Tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa detik-detik proklamasi

Setiap tahunnya, kita pasti memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia atau HUT RI. Mulai dari menghias kampung dengan nuansa merah dan putih hingga mengadakan berbagai lomba yang seru dan juga menarik. Namun, dibalik itu semua pastinya ada tokoh-tokoh yang berjuang mati-matian demi Kemerdekaan Republik Indonesia. Para tokoh tersebut mempertaruhkan jiwa, raga, dan hartanya untuk memerangi para penjajah yang datang ke negri ini. Berikut, Museum Nusantara akan menyajikan beberapa nama tokoh proklamasi yang berperan penting demi tercapainya kemerdekaan sebuah negara.

1. Ir. Soekarno

Tentunya, kalian sudah tak asing lagi dengan tokoh proklamasi ini. Yup, beliau adalah Presiden pertama RI yang menjabat. Ir. Soekarno atau yang kerap disapa dengan Bung Karno ini, memiliki andil yang besar dalam memperjuangkan Kemerdekaan RI. 

Bung Karno lahir di Surabaya, tanggal 6 Juni 1901. Ia merupakan tokoh pencetus ideologi Pancasila sebagai dasar negara. Saat akan terjadinya peristiwa proklamasi, ia bersama Bung Hatta diculik oleh golongan muda ke Rengasdengklok. Mereka didesak agar segera memproklamasikan Kemerdekaan RI. Akhirnya, ia bersama Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo merumuskan teks proklamasi yang bertempatkan di rumah Laksamana Maeda. Lalu, di tanggal 17 Agustus 1945, ia mengumandangkan teks proklamasi di halaman rumahnya, Jl. Pegangsaan Timur No. 56.

2. Drs. Moh. Hatta

Tokoh proklamasi kelahiran Bukittinggi, tepatnya di tanggal 12 Agustus 1902, merupakan partner dari Bung Karno. Bagaimana tidak, beliau selalu mendampingi Soekarno kemana pun. 

Moh. Hatta juga berperan penting saat terjadinya proklamasi. Ia turut menyusun naskah proklamasi bersama 2 tokoh lainnya. Ia bersama Ir. Soekarno menandatangani teks Proklamasi atas usulan tokoh-tokoh lainnya dan mengatasnamakan bangsa Indonesia.

Dia juga turut serta dalam organisasi Panitia Sembilan yang diketuai oleh Soekarno. Di Panitia Sembilan ini, Bung Hatta diberikan sebuah kepercayaan untuk menjabat sebagai Wakil Ketua.

3. Mr. Achmad Soebardjo

Mr. Raden Achmad Soebardjo, lahir di Kabupaten Karawang. Tepatnya pada tanggal 23 Maret 1896. Beliau merupakan salah satu anggota dari organisasi Panitia Sembilan yang diketuai oleh Soekarno. Selain itu, ia merupakan anggota dari BPUPKI yang kemudian ia tergabung dalam PPKI. 

Achmad Soebardjo, juga andil dalam peristiwa perumusan naskah proklamasi bersama Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Ia juga berperan untuk menjadi penengah ketika terjadinya perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua.

4. Mr. Mohammad Yamin

Prof. Mr. Mohammad Yamin lahir pada tanggal 24 Agustus 1903 di Kota Sawahlunto. Ia merupakan seorang ahli sejarawan, sastrawan, budayawan, ahli hukum, dan politikus yang disegani sebagai seorang Tokoh Proklamasi dan Tokoh Pahlawan Nasional.

Baca Juga:  Biografi Sarwo Edhie Wibowo, Sang Penumpas G30S PKI

M. Yamin merupakan salah satu anggota dari BPUPKI. Selain itu, beliau juga turut bergabung dalam organisasi Panitia Sembilan. Selain itu, ia juga turut menyumbangkan pemikirannya dalam sidang BPUPKI yang mana saat itu membahas mengenai dasar negara. 

5. KH. Wahid Hasyim

Wahid Hasyim merupakan salah satu Tokoh Proklamasi yang lahir pada tanggal 19 April 1914 di Cimahi. Ia juga terlibat dalam Panitia Sembilan bersama rekan-rekannya yang lain. KH. Wahid Hasyim merupakan salah satu tokoh ulama yang turut menegaskan dan memusyawarahkan bunyi poin pertama pada Piagam Jakarta yang selanjutnya disebut sebagai Pancasila.

