Aliran seni lukis yang berwujud keadaan alam adalah

Lukisan merupakan sebuah ungkapan jiwa yang dituangkan ke dalam sebuah kanvas. Ada banyak makna yang dapat diungkapkan si pelukis dengan beragam cara. Beragam cara inilah yang disebut sebagai aliran gaya dalam lukisan. Setiap pelukis memiliki aliran gaya dalam lukisannya. Apa saja?

Di dunia ada begitu banyak pelukis maestro dan terkenal dengan aliran gaya dalam lukisannya, sebut saja Leonardo da Vinci dengan karya agungnya Monalisa dan hingga saat ini lukisan tersebut masih menjadi perdebatan para kritikus lukisan dunia mengenai makna dibalik lukisan tersebut.

Seni lukis merupakan turunan dari seni rupa yang cara penggambarannya berwujud karya 2 dimensi, dimana unsur-unsur pokok dalam karya ini adalah garis dan warna. Ternyata seni lukis telah berkembang sejak lama dan telah melahirkan macam-macam aliran yang sempurna dan memiliki kekhasannya masing-masing.

Ada tiga aliran gaya dalam lukisan, antara lain representatif, deformatif, dan nonrepresentatif.

Representatif

Aliran representatif adalah gaya lukisan yang pembuatnya mengacu pada kenyataan dalam masyarakat dan alam. Aliran ini kemudian dibagi lagi menjadi 3 jenis, yakni naturalisme, realisme, dan romantisme.

Menjadikan alam sebagai objeknya, aliran ini menggambarkan lukisan dengan disesuikan pada keadaan alam mengharuskan pelukis mempunyai ketelitian yang tinggi dalam proses pembuatannya. Beberapa pelukis yang menganut aliran naturalisme antara lain Abdullah Suryobroto, Basuki Abdullah, Wakidi, Mas Pringadi, Ruens, Constabel, dan Claude.

Mengacu pada kenyataan hidup, aliran ini beranggapan jika tidak ada ilusi di dunia ini, sehingga penggambarannya sangat sesuai dengan kenyataan yang ada atau dapat dikatakan sebagai aliran yang realistik. Adapun pelukis yang bergaya realism adalah Wardoyo, Tarmizi, Trubus, dan Dullah.

Mempunyai sifat imajiner, aliran ini biasanya menggambarkan mengenai suatu kisah-kisah romantic ataupun peristiwa-peristiwa yang dramatis. Aliran ini diterapkan oleh beberapa pelukis seperti Raden Saleh, Turner, dan Fransisco Goya.

Deformatif

Aliran deformatif adalah gaya lukisan yang timbul karena adanya perubahan lukisan yang asli ke lukisan yang baru tanpa mengganti bentuk lukisan aslinya. Aliran ini juga digolongkan lagi menjadi 4, yakni ekspresionisme, impressionisme, surialisme, dan kubisme.

Suatu aliran gaya dalam lukisan di saat melihat objek lukisannya. Adapun tokoh yang terkenal dengan aliran ini adalah Affandi dan Vincent Van Gogh.

(Baca juga: Pengertian dan Tujuan Berkarya Seni Lukis)

Suatu aliran gaya dalam lukisan yang pembuatnya berdasarkan bagaimana kesan pelukis saat objek lukisannya di lukis. Aliran ini diterapkan oleh beberapa pelukis yaitu S. Sudjono, Monet, Paul Cezanne, Claude, Paul Guguin dan Georges Seurat.

Suatu aliran gaya dalam lukisan yang sebagian besar bentuknya seperti berada dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk tidak menggambarkan keseluruhan objek untuk menciptakan kesan tertentu. Salvador adalah salah satu pelukis yang menggemari aliran ini.

Suatu aliran gaya dalam lukisan yang bentuk lukisannya seperti persegi dengan 4 sisi ataupun kubus dengan 8 sisi. Pelukis yang menganut aliran ini adalah Fajar Sidik, Mochtar Apin, But Mochtar, dan Paclo Picasso.

Nonrepresentatif

Aliran yang satu ini mempunyai ciri khas penggambaran objek yang sulit dikenali. Bentuk asli dari lukisan ini sudah hilang dan pelukis lebih fokus kepada struktur, unsur formal dan rupa, serta prinsip estetika.

Adapun ciri dari aliran ini biasanya ditandai dengan adanya susunan pada garis, bidang, bentuk atapun warna yang tidak terpaku dengan bentuk alam. Gaya ini lebih mengesankan jika ekspresi jiwa tidak bisa direpresentasikan dengan objek apapun. Pelopor dari gaya ini adalah Army Yahya, Sadali, Fajar Sidik, dan But Mochtar.

