan hatimu  pada Allah, jangan sekali-kali mengira ada seseorang  yang mampu memberimu manfaat, mudarat, atau menguasaimu. Sebaliknya serahkan dirimu pada Allah dan rasakan nikmatnya  berserah diri pada-nya dalam beribadah.

Dari Aisyah  ra  bahwa  Rasulullah Saw  mengirimkan  seorang laki-laki  dalam pasukan. Saat sholat berjamaah, laki-laki  tersebut  membacakan pada  para sahabatnya : “Qul huwallahu ahad” dst.  Ketika telah kembali dari peperangan, mereka melaporkannya  pada Nabi Saw. Beliau bersabda,”Tanyakan kepadanya kenapa ia melakukan hal tersebut?” laki-laki tersebut  menjawab, “ Sebab surah  itu  merupakan sifat ar-Rahman, dan aku sangat suka membacanya.” Rasulullah Saw bersabda,” Beritahukan padanya bahwa  Allah SWT  telah  mencintainya.” ( HR Bukhari ).

Sobat. Rasulullah Saw pernah bersabda, “ Manusia yang paling bahagia  atas  syafaatku adalah orang  yang mengatakan Laa ilaaha illallah  dengan  tulus  dari hati  dan jiwanya.” ( HR. Bukhari ).

Imam Hasan al-Bashri berkata,” Siapa  yang menunaikan hak  dan kewajibannya, maka  ia akan masuk  surga. Bukan hanya sekadar pembicaraan.”

Sobatku. Jangan kau  membuat pembatas antara dirimu dengan Allah SWT. Sebab  untuk memcapai Allah  bukan dengan jalan pintas  atau melampaui batas tempat. Hubungan hamba dengan Tuhannya tidak membutuhkan ruang dan waktu. Karena itu, sesungguhnya orang yang terlarang adalah orang yang jauh dari Allah. Hijab manusia  dengan Tuhannya  adalah  hati yang keras dan hilangnya rasa khusyuk.

Sobat. Mencapai Allah  dan makrifatullah  adalah  hilangnya tabir pembatas, seperti; nafsu syahwat, maksiat, harta haram, dan sebagainya yang menghalangi seorang hamba dari Tuhan. Ketika tabir ini telah hilang, maka akan muncul  dalam dirinya  perasaan  akan kekurangan dirinya  dan penyesalan. Selanjutnya, ia  akan melihat kenikmatan-kenikmatan yang belum ia syukuri atau ia merasa kurang bersyukur pada Allah.  Dari sini, maka kenalilah Allah  sehingga  rasa  khusyuk  kembali  hadir di hatimu.  Hati nuranimu  kembali  ke dalam  pekerjaanmu, akal pikiranmu  kembali  menunjuki dan jiwa kembali pada  kesuciannya.

Diriwayatkan  dari  Abu  Hurairah  ra  katanya, “ Kami  berjalan  bersama Rasulullah SAW  lalu beliau  mendengar seseorang  membaca Qulhuwallahu ahad.  Rasulullah Saw  kemudian  bersabda,” Dia  wajib!”   “Wajib, bagaimana ya Rasulullah?”  Tanya sahabat. Sabda beliau, “ Masuk Surga.”

Sobat. Al- Quran  memiliki lebih dari  300.000 huruf. Dan sepertiga Al-Quran  sama  dengan  100.000  huruf. Setiap  huruf memiliki  sepuluh kebaikan  sama dengan sejuta kebaikan. Ketika dibaca 3 kali maka sama dengan 3 juta kebaikan. Jika kau sebarkan kebaikannya dan  dibaca oleh sepuluh orang, maka akan bertambah hitungan kebaikanmu kira-kira menjadi 30 juta. Apalagi dilakukan di bulan Ramadhan. Maka baca al-ikhlas, pahami maknanya yang begitu dalam dan itu hanya  butuh waktu kira-kira tiga puluh menit.

Yuk Ramaikan Ramadhan dengan banyak dzikir, istighfar dan makrifatullah dengan membaca Al-Quran. Subhaanallah !

( Spiritual Motivator – DR.N.Faqih Syarif H,M.Si.   Penulis Buku Gizi Spiritual. Dewan Pembina PP Al-Amri Leces Probolinggo. Majelis Kyai PP Al-Ihsan Baron Nganjuk. Sekretaris Komnas Pendidikan Jawa Timur )