Adapun kegiatan untuk menelaah Unsur-unsur yang Menarik Lainnya pada Buku Fiksi adalah

Buku fiksi merupakan buku yang berisi cerita, sifatnya imajinatif. Tidak membutuhkan pengamatan dalam pembuatannya dan tidak tidak perlu dipertanggungjawabkan, karena ide ceritanya berasal dari khayalan atau imajinasi penulis. 

Unsur buku fiksi yang dapat dikomentari:

  1. Cover buku
  2. Rincian subbab buku
  3. Judul subbab
  4. Tokoh dan penokohan
  5. Tema cerita
  6. Bahasa yang digunakan
  7. Penyajian alur cerita

Buku nonfiksi merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Dalam buku nonfiksi, membutuhan pengamatan dan data dalam pembuatannya, sehingga dapat dipertanggungjawabkan isinya. 

Unsur unsur dari buku non fiksi yang dapat dikomentari, yaitu:

  1. Cover buku
  2. Rincian subbab buku
  3. Judul subbab
  4. Isi buku
  5. Cara penyajian isi buku
  6. Bahasa yang digunakan
  7. Sistematika

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan C

Bahasa Indonesia | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi bahasa Indonesia kelas IX mencakup menggali informasi unsur-unsur buku fiksi, membuat peta pikiran/garis alur buku fiksi, menelaah hubungan unsur-unsur buku fiksi, dan menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi revisi terbaru. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi pembelajaran tentang cara menggali informasi unsur-unsur buku fiksi, membuat peta pikiran/garis alur buku fiksi, menelaah hubungan unsur-unsur buku fiksi, dan menyajikan tanggapan terhadap buku fiksi yang dijelaskan oleh Bapak dan Ibu Guru.

Adapun kegiatan untuk menelaah Unsur-unsur yang Menarik Lainnya pada Buku Fiksi adalah

A. Menggali Informasi Unsur-Unsur Buku Fiksi

1. Pengertian Buku Fiksi

Buku fiksi adalah buku yang menyajikan kejadian atau peristiwa kehidupan berdasarkan rekayasa imajinasi sang pengarang. Ide dan gagasan sang pengarang bisa saja bersumber dari dari fakta dalam kehidupan nyata sehari-hari. Namun, fakta tersebut telah diolah dan dikembangkan lebih lanjut berdasarkan kemampuan imajinasi pengarang. 

Meskipun kisah yang disajikan dalam buku fiksi seperti kejadian yang sebenarnya, buku fiksi tetap menyajikan peristiwa atau kejadian berdasarkan rekaan pengarangnya. Buku-buku seperti buku cerita anak, dongeng, novel, cerita pendek, fabel, atau buku naskah drama termasuk dalam buku fiksi.

2. Unsur-Unsur Buku Fiksi

Sebuah teks fiksi didukung oleh beberapa unsur yang saling mendukung dan berkaitan. Secara umum, buku fiksi dibangun oleh dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun teks fiksi dari dalam atau dari fiksi itu sendiri. Unsur intrinsik dalam buku fiksi meliputi tema, alur, amanat, sudut pandang, latar, tokoh, dan gaya bahasa.

1. Tema

Tema adalah pokok persoalan yang menjadi dasar atau inti cerita yang menarik dalam buku fiksi. Ada beberapa jenis tema yang sering digarap menjadi tema yang menarik dalam buku fiksi, misalnya kejujuran, persahabatan, perjuangan, kemanusiaan, dan ketuhanan.

2. Alur atau Plot

Alur atau plot adalah jalinan peristiwa yang membangun cerita yang terdiri atas tahap perkenalan, konflik, klimaks, dan antiklimaks. Alur dapat berupa alur maju (sesuai urutan), alur mundur (urutan terbalik), dan alur campuran (perpaduan alur maju dan alur mundur).

3. Amanat

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat cerita memiliki kaitan yang sangat erat dengan konflik. Oleh karena itu, amanat ada yang disampaikan secara langsung (tersurat) can ada juga yang disampaikan secara tidak langsung (tersirat).

4. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam cerita. Seorang pengarang memiliki kebebasan untuk memosisikan dirinya dalam cerita yang dikisahkan. Pengarang bisa menjadi tokoh utama (menggunakan kata ganti "aku" atau "saya") atau menjadi seorang tokoh yang berada di luar cerita, misalnya menggunakan kata ganti orang ketiga, seperti "ia" atau "dia".

5. Latar

Latar adalah keterangan tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam cerita, misalnya berlangsung di sebuah daerah pedesaan(tempat) pada malam hari (waktu) dalam keadaan yang menyedihkan (suasana).

6. Tokoh

Tokoh adalah para pelaku dalam cerita. Tokoh dapat dibagi menjadi protagonis (tokoh utama) dan antagonis (tokoh yang bertentangan dengan protagonis). Pada sebuah teks fiksi, tokoh utama tidak selalu berwatak baik.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara pengarang dalam menyajikan cerita, khususnya yang terkait dengan penggunaan bahasa.

Selain unsur intrinsik, buku fiksi juga dibangun oleh unsur ekstrinsik, yaitu unsur yang memengaruhi daya tarik cerita dari luar cerita itu sendiri. Umumnya, unsur ekstrinsik buku fiksi adalah latar belakang pengarang, pendidikan, keadaan sosial, budaya, dan politik ketika buku itu ditulis.

Setiap pengarang karya fiksi memiliki gaya yang berbeda-beda. Perbedaan gaya bercerita akan sangat memengaruhi daya tarik cerita bagi pembaca. Ada pengarang yang sangat kuat gayanya dalam menggambarkan karakter tokoh. Sebaliknya, ada juga pengarang yang lemah dan menggambarkan karakter tokoh, tetapi sangat kuat dalam membangun konflik cerita.

B. Membuat Peta Pikiran/Garis Alur Buku Fiksi

Merangkum isi buku juga bisa dilakukan menggunakan peta pikiran melalui langkah-langkah berikut ini.

  1. Tulislah judul buku di tengah-tengah kertas dan berilah ikon (gambar) yang sesuai untuk memudahkan mengingat judul tersebut.
  2. Buat cabang utama yang berkaitan dengan peristiwa yang dikisahkan dalam buku dengan warna yang berbeda.
  3. Kembangkan setiap cabang utama menjadi beberapa subcabang yang saling berkaitan.
  4. Usahakan setiap cabang diberi label dengan kata kunci saja. Semakin sedikit, semakin membaik. Tujuan peta pikiran bukan untuk dilafalkan, melainkan untuk mempermudah memahami isi buku dengan bahasa sendiri.
  5. Gunakan garis-garis lengkung dan alur yang nyaman agar lebih mudah dipahami alur dan urutannya.
  6. Jika ada hal-hal yang berhubungan dengan subcabang yang berbeda, buatlah garis sebagai pengingat adanya kaitan antara kedua hal tersebut.

C. Menelaah Hubungan Unsur-Unsur Buku Fiksi

Berdasarkan struktur pengembangan ide dan bahasa yang digunakan, buku fiksi memiliki perbedaan yang sangat mencolok dengan buku fiksi. Dari sisi struktur, buku fiksi dibangun berdasarkan alur cerita yang mengalir, mulai pengenalan, permasalahan, konflik, klimaks, antiklimaks, hingga penyelesaian. Dari sisi pengembangan ide dan bahasa, buku fiksi menggunakan imajinasi dalam mengarap ide dengan menggunakan ragam bahasa bermakna konotatif (tidak sebenarnya).

Hubungan antarunsur dalam buku fiksi memiliki kaitan yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan. Dalam buku fiksi, unsur alur (plot), amanat, sudut pandang, latar, dan tokoh harus mengacu pada tema sebagai pokok persoalan.

