Saat berolahraga, ada beberapa komponen yang berpengaruh pada kualitas latihan yang kamu lakukan, salah satunya intensitas latihan. Show Istilah ini merupakan gambaran berat atau tidaknya latihan yang dilakukan (biasanya pada aktivitas aerobik). Ketika berolahraga, kamu melakukan aktivitas beintensitas tinggi yang membuat jantung berdetak lebih cepat. Semakin tinggi intensitasnya, semakin keras pula jantung kamu akan bekerja. Pada akhirnya, aliran darah menjadi lebih lancar dan tubuh menjadi bugar. Ini pula yang menurunkan risiko serangan jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Lalu, seberapa sering kita dapat berolahraga? Tergantung intensitasnya. Secara umum, jika kita memilih aktivitas aerobik dengan intensitas, maka durasi yang dianjurkan adalah 150 menit seminggu. Sementara kalau kamu memilih olahraga berintensitas tinggi, maka kamu dapat melakukannya 75 menit seminggu. Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, sebaiknya lakukan olahraga secara terukur. Jadi bagi kamu yang ingin lebih dari sekadar bergerak, yakni mendapatkan manfaat optimal dari olahraga, berikut ini beberapa indikator yang mudah diamati untuk menilai intensitas olahraga. 1. Target Denyut Jantung Untuk tahu seberapa keras kamu berlatih, coba cek target denyut jantung. Caranya dengan menghitung presentase dari denyut jantung maksimal tubuhmu. Pertama, cari tahu denyut jantung maksimal tubuh kamu, dengan mengurangi usia dari 220. Misalnya, jika kamu berusia 45 tahun, kurangi 45 dari 220 untuk mendapatkan denyut jantung maksimal 175. Itu artinya, itulah jumlah maksimum denyut jantung dalam semenit selama latihan. The American Heart Association dan Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan target detak jantung secara umum:
Agar aman, jaga detak jantung agar tidak melewati angka maksimal tersebut. Apalagi jika kamu baru saja mulai berolahraga. Setelah terbiasa, kamu dapat meningkatkan intensitas latihan secara bertahap. Ini juga berlaku saat melakukan pemanasan dan pendinginan. Kamu bisa menghitung denyut nadi per menit dengan cara ini:
2. Tes Bicara Ini adalah cara paling mudah untuk mengetahui intensitas latihan. Berikut ini indikasinya:
3. Jenis Aktivitas Metode ini didasarkan pada pengamatan tanda-tanda fisik tubuh selama olahraga, termasuk peningkatan denyut jantung, pernapasan atau tingkat pernapasan, keringat, dan kelelahan otot. Aktivitas aerobik sedang: · Berjalan cepat · Bersepeda cepat (16 hingga 19 km per jam) · Basket (dan aktivitas melempar bola ke dalam keranjang) · Bermain golf tanpa menggunakan kereta · Berenang santai Aktivitas aerobik yang tinggi · Joging atau lari · Bersepeda cepat (setidaknya 19 km per jam). · Mendaki · Bermain sepak bola · Berenang dengan intensitas tinggi Aktivitas sedang adalah yang paling aman dilakukan bagi kebanyakan orang. Tapi, ada baiknya untuk berkonsultasi dahulu pada dokter jika kamu belum rutin berolahraga ataumemiliki masalah kesehatan. Selain itu, kamu juga bisa mengecek intensitas olahraga dengan melihat respon tubuh saat dan setelah berolahraga. Respon tubuh terhadap latihan intensitas sedang biasanya meliputi: · detak jantung lebih cepat · bernapas lebih cepat · tubuh terasa lebih hangat · sedikit pembengkakan pada tangan dan kaki · keringat ringan sampai sedang · nyeri otot ringan untuk satu atau dua hari setelahnya, jika kamu tidak terbiasa dengan aktivitas fisik. Dengan mengetahui intensitas latihan, akan membantu untuk memastikan bahwa kamu berolahraga dengan intensitas yang tepat untuk mencapai tujuan kesehatan atau kebugaran tubuh. Kamu mungkin perlu bereksperimen untuk mencari tahu metode pengukuran intensitas latihan mana yang paling cocok. Apapun aktivitas yang kamu lakukan, pastikan untuk menyeimbangkan dengan asupan gizi yang cukup. Kamu bisa memenuhi kebutuhannya dengan rutin mengonsumsi susu Anlene Gold Plus. Kandungan nutrisi Movemax di dalamnya akan mendukung kebaikan tulang, sendi dan otot. Formula tambahan Beatplus juga akan membantu menjaga kesehatan jantungmu saat berolahraga. Tak hanya itu, Anlene Gold Plus juga dilengkapi kombinasi zat gizi unik dengan kandungan serat tinggi (oat dan inulin), kalium, vitamin (B9) dan B12, serta tidak mengandung gula tambahan, rendah lemak jenuh, rendah kolesterol dan memiliki kandungan indeks glikemik rendah. Saat gizi tercukupi, momen berolahraga pun terasa lebih maksimal! Sumber: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/exercise-intensity/art-20046887
