5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Penyakit Virus Ebola (PVE/EVD)

Selayang pandang

Penyakit virus ebola (PVE) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola, yang termasuk dalam famili filovirus. Penyakit ini dikenal dengan Ebola Virus Disease (EVD) atau Ebola Haemorrhagic Fever (EHF).  Terdapat enam macam genus virus ebola penyebab penyakit ini, yaitu Zaire ebolavirus, Bundibugyo ebolavirus (BDBV), Reston ebolavirus, Sudan ebolavirus (SUDV), Tai Forest ebolavirus (TAFV) yang dulu dikenal dengan Ivory Coast ebolavirus (CIEBOV), dan Bombali ebolavirus. Namun hingga saat ini, baru dilaporkan empat genus virus yang mengakibatkan PVE pada manusia yakni Zaire ebolavirus, Sudan ebolavirus, Tai Forest ebolavirus, dan Bundibugyo ebolavirus. 

Virus ebola pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976 di dua tempat secara bersamaan yakni di Yambuku (sebuah desa yang terletak tidak jauh dari Sungai Ebola, Republik Demokratik Kongo) dan Nzara, Sudan Selatan. Wabah di Afrika bagian Barat (kasus pertama pada Maret 2014) adalah yang terbesar dan paling kompleks sejak virus ebola pertama kali ditemukan pada tahun 1976. Negara yang terkena dampak paling parah yakni, Guinea, Liberia dan Sierra Leone. Sejak tahun 2014 hingga saat ini, kasus PVE telah dilaporkan pada berbagai negara baik di Afrika, Amerika, dan Eropa, yakni Sierra Leone, Liberia, Republik Demokratik Kongo, Guinea, Uganda, Nigeria, Mali, Amerika Serikat, Italia, Senegal, Spanyol, Inggris, dan Pantai Gading. Selain itu, telah ditemukan beberapa kasus kluster yang sumber penularannya dari survivor Ebola baik di Liberia, Guinea, dan Sierra Leone. Penularan tersebut diketahui karena adanya kontak dengan cairan tubuh survivor. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pernah menyatakan PVE sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD) akibat timbulnya wabah PVE di Republik Demokratik Kongo pada 17 Juni 2019 namun telah dideklarasikan berakhir pada 26 Juni 2020. 

Situasi di Indonesia

Sampai saat ini belum pernah dilaporkan kasus konfirmasi penyakit virus ebola di Indonesia.

Situasi Global

Sejak tahun 2014 hingga saat ini, telah dilaporkan sebanyak 32.486 kasus PVE dengan 13.812 kematian (CFR: 42,52%). Lima negara dengan pelaporan tertinggi kasus PVE adalah Sierra Leone (14.124 kasus), Liberia (10.678 kasus), Guinea (3.837 kasus), Republik Demokratik Kongo (3.758 kasus), dan Uganda (52 kasus).

Wabah penyakit virus Ebola saat ini sedang terjadi di negara Uganda, Afrika melalui deklarasi resmi yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan Uganda pada 20 September 2022. Wabah ini disebabkan oleh Sudan ebolavirus (SUDV), dimana wabah akibat tipe virus ini terjadi terakhir di Uganda pada tahun 2012.  Terhitung hingga 28 September 2022, telah dilaporkan sebanyak 49 kasus PVE (31 kasus konfirmasi dan 18 kasus probable) dengan 24 kematian (6 kasus konfirmasi dan 18 kasus probable) [CFR di antara kasus konfirmasi: 19,4%]. Kasus tersebut dilaporkan pada tiga distrik di Uganda, yakni Mubende, Kyegegwa, dan Kassanda. 223 kontak sudah ditemukan hingga 25 September 2022.  (Sumber: Disease Outbreak News WHO: Ebola Disease caused by Sudan virus - Uganda, tanggal 26 September 2022 dan WHO Africa Region's News: Uganda Defines Priorities and Needs in Its Ebola Response Plan, tanggal 1 Oktober 2022).

WHO menilai risiko penyebaran PVE di Uganda saat ini tergolong tinggi pada tingkat nasional dan tergolong rendah pada tingkat regional dan global. Hal tersebut dilandaskan dengan pertimbangan sebagai berikut:

  • Belum adanya vaksin yang teruji efektif terhadap tipe virus/strain Sudan Ebola Virus
  • Belum teridentifikasi awal mula terjadinya penularan karena proses investigasi masih berjalan
  • Penggunaan APD yang tidak sesuai dalam penanganan pasien-pasien suspek PVE serta kasus terkonfirmasi PVE yang meninggal dimakamkan secara tradisional serta melibatkan orang dalam jumlah besar
  • Walaupun Uganda telah meningkatkan kapasitas dalam pengendalian PVE, masih terdapat kemungkinan timbul permasalahan apabila kasus meningkat secara drastis dan masih terjadinya beberapa kejadian penyakit lain seperti COVID-19, anthrax, demam kuning, dan demam Rift Valley.

