Sampah adalah hal yang tidak pernah lepas dari kehidupan rumah tangga, baik
Lingkungan hidup adalah hal yang penting bagi kehidupan manusia di dunia ini.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan dampak pencemaran
Kepunahan tidak hanya mengancam satwa Indonesia, tetapi juga berbagai jenis tumbuhannya. Sebagai
BAGAIMANA cara melestarikan hewan agar tidak punah? Hal ini penting untuk diketahui di tengah maraknya perburuan liar hewan-hewan dilindungi. Selain mendapatkan anugerah keindahan alamnya, Indonesia juga memiliki satwa asli yang cukup beragam. Namun semakin ke sini kerusakan hutan yang merupakan habitat hewan-hewan tersebut makin terlihat. Beberapa hewan asli seperti Harimau Sumatera, Badak Bercula Satu dari Ujung Kulon, Orangutan Kalimantan harus menyerah pada kepunahan. Perburuan, perusakan habitat dan kejahatan pada satwa lainnya menjadi ancaman bagi kelestarian hewan itu. Oleh karena itu, maka sudah kewajiban kita ikut menjaga keberadaan dan kelestarian hewan. Dilansir dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, berikut beberapa cara melestarikan hewan agar tidak punah: 1. Edukasi dan Sosialisasi Salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan hewan agar tidak punah adalah dengan edukasi dan sosialisasi. Anda dapat memberikan pemahaman dan informasi kepada masyarakat tentang hewan apa saja yang dilindungi oleh pemerintah. Baca juga: Macan Tutul Tertangkap Kamera di TNGGP Situ Gunung Sukabumi, Ini Penampakannya Karena selama ini, warga masih kurang pengetahuan mengenai hewan yang dilindungi. Akibatnya, perburuan terus dilakukan karena tidak mengetahui bahwa hewan tersebut dilarang untuk diburu. Masyarakat di dekat hutan dan pesisir seharusnya mendapatkan edukasi bagaimana mencegah kepunahan pada hewan-hewan. 2. Dukung Pemerintah Lestarikan Lingkungan Masyarakat diharapkan mendukung program-program pemerintah yang fokus di bidang pelestarian lingkungan. Mengapa? Karena lingkungan seperti hutan dan lautan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup hewan. Bentuk dukungan yang diberikan bisa berbentuk finansial maupun moril pada saat program tersebut berlangsung. 3. Membuat Papan Larangan Membuat papan larangan berupa tulisan yang berisi larangan disertakan dengan ancaman pidana. Adanya papan larangan itu memberikan pelajaran kepada para pemburu agar menghentikan perburuan hewan. 4. Membuat Penangkaran Guna melestarikan hewan dari ancaman kepunahan dapat dilakukan dengan membuat penangkaran. Di dalam penangkaran itu, hewan-hewan dapat dipantau dengan baik. Bahkan bisa dibantu program perkembangbiakan agar lebih spesies tersebut tidak punah. 5. Laporkan Pelaku Perburuan Satwa Langka Langkah selanjutnya dalam rangka melestarikan hewan yakni dengan melaporkan kepada pihak berwajib bagi siapa saja pelaku perburuan. Saat Anda melaporkan, diharapkan ada efek jera yang didapat bagi para pelaku. Selain itu bagi orang lain pun akan memikirkan konsekuensi hukum jika melakukan hal serupa. 6. Tidak Terlibat Transaksi Binatang Langka Cara terakhir melestarikan hewan agar tidak punah yaitu dengan tidak terlibat atau ikut serta dalam penjualan hewan langka itu. Itulah bagaimana cara melestarikan hewan agar tidak punah. Semoga kita dapat terus melestarikan hewan-hewan langka.
