Yang termasuk dari pameran tetap atau permanen adalah

Yang termasuk dari pameran tetap atau permanen adalah

Galeri Nasional Indonesia (GNI) kembali membuka Pameran Tetap Koleksi GNI/Koleksi Negara sejak 23 Maret 2019 setelah melakukan penataan ulang selama kurang lebih empat bulan. Penataan ulang dilakukan pada interior dan juga tata karya berdasarkan konsep kurasi yang dirancang oleh tim Kurator yaitu Bayu Genia Krishbie dan Teguh Margono. Diungkap Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, tujuan penataan ulang ini adalah untuk memberikan penyegaran terhadap tampilan Pameran Tetap Koleksi GNI, mempresentasikan karya-karya koleksi GNI/koleksi negara yang belum pernah ditampilkan pada Pameran Tetap sebelumnya, dan juga meningkatkan layanan edukasi-kultural GNI kepada publik khususnya di bidang seni rupa.

Ruang Pameran Tetap Koleksi GNI sebelumnya pernah dilakukan penataan pada 2013-2015. Sebelum 2013, Pameran Tetap Koleksi GNI menampilkan karya-karya perupa Indonesia dan mancanegara berdasarkan kurasi tertentu dan bergantian secara periodik, dengan tiga kategori penyajian yaitu kategori kronologis sejarah seni rupa modern Indonesia; kategori tematik seperti pemandangan alam dan abstrak; serta kategori karya-karya seniman mancanegara.

Setelah penataan pada 2015, Pameran Tetap Koleksi GNI yang dikuratori Suwarno Wisetrotomo dan Citra Smara Dewi ini disajikan dengan penataan berdasarkan periodisasi perjalanan seni rupa Indonesia yang terbagi dalam dua bagian besar, yaitu Galeri 1 dan Galeri 2, yang secara keseluruhan terdiri dari 13 ruang dengan dilengkapi teks informasi (cetak dan multimedia). Galeri 1 menampilkan Seni Rupa Modern Indonesia dan Internasional yang terbagi menjadi tujuh ruang, di antaranya Ruang 1: Koleksi Internasional; Ruang 2: Raden Saleh Sjarif Bustaman (1807–1880); Ruang 3: Mooi Indie dan Persagi (1920–1942); Ruang 4 dan 5: Era Pendudukan Jepang, Kemerdekaan Republik Indonesia, dan Lahirnya Era Sanggar (1942–1945); serta Ruang 6 dan 7: Era Akademi Seni Rupa (1947–sekarang). Sedangkan Galeri 2 dibagi menjadi empat ruang, di antaranya Ruang 8 dan 9 yang menampilkan Gerakan Seni Rupa Baru, serta Ruang 10 dan 11 yang menyajikan Seni Rupa Kontemporer Indonesia.

Kali ini setelah penataan ulang (2019), Pameran Tetap Koleksi GNI disajikan melalui tiga pendekatan kuratorial:

Pertama, MONUMEN INGATAN, menampilkan karya-karya koleksi GNI yang dikontekstualisasikan dalam perkembangan sejarah nasional. Koleksi tersebut dibagi ke dalam tujuh periode penting yang menandai perjalanan seni rupa Indonesia, yaitu Kolonialisme dan Orientalisme 1800-an – 1930-an (di Ruang 1), Nasionalisme dan Dekolonisasi 1930-an – 1940-an (di Ruang 2), Pembentukan Identitas Nasional 1950-an (di Ruang 3), Masa Transisi: Prahara Politik dan Kebudayaan 1960-an (di Ruang 4), Orde Baru dan Depolitisasi Kesenian 1970-an (di Ruang 5), Masa Keemasan Orde Baru: Puncak Pembangunan 1980-an (Ruang 6), serta Globalisasi dan Demokratisasi 1990-an – 2000-an (Ruang 7). Masing-masing era dibagi menjadi beberapa bagian yang secara keseluruhan berjumlah delapan belas bagian. Seluruh karya-karya dalam Monumen Ingatan ini ditampilkan pada Galeri 1.

Kedua, PARIS 1959 JAKARTA 1995, menampilkan karya-karya koleksi internasional GNI yang utamanya bersumber dari dua peristiwa penting yaitu hibah seniman-seniman dunia yang berbasis di Paris pada tahun 1959 melalui Atase Kebudayaan dan Pers Bapak Ilen Surianegara, serta hibah dari seniman peserta Pameran Gerakan Non-Blok tahun 1995 di Jakarta.