Klikdokter.com, Jakarta Bagi yang hobi olahraga, Anda pasti punya goal tersendiri dalam melakukannya. Entah untuk membentuk tubuh, memperkuat tubuh, ataupun sekadar menjadi lebih bugar. Pernah tidak Anda mencoba menilai kebugaran fisik Anda? Jika Anda memang sering olahraga, ada baiknya jika sesekali Anda lakukan tes-tes kebugaran fisik untuk tahu sejauh mana progres yang Anda capai. Berikut ini adalah macam-macam tes kebugaran jasmani yang bisa Anda lakukan: 1 dari 8 1.Menghitung Detak Jantung Saat IstirahatBentuk tes kebugaran jasmani yang paling mudah dilakukan adalah menghitung detak jantung atau heart rate (HR) saat istirahat. Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui kebugaran jasmani aerobik. Normalnya, orang dewasa memiliki HR 60-100 kali per menit. Jika kurang, hal tersebut bisa menandakan gangguan listrik jantung, penyakit jantung, sedang dalam pengobatan penyakit jantung, kelenjar tiroid kurang aktif, dan tingkat kebugaran jasmani yang baik. Sementara, HR yang lebih tinggi dapat disebabkan oleh faktor psikis (seperti cemas dan stres), aktivitas fisik, konsumsi obat tertentu, atau memiliki kondisi medis tertentu. Artikel Lainnya:Detak Jantung yang Normal, Bagaimana Cara Menghitungnya? Cara untuk menghitung detak jantung Anda, yaitu:
2 dari 8 2.Push UpAnda juga dapat melakukan push up untuk mengetes kebugaran jasmani Anda. Ini berguna untuk menilai kekuatan dan stamina otot tubuh bagian atas. Penilaian dilakukan dengan menghitung jumlah push up yang bisa Anda lakukan. Pertama-tama, lakukan posisi push up, atau jika posisi ini terlalu berat, Anda bisa melakukan push up modifikasi dengan lutut menyentuh lantai. Artikel Lainnya:Ingin Jantung Sehat? Ikuti Gaya Hidup Ini! Tiap repetisi harus dilakukan dengan teknik yang benar, yaitu badan lurus, kepala sejajar tulang punggung, dan lengan ditekuk minimal 90 derajat. Bagaimana penilaiannya?
3 dari 8 3.Sit UpSalah satu tes untuk mengukur kekuatan dan stamina otot perut adalah sit up. Satu kali sit up dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Artikel Lainnya:Deretan Makanan untuk Membentuk Otot di Tubuh Anda 4 dari 8 4.SquatKebugaran otot kaki dan tubuh bagian bawah dapat dilakukan dengan squat. Tidak begitu sulit, berikut caranya:
5 dari 8 5.Tes FleksibilitasAda beberapa tes yang bisa digunakan untuk menilai kelenturan. Pertama, dengan gerakan menyentuh jempol kaki dengan tangan sambil duduk. Langkah-langkahnya adalah:
Artikel Lainnya:Ini Dia 5 Cara Bikin Tubuh Lebih Lentur Kedua, dengan gerakan kedua telapak tangan saling bersentuhan. Ikuti langkah-langkah berikut:
6 dari 8 6.Tes KecepatanTes kecepatan dilakukan dengan lari cepat sejauh 50 sampai 200 meter. Tes kebugaran jasmani ini berfungsi untuk mengukur kecepatan Anda dalam melakukan sebuah gerakan dalam waktu yang singkat. Dalam hal ini, kekuatan dan stamina otot tungkai Anda sangat berpengaruh untuk kecepatan yang dihasilkan. 7.Tes KelincahanTes kelincahan berfungsi menilai kemampuan pengendalian keseimbangan tubuh ketika mengubah gerakan secara cepat. Biasanya tes ini dilakukan dengan cara lari bolak-balik. Artikel Lainnya:Bolehkah Orang yang Punya Masalah Jantung Ikuti CrossFit? 7 dari 8 8.Tes Daya LedakTes ini digunakan untuk menilai daya ledak, atau explosive power. Ini yang dibutuhkan oleh pelari cepat ketika mulai berlari, dan para pemain basket ketika melompat untuk memasukkan bola ke ring. Untuk menghasilkan explosive power yang besar, dibutuhkan kerja dari semua serat otot. Karena itu, orang dengan stamina baik, tetapi memiliki kekuatan otot lemah, tidak bisa menghasilkan explosive power yang baik. Tes kebugaran jasmani yang satu ini cukup mudah. Anda hanya perlu berdiri di samping dinding dan melompat ke atas setinggi-tingginya dengan tangan lurus ke atas. Ketika Anda melompat, pastikan untuk menyentuh dinding dengan ujung jari Anda. Setelah itu, tandai di bagian mana Anda menyentuhnya.
[bacajuga:Baca Juga](3630560 3612031 3632936) Tes-tes kebugaran jasmani di atas membutuhkan gerakan seperti latihan fisik pada umumnya. Jadi, ingatlah untuk mengawalinya dengan pemanasan terlebih dahulu supaya tidak terjadi cedera. Jika memiliki pertanyaan seputar topik terkait, jangan ragu untuk bertanya langsung kepada dokter melalui fitur Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter. [WA] |