D. Menyajikan Tanggapan Buku Fiksi

Memberikan tanggapan sebuah buku termasuk salah satu cara menghargai karya orang lain. Dengan memberikan tanggapan kita sudah memberikan sumbangsih yang sangat berharga kepada pengarang.

Langkah-langkah menyusun tanggapan terhadap buku fiksi sebagai berikut.

  1. Bacalah buku dengan saksama sampai tuntas. Jika perlu, lakukan berulang-ulang hingga benar-benar mampu memahami isi buku dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar kita terhindar dari kekeliruan dalam menafsirkan isi buku.
  2. Tandailah bagian-bagian buku yang dianggap menarik untuk ditanggapi. Dalam buku fiksi kita dapat menanggapi unsur cerita yang paling menarik, seperti konflik, latar, penokohan, sudut pandang, atau bahasa yang digunakan.
  3. Susunlah tanggapan secara objektif terhadap unsur buku dengan alasan yang logis dan masuk akal. Tanggapan bisa berupa pujian atau kritik, terhadap kekurangan dan kelebihan sebuah buku. Jika menyakinkan dan dapat dipertanggungjawabkan menggunakan bahasa yang santun.
  4. Bacalah berulang-ulang tanggapan yang telah kita buat. Jika masih ada kesalahan, perbaikilah segera.

Contoh tanggapan buku fiksi:

Rahman merupakan cowok yang berasal dari Jogja. Ia berwajah tampan namun berkepribadian sederhana dan lugu. Hal ini berkebalikan dengan sahabatnya yang bernama Aji. Aji, seorang cowok yang playboy namun setia kawan. Suatu hari, Aji ingin mengubah Rahman menjadi cowok yang dapat merasakan cinta dan berwawasan luas namun caranya salah. Aji memberi Rahman DVD porno namun ketahuan ayahnya sehingga Rahman belum sempat menontonnya. Ayahnya merasa nama baik sebagai cucu kyai tercoreng sehingga menjodohkan Rahman dengan anak sahabatnya. 18 bulan kemudian, Rahman melanjutkan kuliah di Milan. Ia bersahabat dengan Moza setelah Ia kehilangan Aji yang telah pergi mewujudkan cita-citanya sebelum lulus sekolah. Ia tulus bersahabat dengan Moza, namun hal ini membuat Moza jatuh cinta kepadanya. Selain menuntut ilmu, tujuannya ke Milan adalah untuk mencari gadis pujaannya yang menghilang. Seiring berjalannya waktu, Rahman bertemu dengan Aji yang kini sudah berubah karena telah memiliki pasangan. Ia pun turut bahagia atas kebahagiaan Aji. Namun, Rahman masih menyimpan luka akibat cinta sejatinya yang hilang. Di sisi lain, Moza sadar bahwa Ia akan berjuang demi cintanya kepada Rahman. Kelebihan, Alur ceritanya bagus, gaya bahasanya mudah dimengerti pembaca sehingga pembaca merasa nyaman saat menikmati ceritanya. Kekurangan, Sampul bukunya kurang memiliki daya tarik bagi pembaca.

E. Contoh Teks Buku Fiksi

Berikut ini adalah salah satu contoh teks buku fiksi berjudul "Tentang Kamu" karya Tere Liye. Adapun contoh teks buku fiksi tersebut adalah sebagai berikut.

Tentang Kamu
Oleh: Tere Liye

Novel Tere Liye yang bejudul “Tentang Kamu” ini merupakan sebuah novel yang bercerita tentang seorang pengacara muda bernama Zaman Zulkarnain yang berasal dari Pulau Jawa, Indonesia. Setelah selesai menyelesaikan kuliahnya di London, Zaman bekerja di salah satu firma hukum London Thompson dan Co. Zaman mendapat tugas untuk mencari ahli waris seorang perempuan yang bernama Sri Ningsih, perempuan yang berasal dari Pulau Bungin, Sumbawa, Indonesia. Sri Ningsih memiliki saham 1% pada salah satu perusahaan multinasional yang di hitung dalam rupiah warisan tersebut berjumlah senilai 19 triliyun rupiah. Namun, Zaman memiliki kendala yakni tentang Informasi mengenai Sri Ningsih yang sangat terbatas, sehingga mengharuskan Zaman untuk menelusuri kehidupan Sri Ningsih.