Ketiga, KODE /D merupakan pameran tematik yang secara berkala memamerkan sejumlah koleksi dari 20 Tahun Akusisi Karya Seni Rupa oleh GNI dalam rentang tahun 1999-2019.

Karya-karya dalam Paris 1959 Jakarta 1995 dan Kode /D disajikan dalam Galeri 2.

“Dibukanya kembali Pameran Tetap Koleksi GNI melalui konsep penyajian yang baru ini merupakan wujud upaya GNI dalam memberikan layanan edukasi–kultural sekaligus kesempatan bagi publik untuk mengakses, mendapatkan pengetahuan atau informasi, memahami, serta mengapresiasi karya-karya para perupa Indonesia, dan juga mengenal lebih dekat sosok para perupa Indonesia melalui presentasi karyanya,” kata Pustanto. Selain itu melalui karya-karya yang ditampilkan, diharapkan dapat menjadi rujukan tentang perjalanan seni rupa Indonesia sekaligus referensi dalam mengenali dan mencermati orisinalitas karya seni rupa. Pameran ini juga diharapkan dapat menjadi destinasi wisata visual bagi publik luas. Dari segi kelembagaan, pameran ini merupakan bentuk pertanggungjawaban GNI kepada publik atas tugas dan fungsi GNI dalam pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan karya seni rupa untuk mendukung praktik-praktik terkait pengembangan ilmu pengetahuan khususnya seni rupa.

Pameran Tetap Koleksi GNI di Gedung B lantai 2 selanjutnya dibuka untuk umum setiap Hari Selasa hingga Minggu, pukul 09.00-16.00 WIB, kecuali Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama. Khusus selama bulan Ramadan, pameran ini ditutup pada pukul 15.00 WIB.

Koleksi Lengkap Karya Seni Galeri Nasional Indonesia

Yang termasuk dari pameran tetap atau permanen adalah

Yang termasuk dari pameran tetap atau permanen adalah
Lihat Foto

Shutterstock/Pack-Shot

Atelier des Lumieres, pameran seni di Paris

KOMPAS.com - Pameran adalah kegiatan yang ditujukan untuk memamerkan hasil karya seni, seperti lukisan, foto, patung, ukiran, atau lainnya.

Jenis pameran sangatlah beragam. Pembagian jenis ini didasarkan pada sejumlah hal, seperti jumlah peserta, sifatnya, ragam karya yang dipamerkan, lokasinya, dan jenis dimensinya.

Dikutip dari buku Manajemen Event (2020) karya Sa'diyah El Adawiyah, jenis pameran berdasarkan sifatnya dibagi menjadi tiga, yakni pameran insidental, pameran rutin, serta pameran permanen.

Pameran insidental adalah penyelenggaraan pameran secara berkala, yang didasarkan pada kebutuhannya. Sementara pameran rutin adalah pameran yang diadakan pada periode tertentu secara tetap dan berkelanjutan.

Lalu, bagaimana dengan pameran permanen?

Pengertian pameran permanen

Pameran yang dilakukan secara terbuka dan terus-menerus merupakan pameran permanen. Karena jenis pameran ini memiliki tempo atau waktu tidak terbatas.

Baca juga: Pameran: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Fungsi

Dilansir dari buku 4 Langkah Mudah Menulis Best Practice (2021) oleh Rani Nurhayati, pameran permanen juga bisa diartikan sebagai pelaksanaan pameran di tempat yang tetap, dan dibuka untuk waktu yang telah ditentukan.

Jika dibandingkan dengan pameran insidental dan rutin, pameran permanen memang diadakan untuk waktu yang sangat lama, bahkan tidak terbatas.

Tujuan pameran permanen (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Biasanya pameran permanen diselenggarakan oleh museum, galeri, kolektor seni, maupun lembaga tertentu yang memiliki hasil karya seni.

Menurut Mikke Susanto dalam buku Menimbang Ruang Menata Rupa (2004), pameran permanen tidak dirancang untuk tujuan yang spesifik.

Pameran permanen kerap kali ditujukan untuk kepentingan promosi. Misalnya, kolektor seni mengadakan pameran permanen untuk memberi tahu kekayaannya ke publik.

Jadi, jenis pameran ini lebih mengarah pada kepentingan subyek penyelenggara pamerannya, dan bukan pada hasil karya seni itu. Walau, ada juga pameran permanen yang diadakan untuk menunjukkan nilai dari hasil karya seninya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Pameran adalah suatu pertunjukan seni rupa atau karya seni pada masyarakat umum. Aktivitas ini adalah sebuah media dalam mengkomunikasikan suatu karya seni, seniman dan penikmat seni.

Agar lebih memahaminya, pada ulasan kali ini kami akan membahas dengan lengkap tentang Pameran. Simak selengkapnya dibawah ini dengan seksama.

Pengertian Pameran

Dalam Wikipedia, Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karta seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.

Definisi pameran yang lain adalah kegiatan yang diadakan untuk menyampaikan ide atau gagasan atas suatu seni kepada masyarakat luas dengan media dalam bentuk karya seni. Dengan harapan bisa menjalin komunikasi antara seniman yang diwakili oleh karya seninya dengan para apresiator.

Pengertian Pameran Menurut Para Ahli

Myers, B (1985)
Pameran adalah satu aktivi yang melibatkan satu ruang, biasanya galeri atau dewan dan mempamerkan hasil karya seni seperti lukisan, catan, cetakan, arca, ukiran, gambar foto dan karya yang siap.

Tujuan Pameran

Sebuah pameran tentu memiliki tujuan dalam penyelenggaraannya, yaitu:

Tujuan Utama

Pameran mempunyai tujuan utama yakni mendapatkan suatu apresiasi dan opini dari pengunjung sebagai usaha untuk melakukan peningkatan kualitas dari pencipta karya seni dan menambah wawasan mengenai karya seninya.

Tujuan Sosial

Tujuan sosial memiliki arti yaitu aktivitas pameran seni rupa dengan skala besar ataupun skala kecil bisa dimanfaatkan untuk kepentingan sosial atau charity. Kepentingan sosial itu bisa direalisasikan dari pemakaian tiket masuk atau hasil penjualan karya seni yang disumbangkan atau disalurkan untuk kalangan yang membutuhkan bantuan.

Tujuan Komersial

Berhubungan dengan aktivitas mendapatkan keuntungan, terutama untuk seniman dan penyelenggara pameran. Suatu aktivitas pameran akan diadakan dan bertujuan supaya karya yang dipamerkan bisa laku dijual dan memperoleh keuntungan untuk pemilik karya ataupun penyelenggara pameran.

Tujuan Kemanusiaan

Tujuan kemanusiaan artinya kegiatan pameran bisa dijadikan kepentingan dalam membina nilai-nilai, pelestarian, serta pengembangan hasil dari karya seni yang berada di masyarakat.

Baca Juga: Pengertian Musik Modern

Jika pameran mempunyai tujuan untuk sosial kemanusiaan, maka dana dari hasil penjualan karya seni akan dimanfaatkan untuk kegiatan sosial kemanusiaan misalnya untuk membantu panti asuhan ataupun korban bencana.

Manfaat Pameran

Suatu pameran akan memiliki manfaat, antara lain yaitu:

  • Sebagai sarana meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengapresiasi suatu karya seni orang lain.
  • Sebagai sarana menunmbuh dan menambah wawasan untuk seniman yang membuat karya seni
  • Membuat masyarakat mampu dalam menilai atau melakukan evaluasi terhadap karya seni dengan objektif
  • Bisa dijadikan tempat untuk melatih kekompakan dari penyelenggara kegiatan
  • Memberikan pengalaman banyak untuk pembuat karya seni
  • Dapat melatih masyarakat, utamanya untuk panitia dalam merencanakan sesuatu dan menjalankan apa yang sudah direncanakan dengan baik.
  • Bisa menjadi tempat refresing.

Jenis-Jenis Pameran

Adapun jenis-jenis dari pameran antara lain:

Pameran Tetap

Adalah pameran yang menampilkan karya-karya koleksi Galeri Nasional Indonesia dengan sistem periodik dan disusun dengan dasar konsep kuratorial dan penyelenggaraannya dilakukan juga oleh Galeri Nasional Indonesia.

