Urutan yang benar pada pengoperasian kopling penggerak hidrolik adalah ….

Mustahil rasanya bila sebuah kendaraan tidak dilengkapi sebuah kopling. Kopling berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran flywheel dengan transmisi. Secara umum mekanisme penggerak kopling dibagi menjadi 2, yaitu kopling mekanik dan kopling hidrolis.

Dikatakan sebagai kopling mekanik karena sebagai menyalur daya tekan pedal kopling masih menggunakan kawat baja. Sedangkan dikatakan kopling hidrolis dikarenakan sudah memanfaatkan fluida minyak kopling untuk meneruskan daya melalui selang hidrolik.

Komponen-komponen Kopling Hidrolik

Akan terasa aneh bilamana saya menerangkan cara kerja kopling, tapi yang diajak bicara belum tau nama dari masing-masing komponennya. Oleh karena itu, sebelum lebih dalam membahas cara kerja kopling hidrolik alangkah baiknya saya tunjukkan komponen kopling hidrolik sebagai berikut :

Urutan yang benar pada pengoperasian kopling penggerak hidrolik adalah ….

Keterangan :

  1. Pedal Kopling
  2. Push Rod
  3. Master Cylinder
  4. Selang Hidrolik
  5. Silinder Pembebas
  6. Garpu Pembebas
  7. Penutup Kopling

Cara Kerja Kopling Hidrolik

Nah, sudah tau komponen kopling hidrolis kan? Sekarang saatnya kita belajar bersama tentang cara kerjanya. Sejatinya untuk kopling mekanis dan kopling hidrolis tidak beda jauh kok cara kerjanya. Jika pada kopling mekanis tidak ada yang namanya piston, selang, master cyilinder dikarenakan langsung menggunakan kawat sebagai penerus daya.

Urutan yang benar pada pengoperasian kopling penggerak hidrolik adalah ….

Jika pada kopling hidrolis seperti yang terlihat pada ilustrasi diatas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa cara kerjanya disaat pedal kopling diinjak maka daya tersebut akan disalurkan ke push rod. Selanjutnya push rod akan menggerakkan piston yang ada didalamnya, sehingga fluida yang ada dalam master silinder akan terpompa dan termampatkan dalam sistem kopling melalui selang hidrolik.

Fluida yang telah dimampatkan ini mampu mendorong release cylinder dan garpu pembebas sehingga bantalan pembebas, diaphragm spring, pressure plate, dan piringan kopling akan terungkit yang membuat plat kopling terlepas dari flywheel. Hal ini menjadikan transmisi terbebas sehingga kita dapat memindahkan gigi persnelling dengan mudah.

Disaat pedal kopling kita lepas, maka tekanan fluida kopling akan hilang sehingga semua komponen akan kembali pada posisi semula dikarenakan adanya pegas diafragma dalam sistem kopling.

Baca Juga : 2 Tipe Kopling Mobil : Coil Spring dan Diaphragm Spring

Kelebihan dan Kekurangan Kopling Hidrolik Mobil

Kelebihan :

  • Penyaluran tenaga mesin dapat dilakukan secara luas.
  • Komponen-komponen kopling hidrolis mampu bertahan pada tekanan dan kecepatan tinggi.
  • Mampu mengangkat dan menggerakkan beban berat melalui gaya yang kecil.
  • Melalui relief valve, beban pemompaan yang berlebih akan disalurkan menuju tangki.
  • Ketika pompa tidak mampu mengangkat beban yang berlebihan, kopling hidrolik akan membuat beban berhenti dengan sendirinya sekaligus mengunci beban tersebut.

Kekurangan :

  • Rawan terjadi kebocoran fluida kopling.
  • Membutuhkan perawatan berkala yang lebih daripada kopling mekanis.

Demikian sedikit informasi yang bisa kami bagikan dalam artikel kali ini. Semoga dengan sedikit tulisan ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda. Jika anda merasakan artikel ini bermanfaat, luangkan sedikit waktu anda untuk menekan tombol share agar banyak teman anda yang bisa merasakan manfaatnya juga. Terima kasih telah berkunjung, salam otomotif.

Model pedal pada Toyota Kijang generasi kedua Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan

Kopling menjadi salah satu komponen penggerak pada mobil yang sangat penting. Sistem kopling pada mobil berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan mesin.

Dilansir dari situs resmi Suzuki Indonesia, kopling adalah salah satu komponen mobil yang berfungsi sebagai penghubung antara roda gigi transmisi dengan poros engkol dengan tujuan agar roda belakang bisa bergerak. Fungsinya adalah menciptakan perubahan tingkat kecepatan dari mesin sesuai dengan kebutuhan pengendara.