Zaman memulai perjalanan nya dari tempat lahir Sri Ningsih di Pulau Bungin. Di sanalah Zaman bertemu dengan teman Sri Ningsih semasa dia kecil yang bernama Ode. Ode lah yang menceritakan perjalanan hidup Sri Ningsih ketika tinggak di Pulau Bungin. Ibu Sri Ningsih yang bernama Rahayu meninggal dunia ketika hendak melahitkan Sri Ningsih, selepas meninggalnya Rahayu ibu dari Sri Ningsih ayahnya Nugroho jatuh cinta dengan seorang gadis cantik di Pulau Bungin yang bernama Nusi Maratta sehingga ayah nya Nugroho menikah lagi untuk yang kedua kalinya.

Pada waktu itu Nugroho pergi untuk mengantarkan barang dengan beberapa anak buah nya. Setelah selang beberapa hari setelah keberangkatan Nugroho untuk mengantarkan barang, salah seorang datang ke Pulau Bungin dan membawa kabar bahwasanya kapal Nugroho telah kara di lautan karena tidak sanggup untuk menghadapi ombak yang besar. Selepas kepergian Nugroho, ibu tiri Sri Ningsih berubah menjadi galak dan sering memukulnya sehingga menyebabkan tubuh Sri Ningsih luka dan memar-memar. Yang lebih sadis lagi adalah pada saat itu rumah Sri Ningsih mengalami kebakaran yang menyebabkan Sri Ningsih tidak memiliki harta benda apapun. Ibu tirinya meninggal pada saat terjadinya kebakaran.

Sri Ningsih merupakan seorang yang pekerja keras terlihat dari pengalaman-pengalaman yang pernah ia alami. Dari mulai bekerja sebagai seorang guru, pedagang kaki lima dengan gerobak, membuka rental mobil, pekerja pabrik, hingga pada puncaknya membuka pabrik sabun nya sendiri dengan merk ‘Nurahayu’. Semuanya ia lakukan di Jakarta hingga akhirnya ia memutuskan pergi ke London dan menukar pabriknya dengan kepemilikan 1% saham multinasional sebagai gantinya.

Di London Sri Ningsih bekerja sebagai sopir bus 2 tingkat yang berwarna merah. Di sanalah Sri Ningsih menemukan kekasihnya yang berkebangsaan turki. Sri Ningsih menikah dan sempat mempunyai 2 anak namun hanya dalam jangka waktu beberapa jam. Akibat perbedaan rhesus antara Sri Ningsih dan suaminya. Kebahagiaan Sri Ningsih berlangsung tidak begitu lama. Ia kembali lagi endapat cobaan dengan kematian sang suami tercinta.

Dengan kematian suaminya Sri Ningsih memutuskan untuk tinggal di panti jompo yang terletak di Paris, dan juga merupakan perjalanan hidup terakhir Sri Ningsih. Perjalanan panjang yang melelahkan hingga ia harus meninggalkan semuanya. Bersembunyi dan tinggal di panti jompo. Sebelum meninggal Sri Ningsih sempat membuat surat wasiat untuk pembagian harta warisan yang ia miliki. Akhirnya Zaman dapat menyelesaikan tugas nya untuk mendapatkan ahli waris dari seorang Sri Ningsih.

