10 penulis terbesar sepanjang masa 2022

Selama berabad-abad, buku telah menjadi salah satu bentuk hiburan utama bagi umat manusia. Pembaca di seluruh dunia menghabiskan waktu selama berjam-jam yang tak terhitung jumlahnya dan melarikan diri ke dunia baru dan unik, kehilangan diri mereka dalam kata-kata dan halaman buku dari berbagai genre. Sementara semua buku memengaruhi pembaca dengan cara yang berbeda, sejarah telah menunjukkan bahwa beberapa buku memiliki cara untuk menjangkau dan memengaruhi kelompok besar orang sehingga mereka selamanya berubah.

Buku-buku ini dapat berbagi pengetahuan, inspirasi, dan penemuan di berbagai bidang. Mereka mengajar, memengaruhi, dan mengubah cara kita berpikir. Terkadang buku-buku ini begitu penting dan mencerahkan sehingga membantu dunia dan orang-orangnya berkembang. Buku-buku berikut telah melakukan hal itu. Dengan mendidik dan menginformasikan pembaca di bidang politik dan pemerintahan, menciptakan standar baru dalam sastra, menantang norma-norma sosial, dan memajukan pemikiran akademis di sekolah sains dan agama, ini adalah 50 buku teratas yang mengubah dunia.

Judul-judul ini mewakili beberapa buku paling berpengaruh yang meneliti politik, ekonomi, dan filsafat. Masing-masing teks ini berdampak pada cara kita memahami tata kelola.

1. The Republik, Plato.

Ditulis sekitar 380 SM, teks ini dianggap sebagai salah satu karya paling berpengaruh yang pernah ditulis. Republik mengamati keadilan dalam manusia dan politik dan membahas peran filsuf dalam masyarakat. Banyak konsep intelektual yang terkandung dalam Republik masih dibahas hari ini, tetapi teks juga merupakan dokumen sejarah penting yang memberikan snapshot Yunani sejarawan pada saat penulisan.

2. The Rights of Man oleh Thomas Paine.

Hak Manusia berpendapat bahwa revolusi politik dapat diterima dan diizinkan ketika pemerintah gagal melakukan tugasnya melindungi hak-hak alami warganya. Ditulis sebagai pembelaan Revolusi Prancis, buku Paine 1791 diedarkan secara luas dan menantang semua institusi sosial yang tidak menguntungkan bangsa secara keseluruhan, termasuk institusi seperti monarki dan aristokrasi.

3. Democracy in Amerika oleh Alexis de Tocqueville.

Dalam apa yang semula dimaksudkan sebagai pengamatan terhadap sistem penjara Amerika, Demokrasi di Amerika adalah pandangan pada masyarakat dan institusi Amerika secara keseluruhan dan alasan mengapa kesetaraan demokrasi Amerika ada dan berkembang pada saat penulisan. Alexis de Tocqueville menelusuri evolusi historis kesetaraan dan menyarankan bahwa kondisi spesifik, seperti peluang ekonomi yang meluas dan penghapusan tata keturunan, menyebabkan revolusi demokrasi Amerika.

4. The Communist Manifesto oleh Karl Marx dan Friedrich Engels.

Salah satu teks politik paling terkenal dan paling populer yang pernah ditulis, Manifesto Komunis merinci perjuangan kelas yang ada dalam masyarakat dan melacak permulaannya dalam sejarah. Dokumen tersebut menyoroti masalah kapitalisme dan produksi kapitalis dan bagaimana struktur ini berdampak pada lanskap politik dan masyarakat.

5. Common Sense oleh Thomas Paine.

Diterbitkan secara anonim pada tahun 1776, pamflet ini mendukung Amerika dalam perjuangan mereka untuk kemerdekaan dari Inggris selama Revolusi Amerika. Pamflet itu mendorong orang-orang di Koloni Amerika untuk menentang para pemimpin dari Inggris dan mendorong pemerintah yang egaliter. Masih hari ini, Common Sense adalah salah satu gelar Amerika terlaris sepanjang masa.