6. Abdoel Kahar Moezakir

Abdoel Kahar Moezakir merupakan salah satu pejuang kemerdekaan yang mendapat gelar sebagai Tokoh Nasional. Beliau merupakan tokoh yang berasal dari Yogyakarta yang lahir pada tanggal 16 April 1907.

Abdoel Kahar Moezakir juga memiliki peran penting dalam mempersiapkan terjadinya peristiwa proklamasi. Ia juga merupakan anggota dari Panitia Sembilan. Selain itu, ia juga pernah tergabung dalam BPUPKI.

7. Abikoesno Tjokrosoejoso

Abikoesno Tjokrosoejoso merupakan salah satu tokoh yang memiliki jasa dalam Kemerdekaan Indonesia. Ia lahir di Kota Kebumen, tahun 1897. Tercatat, ia merupakan anggota dari BPUPKI dan dilanjutkan dengan Panitia Sembilan. Beliau juga menjabat sebagai Menteri Perhubungan yang pertama kali dalam Kabinet Presiden kita yang pertama.

8. H. Agus Salim

Agus Salim merupakan tokoh yang turut memperjuangkan kemerdekaan untuk Republik Indonesia. Pria kelahiran 8 Oktober 1884, juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Menurut sejarah, Agus Salim pernah bergabung dengan Sarekat Islam (SI) di tahun 1915 dan menggantikan H. O. S. Tjokroaminoto sebagai pemimpin. Beliau juga merupakan anggota dari BPUPKI yang kemudian menjadi anggota Panitia Sembilan. Ia juga merupakan seorang jurnalistik dan mulai bergabung menjadi seorang jurnalis di kisaran tahun 1915 pula.

9. Mr. Alexander Andries Maramis

Alexander Andries Maramis, atau yang kerap disapa dengan A. A. Maramis juga merupakan salah satu tokoh yang berjuang demi memerdekakan negara ini. Ia lahir di Manado, 20 Juni 1897 dan mendapatkan sebuah penghargaan sebagai Pahlawan Nasional.

Tercatat, A. A. Maramis juga termasuk anggota BPUPKI. Ia juga merupakan anggota dari Panitia Sembilan yang diketuai oleh Bung Karno. Beliau-lah yang mengusulkan perubahan poin pertama pada Piagam Jakarta kepada Moh. Hatta, yangs selanjutnya dimusyawarahkan dengan tokoh-tokoh lainnya.

10. Soekarni

Soekarni lahir di Blitar, tepatnya pada tanggal 14 Juli 1916. Ia merupakan salah satu dari golongan muda yang gigih dalam berjuang merebut dan mengusir penjajah kala itu. Ia merupakan sosok yang penting saat terjadinya proklamasi. Beliau juga dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional di tahun 2014 oleh Presiden Joko Widodo.

Soekarni merupakan salah satu sosok yang turut serta dalam peristiwa Rengasdengklok. Beliau juga yang mengusulkan agar Soekarno – Hatta yang menandatangani naskah proklamasi atas nama Bangsa Indonesia.

Baca Juga : Tugu Proklamasi Jakarta

11. Wikana

Wikana lahir di Kota Sumedang pada tanggal 18 Oktober tahun 1914 dari golongan yang memiliki hak istimewa pada saat itu. Ia juga memiliki kelebihan yang mana mampu mempelajari beberapa bahasa asing secara lancar.

Di awal perjuangan, ia turut bergabung dengan organisasi bernama Menteng 31. Ia bersama Chaerul Saleh dan Sukarni mendatangi Soekarno – Hatta untuk  membawanya ke Rengasdengklok. Ia juga berperan aktif dalam mempersiapkan kegiatan proklamasi yang diadakan di kediaman Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945.

12. Sutan Syahrir

Tokoh yang lahir di Padang Panjang pada tanggal 5 Maret 1909, merupakan seorang penulis yang intelektual. Ia juga memiliki hobi membaca buku yang terbit dari benua Eropa.

