Yang termasuk saat menceritakan kembali isi fabel adalah kecuali

27 Agu, 2015

Cerpen adalah karya fiksi yang hanya berisi satu tema, satu peristiwa, tokohnya sedikit, dan dibaca selesai dalam sekali duduk. Di kelas nanti, kalian akan menceritakan kembali secara lisan cerpen yang dibaca. Banyak yang akan kita dapatkan dari membaca cerpen. Salah satunya tentu kita bisa mengambil hikmah atau nilai-nilai moral yang terdapat dalam cerpen itu.

Setelah membaca lembaran sebuah cerpen yang akan dibagikan oleh guru, kalian diminta menceritakannya kembali secara lisan dengan menggunakan kaliat/ kata-kata kalian sendiri. Bagaimana caranya? Berikut langkah-langkahnya:

1. Bacalah cerpen tersebut secara saksama. 2. Mencatat unsur intrinsik cerpen tersebut [tema, latar, alur, penokohan, sudut pandang, amanat]

3. Menentukan ide-ide pokok [topik-topik] cerpen sesuai dengan alur dalam cerpen.


4. Mengembangkan kembali ide-ide pokok itu dengan kalimat sendiri. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menceritakan kembali cerpen yang dibaca: 1. Isi cerita kamu sesuai dengan isi cerpen yang dibaca 2. Kalimat yang kamu gunakan adalah kalimat buatan kamu sendiri, bukan kalimat dari cerpen aslinya. 3. Menggunakan struktur kalimat yang jelas dan mudah dipahami.

Selamat belajar...

Beranda / Dongeng / ringkasan

27 Okt, 2013

Cara Menceritakan Kembali Dongeng yang Dibaca/ Didengar--

Dongeng memang sangat menarik untuk didengarkan dan dibacakan. Selain itu, dongeng juga menarik untuk diceritakan kembali baik secara tertulis maupun lisan. Meskipun diceritakan berkali-kali, pendengar tidak akan pernah bosan mendengarkan dongeng. Di kelas 7, kamu akan berlatih menceritakan kembali dongeng yang telah dibacakan. Bagaimana caranya? Berikut cara/ langkah-langkah menceritakan kembali dongeng yang dibaca dengan baik. 1. Dengarkan atau baca dongeng dengan saksama dari awal sampai akhir, jangan membaca melompat-lompat. 2. Catatlah tema, tokoh, sifat tokoh, dan latarnya. Ini akan membantu kamu dalam menceritakan kembali isi dongeng. Saat menceritakan kembali isi dongeng si pencerita harus mengacu pada tema, tokoh, sifat tokoh, dan latar dongeng yang didengarkan atau dibaca tersebut. 3. Catat semua peristiwa [alur] yang terdapat dalam dongeng secara garis besarnya saja. 4. Ceritakan kembali isi dongeng dengan kalimatmu sendiri namun harus sesuai dengan isi dan urutan dongeng yang kamu dengar atau baca. Tokoh dan latar cerita yang kamu ceritakan juga harus sama dengan tokoh dan latar cerit/dongeng yang didengar atau dibaca.

Fabel merupakan jenis cerita dengan tokoh-tokohnya berupa hewan. Jenis ini banyak ditemukan dalam cerita anak-anak karena mengandung amanah dan pesan yang dapat dipelajari. Alur ceritanya pun ringan dan sederhana, sehingga mudah dipahami oleh anak-anak. Karena itu, teks fabel juga sering diceritakan ulang untuk menghibur anak-anak.

Namun demikian, menceritakan teks fabel juga tidak sembarangan. Sebelum melakukan itu kita harus terlebih dahulu memahami isi cerita. Ada beberapa bagian teks yang harus kita perhatikan agar ketika diceritakan kembali, isi pesan yang disampaikan tetap sama. Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas tahapan ketika menceritakan isi fabel. Apa saja ya kira-kira?

Memahami Isi Cerita

Tahap pertama dalam memahami teks fabel adalah membacanya secara keseluruhan. Dengan begitu, kita dapat memahami isi cerita secara keseluruhan dan menemukan pesan moral yang ingin disampaikan.

Setelah itu, kita bisa mulai mencatat dan memahami tokoh-tokoh yang berperan di dalam cerita. Kita dapat menentukan siapa yang menjadi tokoh sentral dan tokoh latar beserta karakteristiknya.

Latar cerita juga tidak boleh ketinggalan. Kita harus memperhatikan ini baik-baik, baik itu latar tempat, waktu, ataupun sosial. Kita juga harus mengidentifikasi bagaimana cerita berjalan. Bagian ini berhubungan dengan struktur yang digunakan dalam teks fabel, seperti orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda.