6. The Wealth of Nation oleh Adam Smith.

The Wealth of Nations, diterbitkan pada 1776, menggambarkan bagaimana dan apa yang membangun kekayaan suatu negara. Sebagian besar dipandang sebagai teks dasar untuk ekonomi klasik, The Wealth of Nations mengeksplorasi sistem ekonomi dan menyarankan bahwa pasar bebas mampu mengotomatisasi dan mengatur dirinya sendiri. Fungsi-fungsi ini hanya dibatasi oleh hak istimewa yang diberikan kepada anggota tertentu dalam perekonomian.

7. The Prince oleh Niccolo Machiavelli.

Dianggap sebagai salah satu karya pertama filsafat politik modern, The Prince adalah risalah politik dari tahun 1513 yang menawarkan nasihat tentang bagaimana calon pemimpin dapat bertahan dan berkembang dalam lanskap politik yang kontroversial. Sementara niat buku ini masih diperdebatkan, hasilnya adalah salah satu meditasi yang paling tidak malu tentang kekuatan politik dan apa yang diperlukan untuk membuatnya bertahan lama.

8. Orientalism oleh Edward Said.

Terutama karya studi budaya postkolonial, Orientalisme membahas bagaimana representasi budaya dunia Timur terikat pada struktur dan masyarakat yang menciptakannya. Karena penggambaran perbedaan yang berlebihan dan berlebihan ini dirancang sedemikian rupa sehingga keunggulan Barat disorot dalam perbandingan, Orientalisme menjadi kritik terhadap politik dan kekuasaan Barat.

9. The Canterbury Tales oleh Geoffrey Chaucer.

Ditulis pada abad ke-14, kumpulan kisah ini menghadirkan tokoh-tokoh dan kisah-kisah kehidupan yang tetap populer hingga saat ini. Canterbury Tales juga memberikan gambaran sekilas tentang kebiasaan dan praktik dalam masyarakat pada saat penulisan. Karya ini adalah salah satu buku yang paling banyak dibaca dan salah satu yang paling banyak dipelajari di seluruh dunia. Banyak sarjana berpendapat bahwa magnum opus Chaucer berkontribusi besar pada mempopulerkan bahasa Inggris dalam sastra.

10. The Complete Works oleh William Shakespeare.

William Shakespeare sering dianggap sebagai penulis terhebat dalam bahasa Inggris dan dramawan terhebat sepanjang sejarah. Karakter, cerita, dan bahasa telah menguasai pembaca selama ratusan tahun dan telah berkontribusi besar dalam membentuk budaya modern. Karya Shakespeare yang lengkap telah diterjemahkan ke dalam setiap bahasa utama dan masih dinikmati di seluruh dunia.

Penangkap di gandum .. » Literature » Top 10 Best Novelists of All Time

Beranda »Sastra» Top 10 Novelis Terbaik Sepanjang Masa

Setiap orang memiliki pahlawan sastra. Tapi siapa novelis terbaik sepanjang masa? Sementara semua daftar memiliki kriteria, penulis spesifik menonjol di antara orang banyak.

Novelis tidak mendapatkan tingkat ketenaran dan pengakuan yang sama seperti, katakanlah, musisi atau sutradara film. Namun, beberapa novelis memiliki karya -karya yang memiliki dampak mendalam pada dunia sastra.

Baik Anda membaca untuk kesenangan, mempelajari hal -hal baru, atau hanya menginginkan pelarian dari dunia nyata, novel yang bagus akan selalu sepadan dengan waktu Anda. Dari Charles Dickens dan George Orwell ke Virginia Woolf dan Toni Morrison, berikut adalah beberapa sorotan untuk 10 novelis terbaik sepanjang masa.

#1 Mary Anne Evans

Mary Anne Evans lahir di Warwickshire, Inggris, pada bulan November 1819. Pada bulan Desember 1880, ia meninggal sebagai salah satu penulis era Victoria paling berpengaruh. Meskipun Evans dapat menggunakan nama aslinya, dia memutuskan untuk menulis menggunakan nama pena maskulin, George Eliot. Dia tidak ingin jenis kelaminnya menjadi gangguan dari tulisannya.