Ada banyak hal yang bisa kita ketahui jika kita berbicara mengenai sains, karena seperti yang sudah kita ketahui bersama sobat, semakin hari dunia atau ilmu sains ini semakin memperbanyak penelitian dan penemuannya yang mana hasil dari penelitian dan penemuannya tersebut bisa kita gunakan dalam berbagai hal atau berbagai aspek dalam kehidupan kita dan juga lingkungan sekitar kita. Dan salah satu perkembangan dari dunia sains tersebut adalah seperti adanya bioteknologi yang kini semakin merambah ke berbaga bidang, dan hal yang lebih penting lainnya bahwasannya bioteknologi tersebut, kini tak hanya bersifat konvensional namun juga sudah bersifat bioteknologi modern yang pastinya memiliki hasil yang lebih banyak dan lebih maksimal tentunya. Dan salah satu penggunaan bioteknologi modern tersebut adalah dalan segi pelestarian hewan langka agar speciesnya tidak mudah. Dan untuk mengetahui ulasan selengkapnya, berikut ini penulis akan menyajikan ulasannya untuk anda. Yuk sobat, langsung saja kita simak ulasan berikut ini. Cekidot. 1.Apa Itu Bioteknologi Modern Tersebut? Pada umumnya, bioteknologi adalah bersifat konvensional seperti yang sudah penulis sajikan dalam ulasan diatas, namun seirting perkembangan zaman dan juga teknologi, maka kini sudah berkembang menjadi bioteknologi modern. Adapun bioteknologi modern tersebut merupakan salah satu cabang dari sains yang di dalam bioteknologi tersebut tentunya menggunakan peralatan atau teknologi yang sudah jauh lebih cangggih dibandingkan dengan bioteknologi yang masih bersifat konvensional. bioteknologi modern domba dolly bisa dijadikan sebagai informasi tambahan. Oleh karena itu pulalah sobat, bahwasanya hasil yang dimiliki atau dicapai dari bioteknologi modern ini tentunya lebih banyak dan lebih maksimal, dan sudah ada begitu banyak aspek yang menggunakan bioteknologi modern tersebut, dan salah satunya adalah peelstarian hewan langka. Dan berikut ini adalah penjelasannya untuk anda. 2. Bioteknologi Modern Pelestarian Hewan Langka dan Penjelasannya Salah satu aspek yang bisa kita rasakna dari penggunaan bioteknologi modern ini adalah dalam hal pelestarian hewan langka agar ia tak punah. Maka dengan menggunakan bioteknologi modern hewan langka tersebut bisa dikembang biakkan atau dilestarikan. Dan salah satu cara yang digunakan dalam bioteknologi modern tersebut untuk melestarikan hewan langka adalah dengan melakukan konservasi sperma yang dilakukan pada hewan – hewan langka tersebut. Konservasi sperma tersebut dilakukan dengan cara :
Hal ini dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup hewan yang hampir punah sebagai salah satu kekayaan alam bangsa Indonesia. Setelah sperma tersebut sudah disimpan dalam nitrogen cair, maka kita akan membentuk bank sperma yang mana bank sperma tersebut sangat bermanfaat untuk dilakukan proses selanjutnya agar sperma tersebut bisa digunakan dan dikembangkan kembali. Sebut saja seperti hewan yang sudah mati, maka bioteknologi modern bisa mengambil spermanya dan bisa disuntikkan ke hewan indukan sehingga akan menghasilkan keturunan. Teknologi semacam ini tentunya menggunakan peralatan yang serba canggih dan modern, dan oleh karena itulah disebut dengan nama bioteknologi modern. Dan dengan melakukan hal seperti ini, hewan yang hampir punah tersebut bisa kita lestarikan dan selamatkan. bioteknologi modern hormon insulin bisa dijadikan sebagai informasi tambahan. Seiring perkembangan teknologi dan zaman tersebut, maka kita juga harus bisa mengikuti perkembangannya karena ada banyak hal yang bisa kita peroleh dari hal tersebut. Semoga ulasan tersebut bisa bermanfaat untuk anda yang sudah berkunjung dan membaca postingan ini. Salam hangat dari penulis.