Terakhir, kita perlu mempelajari gagasan pokok di tiap paragraf. Dengan begitu, kita dapat merangkai dan menghubungkan cerita dari peristiwa-peristiwa.

Menceritakan Isi Fabel

Setelah membaca dan memahami isi teks fabel, kita dapat menceritakan kembali isinya. Tapi, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar dapat menceritakannya dengan baik dan menarik.

Pertama adalah menguasai cerita. Jangan sekadar menghafal, tapi pahami alur ceritanya. Dengan begitu, kita bisa lebih lancar menceritakan karena tidak berpatokan pada kata-kata yang dihafal. Gunakan pula kalimat yang dirasa nyaman dan lebih sederhana supaya mudah dipahami.

Kedua, akan lebih baik jika kita dapat menghayati penokohan. Sesuaikan ekspresi dan nada suara dengan tokoh dan suasana cerita. Dengan begitu, mereka yang mendengarkan akan lebih mudah menghayati isi cerita. Akan lebih baik lagi jika kita bisa menggunakan suara yang berbeda untuk tiap tokoh, sehingga pendengar paham siapa yang sedang kita perankan saat itu.

Ketiga adalah menjalin kontak mata. Hal ini juga diperlukan ketika kita sedang berbicara di depan umum, termasuk saat menceritakan teks fabel. Kita dapat memperhatikan reaksi pendengar dan pendengar pun merasa kalau kita memperhatikan mereka. Sehingga, pendengar juga akan memfokuskan perhatian mereka kepada kita.

Terakhir, kita bisa menggunakan alat peraga untuk membantu kita bercerita. Pendengar akan lebih tertarik jika kita menggunakan alat-alat lucu, seperti boneka. Selain itu, alat peraga juga dapat mendukung pemahaman pendengar akan cerita yang kita sampaikan.

Beranda / Teks Fabel

ilmubindo.com_ Kali ini admin akan membagikan materi tentang langkah-langkah menceritakan kembali isi dongeng atau fabel yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga langkah-langkah yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam menceritakan kembali isi dongeng yang pernah di dengar atau dipertontonkan. Dan harapannya materi ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi kemajuan belajar anak didik dalam penguasaan materi teks fabel dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII revisi. Selamat belajar dan semoga sukses.

Langkah-langkah agar kalian bisa menceritakan kembali isi dongeng.

  1. Membaca secara berulang-ulang cerita yang akan diceritakan
  2. Mencatat nama-nama pelaku dalam cerita
  3. Mencatat tempat kejadian yang terdapat dalam cerita
  4. Mencatat hal-hal penting [gagasan pokok] cerita
  5. Menulis/melisankan kembali cerita yang diceritakan, sedapat mungkin menggunakan kata-kata sendiri
  6. Latihan untuk menceritakan kembali
  7. Mencatat kembali cerita

Fabel/dongeng mempunyai dua fungsi, yaitu:

  1. sebagai cerita pelipur lara
  2. sebagai alat untuk menanamkan nilai-nilai  moral/didaktis

Untuk menentukan atau menyatakan suatu cerita menarik atau tidak menarik itu tidak sulit. Mengapa begitu? Karena, untuk menyatakan sebuah cerita menarik atau tidak menarik bersifat subjektif [pribadi]. Sebuah cerita yang menarik bagi kalian, belum tentu menarik bagi orang lain.

Jika kalian mengungkapkan ketertarikan pada suatu cerita hendaknya disertai dengan alasan yang jelas. Dengan demikian, orang yang mendengar ketertarikan kalian beserta alasannya itu bisa menerima dan menyetujuinya.

1. Daerah itu aman karena penduduknya hidup makmur, damai, dan sentosa

Saya tertarik dengan pernyataan tersebut karena keadaan seperti itu merupakan idaman saya.

2. Kemudian datanglah orang dari negeri lain dan mulai membabat hutan di situ.

Saya tidak tertarik dengan hal seperti itu karena pembabatan hutan akan mendatangkan bencana

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang langkah-langkah menceritakan kembali fabel atau dongeng. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam memahami teks fabel dengan baik. Dan harapannya kalian bisa menjadi pendongeng yang profesional dan ahli dalam hal dongeng. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Untuk menceritakan kembali fabel secara tertulis kita perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Baca fabel dengan cermat dari awal sampai akhir.
2. Catatlah tema, tokoh, sifat tokoh, dan latarnya. Ini akan membantu kamu dalam menceritakan kembali isi fabel. Saat menceritakan kembali isi dongeng si pencerita harus mengacu pada tema, tokoh, sifat tokoh, dan latar fabel yang didengarkan atau dibaca tersebut.
3. Catat semua peristiwa [alur] yang terdapat dalam fabel secara garis besarnya saja.
4. Ceritakan kembali isi fabel dengan kalimatmu sendiri namun harus sesuai dengan isi dan urutan fabel yang kamu dengar atau baca. Tokoh dan latar cerita yang kamu ceritakan juga harus sama dengan tokoh dan latar fabel yang didengar atau dibaca. 