Waktu untuk menyelenggarakan pameran tetap berlangsung paling sedikitnya 1 kali dalam satu tahun.

Pameran Temporer

Adalah pameran tunggal atau pameran bersama yang menampilkan karya-karya seni rupa yang jangka waktu penyelenggaraanya tertentu dan dilaksanakan oleh Galeri Nasional Indonesia atau bekerjasama dengan pihak lain.

Waktu menyelenggarakan Pameran Temporer minimal dalam 10 hari, dan maksimal untuk 30 hari.

Pameran Keliling

Adalah pameran yang menampilkan karya-karya seni Galeri Nasional Indonesia pada beberapa daerah di Indonesia dan atau di luar negeri yang juga diselenggarakan oleh Galeri Nasional Indonesia bisa juga dengan suatu kerja sama dengan pihak lain. Waktu yang digunakan dalam penyelenggaraan Pameran keliling adalah 10 hari.

Ruang yang dipakai peserta pameran disebut dengan stand atau booth yang dibagi dan disusun oleh panitia penyelenggara pameran

Unsur Pameran

Dalam membuat pameran ada banyak hal yang harus dipersiapkan agar jalannya pameran berjalan lancar. Seperti konsep, dana, sampai dengan karya seni yang hendak dipertunjukkan. Berikut unsur pameran yang mencakup:

Unsur Peralatan

Suatu pameran, karya seni rupa harus dipajang dengan sangat baik dan menarik pengunjung. Selain itu harus menampilkan keindahan dan estetika dari karya seni itu. Oleh sebab itu harus didukung dengan peralatan yang sepadan misalnya pencahayaan, etalase, dan partisi.

Unsur Tempat

Tempat atau ruangan yang dijadikan penyelenggaraan pameran harus dipertimbangkan dengan karya seni yang ingin ditampilkan. Karya seni rupa seperti suatu lukisan atau karya fotograsi sangat baik apabila dipajang di ruangan karena dapat menghindari dari gangguan seperti hujan atau hal lain yang dapat merusak karya seni.

Kemudian untuk karya seni lain seperti kerajinan dari batu, semen, kayu atau logam bisa ditampilkan pada dalam ruangan ataupun diluar ruangan. Selain itu harus mempertimbangkan dari keamanan agar karya seni tetap terjaga dan tidak ada masalah yang timbul seperti dicuri dan lain-lain.

Unsur Penyelenggara

Sebuah pameran tidak akan terselenggara apabila tidak ada pihak yang menyelenggarakan. Penyelenggara pameran merupakan suatu kelompok orang (Seringkali sebuah komunitas) yang menyusun dan memiliki tanggung jawab atas jalannya aktivitas selama pameran berlangsung.

Penyelenggaran pameran merupakan perantara antara seniman dan pengunjung atau apresiator, utamanya apabila karya seni diminati oleh pembeli.

Unsur Karya Seni

Karya seni merupakan elemen penting yang harus menjadi pertimbangan dan disiapkan dengan sangat matang. Karya seni bisa ditunjukan dalam bentuk karya seni 2 dimensi maupun 3 dimensi.

Misalnya patung, lukisan, fotografi, kaligrasi dan lain sebagainya. Semakin banyak karya seni yang dipamerkan, maka semakin banyak nilai yang bisa diambil para pengunjung dalam suatu pameran.

Tetapi jumlah karya seni yang dipertunjukkan harus diserasikan dengan tempat dan ruangan yang ada, sehingga tidak merusak keindahan.

Unsur Pengunjung

Pameran tidak berjalan apabila tidak ada pengunjung. Karena sebenarnya, pameran adalah suatu tempat atau wadah untuk seniman agar memperoleh apresiasi dari masyarakat umum. Sehingga bisa disebut bahwa pengunjung adalah satu dari beberapa unsur diatas yang paling penting.

Oleh karena itu, pihak penyelenggara harus bekerja keras untuk mengadakan pameran yang bisa membuat pengunjung menjadi puas. Seringkali, penyelenggara menambah acara seperti talkshow dengan seniman, maupun menampilkan band dalam suatu pameran agar lebih meriah.

Itulah penjelasan lengkap tentang Pameran, semoga bisa menambah pengetahuan kalian. Terimakasih sudah berkunjung.