5 strategi pengambilan tes teratas 2022

5 strategi pengambilan tes teratas 2022

Jika membahas topik seleksi karyawan, mungkin hal tersebut terdengar mudah di telinga.

Namun pada praktiknya, menyeleksi orang-orang dengan background yang beragam selalu memberikan tantangan tersendiri bagi para perekrutAgar proses rekrutmen sukses, tahapan seleksi perlu diberikan perhatian khusus.

Merupakan tugas setiap perekrut, memilih karyawan terbaik untuk posisi yang sesuai dan membuat kumpulan karyawan terbaik untuk organisasi. Dengan demikian tujuan organisasi pun akan tercapai.

Di sisi lain,  perekrut harus memilih metode yang tepat dan sesuai saat merekrut kandidat. Berikut ini 10 metode seleksi karyawan yang dapat membuat proses rekrutmen perusahaan lebih efektif.

Contents

  • 10 Metode Seleksi Karyawan yang Efektif
    • 1. Tes Kemampuan
    • 2. Tes Integritas
    • 3. Tes Kepribadian
    • 4. Tes Pengetahuan Tentang Pekerjaan
    • 5. Referensi 
    • 6. Wawancara
    • 7. Tes Kemampuan Berdasarkan Situasi
    • 8. Praktik Kerja
    • 9. Tes Kesehatan dan/atau Kemampuan Fisik Lain
    • 10. Contoh Hasil Kerja
  • Tips Merancang Proses Seleksi yang Efektif
    • Memahami Pekerjaan yang Dibutuhkan
    • Susunlah Job Description dengan Jelas
    • Kembangkan Proses Seleksi dan Gunakan Secara Konsisten
    • Identifikasi Metode yang Valid
    • Latih Staf Rekrutmen dan HR Anda
    • Pantau Proses dengan Seksama
  • Kesimpulan
      • Download Konten Spesial dari HR NOTE, GRATIS!

10 Metode Seleksi Karyawan yang Efektif

Metode seleksi biasanya bertujuan untuk menyaring kandidat melalui tes atau asesmen yang sesuai dengan kebutuhan posisi, atau kebutuhan perusahaan.

Berikut adalah sepuluh metode seleksi dalam proses rekrutmen yang umum dilakukan.

1. Tes Kemampuan

Tes kemampuan digunakan untuk menyaring pelamar dengan dasar keterampilan dan kemampuan yang berkaitan dengan posisi pekerjaan yang dilamar. Metode ini membantu untuk mengetahui lebih banyak tentang karyawan secara langsung.

Tes kemampuan juga menunjukkan kemampuan individu dalam mengetahui seberapa baik dia akan muncul untuk posisi yang telah diberikan kepadanya dan tugas yang harus dipenuhi. Biasanya, tes ini mencakup pertanyaan pilihan ganda.

Nilai minimum dapat ditetapkan untuk menyaring pelamar. Nilai cut-off dapat dinaikkan atau diturunkan tergantung pada jumlah pelamar.

Jika rasio seleksi rendah maka nilai cut-off dapat ditingkatkan, sehingga meningkatkan kemungkinan pelamar yang melebihi kualifikasi.

Tes ini membantu dalam pengukuran kemampuan mental seorang karyawan seperti kemampuan verbal, penalaran, matematika, dan kemampuan membaca.

Tes sebaiknya dipilih setelah dilakukan analisis pekerjaan yang seksama dan hati-hati agar Anda tahu dengan jelas kemampuan apa yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.

2. Tes Integritas

Tes integritas lebih mengukur pada rangkaian kecenderungan perilaku yang lebih spesifik.

Perusahaan dapat menyelenggarakan tes kejujuran untuk mendapatkan kandidat yang berintegritas. Ini membantu dalam mengukur sikap dan pengalaman karyawan tertentu.

Juga membantu dalam menghubungkan individu dengan kejujurannya, seni ketergantungan, dan sifat dapat dipercaya.

Jika faktor-faktor ini digabungkan bersama dalam cara yang positif, maka ini adalah sinyal hijau yang pasti bagi karyawan untuk dipilih untuk posisi yang dihormati di perusahaan.

Bentuk tes ini dapat diajukan langsung oleh perekrut dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan rahasia dan terbuka untuk melihat kejujuran kandidat melalui informasi dari diri mereka sendiri. 