Selain itu, walaupun Distrik Mubende tidak memiliki perbatasan internasional, risiko penularan antar negara masih dapat terjadi karena intensitas aktivitas pelintas negara yang tinggi. Kasus pun ditemukan pada sekitar pertambangan emas yang masih aktif, sehingga memungkinkan para pedagang komoditas di sekitar area itu melakukan mobilisasi ke wilayah lain meski sudah memasuki masa inkubasi.

Gejala, tanda dan masa inkubasi

Gejala penyakit virus ebola ini didahului oleh demam yang tiba-tiba, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, lemah, diare, muntah, sakit perut, kurang nafsu makan, dan perdarahan yang tidak biasa. Dalam beberapa kasus, pendarahan dalam dan luar dapat terjadi 5 sampai 7 hari setelah gejala pertama terjadi. Semua penderita yang terinfeksi PVE menderita kesulitan pembekuan darah. Pendarahan dari selaput mulut, hidung dan tenggorokan serta dari bekas lubang suntikan terjadi pada 40-50 persen kasus. Hal ini menyebabkan muntah darah, batuk darah dan berak darah. Masa inkubasi penyakit ini antara 2 – 21 hari.

Cara transmisi (Penularan)

Virus Ebola ini menular melalui darah dan cairan tubuh lainnya (termasuk urin, saliva/air liur, keringat, feses/tinja, bekas muntahan, ASI, dan cairan semen/sperma) dari hewan atau manusia yang terinfeksi Ebola. Virus ini dapat masuk ke tubuh orang lain melalui kulit yang terluka atau melalui membrane mukosa yang tidak terlindungi seperti mata, hidung dan mulut. Virus ini juga dapat menyebar melalui alat-alat seperti pakaian, tempat tidur dan perlengkapannya, jarum suntik, infus, serta alat medis yang telah terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi Ebola. Kelompok yang paling berisiko adalah keluarga, teman, rekan kerja dan petugas medis yang merawat pasien yang terkena virus Ebola. Di rumah sakit, virus ini juga bisa tersebar dengan cepat.

Selain itu, penularan juga bisa terjadi jika pelayat menyentuh jenazah sosok yang meninggal karena Ebola. Binatang juga bisa menjadi pembawa virus. Virus ini mampu memperbanyak diri di hampir semua sel inang. Khususnya kelelawar mampu menularkan virus tersebut. Codot dan kalong termasuk jenis kelelawar besar. Di Afrika, sebagian besar jenis hewan ini membawa virus di dalam tubuhnya, termasuk di antaranya virus Ebola. Tidak seperti manusia, kelelawar kebal terhadap virus-virus tersebut. Karena sering dijadikan bahan makanan, virus yang terdapat pada daging kelelawar dapat dengan mudah menjangkiti manusia.

Penegakan diagnosis

Diagnosis penyakit virus ebola dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium meliputi antibody-capture enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), tes deteksi antigen-capture, serum neutralization, reverse-trancriptase polymerase chain reaction (RT-PCR), electron microcopy, dan isolasi virus dengan kultur sel.

Treatment/penatalaksanaan

Seseorang yang terkonfirmasi PVE dapat dilakukan terapi suportif dan pengobatan terhadap gejala spesifik. Pengobatan untuk PVE telah dikembangkan dan diuji sewaktu kejadian wabah PVE di Republik Demokratik Kongo pada 2018-2020.

Dua monoklonal antibodi (Inmazeb dan Ebanga) telah disetujui oleh US Food and Drug Administration pada akhir 2020 sebagai pengobatan terhadap infeksi strain Zaire ebolavirus pada dewasa dan anak.

Faktor risiko

Beberapa faktor risiko yang memepengaruhi penularan penyakit virus ebola:

  • Riwayat perjalanan dari daerah / negara terjangkit
  • Kegiatan selama berada di daerah/ negara terjangkit
  • Ada tidaknya tanda dan gejala PVE.
  • Tidak diberikan vaksin saat berpergian ke daerah endemis.
  • Tidak menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi saat penangan kasus penyakit virus ebola bagi tenaga kesehatan.

Cara pencegahan

Mencegah atau membatasi penularan infeksi di sarana pelayanan kesehatan memerlukan penerapan prosedur dan protokol yang disebut sebagai “kewaspadaan isolasi”. Secara umum pencegahan dan pengendalian infeksi pada penyakit virus Ebola kewaspadaan standar dan kewaspadaan kontak. Pada tindakan tertentu yang menghasilkan butir-butir aerosol (Inhalasi/Nebulizer) dan tindakan invasif lainnya seperti melakukan intubasi, suctioning, swab tenggorok dan hidung perlu dilakukan penambahan kewaspadaan airborne.