Video yang berhubungan

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi fabel.

KOMPAS.com - Fabel adalah salah satu bentuk sastra rakyat yang paling bertahan lama yang tersebar secara lisan maupun melalui tulisan. Dongeng ini dapat ditemukan di berbagai literatur di hampir setiap negara di dunia.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan fabel? Apa saja ciri-ciri dan unsur-unsur fabel?

Apa itu fabel?

Menurut Encyclopaedia Britannica, kata fabel berasal dari bahasa Latin fabula yang aslinya punya arti hampir sama dengan mitos dalam bahasa Yunani.

Fabel adalah bentuk narasi, biasanya menampilkan hewan yang berperilaku dan berbicara sebagai manusia, menyampaikan pelajaran moral dan seringkali dirumuskan secara eksplisit di bagian akhir.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan binatang, berisi pendidikan moral dan budi pekerti.

Menurut Kamus Oxford, fabel adalah sebuah cerita pendek, biasanya dengan binatang sebagai tokoh, menyampaikan moral.

Fabel adalah cerita fiksi berupa dongeng yang menggambarkan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang. Tokoh utama fabel adalah hewan yang jinak dan hewan yang liar.

Baca juga: Pantun: Definisi, Ciri, Jenis dan Contohnya

Mengapa tokoh hewan?

Karakter binatang dalam cerita fabel dianggap mewakili karakter manusia. Hewan di fabel diceritakan mampu bertindak seperti manusia tetapi tidak menghilangkan karakter binatangnya.

Dilansir dari Kiddle.co, kisah-kisah yang diceritakan dalam dongeng biasanya sangat sederhana dan mudah dipahami. Untuk memahami dongeng, pembaca atau pendengar tidak perlu tahu semua tentang karakter, hanya satu watak penting.

Karena alasan tersebut, hewan atau binatang sering digunakan sebagai tokoh dalam dongeng fabel dengan cara yang mudah dipahami karena selalu sama.

Fabel merupakan jenis cerita dengan tokoh-tokohnya berupa hewan. Jenis ini banyak ditemukan dalam cerita anak-anak karena mengandung amanah dan pesan yang dapat dipelajari. Alur ceritanya pun ringan dan sederhana, sehingga mudah dipahami oleh anak-anak. Karena itu, teks fabel juga sering diceritakan ulang untuk menghibur anak-anak.

Namun demikian, menceritakan teks fabel juga tidak sembarangan. Sebelum melakukan itu kita harus terlebih dahulu memahami isi cerita. Ada beberapa bagian teks yang harus kita perhatikan agar ketika diceritakan kembali, isi pesan yang disampaikan tetap sama. Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas tahapan ketika menceritakan isi fabel. Apa saja ya kira-kira?

Memahami Isi Cerita

Tahap pertama dalam memahami teks fabel adalah membacanya secara keseluruhan. Dengan begitu, kita dapat memahami isi cerita secara keseluruhan dan menemukan pesan moral yang ingin disampaikan.

Setelah itu, kita bisa mulai mencatat dan memahami tokoh-tokoh yang berperan di dalam cerita. Kita dapat menentukan siapa yang menjadi tokoh sentral dan tokoh latar beserta karakteristiknya.

Latar cerita juga tidak boleh ketinggalan. Kita harus memperhatikan ini baik-baik, baik itu latar tempat, waktu, ataupun sosial. Kita juga harus mengidentifikasi bagaimana cerita berjalan. Bagian ini berhubungan dengan struktur yang digunakan dalam teks fabel, seperti orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda.

Terakhir, kita perlu mempelajari gagasan pokok di tiap paragraf. Dengan begitu, kita dapat merangkai dan menghubungkan cerita dari peristiwa-peristiwa.

Menceritakan Isi Fabel

Setelah membaca dan memahami isi teks fabel, kita dapat menceritakan kembali isinya. Tapi, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar dapat menceritakannya dengan baik dan menarik.

