Ajaib.co.id – Kamu pasti kurang lebih tahu mengenai pasar tradisional. Namun, apakah kamu tahu pengertian pasar tradisional menurut ilmu ekonomi? Jika ingin mengetahuinya, simak ulasan berikut ini. Show
Istilah pasar memang identik dengan aktivitas ekonomi. Di tempat inilah terjadinya aktivitas transaksi ekonomi jual beli. Pada dasarnya, untuk keberlangsungan jual beli, tidak selalu memerlukan adanya lokasi fisik. Walaupun kebanyakan masyarakat awam lebih mengenal pasar sebagai bentuk tempat atau lokasi yang bersifat fisik. Pasar dalam bentuk fisik disebut juga dengan pasar kongkret. Dimana pasar jenis ini dibagi lagi menjadi pasar tradisional dan pasar modern. Merujuk penamaannya, tentu pasar tradisional sudah ada terlebih dahulu jika dibandingkan dengan pasar modern. Untuk lebih jelasnya, berikut ini kita akan membahas mengenai pengertian pasar tradisional, ciri-ciri, peranan dan lainnya. Apa Itu Pasar?Berdasarkan ilmu ekonomi, pengertian pasar secara sempit, termasuk pengertian pasar tradisional, adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli, atau tempat barang dan jasa diperjualbelikan. Sementara secara luas adalah proses hubungan timbal balik antara penjual dengan pembeli yang bertujuan mencapai kesepakatan harga, serta jumlah suatu barang atau jasa yang diperjualbelikan. Proses hubungan timbal balik ini bisa berlangsung secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan secara langsung, biasanya terjadi di pasar tradisional dan pasar modern (non tradisional). Sedangkan hubungan timbal balik secara tidak langsung bisa dilakukan melalui telepon atau handphone, internet atau faximile seperti misalnya di online shop atau online marketplace. Pengertian Pasar Tradisional Vs Pasar ModernPasar tradisional merupakan salah satu bentuk dari pasar kongkret, dimana penjual dan pembeli berada dalam satu tempat, dan barang yang diperjualbelikan juga tersedia. Pengertian pasar tradisional adalah pasar yang dilaksanakan secara tradisional berdasarkan ciri-ciri tertentu. Hal ini ditandai dengan pembeli dan penjual yang bertemu secara langsung. Proses jual beli biasanya melalui proses tawar menawar harga serta adanya harga yang diberikan oleh penjual. Lokasi bangunan pasar biasanya terdiri dari kios-kios, los atau dasaran terbuka. Sedangkan pasar modern adalah jenis pasar yang mana produknya dijual dengan harga pas, sehingga di dalamnya tidak akan ada kegiatan tawar-menawar pada harga barang antara penjual dan pembeli. Dengan berbelanja di pasar modern, kamu sudah tidak perlu khawatir kualitas barang didalamnya, karena produk yang dijual di pasar modern telah teruji kualitasnya dan harganya sudah dibandrol dengan harga yang sesuai. Biasanya, pasar modern berada di perkotaan atau pinggiran kota dengan kondisi lingkungan yang bersih dan nyaman. Contoh modern yang ada disekitar kita adalah Hero, Hypermart, Carrefour, Alfamart, Indomaret, dan sebagainya Syarat, Fungsi dan Peranan PasarUntuk dapat terbentuknya pasar, maka terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi, yakni:
Sementara itu, berdasarkan fungsinya, ada tiga fungsi mendasar dari keberadaan pasar, yaitu fungsi pembentukan harga, fungsi promosi dan fungsi distribusi. 1. Pembentukan HargaPasar berfungsi sebagai pembentuk harga pasar, yakni melalui kesepakatan harga antara penjual dan pembeli. 2. Fungsi PromosiPasar digunakan sebagai ajang promosi dari barang dan jasa yang diperjualbelikan. Pelaksanaan promosi dapat dilakukan dengan beragam cara. Misalnya dengan pemasangan spanduk, membagikan brosur, menyelenggarakan event, memberikan tester dan lain sebagainya. 3. Fungsi DistribusiFungsi distribusi pada pasar berkaitan dengan fungsi pasar dalam mendekatkan jarak antara konsumen dan produsen dalam melaksanankan transaksi. Dalam fungsi distribusi, pasar berfungsi menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Pasar juga memiliki peranan penting di dalam perekonomian. Setidaknya ada enam peranan dari keberadaan pasar.