Unsur Intrinsik:

Tema:

Perjuangan hidup dari masa yang kelam ke masa yang cerah

Alur : 

Campuran

Latar:

Tempat : - Belgrave Square, London, Firma hukum Thompson & Co. - Panti jompo La Cerisaie Masion de Retraite,Paris. - Pulau Bungin, Sumbawa. - Madrasah Kiai Ma’sum, Surakarta, Jawa Tengah. - Pasar Tanah Abang, Jakarta. - Pasar Senen, Jakarta. - Pool bus di Criclewood bus garage. - Kawan Little India, Restoran india milik keluarga Rajendra khan, lantai 8 unit 801. - Bus tingkat merah dengan rute nomor 16, dari Criclewood hingga Victoria bus station. - Firma Hukum A & Z Law. - Seinei-Saint-Denis-Paris.

Waktu : Dari Pagi hingga Malam

Suasana : Mengaharukan, Menyenangkan, Menyedihkan, Menyenangkan

Sudut Pandang :

Orang ketiga serba tahu

Amanat :

1. Jadilah pribadi yang menyenangkan

Sri Ningsih adalah pribadi yang menyenangkan. Meski ia terlahir piatu, ibunya meninggal karena melahirkannya, ia tidak pernah menunjukkan kesedihannya pada orang-orang. Ayahnya yang merupakan seorang pelaut tangguh pun sangat menyayanginya. Sri Ningsih sangat pintar dan tidak ingin membuat repot siapapun termasuk Ayah dan Ibu nya.

2. Jadi Pribadi yang Selalu Berbakti pada Orang Tua

Berbakti kepada orang tua tak ada batasnya. Semenjak kematian ayahnya Nugroho Ibu tiri Sri Ningsih menjadi berlaku semena-mena kepada Sri. Bahkan ketika malam petang tidak ada air untuk minum, Sri disuruh untuk menimba air yang ada di pulau seberang. Sri pun dengan senang hati menuruti apa kata ibunya. Karena itu adalah amanat dari ayahnya untuk selalu mematuhi perkataan ibunya.

3. Kerja Keras Adalah Kunci Kesuksesan

Dalam novel ini Sri Ningsih membuktikan bahwa kerja keras adalah kunci utama dari kesuksesannya membangun kerajaan bisnisnya. Sri hanyalah lulusan madrasah yang tidak melanjutkan kuliah. Namun, dengan kerja keras nya ia mampu mendirikan perusahaan pabrik sabun bahkan tampil setara dengan perusahaan pabrik sabun besar lainnya.

4. Memaafkan Adalah Tanda Kebeningan Sebuah Hati

Memaafkan terlihat gampang dalam ucapan namun proses dalam hati untuk bisa memaafkan adalah proses yang tidak gampang. Sri Ningsih yang melalui waktu-waktu sulit setelah dikhianati sahabat yang sangat dekat dengannya namun, masih bisa memaafkan.

Penokohan:

  • Zaman Zulkarnaen (cerdas, tidak mudah percaya dengan orang lain, menepati janji dan tidak mudah menyerah)
  • Sri Ningsih (tabah, berani, sabar, kuat hati dan fisik, cerdas, tidak pernah membenci dan mendendam)
  • Rajendra Khan (suka bercanda, terkadang bercandaannya selalu kelewatan, ramah kepada sesama pendatang dan mempunyai ingatan yang kuat)
  • Eric Morning (ramah, cerdas, tetapi kurang disiplin dalam pekerjaan)
  • Sir Thompson (disiplin,ramah,dan sayang kepada keluarganya)
  • Deschamps (supir yang suka bercanda, ramah, mengajak ngobrol, dan pekerja yang baik)
  • Aimee (perempuan yang sabar, ramah dan baik hati) Beatrice (lansia yang periang dan baik hati)
  • Maximillen (lansia yang pelupa, ramah, dan tak pernah mau mengaku lupa jika di ingatkan)
  • Profesor Oxford (sangat susah ditemui, ramah, tetapi terkenal tidak kenal ampun)
  • Encik Razak (pilot pesawat jet firma hukum Thompson dan Co. yang ramah dan baik hati)
  • La Golo (pemuda yang supel, baik hati, cerewet,rasa penasarannya tinggi tidak sabaran dan pantang menyerah)
  • Pak tua/Ode (baik hati, penurut, berani,sabar, dan ramah)
  • Nugroho (ayah yang sabar, tabah, baik, pekerja keras, dan penyayang)
  • Rahayu (ibu yang baik hati, ramah, sabar, dan tabah untuk menjalani cobaan)
  • Kepala kampung dan istrinya (Baik hati, bijaksana, suka menolong, dan ramah)
  • Nusi Maratta (wanita yang dulunya sebelum Nugroho meninggal baik, penyayang, dan ramah, tetapi setelah Nugroho meninggal Nusi Maratta menjadi jahat, kasar, penyuruh, dan pemalas)
  • Tilamuta (adik tiri Sri Ningsih yang penakut, penurut tetapi sangat sayang dengan kakaknya)
  • Tuan Guru Bajang (guru yang penyayang, baik hati, dan juga ramah)
  • Wahid (pemuda yang cerdas , baik hati dan ramah)
  • Nur’aini (sahabat Sri Ningsih yang ramah, baik dan sabar)
  • Sarwo (supir yang pendiam tapi baik ,dan ramah)
  • Sulastri (dulu saat menjadi sahabat Sri Ningsih, Sulastri sangat baik, dan ramah. Tetapi semenjak denki merasuki dirinya dia jadi pendendam, jahat, dan pengkhianat)
  • Kiai Ma’sum dan istrinya (baik hati, ramah, dan suka menolong)
  • Mas Musoh (suami Sulastri yang dulunya ramah dan baik. Tapi ternyata mengincar kedudukan Kiai Ma’sum, dan akhirnya menjadi pengkhianat yang kejam)
  • Mas Arifin (suami Nur’aini baik, cerdas, ganteng dan ramah.
  • Pak Anwar (supir Kiai Ma’sum yang baik, dan sabar tapi suka marah-marah saat mengajari mengemudi)
  • Sueb (ojek yang ingatannya kuat, supel dan cerewet)
  • Cathy (wanita yang ramah, dan baik)
  • Lucy (wanita yang ramah, baik hati, dan suka menolong)
  • Amrita (adik Rajendra Khan yang baik, ramah, jahil, dan sabar)
  • Ibu dan ayah Rajendra Khan (baik hati, ramah, dan suka menolong)
  • Paman dan bibi Rajendra Khan (baik, ramah, dan suka bercanda)
  • Franciszek (pendatang dari polandia yang baik, ramah, dan suka menolong)
  • Hakan Karim (pemuda turki yang baik, ramah dan penuh semangat. Hakan nantinya akan menjadi suami Sri Ningsih, dia adalah suami yang penyayang, sabar, dan tabah) Eddy (teman kerja Sri Ningsih saat menjadi supir bis merah tingkat. Dia baik tapi suka menjahili temannya dan juga cerewet)
  • Monsieur Alfonse (seorang hakim yang jahat)
  • Anita (bawahan Monsieur Alfonse yang tidak mau kalah)
  • Ningrum (nama samaran yang dipakai oleh Sulastri setelah keluar dari penjara. Dan dia amat kejam, dan amat pendendam. Dia menjadi hantu masa lalu Sri Ningsih)
  • Murni (anak dari Ningrum yang menjadi istri simpanan pejabat di jakarta. Selalu nurut dengan ibunya tetapi sebenarnya dia menginginkan kebebasan)
  • Ibu Zaman (ibu yang penyayang, baik hati, selalu semangat, sabar, dan tabah dalam melalui masa lalu yang kelam)
  • Tanya (anak Rajendra Khan yang lucu,dan baik)
  • Hans Zulkarnaen (kakak tiri Zaman, ibu tiri dan saudara tiri Zaman Zulkarnaen : jahat,licik, dan perampas harta warisan ayah Zaman Zulkarnaen)

Plot:

meninggalnya Sri Ningsih yang mempunyai harta warisan senilai 19 trilyun rupiah. Sehingga Zaman harus mencari tahu siapakah yang berhak untuk mendapatkan harta warisan tersebut.