Pertama adalah menguasai cerita. Jangan sekadar menghafal, tapi pahami alur ceritanya. Dengan begitu, kita bisa lebih lancar menceritakan karena tidak berpatokan pada kata-kata yang dihafal. Gunakan pula kalimat yang dirasa nyaman dan lebih sederhana supaya mudah dipahami.

Kedua, akan lebih baik jika kita dapat menghayati penokohan. Sesuaikan ekspresi dan nada suara dengan tokoh dan suasana cerita. Dengan begitu, mereka yang mendengarkan akan lebih mudah menghayati isi cerita. Akan lebih baik lagi jika kita bisa menggunakan suara yang berbeda untuk tiap tokoh, sehingga pendengar paham siapa yang sedang kita perankan saat itu.

Ketiga adalah menjalin kontak mata. Hal ini juga diperlukan ketika kita sedang berbicara di depan umum, termasuk saat menceritakan teks fabel. Kita dapat memperhatikan reaksi pendengar dan pendengar pun merasa kalau kita memperhatikan mereka. Sehingga, pendengar juga akan memfokuskan perhatian mereka kepada kita.

Terakhir, kita bisa menggunakan alat peraga untuk membantu kita bercerita. Pendengar akan lebih tertarik jika kita menggunakan alat-alat lucu, seperti boneka. Selain itu, alat peraga juga dapat mendukung pemahaman pendengar akan cerita yang kita sampaikan.

Beranda / Teks Fabel

ilmubindo.com_ Kali ini admin akan membagikan materi tentang langkah-langkah menceritakan kembali isi dongeng atau fabel yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga langkah-langkah yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam menceritakan kembali isi dongeng yang pernah di dengar atau dipertontonkan. Dan harapannya materi ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi kemajuan belajar anak didik dalam penguasaan materi teks fabel dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII revisi. Selamat belajar dan semoga sukses.

Langkah-langkah agar kalian bisa menceritakan kembali isi dongeng.

  1. Membaca secara berulang-ulang cerita yang akan diceritakan
  2. Mencatat nama-nama pelaku dalam cerita
  3. Mencatat tempat kejadian yang terdapat dalam cerita
  4. Mencatat hal-hal penting [gagasan pokok] cerita
  5. Menulis/melisankan kembali cerita yang diceritakan, sedapat mungkin menggunakan kata-kata sendiri
  6. Latihan untuk menceritakan kembali
  7. Mencatat kembali cerita

Fabel/dongeng mempunyai dua fungsi, yaitu:

  1. sebagai cerita pelipur lara
  2. sebagai alat untuk menanamkan nilai-nilai  moral/didaktis

Untuk menentukan atau menyatakan suatu cerita menarik atau tidak menarik itu tidak sulit. Mengapa begitu? Karena, untuk menyatakan sebuah cerita menarik atau tidak menarik bersifat subjektif [pribadi]. Sebuah cerita yang menarik bagi kalian, belum tentu menarik bagi orang lain.

Jika kalian mengungkapkan ketertarikan pada suatu cerita hendaknya disertai dengan alasan yang jelas. Dengan demikian, orang yang mendengar ketertarikan kalian beserta alasannya itu bisa menerima dan menyetujuinya.

1. Daerah itu aman karena penduduknya hidup makmur, damai, dan sentosa

Saya tertarik dengan pernyataan tersebut karena keadaan seperti itu merupakan idaman saya.

2. Kemudian datanglah orang dari negeri lain dan mulai membabat hutan di situ.

Saya tidak tertarik dengan hal seperti itu karena pembabatan hutan akan mendatangkan bencana

Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang langkah-langkah menceritakan kembali fabel atau dongeng. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam memahami teks fabel dengan baik. Dan harapannya kalian bisa menjadi pendongeng yang profesional dan ahli dalam hal dongeng. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Untuk menceritakan kembali fabel secara tertulis kita perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Baca fabel dengan cermat dari awal sampai akhir.
2. Catatlah tema, tokoh, sifat tokoh, dan latarnya. Ini akan membantu kamu dalam menceritakan kembali isi fabel. Saat menceritakan kembali isi dongeng si pencerita harus mengacu pada tema, tokoh, sifat tokoh, dan latar fabel yang didengarkan atau dibaca tersebut.
3. Catat semua peristiwa [alur] yang terdapat dalam fabel secara garis besarnya saja.
4. Ceritakan kembali isi fabel dengan kalimatmu sendiri namun harus sesuai dengan isi dan urutan fabel yang kamu dengar atau baca. Tokoh dan latar cerita yang kamu ceritakan juga harus sama dengan tokoh dan latar fabel yang didengar atau dibaca.