Evans adalah seorang penulis yang produktif dan salah satu penulis paling dihormati sepanjang masa. Tulisannya diajarkan di seluruh dunia. Dia juga terkenal karena pekerjaannya sebagai aktivis politik dan aktif dalam gerakan feminis.

Pada tahun 1856, Evans menerbitkan novel pertamanya, "Adam Bede," di bawah nama samaran pria George Eliot. Dari sana, ia menulis enam novel lagi: "The Mill on the Floss" (1860), "Silas Marner" (1861), "Romola" (1862–63), "Felix Holt, The Radical" (1866), "Middlemarch" ”(1871–72), dan“ Daniel Deronda ”(1876). Dia menulis dengan pena yang cerdik secara politis di mana dia mempresentasikan kasus orang luar sosial dan penganiayaan kota kecil. Plot komedi menyoroti ketergantungan perempuan pada pernikahan untuk mengamankan kedudukan sosial dan keamanan ekonomi.

Middlemarch dikenal sebagai klasik abad ke-19 dan dijelaskan oleh sesama novelis Virginia Woolfe sebagai "salah satu dari sedikit novel bahasa Inggris yang ditulis untuk orang dewasa."

Namun, komitmen Evan terhadap keadilan sosial dan reformasi tidak terbatas pada waktunya sendiri. Di era Victoria, wanita sebagian besar dikecualikan dari bidang politik, tetapi pekerjaan Eliot berusaha mengubah ini. Dia menulis beberapa puisi yang menyuarakan dukungannya untuk hak pilih perempuan dan hak -hak sipil yang setara.

Sebagian besar karyanya diatur di Inggris provinsi. Ketika Anda membaca novel -novelnya, Anda akan melihat bagaimana mereka dikenal karena realisme, wawasan psikologis, dan deskripsi yang sangat rinci tentang pedesaan. Anda juga harus tahu bahwa banyak materi yang diambil dari pengalamannya sendiri.

#2 Jane Austen

Jane Austen (1775 - 1817) adalah seorang novelis Inggris. Karya -karya fiksinya yang romantis adalah yang paling dicintai dan telah membuatnya menjadi tempat sebagai salah satu yang paling banyak dibaca. Dia juga seorang teman Charlotte Bronte. Untuk seluruh hidup Austen, ia hidup sebagai bagian dari keluarga dekat yang terletak di pinggiran bawah orang Inggris yang mendarat.

Dia dikenal di seluruh dunia untuk kejeniusan sastra dan dianggap sebagai landmark dalam sastra Inggris. Kisah -kisah yang ditulisnya dikenal karena wawasan mereka dan pengembangan karakter yang kaya. Telah dikatakan bahwa Austen adalah salah satu orang pertama yang menggambarkan kehidupan romantis di kelas menengah, yang merupakan bagian besar dari apa yang membuat buku -bukunya begitu menyenangkan.

Austen menulis selama akhir abad ke -18 dan awal ke -19, di mana penulis perempuan diterbitkan dengan nama mereka. Tidak jarang wanita memiliki karier sebagai penulis.

Novel -novelnya masih banyak diajarkan di sekolah. Austen telah populer selama lebih dari dua ratus tahun, dan novel -novelnya masih menjual jutaan kopi. Kisah -kisahnya telah diadaptasi menjadi film, acara TV, dan bahkan opera. Karyanya Emma berubah menjadi film pada tahun 1996.

#3 Charles Dickens

Charles Dickens, seorang Inggris yang lahir di Portsmouth, Inggris, pada tahun 1812, adalah seorang penulis dan kritikus sosial. Dianggap oleh banyak orang sebagai novelis terhebat era Victoria, ia menciptakan beberapa karakter fiksi paling terkenal di dunia. Karya -karyanya menikmati popularitas yang tak tertandingi selama hidupnya. Para kritikus dan cendekiawan sama -sama mengenalinya sebagai jenius sastra.

Karier menulisnya dimulai pada tahun 1833 ketika ia mulai berkontribusi cerita dan esai ke berbagai jurnal. Keberhasilan sastra Twain terjadi pada usia 24 tahun dengan publikasi novel serial 1836 dari Pickwick Papers. Itu adalah publikasi mingguan yang menjual 20.000 kopi yang menakjubkan seminggu, yang tidak pernah terdengar saat itu. Ini dimungkinkan oleh dia menjaga kisah -kisahnya menyenangkan dan segar. Popularitasnya membantu novelis mencari nafkah dari tulisannya sendiri.

Pada tahun 1843, Dickens merilis novelnya "A Christmas Carol." Ini, bersama dengan novel -novel populer lainnya, "Oliver Twist" dan "Great Expectations," sering diadaptasi dalam berbagai genre artistik. Seperti banyak ceritanya, gambar -gambar dalam menggambarkan London Victoria awal.

Kemudian pada tahun 1859, novelnya "A Tale of Two Cities," yang terletak di London dan Paris, dikenal sebagai karya fiksi sejarah terbaiknya.

Dickens tidak memiliki pendidikan formal tidak menghalangi kesuksesannya. Dalam hidupnya, ia adalah seorang editor untuk jurnal mingguan selama 20 tahun. Plus, ia menulis 15 novel, lima novel, dan ratusan artikel pendek dan nonfiksi. Dickens bahkan sering memberikan kuliah dan melakukan pembacaan. Dia juga seorang dermawan yang memperjuangkan hak -hak anak, pendidikan, dan reformasi sosial lainnya.

Edwin Drood adalah yang terakhir dari pekerjaannya yang belum selesai karena kematiannya pada tahun 1870.

#4 J.D. Salinger

J.D. (Jerome David) Salinger lahir dan besar di New York City (1919). Ayahnya, Sol Salinger, adalah seorang salesman. Ibunya, Marie, adalah seorang ibu rumah tangga. Salinger mulai menulis cerita saat remaja saat menghadiri Valley Forge Military Academy. Pada tahun 1936, ia lulus dan berakhir di Universitas Columbia di Manhattan. Di sanalah profesor tulisannya, yang kebetulan menjadi editor di majalah Story, sangat menyukai tulisannya. Dia memiliki sketsa Salinger, "The Young Folks," yang diterbitkan pada tahun 1940.

Selama Perang Dunia II, Salinger mulai menyerahkan cerita pendeknya kepada The New Yorker. Setelah menolak tujuh novelnya, pada tahun 1941, ia menerima "sedikit pemberontakan dari Madison." Cerita Salinger berpusat pada anak -anak atau remaja. Acara berlangsung di pinggiran kota yang kaya di New York City. Pembaca secara teratur membandingkan gayanya dengan F. Scott Fitzgerald.

Pada tahun-tahun pasca-perang, Salinger menerbitkan beberapa cerita pendek lagi di majalah Story dan menjabat sebagai editor yang berkontribusi untuk majalah antara tahun 1946 dan 1947. Salinger bekerja hampir secara eksklusif di New Yorker selama sekitar dua puluh tahun, berangkat pada pertengahan 1950-an.

J.D. Salinger terkenal karena penggambarannya tentang kecemasan remaja dalam novelnya di The Rye (dirilis pada tahun 1951). Pada tahun 1965, ia menerbitkan Novella Hapworth 16, 1924. Ini adalah kisah yang diceritakan dari perspektif Seymour Glass, saudara laki -laki dari seorang karakter dari karya awal Salinger, "The Catcher in the Rye." Itu diterbitkan di New Yorker dan memiliki ilustrasi oleh Salinger sendiri.

Selain The Catcher in the Rye, "Franny" (1955) dan "Zooey" (1957), "Raise High the Roof Beam" (1955), "Carpenters" (1955), dan "Seymour: An Pendahuluan" (1959 ) adalah novel Salinger.

#5 Mark Twain

Samuel Langhorne Clemens, dengan nama pena Mark Twain, lahir di Florida, Missouri, pada 30 November 1835. Dia dan keluarganya pindah tak lama setelah itu ke Hannibal, Missouri, tempat dia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya. Teman -teman dan tetangga masa kecil Twain termasuk Henry Clay Riley, John Briggs, dan Tom Blankenship, dua yang terakhir kemudian menjadi penerbit pertama Twain.