Melakukan kebersihan tangan (hand hygiene) sesuai prosedur. Ada 5-moments dimana harus dilakukan kebersihan tangan yaitu sebelum kontak pasien, setelah kontak pasien, sebelum melakukan tindakan medis, sesudah kontak dengan bahan infeksius dan setelah kontak dengan lingkungan pasien. Penggunaan APD sesuai dengan prosedur untuk memakai dan melepaskan secara benar.

Berkaitan dengan vaksinasi, telah dikembangkan vaksinasi dengan nama "Ervebo vaccine" yang sudah teruji efektif dalam melindungi masyarakat terhadap strain Zaire ebolavirus.

Pencegahan lainnya:

  • Menghindari kontak langsung dengan penderita maupun jenazah penderita penyakit virus ebola adalah cara yang tepat, karena penyakit ini dapat menular melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
  • Menggunakan alat pelindung diri yang lengkap sesuai SOP dan mencuci tangan sesuai prosedur adalah cara terbaik dalam melindungi diri setelah kontak pasien, sebelum melakukan tindakan medis, sesudah kontak dengan bahan infeksius dan setelah kontak dengan lingkungan pasien.
  • Melakukan vaksinasi bila hendak bepergian ke daerah/negara terjangkit.
  • Sampel cairan dan jaringan tubuh dari penderita penyakit harus ditangani dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi.

Penilaian Risiko Penyebaran PVE di Indonesia

  • Risiko impotasi penyakit virus ebola rendah bagi Indonesia. Hal ini dikarenakan meskipun mobilitas ke negara terjangkit tinggi, namun diketahui daerah yang saat ini dilaporkan adanya kasus ebola di negara terjangkit termasuk daerah terpencil dan sulit dijangkau.

  • Risiko Indonesia sebagai episenter pandemi rendah karena belum dilaporkan ditemukan virus ebola di Indonesia maupun negara sekitar Indonesia.

Sumber:
- WHO Fact Sheet about Ebola Virus Disease (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ebola-virus-disease)

Frequenty Asked Questions (FAQ) terkait Penyakit Virus Ebola dapat dilihat dan diunduh dalam format PDF pada link berikut!

Diupdate terakhir pada 4 Oktober 2022

Apa hewan yang paling mematikan?

Ubur-ubur Kotak Hewan yang dapat ditemukan di perairan Australia dan Asia Tenggara ini masuk ke dalam daftar salah satu hewan paling beracun dan mematikan di dunia. Hewan ini dapat menyengat manusia dengan racun yang dimilikinya.

Hewan paling mematikan di Afrika Tahukah Kamu?

Kuda nil bahkan dianggap sebagai salah satu hewan paling mematikan di Afrika dan dikenal agresif terhadap manusia.

Afrika terkenal hewan apa?

Hewan yang khas daerah ini merupakan gajah afrika, badak afrika, gorila, babon, simpanse, jerapah, mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, dan mamalia pemakan serangga yaitu trenggiling. Mamalia endemik di wilayah ini merupakan kuda nil yang hanya terdapat di sungai Nil, Mesir.

Hewan apa saja yang ada di Afrika?

5 Hewan Endemik yang Ada di Afrika, Salah Satunya Hirola.
Hirola. Hirola atau nama ilmiahnya Beatragus hunteri adalah salah satu jenis antelop yang sudah terancam punah di dunia. ... .
Bongo Gunung. Bongo gunung juga termasuk antelop yang terancam kepunahan. ... .
Musang Afrika. ... .
Hartebeest. ... .
Kerbau Afrika..

Hewan-hewan besar dan paling berbahaya di Afrika dikelompokkan sebagai permainan lima besar dan hewan-hewan adalah singa Afrika, badak hitam putih, & nbsp; Gajah Afrika, Cape Buffalo dan Macan Tutul Afrika. Terlepas dari lima besar di atas, hewan paling mematikan di Afrika liar juga termasuk ular, buaya, laba -laba berbisa, gurun belalang, nyamuk, boomslang dan serangga beracun lainnya.

Kuda nil

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Hippopotamus adalah salah satu mamalia herbivora terbesar di Afrika sub-Sahara dan jenis mamalia tanah terbesar ketiga. Hippo adalah salah satu mamalia tanah hidup terbesar dengan kebiasaan semi dan agresif bagi manusia.

Singa Afrika

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Singa Afrika adalah salah satu kucing besar Afrika dan anggota keluarga Felidae. Singa adalah kucing terbesar kedua setelah harimau dan satu-satunya kucing yang hidup dalam kelompok yang disebut Prides.

