Show
Banyak yang mengira bau badan hanya bisa dialami orang dewasa. Kenyataannya, kondisi ini juga bisa dialami oleh si Kecil. Sama halnya dengan orang dewasa, bau badan pada anak juga bisa membuatnya kurang percaya diri dan tidak nyaman, terutama saat berada di tengah orang banyak. Bau badan erat kaitannya dengan produksi keringat dalam tubuh. Karena itu, Anda perlu memahami sedikit mengenai kelenjar keringat. Ada dua tipe kelenjar keringat, yaitu apokrin dan ekrin. Kelenjar apokrin (appocrine) terutama terdapat di beberapa area tubuh seperti ketiak, kemaluan, dan lipatan payudara. Sementara itu, kelenjar ekrin (eccrine) tersebar hampir di seluruh tubuh. Keringat yang dihasilkan dari kelenjar apokrin bersifat lebih kental dibandingkan yang dihasilkan oleh kelenjar ekrin. Selain itu, keringat yang berasal dari kelenjar apokrin juga mengandung sejumlah lemak dan senyawa kimia yaitu feromon. Feromon merupakan hormon yang menjadi bau khas seseorang. Normalnya, baik kelenjar apokrin maupun ekrin menghasilkan keringat yang tidak berwarna dan tidak berbau. Namun, bila bakteri tumbuh dan berkembang biak di area yang berkeringat, barulah timbul bau badan atau bromhidrosis. Anak sebetulnya lebih jarang mengalami bau badanBromhidrosis adalah aroma tubuh yang menyengat, biasanya berbau busuk. Kondisi ini lebih sering dialami oleh laki-laki, terutama di usia pubertas karena kelenjar keringat. Ini karena apokrin baru berkembang pada usia tersebut. Itulah sebabnya, anak jarang mengalami bau badan. Kendati demikian, ada beberapa kondisi yang menyebabkan anak mengalami bau badan. Di antaranya adalah: Tubuh yang kotor serta berkeringat akan memicu pertumbuhan bakteri. Suasana yang lembap tersebut menjadi media yang ideal bagi bakteri untuk berkembang. Bakteri nantinya akan menghasilkan zat amonia serta asam lemak rantai pendek yang memiliki bau khas yang tajam, yang mana ini dapat berujung pada bau badan. Selain bakteri, jamur juga dapat tumbuh subur pada kondisi lembap, terutama di daerah lipatan tubuh. Bila sudah menginfeksi, jamur akan menyebabkan bau serta rasa gatal. Beberapa jenis makanan diketahui dapat memicu timbulnya bau badan. Makanan seperti daging merah, olahan makanan yang mengandung bawang merah dan bawang putih, ikan, dan asparagus adalah beberapa di antaranya. Saat dimetabolisme dalam tubuh, makanan-makanan tersebut dapat mengeluarkan zat yang mencetuskan aroma tertentu dari tubuh. Bau badan tak sedap si Kecil juga bisa pertanda dari pubertas dini. Pubertas dini atau pubertas prekoks adalah pubertas yang terjadi lebih cepat dari seharusnya, yaitu kurang dari usia 8 tahun pada anak perempuan dan kurang dari 9 tahun pada anak laki-laki. Ciri-ciri pubertas dini adalah munculnya tanda-tanda pubertas seperti tumbuhnya rambut ketiak dan rambut kemaluan, payudara membesar pada anak perempuan, pembesaran buah zakar (testis) pada anak laki-laki, termasuk munculnya bau badan. Selain kondisi-kondisi di atas, ada pula beberapa penyakit metabolik yang menimbulkan bau badan. Penyakit tersebut antara lain fenilketonuria, trimetilaminuria (bau seperti ikan atau fishy odor), sweaty feet syndrome, cat odor syndrome, dan sebagainya. Tentu untuk mendiagnosisnya perlu pemeriksaan khusus oleh dokter. Namun, perbedaan yang cukup signifikan adalah bau badan sebagai akibat dari penyakit metabolik biasanya sudah terjadi saat usia anak masih sangat kecil, bahkan sejak ia lahir. Seorang anak sewajarnya tidak memiliki bau badan yang menyengat, apalagi jika bau itu sangat mengganggu. Karena itu, bila si Kecil mengalami bau badan, tidak perlu ragu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya agar bisa segera ditangani dengan tepat. (RN/ RVS)