Ciri-Ciri Pasar Tradisional dan ModernPasar tradisional memiliki perbedaan yang jelas jika dibandingkan dengan pasar modern. Untuk memahami kedua jenis pasar ini, di bawah ini adalah beberapa cirinya. 1. Ciri Pasar TradisionalBerikut ini adalah ciri-ciri yang biasanya dikenali dari pasar tradisional.
Walaupun umumnya pasar tradisional identik dengan lokasi yang berada di area terbuka, dengan area yang terlihat kotor dan becek, namun saat ini sudah banyak juga pasar tradisional yang direlokasi ke dalam gedung dan ditata lebih rapi dan bersih. Sehingga, kamu bisa berbelanja di pasar tradisional dengan lebih nyaman. Sementara pasar modern merupakan pasar yang penjual dan pembelinya tidak bertransaksi secara langsung. Pembeli melihat harga pada label yang tercantum pada barang, berada dalam bangunannya, dan pelayanan dilakukan secara swalayan (mandiri) atau dilayani oleh pramuniaga. 2. Ciri Pasar Modern Berikut ini adalah ciri-ciri dari pasar modern:
Perbedaan Pasar Tradisional Vs ModernJika ditanya, jelaskan perbedaan pasar tradisional dan pasar modern? bagaimana jawabanmu? Tentu selain ciri-ciri di atas, masih ada beberapa perbedaan pasar tradisional dan pasar modern. Simak selengkapnya di bawah ini. 1. Penentuan Kesepakatan HargaCiri khas perbedaan pasar modern dan tradisional adalah di bagian penentuan harga yang disepakati. Jika di pasar tradisional, kamu bisa melakukan nego harga dan memengaruhi penjual agar menurunkan harga produknya. Sedangkan di pasar modern, pembeli tidak memiliki daya untuk memengaruhi harga produk. Bila penjual sudah menetapkan nominal tertentu untuk produk yang dijual, angka itulah yang harus dibayar pembeli bila ingin mendapatkannya. Penurunan harga jual sangat mungkin terjadi ketika di momen tertentu dan ketika penjual ingin memberikannya. Misalnya, penjual memberikan potongan harga melalui promosi. 2. Kelas Produk yang DijualPasar modern memiliki kelas produk yang relatif lebih tinggi, berbeda dengan pasar tradisional. Meskipun tidak menutup kemungkinan penjual di pasar modern juga menjajakan produk yang sama persis dengan produk di pasar tradisional, mereka yang berdagang melalui pasar modern bisa memberikan varian yang berbeda. Misalnya, kedua jenis pasar ini menjual produk sayur, spesifiknya merupakan wortel. Kamu bisa mendapatkan wortel di pasar tradisional, tapi pasar modern menyediakan varian lain seperti Baby Carrots, Wortel Nantes, Wortel Imperator, Wortel Danvers, Wortel Chantenay, dan jenis lainnya. Bukan sekadar berbeda dari jenis variannya, namun pasar modern juga memiliki keunggulan dari segi pupuk organik dan mungkin bebas pestisida. Faktor inilah yang menjadikan produk di pasar modern dikenal memiliki kelas yang berbeda dengan produk di pasar tradisional. 3. Promo terkait dengan Tingkat PersainganPasar modern tidak memberikan kesempatan pembeli untuk melakukan nego harga. Padahal, masyarakat Indonesia sangat sensitif terhadap harga. Di mana, produk yang lebih mudah akan lebih mungkin dipilih dibanding produk dengan harga mahal. Kondisi ini kemudian mengharuskan penjual untuk bersaing secara harga dengan para pesaingnya, baik sesama penjual di pasar modern maupun penjual di pasar tradisional. Promo inilah yang bisa menjadi solusi meningkatkan penjualan seperti diskon, cashback, buy 1 get 1, dan sebagainya. 