3. Tes Kepribadian

Tes kepribadian secara khusus mengukur kandidat berdasarkan sifat kepribadian tertentu yang relevan dengan kinerja pekerjaan.

Sebagai contoh, untuk menjadi akuntan mungkin diperlukan sebagai orang yang konservatif dan sangat teliti, sedangkan penjual mobil bekas mungkin digambarkan sebagai orang yang aktif dan berbicara sopan.

Model tes kepribadian akan memberi tahu perekrut seberapa besar kemungkinan seseorang cocok dengan pekerjaannya dilihat dari kepribadian masing-masing.

Beberapa bentuk dari tes kepribadian yang banyak dikenal seperti DISC, 16 personalities, Big Five, dan sebagainya.

4. Tes Pengetahuan Tentang Pekerjaan

Ini adalah bentuk tes yang menguji informasi atau pengetahuan yang dimiliki para pelamar. Pengetahuan yang diujikan harus sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan.

Sebagai contoh, calon kandidat untuk posisi business development harus memiliki pengetahuan mengenai keadaan pasar saat ini sesuai dengan industri perusahaan yang dilamar.

5. Referensi 

Sebagai perekrut, Anda dapat memeriksa referensi dan latar belakang pelamar kerja. Pada saat pelamar melamar suatu pekerjaan, maka pelamar dapat menyertakan referensi dari tempat dia bekerja sebelumnya.

Perusahaan dapat menghubungi perusahaan lamanya untuk mengecek sekaligus membuat perkiraan kemampuan pelamar untuk bekerja.

Selain itu, perusahaan dapat mengecek latar belakang dengan melakukan searching terutama media sosial. Dari media sosial ini perusahaan dapat membuat perkiraan bagaimana karakter pelamar.

6. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran lebih rinci dari tindakan dan sikap pelamar. Dalam wawancara perusahaan akan mengundang pelamar untuk datang ke kantor atau dapat melalui video conference.

Pelamar kemudian akan bertemu staf HRD dan juga departemen terkait yang membutuhkan. Dalam pertemuan itu perusahaan akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada pelamar pekerjaan.

Pelamar dapat menemui staf perusahaan satu persatu, dapat juga semua staf perusahaan bersama-sama melakukan wawancara.

7. Tes Kemampuan Berdasarkan Situasi

Tes ini berupa simulasi kepada pelamar untuk peran tertentu dalam suatu pekerjaan berdasarkan situasi tertentu. Contoh, melakukan simulasi bernegosiasi antara produsen dan distributor barang di tengah keadaan pandemi.

Nantinya lewat tes ini dapat dilihat kemampuan pelamar dalam menguasai situasi tertentu dan prospek yang jelas untuk mengatasinya.

8. Praktik Kerja

Praktik kerja memberikan praktik langsung atas pekerjaan yang dilamar. Tes ini mengharuskan pelamar untuk mendemonstrasikan tugas-tugas pekerjaan khusus.

Bentuk tes ini mengukur kemampuan para pelamar untuk melaksanakan beberapa bagian pekerjaan yang akan dipegangnya.

Misalnya praktik komputer, bengkel, dan lainnya. Dari kegiatan praktik tersebut akan terlihat kemampuan pelamar untuk mengerjakan pekerjaannya, termasuk pengetahuan dan keahliannya atas suatu pekerjaan.

9. Tes Kesehatan dan/atau Kemampuan Fisik Lain

Seperti namanya bentuk tes ini berhubungan langsung dengan kemampuan fisik seseorang untuk mengetahui kekuatan dan ketahanan kandidat. Tidak semua bidang pekerjaan melakukan tes fisik ini.

Ada beberapa pekerjaan yang membutuhkan syarat fisik dan kemampuan fisik tertentu dalam bekerja, sehingga dapat memastikan keselamatan karyawan.

Di sini perusahaan dapat menilai kecukupan syarat fisik dan juga kemampuan fisik pelamar jika mengerjakan suatu pekerjaan.

Dalam prosedur pelaksanaan tes fisik ini cukup ketat dan perlu dilakukan secara hati-hati, sebab bila ada kesalahan maka mungkin akan terjadi cedera kepada kandidat yang berujung fatal.

10. Contoh Hasil Kerja

Perusahaan dapat melihat contoh hasil kerja sebelumnya untuk memperkirakan kemampuan pelamar.

Contohnya, perusahaan web design akan menilai portofolio yang dibuat oleh pelamar yang melamar web designer.

Dari perkiraan kemampuan pelamar ini maka perusahaan membuat pertimbangan lebih lanjut mengenai pelamar ini.

Metode ini juga dapat dikombinasikan dengan metode praktik kerja untuk benar-benar mengetahui kemampuan pelamar.

Tips Merancang Proses Seleksi yang Efektif

5 strategi pengambilan tes teratas 2022

Setelah mengetahui metode seleksi yang bisa dicoba, ada baiknya perusahaan membangun sistem seleksi sendiri yang efektif, agar bisa digunakan oleh siapa saja dan kapan saja.

Tentu bisa jadi berbeda-beda di setiap proyek rekrutmennya, maka dari itu, dengan tips merancang di bawah diharapkan perekrut mampu membuat proses seleksi yang efektif bagi perusahaannya.

Memahami Pekerjaan yang Dibutuhkan

Mulailah dengan pemahaman tentang pekerjaan dan ciri-ciri yang membedakan kinerja yang sukses dalam pekerjaan (dikenal juga sebagai analisis jabatan).

Anda dapat melakukan analisis pekerjaan secara internal, atau bermitra dengan para ahli di bidang yang memiliki spesialisasi dalam mengembangkan sistem seleksi karyawan.

Jika Anda tidak memahami tugas, tanggungjawab dan wewenang sebuah posisi, Anda akan kesulitan dalam merancang sistem seleksi yang tepat bagi karyawan.

Susunlah Job Description dengan Jelas

Selanjutnya, Anda harus menyusun job description dengan jelas. Hal ini berguna agar kandidat yang masuk bisa terseleksi dengan cepat.

Selain itu, dibutuhkan juga kreativitas dalam merancang deskripsi pekerjaan yang khas, sehingga deskripsi tersebut tidak hanya mampu menampilkan nilai-nilai perusahaan, tapi juga dapat memikat kandidat.

Kembangkan Proses Seleksi dan Gunakan Secara Konsisten

Selanjutnya, Anda harus mengembangkan proses seleksi. Tentukan cara terbaik untuk mengukur sifat yang paling kritis, melalui berbagai cara pengukuran.

Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan beberapa hal lain seperti efisiensi proses, persepsi kandidat, dan keadilan.

Ada banyak jenis penilaian dan simulasi karyawan yang tersedia, bersama dengan wawancara dan role play, yang dapat digunakan dalam seleksi.

Setelah menentukan proses seleksi yang akan digunakan untuk suatu jabatan, Anda juga harus melakukan proses tersebut secara konsisten agar proses seleksi berlangsung adil.

Identifikasi Metode yang Valid

Pastikan bahwa metode atau alat seleksi yang Anda gunakan relevan dengan pekerjaan dan terkait dengan kinerja pekerjaan yang berhasil (validasi).

Tujuannya agar proses seleksi menghasilkan data yang relevan untuk kebutuhan perusahaan. Karena jika metode atau alat seleksi yang digunakan valid maka akan mampu menghasilkan data yang tepat dan juga memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut.

Salah satu cara memeriksa validitasnya adalah dengan menggunakan perusahaan konsultan.

Latih Staf Rekrutmen dan HR Anda

Staf yang melaksanakan proses rekrutmen haruslah staf yang sudah terlatih agar proses rekrutmen dapat berjalan dengan baik.

Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa individu yang terlibat dalam proses seleksi dilatih, termasuk pewawancara, pengawas tes, dan administrator.

Pelatihan tersebut dapat digunakan untuk memastikan teknik rekrutmen yang digunakan konsisten dan efektif.

Pantau Proses dengan Seksama

Pantau sistem pemilihan Anda yang sedang berlangsung, serta terus lakukan perbaikan atau peningkatan proses seleksi.

Anda dapat juga melakukan pemeriksaan tingkat kelulusan, efisiensi, akurasi, dan keadilan selama proses berlangsung.

Hal ini perlu dilakukan karena pelamar biasanya sangat kritis menghadapi proses seleksi, sehingga penting bagi Anda untuk selalu melakukan perbaikan.

