Tuliskan tiga contoh penerapan konsep tekanan zat padat dalam kehidupan sehari-hari

Tekanan zat padat penting untuk kita ketahui. Hal ini seringkali kita menemukannya dalam kehidupan sehari-hari tanpa mengetahui dengan benar apa yang terjadi.

Misalnya saja, pada saat kita berjalan ke suatu kondisi jalan yang licin, maka sangat disarankan jika memakai alas kaki seperti sepatu boot. Hal ini dilakukan agar tidak mudah terpeleset.

Lalu, apabila kita melihat seekor bebek yang dengan mudah mencari mangsa pada tanah berlumpur. Sementara itu, ayam tidak dapat melakukan hal yang sama.

Inilah yang dapat kita sebut dengan tekanan pada benda padat. Lantas, bagaimana penjelasan tekanan zat padat? Untuk mengetahuinya secara lebih mendalam, dapat kita simak ulasannya sebagai berikut.

Baca Juga: Perbedaan Gelombang Transversal dan Longitudinal, Apa Saja?

Tekanan Zat Padat

Mengutip Wikipedia, zat padat merupakan salah satu dari empat bentuk materi dasar, sama juga dengan benda lain seperti cairan, plasma, dan gas yang mana memiliki massa dan menempati ruang. Lantas, tekanan benda padat adalah besarnya gaya yang ada pada benda setiap satuan luas pada bidang tekanan.

Kemudian, apabila anda sedang mendorong sesuatu benda misalnya uang logam ke sebuah bidang, maka anda telah memberikan gaya untuk uang logam tersebut.

Selanjutnya, besarnya tekanan pada uang logam tersebut akan bergantung pada seberapa besar gaya yang anda berikan serta pada luas bidang tersebut.

Jadi, jika melihat percobaan tersebut, terdapat kesimpulan bahwa ada dua faktor yang bisa mempengaruhi pada tekanan zat padat. Kedua faktor tersebut tak lain yaitu luas permukaan bidang yang anda tekan serta gaya yang anda berikan.

Menurut cara sistematis, kaitan antara gaya, tekanan, serta luas bidang tekan, bisa kita ketahui dari gaya tekanan dibagi dengan luas bidang permukaan. Sehingga akan dihasilkan tekanan pada benda tersebut.

Konsep tekanan sendiri berbanding lurus dengan penyebaran gaya pada luas bidang. Jika gaya yang anda berikan pada benda semakin banyak, maka tekanan yang akan diperoleh juga bertambah semakin besar.

Kemudian sebaliknya, semakin luas permukaan benda, maka tekanan yang akan benda hasilkan semakin kecil. Jadi, antara tekanan dan juga luas permukaan mempunyai perbandingan terbalik.

Berikut ini adalah beberapa contoh tekanan zat padat yang dapat anda lihat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

Sirip Ikan

Sirip ikan dengan ukuran yang lebar akan mempermudahnya dalam mengarungi air dengan lincah dan bebas. Ini karena ikan mendapatkan gaya dorong dari sirip yang bergerak.

Lalu, sirip memberikan tekanan dalam jumlah yang besar pada air saat bergerak. Dengan demikian, ikan mendapatkan gaya dorong air sebagai hasil reaksinya.

Baca Juga: Perubahan Wujud Benda Beserta Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

Kapak

Mata kapak yang tajam sengaja untuk memperbesar tekanan pada kayu atau benda agar terbelah. Tentu saja hal tersebut akan semakin mempermudahnya dalam membelah daripada kapak yang tidak tajam.

Membelah kayu dengan mata kapak tajam hanya membutuhkan tenaga yang kecil atau sedikit daripada kapak dengan mata yang tumpul. Dalam perbandingan gaya yang keluar adalah sama.

Terlebih lagi, kapak dengan luas permukaan yang kecil akan mendapatkan hasil reaksi tekanan zat padat yang lebih mudah dan cepat. Tentu hal ini memudahkan pekerjaan.

Sepatu Boot

Secara tidak langsung, para petani sawah berlumpur telah menggunakan metode gaya atau tekanan pada benda padat. Lumpur akan mempersulit telapak kaki untuk berjalan, maka dengan sepatu boot masalah terselesaikan tanpa takut terpeleset.

Hal ini karena sepatu boot mempunyai permukaan yang luas untuk pijakan. Sehingga, kaki tidak dengan mudah masuk dalam lumpur saat berjalan. Tentu saja bisa membantu pijakan agar tetap aman dan nyaman.

Sepatu Salju

Penduduk daerah bersalju pasti menggunakan sepatu jenis ini dalam memperoleh tekanan. Sepatu dengan ukuran permukaan yang lebih lebar dapat memperkecil tekanan berat tubuh pada salju. Dengan demikian, akan dapat dengan mudah melewati jalanan yang licin tanpa takut terjatuh atau terpeleset.

Secara langsung atau tidak langsung, aktivitas kita dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari konsep fisika. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan konsep tekanan zat padat. Dengan mengerti penjelasan tersebut, anda mungkin dapat membantu dalam memahami konsep penerapannya dalam kehidupan sekeliling kita. (R10/HR Online)

Editor: Jujang

This post was last modified on Januari 16, 2021 6:58 PM

Artikel ini menjelaskan tentang tekanan zat padat dan penerapannya di kehidupan sehari-hari.

