5 jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi

Merdeka.com - Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi denyut jantung sangat perlu dipahami agar Anda dapat mencegah resikonya. Jika denyut jantung tinggi, risiko terkena beberapa jenis masalah jantung dapat meningkat. Berikut merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi denyut jantung, boldsky (24/6).

1. Stres

Stres biasanya menghampiri Anda yang memiliki banyak masalah atau banyak pekerjaan. Stres emosional yang dialami seseorang akan berakibat pada cepatnya tingkat denyut jantung.

2. Demam

Denyut jantung akan meningkat jika Anda demam, infeksi, atau gangguan tertentu yang mempengaruhi kekebalan Anda. Maka dari itu, sebisa mungkin jaga diri Anda dari hal-hal yang membuat Anda jatuh sakit.

3. Obat

Kandungan obat menjadi salah satu hal yang mempengaruhi denyut jantung. Jika Anda mengalami sakit ringan, sebaiknya hindari konsumsi obat yang tidak perlu.

4. Olahraga

Ketika Anda sedang melakukan olahraga, secara alami jantung Anda berdetak lebih cepat. Berolahraga memang sangat baik untuk kesehatan, tetapi jangan terlalu berlebihan.

5. Penyakit jantung

Hampir semua penyakit jantung mengganggu denyut jantung dan menyebabkan banyak masalah

6. Panas

Suhu tubuh yang tinggi membuat jantung Anda berjuang untuk memompa cukup darah untuk menyesuaikan sistem di dalam tubuh Anda. Hal tersebut dapat menyebabkan denyut jantung lebih tinggi.

7. Dehidrasi

Jika tiba-tiba denyut jantung Anda terasa kencang, bisa juga Anda mengalami dehidrasi. Jantung akan berjuang keras memompa darah yang tidak memiliki air yang cukup.

Peningkatan jantung yang normal sebenarnya terjadi secara alami saat tubuh Anda merasakan perbedaan. Menjaga kesehatan, makan bergizi, dan tidak malas kontrol ke dokter adalah cara untuk Anda tetap sehat.

Pernahkah kalian memperhatikan denyut jantung kalian? Menurut kalian, berapa frekuensi denyut jantung kalian per menitnya? Lantas, apakah menurut kalian frekuensi denyut jantung pada laki-laki dengan perempuan berbeda?

Ya, jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi denyut jantung. Jadi jelas, frekuensi denyut jantung pada laki-laki serta perempuan itu berbeda.

Selain gender atau jenis kelamin, ada berbagai faktor lain yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung. Dan berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi frekuenai denyut jantung.

1. Jenis Kelamin

Seperti yang sudah disinggung sekilas di atas, jenis kelamin mempengaruhi frekuensi denyut jantung. Karena secara umum, laki-laki memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih rendah bila dibandingkan dengan perempuan.

Dalam kondisi normal, frekuensi denyut jantung laki-laki berada pada kisaran angka 64-72 denyut per menit. Sementara untuk perempuan, denyut jantung mereka berada pada kisaran 72-80 denyut per menit.

Pada saat kita tengah berolahraga atau melakukan aktivitas berat, normalnya jantung kita akan berdenyut lebih cepat. Hal ini menunjukkan bila kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh tubuh kita mempengaruhi frekuensi denyut jantung.

Frekuensi denyut jantung yang meningkat saat kita melakukan aktivitas berat mengindikasikan bila tubuh kita membutuhkan lebih banyak sumber energi. Sumber energi ini sendiri berupa glukosa.

Selain glukosa, tubuh kita juga memerlukan oksigen yang lebih banyak ketika melakukan aktivitas berat. Lantas, dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut, jantung kita akan memompa darah lebih cepat agar proses pembentukan energi dapat berlangsung lebih cepat pula. Itulah mengapa frekuensi denyut jantung kita lebih cepat.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung ialah suhu. Di mana kian tinggi suhu tubuh seseorang, maka kian cepat pula frekuensi denyut
jantungnya.

Hal ini berhubungan dengan peningkatan proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh. Di mana proses metabolisme membutuhkan oksigen. Sehingga saat metabolisme meningkat, kebutuhan oksigen akan meningkat pula. Yang artinya jantung harus berkerja lebih cepat, dan menyebabkan frekuensi denyut jantung meningkat.

4. Usia

Tahukah kalian bila frekuensi denyut jantung pada janin yang masih berada dalam kandung lebih tinggi daripada manusia dewasa dalam kondiai normal?

Bila belum, kalian harus tahu bila denyut jantung pada janin dapat menyentuh angka 140-160 denyut per menit. Lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang dewasa. Disebutkan bila hal ini berkaitan dengan kian menurunnya
proporsi kebutuhan energi. Yang artinya semakin tua seseorang, frekuensi denyut jantungnya akan semakin rendah.

5. Komposisi Ion

Untuk yang terakhir, faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung ialah kompososi ion dalam darah. Karena ketidakseimbangan ion dalam darah bisa membahayakan jantung, entah membuat denyutnya lebih cepat atau lebih lambat.

6.FaktoryangMempengaruhiDenyutNadiFaktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jeniskelamin, keadaan kesehatan, riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikapkerja, faktor fisik dan kondisi psikis (Muffichatum, 2006).a.UsiaFrekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhanoksigen selama pertumbuhan. Pada masa remaja, denyut jantung menetap daniramanya terratur. Pada orang dewasa efek fisiologi usia dapat berpengaruh padasistem kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuannadi kurang dapat dipercaya. Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, denganusia antara bayi sampai dengan usia dewasa, denyut nadi paling tinggi ada padabayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun seiring dengan pertambahan usia.b.JenisKelaminDenyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum, sub maksimumpada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50%maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut per menit, pada wanita 138denyut per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154denyut per menit dan pada wanita 164 denyut per menit.c.KeadaanKesehatan

31Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau frekuensijantung secara tidak teratur. Kondisi seseorang yang baru sembuh dari sakitfrekuensi jantungnya cenderung meningkat.d.RiwayatKesehatanRiwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi akanmempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada penderita anemia (kurangdarah) akan mengalami peningkatan kebutuhan oksigen sehingga mengakibatkanpeningkatan denyut nadi.e.IntensitasdanLamaKerjaBerat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh terhadap denyut nadi,lama kerja, waktu istirahat, dan irama kerja yang sesuai dengan kapasitas optimalmanusia akan ikut mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batasmaksimal. Apabila melakukan pekerjaanyang berat dan waktu yang lama akanmengakibatkan denyut nadi bertambah sangat cepat dibandingkan denganmelakukan pekerjaan yang ringan dan dalam waktu singkat.f.SikapKerjaPosisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah. Posisi berdirimengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar dibandingkan dengan posisi kerjaduduk. Sehingga pada posisi berdiri denyut nadi lebih cepat dari pada saatmekakukan pekerjaan dengan posisi duduk.g.UkuranTubuhUkuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuhseseorang. Semakin berat atau gemuk maka denyut nadi akan lebih cepat.

32h.KondisiPsikisKondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung. Kemarahan dankegembiraandapatmempercepatfrekuensinadiseseorang.Ketakutan,kecemasan, dan kesedihan juga dapat memperlambat frekuensi nadi seseorang.7.PengaruhPanasterhadapDenyutNadiIklim kerja panas dapat menyebabkan beban tambahan pada sirkulasidarah. Pada waktu melakukan pekerjaan fisik yang berat dilingkungan panas,maka darah akan mendapat beban tambahan, karena harus membawa oksigen kebagian otot yang sedang bekerja. Disamping itu darah juga harus membawa panas

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 49 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document