Konservasi sperma perlu dilakukan pada berbagai hewan langka di Indonesia. Konservasi dilakukan dengan cara menampung, memproses, dan menyimpan sperma di dalam nitrogen cair. Upaya itu dilaksanakan demi kelangsungan hidup hewan yang hampir punah sebagai sumber kekayaan alam Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Prof. Ir. Ismaya, M.Sc., Ph.D. dalam pidato pengukuhan jabatan Guru Besar UGM, Senin (30/3) di Balai Senat UGM. Dalam pidato berjudul “Konservasi Spermatozoa: Perkembangan, Hasil, dan Potensi di Masa Mendatang”, Ismaya menganjurkan agar semua hewan langka yang mati segera diambil testisnya untuk dilakukan konservasi. Hal itu merupakan langkah cerdas untuk menyelamatkan spermatozoa yang ada dalam testis dan epididimis. “Untuk melindungi sumber genetik masa mendatang, sangat penting dan harus segera dilakukan konservasi sperma potensial untuk pengembangan di bidang pertanian atau peternakan, bioteknologi reproduksi, konservasi spesies hewan langka, dan pengobatan klinik,” kata staf pengajar Fakultas Peternakan ini. Dengan cara melakukan penyimpanan sperma berbagai spesies binatang buas dan langka akan terbentuk bank sperma. Bank sperma sangat bermanfaat demi kelangsungan hidup dan kelestarian binatang tersebut di masa mendatang. “Pertukaran sperma dari bank sperma untuk populasi hewan buas dan langka dapat meningkatkan aneka ragam genetik dan mengurangi risiko serta biaya,” jelas pria kelahiran Bantul, 10 Desember 1953 ini. Saat ini diperkirakan ada 9.672 spesies burung di Indonesia. Sekitar 5 persen atau 503 spesies termasuk dalam kategori hewan hampir punah. Sejumlah 93 satwa terdapat di kebun binatang Pontianak, 51 di antaranya termasuk hewan sangat langka. Selain itu, banyak juga hewan mamalia yang hampir punah dan perlu dilestarikan, misalnya orang utan, harimau, gajah, buaya, dan beruang. “Keberadaan orang utan di Sumatra jumlahnya tidak lebih 7.000 ekor, sedangkan harimau di Sumatra tinggal 300 ekor,” jelas Ismaya. Disebutkannya, ada dua bentuk penyimpanan sperma, yakni bentuk cair dan beku. Teknologi penyimpanan ini merupakan kombinasi antara suhu penyimpanan, komposisi bahan kimia pengencer, krioprotektan, dan kontrol kebersihan. Ismaya menuturkan, “Bahan pengencer yang ditambahkan, gliserol, pada proses pembekuan spermatozoa dalam nitrogen cair yang bersuhu minus 196 derajat celcius dapat mempertahankan fertilitas tidak lebih dari 50 tahun. Namun, daya hidup spermatozoa diperkirakan masih dapat mencapai lebih dari 3.000 tahun.” Pembuatan sperma beku untuk hewan buas dilakukan dengan penerapan assisted reproduction techniques (ART). Inseminasi buatan, in vitro, dan intracytoplasmic microinjection untuk aplikasi ART dilakukan dalam konservasi sperma. “Kemajuan di dalam teknologi reproduksi dan pemahaman yang lebih baik terhadap fisiologi reproduksi hewan buas dan langka sangat diperlukan untuk aplikasi ART ini,” katanya. Sementara itu, sperma beku yang diambil dari testis hewan mati dilakukan melalui teknologi kloning. Ia mengatakan di Jepang baru saja diumumkan keberhasilan mengkloning sapi legendaris dari negara itu, yaitu sapi huida-gyu. “Empat ekor sapi hasil kloning yang dikembangkan itu berasal dari sel testis yang telah dibekukan selama 13 tahun sejak kematian, dari seekor sapi legendaris yang menjadi cikal bakal sapi huida-gyu,” kata Ismaya yang merupakan lulusan S3 James Cook University, Queensland, Australia. Diakuinya, penyimpanan spermatozoa yang efisien dengan kemampuan membuahi merupakan kepentingan besar untuk konservasi. Tersedianya sperma beku unggul yang telah di-sexing dapat dikembangkan untuk meningkatkan populasi ternak unggul berdasarkan jenis kelamin yang dikehendaki pasar. (Humas UGM/Gusti Grehenson) |