Seni Lukis

( BAB I)

  • Menurut Soedarso Sp, melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh
  •  Secara umum, seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, yang memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri ( didasarkan pada tema, corak/gaya, teknik/bahan dan bentuk karya seni tersebut)

     Berdasarkan cara pengungkapannya, aliran, gaya lukisan dapat dibedakan/ digolongkan menjadi 2, yaitu representatif dan nonrepresentatif. Berikut penjabaran aliran dan gaya lukisan.

          adalah perwujudan gaya seni rupa yang menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif adalah :

  • Naturalisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Naturalisme melukiskan dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur, atau warna serta gelap terang dibuat seteliti mungkin. Pelukis beraliran Naturalisme adalah Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi Claude, Rubens, Constabel
  • Realisme, yaitu aliran yang memandang dunia ini tanpa ilusi, apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa beraliran realisme adalah Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono dan Dullah.
 

Lukisan Realisme karya Wardoyo

  • Romantisme, yaitu aliran seni lukis yang lebih bersifat imajiner. Menceritakan cerita dashyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis bergaya romantisme adalah  Raden Saleh, Fransisco Goya dan Turner
 

Lukisan ''Penangkapan Diponegoro"
karya Raden Saleh

       Ekspresionisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Perupa aliran ini adalah Vincent Van Gogh dan Affandi

 

Lukisan bergaya ekspresionisme

  • Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Perupa aliran ini  adalah Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin dan S. Sudjojono
  • Surialisme, yaitu aliran seni lukis yang menyerupai bentuk- bentuk yang sering didalam mimpi. Pelukis mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah sedemikian rupa bagian tertentu objek untuk menghasilkan kesan tertentu. Perupa aliran ini adalah Salvador Dali.
 

Lukisan bergaya Surialisme

 
 

Nonrepresentatif

  •      adalah suatu bentuk yang sulit untuk dikenal. Bentuk dasar gaya ini sudah meninggalkan bentuk aslinya . Berupa susunan dari garis, bentuk, bidang dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya ini menonjolkan bidang yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis-garis tegas. Gaya ini dipelopori oleh Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar dan Sadali
  • Kubisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasarnya kubus. Pelukis yang beraliran kubisme adalah Pablo Picasso, But Mochar, Srihadi, Fajar Sidik, dan Mochtar Apin.

.

  1. Hubungan antara Manusia dengan Dirinya ( diungkapkan dengan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya)
  2. Hubungan antara Manusia dengan Manusia lain ( menggunakan objek disekitarnya, seperti istrinya, anak-anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, tetangganya atau orang dalam pikirannya)
  3. Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya ( Pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dijadikan objek alam yang dijadikan lukisan)
  4. Hubungan antara Manusia dengan Benda ( Benda yang berbentuk silindris, kubistis organis atau berbentuk bebas, seperti gelas, guci, botol, meja kursi, buah buahan, bunga
  5. Hubungan antara Manusia dengan Aktivitasnya ( aktivitas manusia seperti, kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli dipasar, menggembala ternak, dan aktivitas lainnya)
  6. Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal ( sering disebut karya seni Surialisme) 
  • Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis

          Pensil, Pensil arang (contee), Pastel dan Krayon, Pena/pulpen, tinta bak, Cat (pewarna), kuas, pisau palet, palet

  • Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik dan Bahan yang digunakan
  1. Mozaik, yaitu teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna warni di dinding sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang digunakan antara lain, pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau batu yang berwarna warni ( intersia : Mozaik yang memakai potongan potongan kayu sebagai bahan lukisan) 
  2. Lukisan kaca, dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitekstur
  3. Lukisan cat minyak (plakat), medianya adalah kanvas. Dalam pemakaiannya, cat terlebih dahulu dicampur dengan lijn-olie
  4. Lukisan cat air (aquarel) bahan yang digunakan adalah cat air berbentuk pasta yang dicampur dengan air. Aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis.
  5. Acrylic, adalah lukisan dengan bahan yang bahan acrylic, yang menghasilkan warna warna yang cerah 
  6. Lukisan batik, menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik.
  • Tahapan Berkarya Seni Melukis
  1. Memunculkan gagasan
  2. Membuat sketsa
  3. Menentukan media berkarya
  4. Menentukan teknik
  5. Mewarnai dan menyempurnakan lukisan