Ia bersama Bung Hatta pernah memimpin PNI Baru (Partai Nasional Indonesia) di tahun 1932. Namun siapa sangka, Sutan Syahrir lah yang mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan Kemerdekaan RI. Peristiwa desakan itupun terjadi pada tanggal 15 Agustus 1945 dengan dukungan dari golongan muda.

13. Jusuf Kunto

Tokoh ini lahir di Salatiga, 8 Agustus 1921. Sebelumnya, Jusuf Kunto pernah masuk ke dalam daftar tentara Jepang. Jusuf Kunto juga turut berperan dalam mempersiapkan Proklamasi RI. Saat itu, ia juga terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok guna mendesak 2 tokoh Proklamator agar memproklamasikan Kemerdekaan RI.

14. Sayuti Melik

Pernah bertanya-tanya, siapakah pengetik naskah Proklamasi RI? Yup, dia adalah Sayuti Melik. Tokoh kelahiran 22 November 1908 ini merupakan suami dari S. K. Trimurti yang mana juga berperan penting dalam memproklamasikan kemerdekaan saat itu.

Sayuti Melik juga menjadi anggota PPKI yang dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945. Selain itu, ia juga tergabung dalam organisasi Menteng 31, yang mana organisasi inilah yang berperan dalam peristiwa Rengasdengklok.

Baca Juga:  Moh Hatta: Biografi Sang Proklamator dan Manusia Jam

15. Fatmawati

Tentunya, Anak Nusantara sudah tak asing lagi dengan sosok ini. Ibu Fatmawati lahir pada tanggal 5 Februari 1923 yang merupakan istri dari Bapak Proklamator kita, Soekarno.

Ia memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia. Fatmawati-lah yang menjahit sang saka Merah Putih yang diiringi dengan isak tangis haru.

16. Latief Hendraningrat

Tokoh yang memiliki jasa penting ini, terlahir di Jakarta pada tanggal 15 Februari tahun 1911 dengan nama lengkap Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat. Ia memiliki karir di bidang militer, yang bermula tergabung dengan anggota PETA. Ia merupakan pengibar bendera Merah Putih saat peristiwa Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945.

17. Suhud Sastro Kusumo

Suhud Sastro Kusumo atau yang kerap disapa dengan S. Suhud, lahir pada tanggal 10 April 1925. Suhud memiliki peran penting saat terjadinya pembacaan teks proklamasi. Ia bersama Latief yang mengibarkan bendera kebanggannegara kita. Dan Suhud-lah yang mencari tiang bendera guna mengibarkan Sang Saka Merah Putih.

18. S. K. Trimurti

Soerastri Karma Putri merupakan tokoh kelahiran Boyolali, tepatnya pada tanggal 11 Mei 1912. Ia merupakan istri dari Sayuti Melik, pengetik naskah proklamasi. Trimurti sangat aktif di bidang jurnalistik. Selain itu, ia juga pernah menjadi guru di beberapa sekolah pada saat itu. Meluasnya berita tentang Proklamasi Kemerdekaan RI, ada sosok Trimurti di baliknya. Ia diminta untuk mencetak teks proklamasi secara banyak untuk disebarluaskan ke seluruh negeri. 

19. Kasman Singodimedjo

Kasman Singodimedjo merupakan tokoh pejuang kemerdekaan RI yang lahir di Kabupaten Purworejo pada tanggal 25 Februari 1904. Kasman merupakan komandan PETA pada saat itu. Ia juga turut mengamankan situasi dan kondisi saat pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan. Kasman juga merupakan anggota dari PPKI dan setelah kemerdekaan ia diangkat menjadi ketua KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat)

20. Frans Mendur

Frans Soemarto Mendur lahir di Kawangkoan, 16 April 1913. Pada tanggal 17 Agustus 1945, ia berperan sebagai fotografer yang mengabadikan detik-detik proklamasi kemerdekaan. Untuk mengabadikannya, ia memerlukan tenaga yang ekstra. Karena, keberangkatannya itu diketahui oleh tentara Jepang hingga akhirnya mereka kejar-kejaran dan seluruh hasil jepretannya dihancurkan oleh tentara Jepang tersebut. Namun, pada akhirnya masih tersisa tiga foto yang ia abadikan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA