Tidur 5 jam setiap hari

Ilustrasi Tidur. Foto: Shutterstock

Umumnya para dokter di seluruh dunia akan menyarankan agar orang-orang yang berusia 14 hingga 64 tahun tidur malam selama 7 hingga 8 jam setiap harinya. Jika dipukul rata, tidur yang berkualitas menurut anjuran para dokter adalah sekitar 8 jam setiap harinya.

Namun begitu, ada sebagian orang yang tetap bisa beraktivitas dengan normal dan baik meski mereka tidur hanya selama lima jam atau kurang setiap harinya. Salah satunya adalah Elon Musk.

Kehidupan Elon Musk sebagai pecandu kerja yang hanya tidur selama empat jam di malam hari, menarik untuk ditelisik. CEO SpaceX dan Tesla itu memang dikenal gila kerja dan tak memiliki banyak waktu untuk beristirahat.

Elon Musk, CEO Tesla. Foto: Joe Skipper/Reuters

Musk kerap diburu dengan deadline pekerjaan sehingga waktu tidurnya pun berkurang. Meski begitu, pria 48 tahun yang mengaku tidak mengonsumsi alkohol itu berhasil membuktikan dirinya tetap bisa produktif sebagai pemimpin dua perusahaan sekaligus.

Lantas apa benar tidur selama 5 jam tetap baik untuk kesehatan? Apakah dengan durasi tidur selama 5 jam seseorang sudah bisa dikatakan tidur cukup asalkan berkualitas alias lelap?

Beberapa orang yang mendukung teori bahwa seseorang bisa tetap sehat meski tidur kurang dari 8 jam sehari merujuk hasil sebuah riset yang diterbitkan of University of California, San Diego pada 2010 lalu. Hasil riset itu menyatakan bahwa tidur malam selama 6,5 jam sehari bisa membantu seseorang untuk bisa hidup lebih lama.

Ilustrasi tidur Foto: Shutterstock

Penelitian tersebut sebenarnya merupakan kelanjutan dari riset yang pernah diterbitkan sebelumnya pada tahun 2004. Menurut hasil penelitian yang terbit pada 2004 tersebut, rahasia umur panjang diperoleh hanya dengan tidur yang cukup. Nah, cukup tidur yang dimaksud adalah tidur dengan durasi antara lima hingga delapan jam di malam hari. Namun karena dalam studi ini juga disebutkan bahwa durasi itu terlalu lama, akhirnya diambillah titik tengahnya yakni selama 6,5 jam.

Dalam riset tersebut Daniel F. Kripke, profesor emeritus psikiatri dari University of California, dan timnya meninjau penelitian yang dilakukan antara tahun 1995 dan 1999. Penelitian tersebut berusaha membuktikan apakah durasi tidur bisa dikaitkan dengan panjang umur seseorang.

Para peneliti mengecek siapa saja partisipan dalam penelitian sebelumnya yang masih hidup. Hasilnya, tim periset berhasil menemukan 444 partisipan untuk dievaluasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 86 wanita diketahui sudah meninggal.

Berdasarkan kuesioner kebiasaan tidur seseorang dari penelitian itu, diketahui bahwa seseorang yang tidur dengan durasi selama 6,5 jam hingga 7,5 jam per malam memperoleh kualitas hidup yang baik.

Beberapa waktu kemudian Kripke bersama timnya mengonfirmasi ulang hasil temuan itu. Hasil, ia menemukan ada beberapa twist atau hal yang mengejutkan.

LONDON, KOMPAS.com — Siapa bilang kebiasaan tidur kurang dari tujuh atau delapan jam akan memperburuk kualitas kesehatan dan memperpendek usia? Riset terbaru tentang hubungan durasi tidur dan kematian menunjukkan, mereka yang biasa beristirahat selama lima jam setiap hari memiliki daya tahan hidup (survival) yang baik.

Kajian para ilmuwan di University of California San Diego School of Medicine selama 14 tahun terhadap 450 responden wanita berusia 50 hingga 81 menunjukkan, mereka yang memiliki kebiasaan tidur selama lima hingga 6,5 jam memiliki usia yang cukup panjang.

Studi terbaru yang dimuat jurnal Sleep Medicine ini berbeda dengan laporan riset sebelumnya. Awal tahun ini, studi berskala besar di Amerika mengindikasikan bahwa tidur kurang dari tujuh jam berkaitan dengan risiko penyakit jantung. Bahkan kajian lain menyebutkan, mereka yang tidur kurang dari enam setengah jam lebih mungkin meninggal sebelum usia 65 tahun.

"Yang mengejutkan adalah ketika tidur diukur secara obyektif, survival terbaik di antara wanita diperoleh dari mereka yang tidur selama lima hingga 6,5 jam. Wanita yang tidur kurang dari lima jam atau yang lebih dari 6,5 jam kecil kemungkinannya untuk bertahan hidup selama 14 tahun penelitian," ujar Daniel Kripke, Profesor Psikiatri dari University of California San Diego School of Medicine.

Dalam risetnya, Daniel dan timnya melakukan pendekatan berbeda. Mereka tidak melakukan pengukuran tidur dengan cara monitoring akitivitas seperti riset-riset sebelumnya. Namun, mereka lebih mengutamakan wawancara mengungkap kebiasaan tidur pada responden.

Prof Kripke bilang, penelitian ini semestinya dapat memupus kekhawatiran mereka yang merasa tidurnya tidak cukup. "Ini berarti bahwa wanita yang tidur hanya lima hingga 6,5 jam tak perlu khawatir lagi karena jumlah tidur ini terbukti konsisten dengan kelangsungan hidup yang sangat baik," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tidur 5 jam sehari apakah cukup?

Lalu, apakah tidur 5 jam cukup? Ternyata tidak, Gengs, apalagi kalau untuk jangka panjang. Menurut penelitian pada 2018 terhadap 10,000 orang, kemampuan tubuh untuk berfungsi menurun jika tidur malam tidak mencapai tujuh hingga delapan jam. Ahli menemukan bahwa kemampuan verbal ataupun secara keseluruhan akan menurun.

Apakah tidur 4 jam sehari cukup?

"Bagi kebanyakan dari kita, empat jam tidur per malam tidak cukup untuk bangun dengan perasaan sudah cukup beristirahat dan bisa aware secara mental. Kurang tidur itu dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gangguan memori, kurangnya kewaspadaan, dan mudah marah,” ujar Tim.

Apakah tidur 6 jam lebih baik?

Waktu tidur ideal orang dewasa adalah selama sekitar 7-9 jam setiap malamnya.

Apakah tidur 3 jam sehari cukup?

Kondisi Anda yang hanya tidur selama 2 hingga 3 jam sekali, jika dilakukan secara teratur dan sudah menjadi kebiasaan, mungkin saja tidak memberikan dampak buruk langsung bagi kesehatan.