4. Sistem PembayaranKedua jenis pasar ini memiliki sistem pembayaran yang sama, yaitu dengan uang tunai. Namun, di pasar modern lebih mungkin digunakan sistem pembayaran lain seperti dengan kartu debit atau pembayaran kredit. Dengan menggunakan kartu kredit, pelanggan bisa mengutang, namun di pasar tradisional pelanggan bisa mengutang jika dikatakan langsung ke penjual dan mendapat izin penjual. Selain itu, di pasar modern juga bisa melakukan pembayaran dengan kode QR atau QRIS. QRIS sendiri merupakan standarisasi penyedia sistem pembayaran dengan kode QR. Nantinya, ketika akan membayar kamu hanya perlu melakukan scanning kode QR melalui handphone. Meskipun tidak menggunakan uang tunai secara langsung, namun opsi pembayaran ini tergolong sebagai pembayaran non-kredit karena tidak ada utang yang ditimbulkan setelah transaksi. 5. Perbedaan Waktu Operasional Pasar Tradisional dan ModernJam operasional pasar modern dan pasar tradisional memiliki perbedaan. Bahkan sesama pasar tradisional saja terkadang ada waktu operasional yang berbeda. Misalnya di Jawa ada pasar yang hanya dibuka pada hari atau weton tertentu. Seperti pasar Kliwon hanya dibuka pada hari dengan weton Kliwon. Atau beberapa wilayah juga ada yang memiliki Pasar Senen dan Pasar Kemis yang hanya buka di hari Senin dan hari Kamis. Umumnya, waktu operasional pasar tradisional dan modern itu sama secara hari. Artinya, kedua jenis pasar ini buka setiap hari namun di jam yang berbeda. Jam operasional pasar tradisional umumnya sejak subuh hingga siang hari. Sedangkan pasar modern biasanya baru buka sejak pukul 8 pagi hingga 10 malam. Bentuk-Bentuk Pasar di DUnia EkonomiSetelah memahami pengertian pasar tradisional, penting juga mengenal jenis-jenis pasar di dunia ekonomi. Pada dasarnya, pasar dibagi menjadi dua yakni pasar input dan pasar output. Penamaaan input dan output berdasarkan kegunaan atau manfaat barang/jasa yang diperjualbelikan. Dimana pasar input mentransaksikan barang atau jasa faktor produksi, sementara pasar output mentransaksikan barang atau jasa hasil produksi. 1. Pasar InputPasar Input merupakan pasar dengan konsumen Rumah Tangga Produksi (RTP) Ada empat jenis pasar input, yakni:
2. Pasar OutputPasar Output merupakan pasar dengan konsumen dari Rumah Tangga Konsumsi (RTK), yang kemudian dibagi lagi berdasarkan strukturnya dan berdasarkan bentuknya. a. Berdasarkan StrukturnyaPasar output berdasrkan strukturnya terdiri dari:
b. Berdasarkan BentuknyaPasar Output berdasarkan bentuknya dibagi kembali menjadi: pasar berdasarkan transaksinya, berdasarkan barang yang dijual, berdasarkan jangkauan dan berdasarkan waktunya.
Dari pengertian pasar tradisional dan modern, dilihat berdasarkan transaksinya maka masuk ke dalam kategori pasar kongkret, yaitu pasar yang memperjualbelikan barang dan barangnya ada di pasar tersebut. Setelah dilakukan pembayaran, maka barang bisa langsung dibawa (cash and carry). |