Kopling juga memiliki fungsi lain pada kendaraan mobil, yaitu:

  1. Membantu menciptakan pergerakan mobil yang lebih halus dengan mengangkat mesin.

  2. Membantu performa rem jadi lebih baik ketika harus menghentikan kendaraan secara mendadak.

  3. Membantu menciptakan pergerakan halus ketika melakukan perpindahan gigi saat mobil berjalan.

  4. Mampu menghentikan mobil tanpa perlu mematikan mesin, hal ini sangat membantu saat berada di jalanan macet.

Dari penjelasan fungsi kopling mobil di atas, kopling tentunya memiliki beberapa jenis dan cara kerja yang sistematis dalam kinerjanya. Salah satu jenis kopling mobil yaitu sistem hidrolis.

Kopling hidrolis adalah sistem kopling yang memanfaatkan zat cair seperti minyak yang berfungsi untuk memindahkan daya dari piston ke master rem. Cara kerja dari kopling jenis ini mirip dengan rem cakram. Pada rem cakram, minyak rem dan piston dimanfaatkan agar bisa mendorong kampas rem.

Jadi, pengendara tidak membutuhkan banyak tenaga yang dikeluarkan saat menginjaknya.Cara kerja kopling hidrolis akan dimulai saat Anda menarik handle kopling. Maka position master akan tertekan dan minyak disalurkan ke selang.

Minyak ini akan menuju ke piston bawah dan tuas pembebas atau stut kopling dan nantinya akan terdorong. Di dalam stut kopling biasanya memiliki komponen tambahan yang isinya adalah piston dan mampu mendorong stut kopling.

Ilustrasi kopling hidrolik (Foto: suzuki.co.id)

Berikut cara kerja kopling hidrolis pada mobil

1. Pedal Kopling Hidrolis

Cara kerja dari kopling sistem hidrolis mengandalkan tekanan hidrolis dari minyak. Pedal kopling berfungsi untuk menekan minyak yang sudah ada dalam master silinder. Selanjutnya minyak akan dibawa ke arah silinder kopling.

Tekanan akan berlanjut mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan yang bekerja untuk menekan pegas diafragma. Prosesnya akan membuat kopling bisa memutuskan hubungan antara mesin dan juga sistem pemindah tenaga.

Ketika pedal kopling dilepas akan menimbulkan pedal ke posisi awal karena pegas pengembali. Sedangkan plunger master silinder akan kembali karena pegas plunger terdapat dalam master silinder.

Karena sudah tidak ada tekanan, maka plunger dan tuas pembebas akan kembali ke posisi awalnya oleh pegas pengembali dan pegas diagrama.

2. Master Silinder Kopling Hidrolis

Komponen ini bertugas untuk menampung minyak hidrolis pada master kopling hidrolis yang terpisah dan dihubungkan dengan pipa elastis. Minyak hidrolis akan mengalir melewati saluran penghubung dari reservoir ke arah master silinder.

Ketika handel kopling diinjak maka tenaganya berpindah ke push rod dan mendorong plunger untuk bergerak ke arah kiri. Adanya gerakan tersebut akan bekerja untuk melawan return spring dan menekan minyak hidrolis keluar dalam master silinder.

Minyak akan keluar melalui ujung yang ada di sebelah kiri master silinder dan masuk ke pipa penghubung sehingga dapat menuju ke silinder kopling. Penting sekali untuk menjaga volume dari minyak hidrolis, jika kurang harus ditambahkan kembali.

Kuantitas dari minyak akan tetap terjaga dengan cara mencoba plunger yang sedang mengarah ke kanan saat kopling dilepas. Sehingga minyak reservoir ini akan masuk ke sistem katup check.

3. Silinder Kopling Hidrolik

Sedangkan untuk silinder kopling hidrolik memiliki fungsi agar mengeluarkan udara dalam sistem hidrolis. Udara akan membuat sistem kerja hidrolis terganggu sehingga harus dikeluarkan.

Apabila udara dalam sistem hidrolik berlebihan maka penekanan tidak akan membuat piston silinder bergerak. Selain itu udara juga akan membuat komponen lebih mudah berkarat karena oksidasi.

Silinder kopling juga dilengkapi dengan karat penutup elastis yang tujuannya untuk mengatasi kotoran agar tidak masuk. Posisi karet ini berada di bawah kendaraan di mana resiko kotoran masuk sangat tinggi.