Setahun setelah ayahnya meninggal, ia menjadi magang untuk printer. Dia mulai menulis artikel dan sketsa lucu untuk Jurnal Hannibal.

Twain adalah seorang humoris Amerika, novelis, pengusaha, dosen, dan penulis perjalanan. Gaya tulisannya unik dan berbicara kepada orang sehari -hari, yang membuatnya menjadi hit besar pada masanya, dan itu masih beresonansi dengan orang -orang hingga hari ini. Kecerdasan dan sindirannya membuatnya pujian dari para kritikus dan teman sebaya.

Twain adalah teman bagi banyak orang, termasuk presiden, seniman, industrialis, dan royalti Eropa. Twain sering dikutip mengatakan, "Dua hari terpenting dalam hidup Anda adalah hari Anda dilahirkan, dan hari Anda mencari tahu mengapa."

Dia pertama kali beralih ke jurnalisme untuk perusahaan teritorial Virginia City. Dia kemudian memiliki cerita pertamanya, "Katak Jumping yang terkenal dari Calaveras County," yang diterbitkan pada tahun 1865. Dengan ini muncul perhatian internasional, versi Prancis dirilis.

Bagi Mark Twain, "The Adventures of Tom Sawyer" (1876) dan "The Adventures of Huckleberry Finn" (1884), juga dikenal sebagai "The Great American Novel," adalah novelnya yang paling terkenal. Dengan karya -karyanya yang diterjemahkan ke lebih dari 30 bahasa, ia telah menjadi salah satu novelis yang paling dikutip sepanjang masa.

#6 Ernest Hemingway

Ernest Hemingway, lahir pada tahun 1899 di Illinois, menjadi jurnalis dan penulis. Dia adalah anak kedua dari enam anak dan meninggal pada tahun 1961. Dia memiliki gaya yang bersahaja dan langsung dengan pengaruh kuat pada fiksi abad ke-20. Selain itu, kehidupan petualangannya dan citra publiknya memengaruhi generasi selanjutnya. Ernest Hemingway berkata, "Untuk mengetahui cara menulis, terlebih dahulu Anda bisa membaca."

Hemingway bekerja di surat kabar sekolah di sekolah menengah dan segera setelah lulus menjadi jurnalis di Kansas City Star. Dari sana, ia pergi ke Paris untuk bekerja untuk bintang sebagai koresponden asing. Saat berada di Eropa, ia dan istri pertamanya menghadiri festival San Fermin di Pamplona, ​​Spanyol. Ini adalah inspirasi yang ia butuhkan untuk menulis novel pertamanya pada tahun 1925, “The Sun juga terbit.” Ini diakui sebagai karya terbaiknya yang secara artistik mengatasi kekecewaan yang mengikuti perang. Ketika Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II, ia melayani sebagai koresponden.

Hemingway dianggap sebagai pelopor gerakan modernis di tahun 20 -an. Ia juga dikenal sebagai "A Farewell to Arms" dan "untuk siapa lonceng tol." Yang terakhir terinspirasi oleh waktu yang dihabiskannya dalam perang Spanyol. Dia membawa pulang Hadiah Pulitzer untuk Fiksi pada tahun 1953 dan Hadiah Nobel untuk Sastra pada tahun 1954.

Ernest Hemingway menjalani kehidupan yang menarik dan bertanggung jawab untuk menulis beberapa klasik sastra Amerika yang paling dicintai, termasuk “The Old Man and the Sea.” Secara keseluruhan, ia menulis dua novel, tiga novel, enam koleksi cerita pendek, dan empat karya nonfiksi. Hemingway juga menulis empat drama dan skenario. Saat tidak menulis, dia menikmati kehidupan petualangan. Ini termasuk perburuan permainan besar di Afrika, adu banteng di Spanyol, dan memancing di laut dalam di Florida.

Tragis Hemingway mengambil nyawanya pada tahun 1961 setelah berjuang melawan depresi dan cedera akibat banyak petualangannya. Dia memiliki tiga novel yang dirilis secara anumerta: "Islands in the Stream" (1970), "The Garden of Eden" (1986), dan "True at First Light" (1999).

#7 George Orwell

George Orwell, nama asli Eric Blair, adalah seorang novelis Inggris, jurnalis, dan penulis politik yang hidup dari tahun 1903 hingga 1950.

Orwell menerima pendidikannya di Eton dan bertugas bersama Kepolisian Kekaisaran India di Burma dari tahun 1922-1927. Pada bulan April 1932, George Orwell menjadi guru di Hawthorns High School, sebuah sekolah untuk anak laki -laki, di Hayes, London barat. Dia mengajar di sekolah selama hampir lima tahun, dari April 1932 hingga November 1937. Selama waktu itu, Orwell menulis dua buku, "Burma Days" dan "Down and Out di Paris dan London." Pengalamannya juga menjadikannya salah satu kritikus yang paling blak -blakan tentang apa yang ia anggap sebagai sifat menindas sekolah umum Inggris.

Orwell paling dicintai untuk novel "Peternakan Hewan" dan "1984". "Peternakan Hewan" adalah alegori politik tentang masyarakat hewan ternak yang terlalu banyak bekerja dan dianiaya yang menggulingkan tuan manusia mereka. Pengaruh Orwell pada budaya kontemporer, populer dan politik, berlanjut selama beberapa dekade setelah kematiannya. Istilah Orwellian menggambarkan praktik sosial totaliter atau otoriter. Ini telah memasuki bahasa bersama dengan banyak neologismenya, termasuk Perang Dingin, Polisi Pikiran, Kamar 101, Lubang Memori, dan Thoughtcrime.

Novelnya "1984" menggambarkan masa depan dystopian di mana pemerintah totaliter memata -matai warganya dan memanipulasi kebenaran. Karya Orwell dianggap sebagai bagian dari genre sastra 'realisme sosial.' Ini juga telah dikreditkan sebagai pengaruh pada genre yang dikenal sebagai 'cyberpunk.'

"Peternakan hewan" dan "1984" adalah dua novel Orwell yang masih relevan saat ini untuk memahami totaliterisme, sensor, dan pengawasan massal. Dia juga menulis esai nonfiksi tentang topik -topik seperti kemiskinan, imperialisme, sensor, dan perang. Orwell bergabung dengan Partai Buruh Independen pada tahun 1938. Dia berjuang untuk Partai Republik selama Perang Saudara Spanyol dan terluka tetapi untungnya ditemukan.

Kesehatan Orwell terus menurun setelah mendapatkan TBC pada tahun 1947. Dia meninggal pada usia 46 tahun dari arteri yang meledak.

#8 Virginia Woolf

Virginia Adeline Stephen lahir di London menjadi hak istimewa pada tahun 1882. Meskipun ia dilahirkan dalam hak istimewa ini, ia sangat tidak senang dengan hidupnya dalam masyarakat patriarki. Ayahnya adalah sosok yang terlihat di kota, dan dia diharapkan menikah dengan baik dan menjadi istri yang baik. Orang tuanya adalah Leslie Stephen, pendiri Oxford Dictionary of Biography, dan istri keduanya, Julia Duckworth. Ayah Woolf, yang dikenal karena layanan literaturnya, memberinya perpustakaan sebagai seorang anak. Pada usia delapan tahun, ia menyerahkan artikel pertamanya ke dalam kompetisi. Meskipun tidak menang, itu meramalkan novel pertamanya 25 tahun kemudian.

Pada usia tiga belas tahun, Woolf dikirim ke sekolah finishing wanita di Jerman. Sekembalinya ke Inggris pada usia tujuh belas tahun, ia mulai menulis cerita dan novel pertamanya. Tulisan -tulisannya mengeksplorasi aliran teknik kesadaran dan masalah wanita.

Woolf adalah salah satu tokoh sastra modernis terkemuka abad kedua puluh dan tokoh penting dalam pemikiran feminis. Karyanya yang paling terkenal termasuk “Mrs. Dalloway "(1925) dan" to the Lighthouse "(1927). Dia adalah seorang novelis yang kurang dihargai yang dikenal luas karena tulisannya yang eksperimental. Sebelum “Mrs. Dalloway, "ia menerbitkan tiga novel:" The Voyage Out "(1915)," Night and Day "(1919), dan" Kamar Jacob "(1922). Di usia dua puluhan, Woolf mulai menulis secara profesional, melengkapi penghasilannya dengan komisi potret dan posisi mengajar. Pada tahun 1912, ia menerbitkan novel kontroversial "The Voyage Out," yang merinci terurai mental seorang wanita muda yang menderita depresi. Banyak karya -karyanya melanjutkan untuk disesuaikan dengan layar lebar dan bahkan opera.

Sayangnya, Virginia kehilangan ibu, ayah, dan saudara lelakinya secara berurutan. Dia berjuang dengan kesehatan mental yang buruk untuk sebagian besar hidupnya dan bunuh diri secara tragis pada tahun 1941.

#9 Toni Morrison

Lahir di Ohio pada Februari 1931 sebagai Chloe Anthony Wofford, orang tua Toni Morrison adalah Raman dan George Wofford. Penulis favoritnya tumbuh adalah Jane Austen dan Leo Tolstoy. Dia dikenal sebagai novelis, editor, dan profesor Amerika yang didekorasi dengan baik. Morrisons mendapat kehormatan menjadi wanita kulit hitam pertama yang memenangkan Hadiah Nobel dalam Sastra dan wanita kulit hitam pertama yang dianugerahi Hadiah Pulitzer. Dia dianggap sebagai salah satu penulis Amerika paling signifikan di abad kedua puluh.

"The Bluest Eye" adalah novel pertama Morrison dan diterbitkan pada tahun 1970. Buku -bukunya yang mengikuti termasuk "Sula," "tercinta," dan "Tar Baby." "Tercinta" (1987) menjadi novelnya yang paling terkenal dan menghabiskan dua puluh lima minggu di daftar buku terlaris New York Times. Itu berbagi kisah Margaret Garner - seorang wanita yang diperbudak yang melarikan diri hanya untuk dilacak oleh pemburu budak. Pada tahun 1988, itu tidak mendapatkan pengakuan yang layak, dan orang-orang seperti Maya Angelou (ditambah empat puluh delapan lainnya) menulis sebagai protes di New York Times. Dua bulan berlalu, dan "tercinta" dianugerahi Hadiah Pulitzer untuk Fiksi dan Penghargaan Buku Anfield-Wolf.

Dia kemudian menulis "Jazz" (1992) dan "Playing in the Dark: Whiteness and the Literary Imagination" (1992). Mereka diciptakan "trilogi tercinta" karena niat Morrison adalah agar mereka dibaca bersama. Pada tahun 1998, Oprah membawa "dicintai" ke layar lebar. Sebelum novel terakhir trilogi diterbitkan, ia memenangkan Hadiah Nobel dalam Sastra pada tahun 1993.

Pada tahun 1996, Morrison terpilih oleh National Endowment for the Humaniora untuk kuliah Jefferson. Ini dikenal sebagai kehormatan tertinggi pemerintah federal A.S. untuk “pencapaian intelektual terkemuka dalam humaniora.”

Novel kesebelas dan terakhir Morrison adalah "God Help The Child" (2015). Sayangnya, dia meninggal dari pneumonia pada tahun 2019. Dia dipuji karena semua pekerjaannya untuk mengatasi konsekuensi rasisme di Amerika Serikat.

#10 Zora Neale Hurston

Lahir pada Januari 1891 di Notasulga, Alabama, Zora Neale Hurston adalah seorang penulis Afrika -Amerika yang sangat ulung. Dia adalah bayi dari delapan anak, dan ayahnya seorang menteri Baptis. Dia diajari di sekolah satu kamar dan kemudian menghadiri Morgan Academy, di mana dia adalah satu-satunya siswa kulit hitam.

