Show
Bobo.id - Pancasila adalah dasar negara yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Karenanya, kita harus menerapkan nilai Pancasila di sekolah, rumah, dan masyarakat. Penerapan nilai Pancasila di sekolah, rumah, dan masyarakat itu terlihat dari perilaku kita yang mencerminkan sila-sila Pancasila, teman-teman. Apa saja contoh perilaku yang menerapkan nilai Pancasila di sekolah, rumah, dan masyarakat, ya? Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila Sila 1 sampai 5 Dalam Pancasila sila 1 sampai 5, terdapat nilai-nilai yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia, teman-teman. Nilai-nilai dalam Pancasila itu antara lain ada: - Nilai Ketuhanan, yaitu bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama dan setiap warga negara memeluk agamanya masing-masing. - Nilai Kemanusiaan, yaitu seluruh masyarakat Indonesia harus bersikap manusiawi pada satu sama lain. - Nilai Persatuan, yaitu bangsa Indonesia adalah bangsa yang satu dan tidak mudah dipecah belah. - Nilai Kerakyatan, yaitu negara mengutamakan rakyat dan kepentingan bersama dalam masyarakat diutamakan. - Nilai Keadilan, yaitu setiap orang harus bersikap adil satu sama lain tanpa membeda-bedakan latar belakangnya. Baca Juga: Makna 5 Lambang Pancasila, Penjelasan Lengkap Arti Lambang Pancasila dari Sila 1 sampai 5 Page 2
Senin, 7 Desember 2020 | 11:20 WIB
Contoh Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di Sekolah Beberapa perilaku yang menerapkan nilai-nilai Pancasila di sekolah misalnya: 1. Berdo’a sebelum belajar di kelas. 2. Mentaati tata tertib di sekolah dan mendengarkan nasihat guru. 3. Rukun dalam berteman dengan siapa saja. 4. Aktif dalam kegiatan sekolah dan mengerjakan tugas dengan baik. 5. Tidak membeda-bedakan teman. Contoh Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di Rumah Beberapa perilaku yang menerapkan nilai-nilai Pancasila di rumah misalnya: 1. Beribadah dengan tekun. 2. Saling menghormati dan menghargai antar anggota keluarga. 3. Rukun dan adil dengan adik dan kakak. 4. Mendengarkan nasihat orang tua dan melaksanakan aturan di rumah. 5. Bekerja sama melakukan pekerjaan rumah. Baca Juga: Pancasila Dirumuskan Melalui Sidang BPUPKI, Ketahui 3 Tokoh yang Berperan di Baliknya tirto.id - Contoh pengamalan sila ke-5 Pancasila dapat diterakan di mana saja, mulai dari di masyarakat, tempat bermain, hingga lingkungan sekolah. Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga menjadi pilar ideologis bagi bangsa Indonesia. Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam lingkungan masyarakat, termasuk Sila ke-5 yang berbunyi: “Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yakni panca dan sila. Panca artinya "lima", sedangkan sila, bermakna "asas", "dasar", atau "prinsip". Artinya, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sukarno memperkenalkan 5 sila pada hari terakhir sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato oleh tokoh yang kemudian menjadi Presiden RI pertama inilah secara spontan itulah tercetus nama Pancasila. “Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila," ucap Sukarno, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995). Adapun isi 5 sila dalam Pancasila yaitu (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Menurut P.J. Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa Indonesia (1993), meskipun ke-5 sila itu merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam pelaksanaannya tetap dapat ditelusuri perbedaan intensitas masing-masing sila. Walaupun satu tetap lima, masing-masing sila tidak sama asasinya.
Maka, dijabarkanlah butir-butir pengamalan Pancasila yang terkandung di setiap sila tersebut. Butir-Butir Pengamalan Pancasila pertama kali diatur melalui Ketetapan MPR No.II/MPR/1978. Setelah era reformasi, Butir-Butir Pengamalan Pancasila disesuaikan kembali berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003. Pancasila memuat berbagai nilai dan sikap yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sudharmono dalam buku Beberapa Pemikiran Tentang Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (1997) memaparkan, sikap-sikap yang penting dari Pancasila itu kemudian diperinci menjadi butir-butir pengamalan.
Baca juga:
Yudi Latif dalam Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila (2011) berpendapat bahwa sila “Keadilan Sosial" (Sila ke-5) merupakan perwujudan yang paling konkret dari prinsip-prinisp Pancasila. Sila ke-5 adalah satu-satunya sila dalam Pancasila yang dilukiskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dengan menggunakan kata kerja “mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." Prinsip keadilan adalah inti dari moral ketuhanan, landasan pokok perikemanusiaan, simpul persatuan, dan matra kedaulatan rakyat. Dengan kata lain, keadilan sosial merupakan perwujudan sekaligus cerminan imperatif etis keempat sila dalam Pancasila lainnya. Rumusan itu telah diuraikan Notonegoro melalui buku Pancasila Dasar Filsafat Negara (1974), bahwa Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia diliputi dan dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Baca juga:
Isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-5Sila ke-5 Pancasila yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memiliki butir-butir pengamalan yang diatur dalam Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 dan sudah diperbaharui setelah Reformasi dengan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003.
Baca juga:
Contoh Pengamalan Sila ke-5 Pancasila di MasyarakatIstilah Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yakni panca dan sila. Panca artinya "lima", sedangkan sila, seperti kata Sukarno, bermakna "asas", "dasar", atau "prinsip". Berikut ini contoh pengamalan Pancasila Sila ke-5 yakni “Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia" yang bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat:
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
PANCASILA
atau
tulisan menarik lainnya
Iswara N Raditya
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|