--

Siapa yang pernah menggantungkan jam dinding atau menggantungkan bingkai foto? Nah, kalau pernah, kamu tahu nggak, kenapa sih paku yang menahan bingkai fotomu bisa menancap dan menancap pada tembok yang tebal?

Betul banget! Hal itu dikarenakan adanya tekanan pada paku. Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada luasan bidang tekan. Jadi, ketika ujung paku yang memiliki permukaan runcing ditempelkan ke dinding, kemudian gaya yang kamu berikan pada paku cukup besar, maka tekanan yang dihasilkan akan besar. Tekanan yang besar ini akan membuat dinding jadi berlubang.

Ada pertanyaan menarik, nih! Coba deh lihat gambar paling atas pada artikel ini. Menurutmu, apa yang akan terjadi jika yang dipukul adalah bagian yang runcing, apakah bagian datar pada paku dapat menembus tembok?

Ya susah dong menancapnya.

Well, that’s right! Kamu bakal kesulitan untuk mendorong bagian datar paku agar paku tersebut bisa menembus tembok. Hmm, kenapa ya? Kok bisa? Nah secara matematis hubungan tekanan, luas bidang tekan, dan gaya dituliskan seperti ini!

Baca juga: Macam-Macam Gerak pada Benda Beserta Contohnya

Seperti yang kita tahu, bagian ujung paku yang datar memiliki ukuran permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan bagian ujung paku yang runcing. Nah, ketika area mengecil dengan gaya yang sama besar, maka tekanan yang dihasilkan akan semakin membesar dan ketika area diperbesar, maka tekanan yang dihasilkan akan mengecil.

Maka, menggunakan paku untuk melubangi dinding dengan ujung yang runcing, jauh lebih mudah dibandingkan menggunakan bagian datarnya. Hal ini dikarenakan luas permukaan bagian runcing lebih kecil daripada bagian datar, sehingga tekanan yang diberikan terhadap tembok akan lebih besar.

Kalau masih bingung, kita lakukan percobaan ini yuk.

Yup, sakit, kan? Ketika batang korek api kamu tekan di antara ibu jari dan telunjuk, kamu akan merasakan sakit di bagian ibu jari dan telunjuk. Ketika tekanan ditambah, rasa sakit pun semakin bertambah. Tetapi, ujung korek api dengan gumpalan, memberikan tekanan yang relatif kecil daripada ujung satunya. Hmm, kok bisa, ya?

Berdasarkan percobaan di atas, kamu memberikan gaya yang sama pada kedua ujung korek api, tetapi tekanan yang diberikan korek api pada ibu jari dan telunjukmu berbeda. Hal ini disebabkan karena perbedaan luas permukaan antara kedua ujung korek api tersebut.

Ujung korek api yang mempunyai gumpalan memberikan tekanan yang relatif kecil daripada ujung korek api yang tidak mempunyai gumpalan. Semakin kecil luas permukaan tempat gaya bekerja, semakin besar tekanan yang dihasilkan gaya tersebut. Jadi hubungan tekanan dan luas permukaan adalah berbanding terbalik.

Nah, ketika kamu menambah gaya jepit pada kedua ujung korek api saat gumpalan korek api dipotong, kamu akan merasakan tekanan yang semakin besar dari kedua ujung korek api. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar gaya yang bekerja, semakin besar tekanannya. Jadi hubungan gaya dan tekanan adalah berbanding lurus.

Baca juga: Bunyi Hukum Newton dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Sekarang coba jawab pertanyaan ini, ya.

Yup, betul jawabannya D. Tekanan paling besar terdapat pada benda nomor (4). Kenapa begitu?

Seperti halnya paku di atas tadi, tekanan paling besar terdapat pada benda nomor 4. Dari rumus tekanan P=F/A, di soal kan tertulis tuh keempat benda memiliki massa yang sama yaitu 100 kg, berarti besar gaya berat keempat benda sama aja ya. Ingat kan tinggal massa dikali percepatan gravitasi tuh.

Kita telah belajar bahwa untuk gaya yang sama, semakin kecil luas permukaan, semakin besar tekanan yang dihasilkan. Sementara semakin besar luas permukaan, semakin kecil tekanan yang dihasilkan. Maka, dengan besar gaya berat yang sama, tekanan yang paling besar diakibatkan oleh benda dengan luas permukaan paling kecil.

Gimana? Mudah kan? Satu soal lagi ,ya!

Yuk, kita cocokan jawabannya.

Kita ketahui, gaya tekan = F = 90 Newton dan luas telapak tangan = A = 150 cm² = 0,015 m². Berapakah tekanan yang diberikan Budi pada gerobak = P = ?

P = F/A

Karena gaya yang diberikan budi diberikan pada kedua telapaknya, sehingga

Jadi, jawabannya A. 3000 N/m2.

Selesai deh! Gimana? Mudah kan menghitung tekanan pada zat padat? Oh ya, dalam kehidupan sehari-hari, secara nggak sadar kamu juga menerapkan konsep tekanan zat padat, lho.

Yup, selesai deh materi mengenai tekanan zat padat. Agar mudah mengingat prinsip tekanan pada zat padat, ingat aja kalimat kalo lo ngerasa tekanan hidup lo gede, solusinya kurangi aja gaya dan perbesar luas hati lo, hahaha. Oke? Nah, kalo kamu ingin mempelajari materi ini dalam bentuk video animasi, lengkap dengan latihan soal, gabung di ruangbelajar.