Kesimpulan

Maka dapat kita simpulkan bahwa ada berbagai metode untuk melakukan seleksi, tetapi Anda harus dapat memilih metode mana yang paling cocok dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Pemilihan metode seleksi yang tepat akan memberikan hasil yang diincar tiap perekrut selama ini, yaitu mendapatkan kandidat berkualitas.

Selain itu, dalam pelaksanaan proses seleksi Anda juga perlu konsisten serta mengupayakan perbaikan berkelanjutan agar proses seleksi dapat berjalan secara efektif dalam waktu lama.

Sebagai bonus, jika dapat diterapkan dan terlaksana yang baik mungkin bisa meningkatkan rasio retensi karyawan, lho!

Download Konten Spesial dari HR NOTE, GRATIS!


5 strategi pengambilan tes teratas 2022

Ada konten khusus untuk pembaca setia HR NOTE. Konten ini menyediakan pendapat kami tentang suatu topik tertentu. Konten PDF kali ini membahas topik:

  • Potensi Memasukkan Gen Z Ke Dalam Organisasi Anda

  • Memahami Cara Menarik Kelompok Gen Z untuk Bergabung dengan Perusahaan
  • 5 Cara Mengelola Gen Z agar Mereka Tidak Cepat Resign

5 strategi pengambilan tes teratas 2022

Apa saja strategi dalam pengambilan keputusan?

Tips untuk membuat keputusan dengan tepat.
Buatlah keputusan saat sedang fokus dan tidak terburu-buru. ... .
Mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya. ... .
3. Tetap terbuka untuk semua kemungkinan yang ada. ... .
4. Buat dampak positif dan negatif yang akan diterima. ... .
Coba ubah pandangan menjadi orang lain..

3 langkah dalam pengambilan keputusan?

Menurut Herbert A. Simon (1977) ada beberapa tahap proses atau fase- fase dalam pengambilan keputusan yaitu tiga fase utama : inteligensi, desain, dan kriteria.

Bagaimana cara mengambil keputusan dengan cepat dan tepat?

7 langkah proses pengambilan keputusan.
Langkah 1: Identifikasi keputusan yang perlu diambil. ... .
Langkah 2: Kumpulkan informasi relevan. ... .
Langkah 3: Cari solusi alternatif. ... .
Langkah 4: Pertimbangkan bukti. ... .
Langkah 5: Pilih dari sejumlah alternatif. ... .
Langkah 6: Ambil tindakan..

8 Langkah pengambilan keputusan dalam manajemen?

Siagian (1986) mengungkapkan delapan langkah pengambilan keputusan, yaitu: (1) definisi masalah, (2) pengumpulan data, (3) analisis data, (4) penentuan alternatif, (5) pemilihan alternatif yang 107 Forum Ilmu Sosial, Vol. 42 No. 1 Juni 2015 Page 3 terbaik, (6) putuskan, (7) implementasikan dan monitor hasil, dan (8) ...

Sepuluh Tip Pengambilan Tes untuk Siswa

Berikut adalah sepuluh tips teratas untuk sukses!

1. Memiliki pendekatan sikap positif tes besar saat Anda mendekati teka -teki jigsaw raksasa. Mungkin sulit, tetapi Anda bisa melakukannya! Sikap positif sangat membantu kesuksesan.
Approach the big test as you'd approach a giant jigsaw puzzle. It might be tough, but you can do it! A positive attitude goes a long way toward success.

2. Buat rencana seminggu sebelum tes, tanyakan pada guru Anda apa yang akan dibahas tes. Apakah hanya dari buku teks? Catatan kelas? Bisakah Anda menggunakan kalkulator Anda? Jika Anda absen, bicarakan dengan teman tentang materi yang mungkin Anda lewatkan. Buat daftar topik paling penting untuk dibahas dan gunakan itu sebagai panduan saat Anda belajar. Lingkaran item yang Anda tahu akan membutuhkan waktu ekstra. Pastikan untuk merencanakan waktu ekstra untuk mempelajari topik yang paling menantang.
The week before the test, ask your teacher what the test is going to cover. Is it from the textbook only? Class notes? Can you use your calculator? If you've been absent, talk to friends about material you may have missed. Make a list of the most important topics to be covered and use that as a guide when you study. Circle items that you know will require extra time. Be sure to plan extra time to study the most challenging topics.

3. Malam sebelum menjejalkan tidak berhasil. Jika Anda telah mengikuti rencana belajar, malam sebelum tes Anda harus melakukan ulasan cepat dan tidur lebih awal. Ingat, otak dan tubuh Anda perlu tidur untuk berfungsi dengan baik, jadi jangan begadang!
Cramming doesn't work. If you've followed a study plan, the night before the test you should do a quick review and get to bed early. Remember, your brain and body need sleep to function well, so don't stay up late!

4. Pagi tes apakah Anda tahu bahwa Anda berpikir lebih baik ketika Anda memiliki perut penuh? Jadi jangan lewati sarapan pagi tes. Dapatkan ke sekolah lebih awal dan lakukan studi kekuatan sepuluh menit tepat sebelum tes, sehingga otak Anda dihidupkan dan disetel.
Did you know that you think better when you have a full stomach? So don't skip breakfast the morning of the test. Get to school early and do a ten-minute power study right before the test, so your brain is turned on and tuned up.

5. Tes waktu sebelum tes dimulai, pastikan Anda memiliki semua yang Anda butuhkan - kertas goresan, pensil tambahan, kalkulator Anda (jika Anda diizinkan menggunakannya). Pahami bagaimana tes dinilai: Apakah Anda kehilangan poin karena jawaban yang salah? Atau lebih baik membuat tebakan ketika Anda tidak yakin dengan jawabannya? Baca instruksinya! Anda ingin memastikan Anda menandai jawaban dengan benar.
Before the test begins, make sure you have everything you'll need - scratch paper, extra pencils, your calculator (if you're allowed to use it). Understand how the test is scored: Do you lose points for incorrect answers? Or is it better to make guesses when you're not sure of the answer? Read the instructions! You want to make sure you are marking answers correctly.

6. Kelola pemindaian waktu Anda melalui tes dengan cepat sebelum memulai. Menjawab pertanyaan mudah terlebih dahulu bisa menjadi penghemat waktu dan pembangun kepercayaan diri. Plus, ini menghemat lebih banyak waktu pada akhirnya bagi Anda untuk fokus pada hal -hal yang sulit.
Scan through the test quickly before starting. Answering the easy questions first can be a time saver and a confidence builder. Plus, it saves more time in the end for you to focus on the hard stuff.

7. Saya terjebak! Masalah -masalah rumit itu bisa membuat Anda tidak seimbang. Jangan khawatir atau frustrasi. Baca ulang pertanyaan untuk memastikan Anda memahaminya, dan kemudian mencoba menyelesaikannya dengan cara terbaik yang Anda tahu caranya. Jika Anda masih macet, lingkari dan lanjutkan. Anda bisa kembali lagi nanti. Bagaimana jika Anda tidak tahu tentang jawabannya? Tinjau opsi Anda dan buat tebakan terbaik yang Anda bisa, tetapi hanya jika Anda tidak kehilangan poin untuk jawaban yang salah. 8. Pertanyaan pilihan ganda Proses eliminasi dapat membantu Anda memilih jawaban yang benar dalam pertanyaan pilihan ganda. Mulailah dengan mencoret jawaban yang tidak bisa benar. Kemudian habiskan waktu Anda dengan fokus pada pilihan yang benar yang mungkin sebelum memilih jawaban Anda.
Those tricky problems can knock you off balance. Don't get worried or frustrated. Reread the question to make sure you understand it, and then try to solve it the best way you know how. If you're still stuck, circle it and move on. You can come back to it later. What if you have no idea about the answer? Review your options and make the best guess you can, but only if you don't lose points for wrong answers.

8. Multiple-Choice Questions

The process of elimination can help you choose the correct answer in a multiple-choice question. Start by crossing off the answers that couldn't be right. Then spend your time focusing on the possible correct choices before selecting your answer.

9. Kerapian diperhitungkan jika 4s Anda terlihat seperti 9s, itu bisa menjadi masalah. Pastikan tulisan Anda terbaca dan Anda menghapus kesalahan Anda. Untuk tes yang diberi skor mesin, isi ruang dengan hati-hati.
If your 4s look like 9s, it could be a problem. Be sure that your writing is legible and that you erase your mistakes. For machine-scored tests, fill in the spaces carefully.

10. Saya selesai! Tidak begitu cepat - saat Anda menyelesaikan item terakhir pada tes, ingatlah bahwa Anda belum selesai. Pertama, periksa jam dan kembali untuk meninjau jawaban Anda, memastikan bahwa Anda tidak membuat kesalahan yang ceroboh (seperti meletakkan jawaban yang tepat di tempat yang salah atau melewatkan pertanyaan). Habiskan menit terakhir yang tersisa untuk mengatasi masalah tersulit sebelum Anda menyerahkan tes Anda.
Not so fast - when you complete the last item on the test, remember that you're not done yet. First, check the clock and go back to review your answers, making sure that you didn't make any careless mistakes (such as putting the right answer in the wrong place or skipping a question). Spend the last remaining minutes going over the hardest problems before you turn in your test.

Ikuti tips tes ini, dan Anda akan tahu bahwa Anda melakukan yang terbaik - selamat!

Sumber Daya Sekolah Menengah

5 strategi pengambilan tes teratas 2022

Oleh Katie Azevedo, M.Ed.

Saya secara pribadi telah mengajari ribuan siswa satu-satu untuk tes standar. Saya tahu itu terdengar gila. (Ya.) Saya memberi tahu Anda ini karena itu berarti saya tahu satu atau dua hal tentang strategi pengambilan tes. Dan jujur, salah satu pertanyaan paling umum yang saya dapatkan dari siswa dan klien adalah tentang strategi pengambilan tes. (Pertanyaan paling umum kedua yang saya tanyakan adalah bagaimana saya tidak melupakan apa yang saya pelajari?)

Sementara setiap tes memiliki serangkaian strategi pengujian sendiri-misalnya, ada strategi unik untuk mengambil SAT vs Act vs GRE, vs Final Sejarah Anda, dll.-Saya akan memberi Anda 5 Teknik umum untuk mengikuti tes, tidak peduli konten ujian.

Sebelum saya melompat ke kiat, saya harus mulai dengan strategi pre-test terbaik yang pernah ada: uji diri Anda sebelum tes. Saya selalu berpikir yang satu ini jelas, tetapi saya terkejut berulang kali dengan betapa sedikit siswa yang benar -benar melakukan ini. Jangan biarkan ujian Anda yang sebenarnya menjadi tes pertama yang Anda ambil: Anda harus menguji diri sendiri-dalam kondisi nyata-sebelum hal yang sebenarnya untuk mengetahui apakah Anda benar-benar siap. Inilah cara melakukannya. I always think this one is sooooo obvious, but I’m shocked over and over again by how few students actually do this. Do NOT let your actual exam be the first test you take: you MUST test yourself – in real-ish conditions – before the actual thing in order to know if you’re really ready. Here’s how to do that.

1. Lakukan semua pertanyaan mudah terlebih dahulu.

Sebagian besar tes, bahkan tes berbasis komputer, memungkinkan Anda untuk melakukan pertanyaan dalam urutan apa pun yang Anda inginkan. Saya sarankan Anda melakukan pertanyaan mudah terlebih dahulu. Anda mungkin tidak tahu pertanyaan mana yang “mudah” sampai Anda mencobanya, jadi buatlah penilaian itu panggilan saat Anda bergerak melalui tes. Melakukan pertanyaan "mudah" terlebih dahulu memungkinkan Anda untuk mendapatkan momentum, meningkatkan kepercayaan diri Anda, dan sebenarnya "meninjau" materi sebelum Anda beralih ke pertanyaan yang lebih sulit. Selain itu, jika Anda mengikuti tes waktunya, pendekatan ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan lebih banyak pertanyaan.

2. Pergi untuk jawaban yang salah.

Pada pertanyaan pilihan ganda, selalu ada lebih banyak jawaban yang salah daripada jawaban yang benar. (Duh.) Itu berarti bahwa peluang Anda untuk menemukan jawaban yang salah secara signifikan lebih tinggi daripada menemukan yang benar. (Duh.) Dengan mengatakan itu, cari dan hilangkan apa yang Anda tahu salah, alih -alih masuk ke pertanyaan mencari apa yang benar. Strategi pengambilan tes ini membutuhkan perubahan mental, tetapi berhasil. Juga, Anda harus selalu mencoret jawaban yang salah secara langsung pada tes; Jangan secara mental mencoretnya. X Bayi -bayi itu keluar!

3. Segera tuliskan "lembar cheat" secara langsung pada tes.

Tidak, saya tidak mengatakan untuk menipu. Obvs. Apa yang saya katakan adalah tepat ketika Anda mendapatkan tes, mencatat informasi apa pun yang telah Anda hafal yang Anda perlukan untuk ujian. Misalnya, pada tes matematika Anda, dengan cepat tuliskan formula matematika yang Anda hafal 2 menit yang lalu- yang Anda perlukan untuk menjawab semua pertanyaan. Pada tes sejarah Anda, dengan cepat tuliskan garis waktu peristiwa yang ada di ujung otak Anda sebelum Anda melupakannya. Mungkin Anda datang dengan akronim aneh atau perangkat mnemonik untuk mengingat kosa kata Spanyol Anda - tuliskan ini pada tes segera untuk digunakan sebagai referensi potensial atau "lembar cheat." Buang informasi apa pun yang Anda simpan dalam ingatan Anda tepat ke tes (margin, bagian belakang, kertas bekas, dll.) Sehingga Anda tidak harus terus menggunakan energi untuk "menyimpan" itu. Berikut adalah artikel yang rapi yang menjelaskan keterbatasan memori jangka pendek dalam bahasa sederhana.

4. Temukan petunjuk dalam tes.

Terkadang, pertanyaan tes atau konten tes lainnya dapat memberikan petunjuk jawaban untuk pertanyaan lain. Jadi, jika Anda menemukan pertanyaan yang sulit, lewati dan simpan sampai akhir: jika Anda waspada, Anda mungkin akhirnya menemukan petunjuk untuk jawaban dari bagian tes yang berbeda.

5. & nbsp; ketahui kapan dan kapan tidak meninggalkan pertanyaan kosong. Know when and when not to leave questions blank.

Beberapa tes memiliki hukuman yang salah (biasanya tes yang Anda ambil di sekolah), sementara yang lain (seperti SAT/ACT) tidak mengurangi poin untuk jawaban yang salah. Apakah tes Anda mengurangi poin untuk jawaban yang salah, Anda biasanya harus menjawab pertanyaan, bahkan jika itu tebakan. Pada pertanyaan respons / esai terbuka, cukup tulis apa pun yang Anda bisa tentang topik tersebut, bahkan jika Anda tidak yakin apakah itu benar atau salah. Melakukan hal itu meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan setidaknya beberapa poin.

Satu -satunya waktu Anda harus melewatkan pertanyaan adalah jika tes diatur waktunya dan jika Anda merasa bahwa Anda mungkin tidak menyelesaikannya; Dalam hal ini, letakkan semua waktu Anda untuk menjawab pertanyaan yang Anda tahu Anda harus benar. Jika ada waktu di akhir, maka kembali dan tulis atau pilih jawaban untuk pertanyaan yang telah Anda lewatkan.

Meskipun strategi pengambilan tes ini dimaksudkan untuk membantu Anda saat ini, strategi terbaik, tentu saja, untuk mempersiapkan dengan benar.

Apa strategi pengambilan tes terbaik?

Strategi pengambilan tes..
Menghadiri kelas secara teratur ..
Hindari menjejalkan sesi studi menyebar beberapa hari atau minggu sebelum tes;Anda akan memiliki lebih sedikit stres ..
Atur area studi Anda untuk mengurangi gangguan.....
Merangkum catatan untuk belajar.....
Belajar dari tes lama jika diizinkan oleh profesor ..

Apa 4 strategi pengambilan tes?

4 Praktik Persiapan Uji Terbaik..
#1: Cari tahu sebanyak mungkin tentang ujian sebelumnya.....
#2: Hindari menjejalkan malam sebelumnya.....
#3: Siapkan persediaan Anda.....
#4.....
#1: Baca arahan tes dengan cermat.....
#2: Survei tes sebelum dimulai.....
#3: Baca setiap pertanyaan dengan cermat.....
#4: Prioritaskan bagaimana Anda akan menjawab pertanyaan ..

Apa 3 tahap pengambilan tes?

Banyak siswa berpikir pengambilan tes yang berhasil adalah tentang apa yang terjadi sebelum tes, tetapi sebenarnya, itu sebenarnya adalah proses yang mencakup 3 tahap: sebelum, selama, dan setelah tes.Before, During, and After the Test.