Tuliskan dan jelaskan teknik pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya tanaman melati

Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan salah satu program prioritas di Provinsi Kaltim. Melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan terus diupayakan pencapaian target swasembada beras dengan mendorong petani meningkatkan produksinya melalui berbagai program baik yang sifatnya bantuan, penga-walan maupun pendampingan. 

”Selain itu Dinas Pertanian Tanaman Pangan juga mendorong pengembangan tana-man hortikultura di Kalimantan Timur yang berperan sa-ngat penting terhadap peningkatan pendapatan petani,” kata Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak pada Peringatan Hari Tani Nasional dan Pen-canangan Kampung Produk Pertanian Sehat Tingkat Pro-vinsi Kalimantan Timur yang kita laksanakan di Desa Su-korejo, Kota Samarinda, pekan tadi. 

 Gubernur memaparkan, pengembangan hortikultura di Kaltim mempunyai potensi yang luar biasa. sayuran dan buah-buahan disamping merupakan sumber vitamin juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, namun mudah menurun mutunya bahkan menjadi rusak dan tidak layak konsumsi jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan budidaya yang baik dan pemanenan yang sesuai dengan dibarengi penanganan pasca panen yang tepat. 

Salah satu kurangnya daya saing buah lokal adalah penampilan buah yang kurang menarik sebagai akibat kurang baiknya penanganan pasca panen. Kondisi tersebut akan tampak nyata bila buah lokal disandingkan dengan buah impor. Buah impor pada umumnya memiliki penampilan dengan warna buah yang cerah, bersih, ukuran seragam dan dikemas dengan kemasan yang menarik dan sekaligus melindungi buah dari kerusakan maupun cemaran dari luar. 

Dalam upaya mengantisipasi persaingan antara buah lokal dan buah impor, Pemerintah melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kaltim telah melakukan berbagai upaya yang diwujudkannya dalam berbagai prog-ram dan kegiatan, yaitu : Pengembangan kawasan / penataan kebun, Perbaikan mutu, Penguatan pengelolaan hama/penyakit tanaman pengua-tan sistem perbenihan, Penguatan sistem informasi dan promosi, Penguatan kerjasama dan kemitraan, serta Peningkatan penanganan pasca panen. 

ORGANIK.

Sementara itu, arah pertanian ke depan ujar Gubernur adalah penerapan sistem pertanian organik yang merupakan salah satu model dalam upaya melaksanakan pembangunan pertanian ber-kelanjutan dalam rangka menghasilkan produk pertanian sehat. Pada umumnya petani dalam menanam sayuran banyak menggunakan pestisida seperti insektisida, fungisida maupun herbisida kimia lainnya dalam menang-gulangi hama dan penyakit yang datang. 

Tanaman yang disemprot dengan pestisida kimia berlebih dan bahkan sesaat sebelum pan en sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat merangsang terbentuknya radikal-radikal bebas dalam tubuh yang bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker. 

Dalam pertanian organik, pengendalian hama dan penyakit biasanya dibuat dengan sistem rotasi atau pergantian tanaman dalam satu area dan waktu tertentu, atau menggunakan predator dari hama tersebut atau dengan menggunakan beberapa jenis tanaman herbal seperti basil sebagai benteng yang mengelilingi tanaman sayuran organik di dalamnya. Cara lainnya adalah dengan menggunakan screen net seperti dalam green house sehingga hama tidak dapat masuk. 

Dengan penerapan pertanian sehat, petani tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi juga memper-hatikan kesehatan konsumen sehingga ter jadi hubungan jual beli yang serasi dan saling menguntungkan baik dari aspek finansial maupun kesehatan . 

Buah dan sayuran organik mengandung lebih ba-nyak nutrisi, termasuk metabolit sekunder dan vitamin C. Metabolit sekunder berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat merusak sel. 

Manfaat mengkonsumsi produk pertanian sehat diantaranya adalah lebih enak, segar dan tidak cepat busuk, lebih bergizi dan sehat, tidak mengandung zat kimia bagi tubuh manusia yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker dan menjaga kelestarian lingkungan. Makanan organik juga mengandung fenolat, tanin, flavanon, karotenoid dan resveratrol yang berfungsi sebagai pembakar lemak dan dikatakan membantu mencegah kanker, diabetes dan penyakit jantung. 

Hari Tani Nasional diselenggarakan dalam rangka bentuk kepedulian atas upaya dan kerja keras petani dalam melaksanakan usaha taninya di Kota Samarinda sekaligus sebagai motivasi petani muda untuk dapat melanjutkan peker jaan sebagai petani yang modern dan berkelanjutan. 

 Dengan pencanangan kampung produk pertanian sehat diharapkan dapat lebih memotivasi petani untuk mempertahankan lahan pertanian yang dimiliki sesuai dengan Undang-Undang No. 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan memotivasi petani muda untuk lebih bergairah dalam melaksanakan usaha taninya yang berwawasan lingku-ngan dalam rangka mensikapi Permentan No. 70 tahun 2009 tentang pupuk organik, pupuk hayati dan pembedah tanah. 

Selain itu juga dapat memberikan inspirasi kepada petani di daerah lain sehingga dapat menerapkan hal serupa sehingga ke depan Kaltim dapat menjadi sentra pertanian sehat.

Sehubungan dengan itu, Gubernur mengimbau agar program ini didukung oleh semua pihak yang berkepentingan, terus dilanjutkan sampai terbentuk kawasan agrobisnis dan agroindustri yang berkelanjutan di Kota Samarinda khususnya dan di seluruh Kaltim pada umumnya. 

”Dan, dengan semangat Hari Tani Nasional tahun 2013 ini; mari kita tingkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian yang berbasis pertanian sehat,” imbau Gubernur. (hmsp/adv)

Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Hias Melati – Tanaman hias melati dapat menambah pesona dan keindahan apabila diletakan di dalam maupun di pekarangan rumah Anda.

Tuliskan dan jelaskan teknik pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya tanaman melati
Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Hias Melati

Meskipun begitu, tanaman hias melati juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga perlu diadakan pengendalian secara berkesinambungan untuk menjaga kesehatan dari tanaman melati Anda.

Berikut cara-cara mudah untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman hias melati.

  • Mengelola ekosistem dengan baik

Pencegahan munculnya hama maupun penyakit terhadap tanaman hias melati dapat dilakukan dari sejak dini, yaitu mulai dari memilih bibit unggul yang sehat dan bebas dari penyakit, menjaga kebersihan atau sanitasi dari taman atau kebun Anda, melakukan pergiliran tanaman secara baik, memberikan pupuk secukupnya dengan komposisi yang seimbang, mengatur jarak antar tanaman Anda, memperbaiki sistem drainase tanah, menentukan waktu tanam yang tepat hingga menggunakan tanaman pelindung.

  • Pengendalian hama secara fisik atau mekanik

Metode pengendalian hama dan penyakit jenis ini tidak menggunakan bahan-bahan kimiawi, melainkan hanya menggunakan cara mekanik saja, misalnya dengan memotong bagian tumbuhan yang terkena hama atau penyakit lalu membuang atau membakarnya.

Jika hama merupakan hewan yang cukup besar, maka dapat digunakan perangkap untuk menangkap dan menyingkirkan hama tersebut.

  • Pengendalian dengan menggunakan bahan kimia

Selain cara fisik, cara kimiawi dapat memberikan hasil yang lebih cepat dan terjamin untuk menyingkirkan hama dan penyakit yang menyerang tanaman melati Anda.

Sayangnya, bahan kimia bisa memberikan dampak buruk bagi lingkungan, serta menyisakan residu pada udara, sehingga dapat mengurangi kesehatan Anda maupun orang-orang di sekitar Anda.

Pengendalian secara kimia dengan menggunakan pestisida, insektisida, fungisida, nematisida atau akarisida harus diawali dengan pemantauan dan analisis terpadu untuk menentukan jenis bahan kimia yang tepat untuk membunuh hama atau penyakit bersangkutan.

Jika salah menentukan bahan, bukan hanya hama dan penyakit tidak hilang, namun juga dapat menimbulkan kekebalan dari hama atau penyakit bersangkutan yang mana akan membuatnya lebih sulit untuk dibasmi.

  • Pengendalian hama dengan sistem hayati

Anda juga dapat memanfaatkan musuh alami dari hama yang menyerang tanaman hias Anda untuk membunuh atau mengusir hama tersebut, diantaranya dengan menggunakan parasit, patogen hingga predator .

Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu memelihara musuh alami dari hama yang menyerang tanaman Anda, lalu melepasnya di daerah yang terdapat banyak hama.

Jika Anda tetap ingin menggunakan bahan kimia untuk mengendalikan hama, Anda perlu memilih bahan kimia spektrum sempit atau selektif yang hanya menyerang hama Anda, namun tidak menyerang musuh alami hama yang anda kembangbiakan.

  • Pengendalian hama dan penyakit secara spesifik

Beberapa hama dan penyakit yang mungkin menyerang tanaman melati Anda diantaranya adalah ulat palpita. Larva ulat ini berasal dari ngengat putih yang menetaskan telur pada permukaan bawah daun.

Ulat akan memakan dan merusak daun tanaman melati Anda, sehingga perlu dibasmi dengan memotong bagian tanaman yang terserang ulat dan menyemprotkan insektisida Decis 2,5 EC atau Perfekthion 400 E. Selain itu, terdapat juga hama penggerek bunga yang akan melubangi bunga melati Anda.

Untuk hama jenis ini, dapat digunakan fungisida Vitigran Blue atau Kocide dengan konsentrasi 0,2%.

Hawar bunga sebagai salat satu penyakit yang disebabkan oleh beberapa spesies jamur juga dapat menyebabkan bunga melati menjadi busuk dan berguguran.

Untuk mengatasi penyakit jenis ini, Anda perlu membersihkan taman atau kebun Anda secara teratur, serta memetik bunga yang mengalami gejala dari infeksi penyakit ini. Anda juga dapat menyemprotkan pestisida Derosal atau Benlate.

Apabila Anda mendeteksi adanya pembusukan yang tertutup lapusan jamur bewarna merah jambu pada tanaman melati Anda, maka kemungkinan tanaman Anda terinfeksi jamur upas.

Pengendalian penyakit ini hanya dapat dilakukan dengan mengurangi kelembaban taman Anda, serta memotong bagian tanaman melati Anda yang terinfeksi jamur ini.

Kapang Jelaga juga dapat menyerang permukaan atas daun metali, menyebabkan munculnya massa hitam yang berbulu.

Bukan hanya mengurangi keindahan tanaman melati Anda, hama ini juga dapat menyebabkan kematian dari tanaman melati, sehingga harus segera dikendalikan dengan mengurangi kelembaban taman, memotong daun yang terinfeksi kapang.

Selain itu, Anda juga dapat menebarkan bubuk belerang pada permukaan daun ketika pagi hari.

Bercak bewarna cokelat pada permukaan daun melati merupakan gejala bahwa melati Anda terinfeksi jamur Pestalotia sp.

Untuk mengendalikan jamur jenis ini, Anda dapat memotong bagian jamur yang terinfeksi lalu memusnahkannya, kemudian menyemprotkan fungisida Dithane M-45 atau Anvil 50 EC.

Selain itu, dikenal juga penyakit karat daun. Penyakit ini ditandai dengan bercak kemerahan berbulu pada permukaan daun yang disebabkan oleh parasit ganggang hijau.

Hal yang harus Anda lakukan untuk membasmi parasit jenis ini adalah dengan menyemprotkan fungisida dengan kandungan tembaga, diantaranya dalah Vitigran Blue dan Cobox.

Itu dia hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman hias melati Anda. Tidak sulit, bukan?

Baca Juga : Klasifikasi Tanaman Melati