Ketika Zora baru berusia tiga tahun, dia dan keluarganya pindah ke Eatonville, Florida. Eatonville akhirnya menjadi latar dalam banyak ceritanya. Eatonville sekarang mengadakan Festival Zora tahunan untuk menghormatinya.

Hurston menerbitkan cerita pertamanya, "John Redding Goes To Sea," di Stylus, majalah Sastra Kampus Universitas Howard. Dari sana, dia melanjutkan untuk menulis cerita pendek “Spunk and the Play Color melanda. Mereka berdua memenangkan tempat kedua dalam kontes sastra yang diselenggarakan oleh Opportunity, dan "Spunk" diterbitkan.

Hurston menjadi tokoh sastra terkemuka di Harlem Renaissance. Novelnya "Eyes Was Watching God" adalah klasik sastra Amerika. Karyanya diajarkan di sekolah -sekolah di seluruh dunia, dan dia juga sering dikutip oleh penulis seperti Toni Morrison untuk pengaruhnya.

Novel -novel penting lainnya termasuk "Bagal dan Pria" dan "Musa, Man of the Mountain." Zora Neale Hurston dikenal sebagai novelis, penulis cerita pendek, dan folklorist. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu suara unggulan dari sastra selatan. Karier sastra Hurston berlangsung selama tujuh dekade. Hurston melengkapi karirnya sebagai kritikus sastra dan antropolog antropologis dan budaya.

Dia meninggal pada tahun 1960 dari penyakit jantung.

Jadi, ambil salah satu buku novelis ini dan selimut dan nyamankan di sofa untuk beberapa bacaan yang sangat baik!

Baca juga "10 puisi terbaik sepanjang masa dalam bahasa Inggris"10 Best Poems of All Time in the English Language”

Oleh Bizhan Romani

Bizhan Romani memiliki gelar PhD dalam virologi medis. Ketika datang untuk menulis artikel tentang sains dan penelitian, ia adalah salah satu penulis terbaik kami. Dia juga ahli dalam blogging tentang gaya menulis, metode proofreading, dan literatur.

Robert Frost pernah berkata, “Bagaimanapun, ada tiga hal, yang harus dicapai oleh puisi: mata, telinga, dan apa yang kita sebut hati atau pikiran. Paling penting dari semua untuk mencapai jantung pembaca. " Seperti seni, puisi bisa sangat subyektif seperti kebohongan nilainya ...

Perangkat sastra adalah teknik berbeda yang digunakan oleh penulis untuk menciptakan efek khusus dengan tulisan mereka. Mereka melakukan ini untuk menyampaikan informasi atau membantu pembaca memahami tulisan mereka jauh lebih dalam. Perangkat ini umumnya digunakan untuk penekanan atau kejelasan. Mengidentifikasi berbagai teknik sastra membantu Anda memahami mengapa penulis menulis apa yang ditulisnya. Sebagai contoh,…

Novel saat ini dianggap sebagai salah satu bentuk seni terpenting dalam bahasa Inggris. Ini karena itu mempengaruhi aspek -aspek besar bahasa dan sekarang dianggap sebagai bagian integral dari seni. Namun, kebangkitan novel Inggris terjadi terutama pada abad ke -18; Ini tidak berarti bahwa di sana…

Unsur -unsur literatur atau elemen sastra adalah komponen dari karya sastra. Karya sastra adalah cabang sastra yang melibatkan penggunaan kata -kata untuk membuat ide, gambar, atau cerita dalam pola yang bermakna. Elemen sastra ada untuk membantu dalam diskusi dan pemahaman karya sastra. Bahasa…

Puisi adalah genre yang bersemangat. Salah satu yang mampu mengekspresikan berbagai tokoh bicara, membangkitkan beragam emosi, dan terus -menerus mendorong hambatan dampak dan kesadaran. Puisi bisa bermakna, berirama dan memiliki keindahan tertentu. Dalam kata -kata penyair Victoria, Matius Arnold, 'Mahkota sastra memang puisi'.…