Adder puff

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Puff Adder bertanggung jawab untuk menyebabkan kematian paling ular di Afrika, sebagian besar ditemukan di sabana dan padang rumput. Spesies ini bertanggung jawab atas lebih banyak kematian ular daripada ular Afrika lainnya.

Buaya Nil

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Nil Crocodile adalah reptil terbesar kedua di dunia setelah buaya air asin, ditemukan di seluruh Afrika sub-Sahara. Buaya Nil adalah spesies predator apeks dan penyergapan dan merupakan buaya terbesar di Afrika.

Cape Buffalo

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Afrika Buffalo atau Cape Buffalo adalah sapi besar dan hewan lima besar yang paling dihormati di Afrika. Menjadi anggota pertandingan Lima Besar, Cape Buffalo dianggap sebagai hewan yang sangat berbahaya bagi manusia.

African Rock Python

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

African Rock Python adalah salah satu dari enam spesies ular terbesar di dunia, ular nonvenomous Afrika sub-Sahara dapat mendekati atau melebihi 20 kaki. Python batu Afrika yang ditemukan di berbagai habitat termasuk sabana, hutan hijau, padang rumput, semi -Desert dan area berbatu.

Macan tutul Afrika

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Macan Tutul Afrika adalah hewan besar lima pertandingan hewan untuk Afrika dan didistribusikan di sebagian besar Afrika sub-Sahara. Macan tutul memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi di berbagai habitat di Afrika dan juga memiliki diet yang sangat luas.

Gajah Afrika

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Gajah Afrika adalah hewan darat terbesar di dunia, ditemukan di hutan lebat Afrika Selatan, Tengah dan Barat. Gajah Afrika sangat cerdas dan mereka adalah di antara spesies paling cerdas di dunia.

Mamba hitam

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Black Mamba adalah endemik ular berbisa bagi sebagian besar bagian Afrika Sub-Sahara dan salah satu ular tercepat dan paling mematikan di dunia. Mamba hitam adalah spesies ini populer dianggap sebagai ular paling berbahaya dan ditakuti di Afrika.

Badak

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Spesies badak Afrika adalah salah satu spesies badak yang terancam punah. Badak hitam dan putih beradaptasi dengan sabana Afrika yang gersang dan semi-kering dan mereka adalah beberapa megafauna terbesar yang tersisa.

Kaisar Scorpion

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Kaisar Scorpion adalah salah satu kalajengking terbesar di dunia, asli hutan hujan dan sabana di Afrika Barat. Spesies Rainforest Afrika Scorpion mengandung sengatan racun yang berat dan dikenal karena perilaku jinak mereka.

Babon

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Babon adalah monyet Dunia Lama Afrika dan salah satu hewan paling sering yang berinteraksi dengan manusia. Ada lima spesies babon yang berbeda yang tinggal di Afrika atau Arab, kadang -kadang menyerang manusia di Afrika.

Hyena yang terlihat

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Spotted Hyena adalah satu-satunya spesies hyena yang berasal dari Afrika sub-Sahara dan merupakan anggota terbesar yang diketahui dari Hyaenidae. Hyena yang terlihat adalah salah satu hewan Afrika yang paling sosial dan hewan yang sangat sukses dari semua karnivora besar di Afrika.

Anjing Liar Afrika

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Anjing liar Afrika juga dikenal sebagai anjing yang dicat, adalah tanaman asli Afrika sub-Sahara dan hidup dalam paket. Anjing Pemburu Afrika adalah hewan yang sangat sosial dan khusus untuk diet hiperkarnivora.

Hiu putih yang bagus

5 hewan paling mematikan di afrika 2022

Hiu putih besar adalah hiu lamniform besar dan salah satu ikan kartilaginosa terpanjang di dunia. Hiu putih besar tidak memiliki predator alami yang diketahui dan bertanggung jawab atas jumlah terbesar serangan terhadap manusia.

Hewan apa yang paling banyak dibunuh di Afrika?

Sayangnya, Hippopotamus adalah mamalia tanah besar yang paling mematikan di dunia, menewaskan sekitar 500 orang per tahun di Afrika.Hippos adalah makhluk agresif, dan mereka memiliki gigi yang sangat tajam.Dan Anda tidak ingin terjebak di bawahnya;Hingga 2.750kg mereka dapat menghancurkan manusia sampai mati.

Apa 5 hewan paling berbahaya?

Apakah mereka membunuh untuk makanan, untuk melindungi diri mereka sendiri atau anak -anak mereka atau hanya karena agresi, ini adalah lima hewan paling mematikan di seluruh dunia ...
Mamba hitam..
Kotak Ubur-ubur..
Hippos..
Mosquitos..
Buaya air asin ..