Reaksi benzena + gas klorin dengan katalis merupakan reaksi halogenasi. Reaksi halogenasi yaitu reaksi substitusi halogen terhadap hidrogen pada benzena. Pereaksinya adalah halogen dengan katalis . Show Persamaan reaksi yang terjadi yaitu : Reaksi halogenasi benzena menghasilkan senyawa klorobenzena dan asam klorida. Jadi, reaksi yang terjadi antara benzena + gas klorin dengan katalis menghasilkan senyawa klorobenzena dan asam klorida. Reaksi benzena + asam nitrat pekat dengan katalis merupakan reaksi nitrasi. Reaksi nitrasi merupakan reaksi substitusi gugus nitro terhadap atom hidrogen dalam benzena. Pada reaksi ini, diperlukan pekat sebagai katalis dan pekat sebagai pensubstitusi. Pada substitusi kedua, gugus nitro kedua akan menempati posisi meta karena gugus nitro merupakan gugus pengarah meta. Akibatnya, pada substitusi gugus nitro ke dalam benzena, akan didapatkan maksimum 3 gugus nitro yang dapat masuk. Jadi, reaksi antara benzena + asam nitrat pekat dengan katalis menghasilkan senyawa nitrobenzena dan air.
Benzena pertama kali berhasil diisolasi dari residu minyak oleh Michael Faraday tahun 1825. Benzena digolongkan dalam senyawa organik paling sederhana. tahun berikutnya baru diketahui rumus molekul benzena yaitu C6H6 dan termasuk dalam kelompok hidrokarbon. Sedangkan strukur heksagonal yang diusulkan oleh Kakule muncul 40 tahun setelahnya. Struktur benzena yang mengandung elektron-elektron yang terdelokalisasi memberikan kestabilan yang tinggi pada benzena. Hal ini menyebabkan benzena sulit bereaksi atau menjadi tidak reaktif. Jika terjadi reaksi, maka diperlukan kondisi seperti suhu dan tekanan tinggi serta katalis. Jenis reaksi kimia pada benzena umumnya adalah reaksi substitusi. Reaksi ini melibatkan serangan pada cincin benzena yang kaya akan elektron oleh elektrofil yang mengandung muatan positif parsial/utuh. Karenanya, reaksi subsitusi ini juga dikenal sebagai reaksi substitusi elektrofilik. Reaksi substitusi dapat berlangsung pada suhu tinggi, atau lebih umum menggunakan katalis agar dapat berlangsung pada suhu lebih rendah. Di samping itu, meski sulit namun benzena juga dapat bereaksi melalui reaksi adisi tetapi pada kondisi ekstrim, yakni pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis. Reaksi adisi yang terjadi melibatkan radikal bebas, bukan ikatan rangkap karena akan mengganggu delokalisasi elektron tersebut. Seperti halnya senyawa hidrokarbon pada umumnya, benzena juga dapat teroksidasi melalui reaksi oksidasi berupa pembakaran. Reaksi Senyawa BenzenaBerikut akan dijelaskan secara ringkas reaksi-reaksi yang terjadi pada benzena. 1. Reaksi substitusi pada benzenaReaksi substitusi pada benzena terdiri dari reaksi alkilasi Friedel-Crafts, reaksi halogenasi, reaksi nitrasi, reaksi sulfonasi, reaksi formilasi Gatterman-Koch, dan reaksi asilasi Friedel-Crafts. Berikut akan dijelaskan satu-persatu. a. Reaksi alkilasi Friedel-Crafts pada benzenaBenzena bereaksi dengan gugus alkil (R) dari haloalkana (R – X) membentuk alkilbenzena dengan bantuan katalis Aluminium triklorida AlCl3. Katalis ini membantu pembentukan elektrofil R+ dengan muatan parsial positif pada atom C yang awalnya mengikat halogen (X). R – X + AlCl3 –> R+ + AlCl3X– b. Reaksi halogenasi pada benzenaDalam gelap, benzena dapat bereaksi dengan halogen dengan bantuan katalis seperti AlCl3 dan FeBr3. Katalis ini berfungsi untuk mempolarisasi molekul halogen dengan menerima sepasang elektron dari salah satu atom halogen. Dengan demikian, salah satu molekul ujung halogen akan mempunyai muatan parsial positif (d+) dan bertindak sebagai elektrofil untuk menyerang cincin benzena yang nukleofilik. Reaksi melibatkan pembentukan intermediate sebelum diperoleh senyawa halobenzena. c. Reaksi nitrasi pada benzenaBenzena bereaksi lambat dengan asam nitrat HNO3 pekat pada suhu 50oC. Oleh karena itu asam nitrat ini dicampur dengan asam sulfat H2SO4 pekat. Pencampuran ini menghasilkan elektrofil NO2+ melalui reaksi: HNO3 + 2H2SO4 –> NO2+ + 2HSO4– + H3O+ d. Reaksi sulfonasi pada benzenaBenzena dapat bereaksi dengan SO3 dalam H2SO4 pekat membentuk asam benzenasulfonat. Di dalam reaksi, cincin benzena yang kaya akan elektron diserang oleh elektrofil SO3 dengan muatan parsial positifnya pada atom S. e. Reaksi formasi Gatterman-Koch pada benzenaBenzena bereaksi dengan formil klorida (HCOCl) membentuk benzaldehid dengan bantuan katalis AlCl3 dan CuCl. HCOCl yang bersifat tidak stabil dibuat dengan mencampurkan CO dan HCl. Selanjutnya, katalis membantu terbentuknya elektrofil [H – C = O]+ di mana atom C yang bermuatan parsial positif akan menyerang cincin benzena. CO + HCl <–> HCO – Cl dan HCO – Cl + AlCl3 –> [H – C = O]+ + AlCl4– f. Reaksi asilasi Friedel-Crafts pada benzenaBenzena bereaksi dengan gugus asil (RCO – ) dari asil klorida (RCOCl) membentuk asetofenon (metil fenil keton) dengan bantuan katalis AlCl3. Katalis membantu pembentukan elektrofil RCO+ dengan muatan parsial positif pada atom C. CH3COCl + AlCl3 –> [CH3 – C = O]+ + AlCl4– 2. Reaksi adisi pada benzenaReaksi adisi pada benzena terdiri dari reaksi hidrogenasi dan reaksi klorinasi yang akan dijelaskan seperti di bawah ini. Baca Juga: Reaksi-reaksi Senyawa Karbon a. Reaksi hidrogenasi pada benzenaBenzena bereaksi secara adisi dengan hidrogen (H2) membentuk sikloheksana. Reaksi berlangsung pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis. Reaksi tidak melibatkan ikatan rangkap benzena, tetapi radikal bebas. b. Reaksi klorinasi pada benzenaBenzena bereaksi dengan klorin (Cl2) pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan cahaya kuat seperti UV. 3. Reaksi oksidasi pada benzenaBenzena teroksidasi oleh oksigen O2 melalui reaksi pembakaran. Reaksi ini menghasilkan karbon dengan kadar yang tinggi. |