Selain menjaga suhu tubuh, cairan ini juga memiliki sejumlah manfaat lainnya. Di bawah ini berbagai manfaat bila tubuh berkeringat. 1. Membuang racun dari tubuhPeluh merupakan cara alami tubuh Anda untuk membuang racun. Selain mengandung cairan tubuh, peluh membawa berbagai jenis senyawa, termasuk sejumlah kecil logam seperti kadmium, aluminium, dan mangan yang berpotensi beracun jika terlalu banyak disimpan dalam tubuh. Ada kurang lebih dua hingga lima juta kelenjar keringat yang tersebar pada kulit manusia untuk membantu membuang banyak zat beracun yang ada di tubuh. 2. Mempercantik kulitPada saat berkeringat, kelenjar keringat akan memproduksi banyak keringat yang keluar dari pori-pori kulit. Dengan begitu, kotoran yang terkunci di dalam pori-pori kulit akan terdorong keluar oleh keringat. Hal tersebut membuat pori-pori akan kembali bersih dan segar. Itu sebabnya banyak yang bilang bahwa berolahraga bisa bikin Anda tambah cantik. Namun, manfaat ini hanya bisa didapatkan bila Anda berkeringat dengan tidak berlebihan. Jika peluh keluar secara berlebihan atau disebut sebagai hiperhidrosis, kondisi ini justru dapat memicu tumbuhnya jamur dan munculnya eksim (dermatitis atopik). Untuk itu, hindari kafein yang dapat memicu keluarnya peluh secara berlebih. 3. Menurunkan stresMengeluarkan cairan ini tidak secara langsung dapat menurunkan stres atau meningkatkan suasana hati. Namun, meningkatkan panas tubuh dengan berolahraga atau sauna dapat melepaskan endorfin dan senyawa kimia lainnya yang dilepaskan otak untuk memperbaiki mood dan menurunkan stres secara natural. 4. Menurunkan risiko batu ginjalBerkeringat bisa menjadi cara yang efektif untuk mengeluarkan garam dan mempertahankan kalsium pada tulang Anda. Hal ini dapat membatasi akumulasi garam dan kalsium pada ginjal dan urine yang merupakan asal dari batu ginjal. Bukan kebetulan jika orang yang berkeringat cenderung minum lebih banyak air dan cairan, yang merupakan metode pencegahan lain untuk batu ginjal. Sebuah penelitian menemukan bahwa berjalan selama beberapa jam dalam seminggu dapat mengurangi risiko pembentukan batu ginjal. Berkeringat membantu membersihkan sistem lebih efisien karena menuntut tubuh untuk minum lebih banyak.
Lihat Foto KOMPAS.com – Dalam mekanisme pengeluaran keringat, terdapat kelenjar ekrin dan apokrin. Apa itu kelenjar ekrin dan apokrin? Keduanya adalah kelenjar keringat yang terdapat pada lapisan dermis atau kulit. Kelejar keringat adalah alat eksrkresi dan homeostatis yang penting pada mamalia, termasuk manusia. Kelenjar keringat berfungsi untuk mengekskresikan keringat dan beberapa zat sisa melalui pori-pori. Kelenjar keringat terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Baca juga: Mekanisme Pengeluaran Keringat Kelenjar ekrinKelenjar ekrin adalah kelenjar keringat yang berada di seluruh permukaan tubuh dari dahi, kulit kepala, wajah, punggung, perut, kaki, hingga telapak tangan dan telapak kaki. Kelenjar ekrin terletak di dalam kulit dan memiliki struktur melingkar, dilengkapi dengan saluran yang bermuara di pori-pori kulit. Fungsi utama kelenjar ekrin adalah homeostatis suhu tubuh (termoregulasi), yaitu pengeluaran keringat untuk membantu suhu tubuh tidak terlalu panas. Dilansir dari Biology Libretexts, jenis keringat yang dikeluarkan bersifat hipotonik dan sebagian besar terdiri dari:
Baca juga: Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengeluaran Keringat dari Tubuh Keringat yang dikeluarkan kelenjar ekrin cenderung encer, tidak berwarna, dan tidak berbau. Selain untuk termoregulasi, kelenjar ekrin juga mengeluarkan keringat akibat rangsangan emosional berupa stres. Kelenjar apokrinDilansir dari Encyclopedia Britannica, kelenjar apokrin biasanya berhubungan dengan folikel rambut dan terus-menerus mengeluarkan keringat berlemak ke dalam tubulus kelenjar. Kelenjar keringat apokrin pada tubuh terletak di beberapa bagian tubuh seperti ketiak, selangkangan, kelopak mata, saluran telinga, lubang hidung, payudara dan alat kelamin.
Kelenjar apokrin memiliki bentuk yang hampir sama dengan kelenjar ekrin. Yaitu, memiliki struktur melingkar dengan segmen sekretori dan saluran menuju pori-pori kulit (saluran eksretoris). Namun, kelenjar apokrin lebih besar daripada kelenjar ekrin. Baca juga: Termoregulasi: Pengertian dan Mekanismenya Menurut Lindsay B. Baker dalam Physiology of Sweat Glands Function (2019) fungsi kelenjar apokrin adalah kelenjar aroma yang memproduksi feromon (bau badan). Pada mamalia feromon bertugas untuk menarik lawan jenis. Namun, pada manusia belum diketahui fungsi apokrin. Kelenjar apokrin diketahui tidak aktif sampai tubuh mencapai masa pubertas. Kelenjar apokrin mengeluarkan keringat yang lebih kental (karena mengandung lemak), berwarna kuning, dan juga memiliki aroma atau bau. Kelenjar apokrinlah yang menyebabkan bau badan pada manusia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |