Tarian yang music pengiringnya menggunakan suara yang dihasilkan oleh tubuh adalah

tirto.id - Iringan tari adalah karya musik yang berfungsi mengiringi gerak, mengatur ritme dan mendukung suasana serta memberikan stimulus terhadap konsep yang terdapat dalam suatu tarian.

Tari dapat lebih hidup dan menarik apabila ada iringan musik, yang mendukung penampilannya. Musik dalam tari juga bukan hanya sekedar pengiring, tetapi musik adalah partner tari yang tidak boleh ditinggalkan.

Yang mana, musik dapat memberikan suatu irama yang selaras sehingga dapat membantu mengatur ritme atau hitungan dan dapat juga memberikan gambaran dalam ekspresi suatu gerak.

Fungsi dan Peran Iringan Tari

Mengutip modul Menari dengan Irama Musik (2018), peranan atau kedudukan musik dalam sebuah karya seni tari bukan sebagai pengiring saja, melainkan musik memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam tari.

Sebagai iringan tari, adapun fungsi dan peranan musik iringan tari adalah:

  • Sebagai penguat gerakan tarian (ilustrasi).
  • Sebagai pendukung gerakan dari para penari (pengiring).
  • Sebagai pendukung suasana atau disebut juga dengan sebutan musik ilustrasi dalam tarian.
  • Mengatur dan memberi tanda efektif gerak tari.
  • Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerakan.
  • Sebagai rangsangan bagi penari.
  • Mendukung jalannya pertunjukkan.
  • Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir dari tarian.
  • Membantu mempertegas ekspresi gerak.

Jenis-Jenis Iringan Tari

Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu iringan internal dan eksternal, berikut penjelasannya:

1. Iringan Internal

Iringan internal adalah iringan musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh penari atau properti tari yang digunakan. Iringan internal antara lain terdiri dari tepukan tangan, petik jari, tepuk dada, siulan, hentakan kaki ke tanah, tifa, rebana dan sebagainya.

Contohnya adalah Tari saman (Aceh), Tari Indang (Sumatera Barat), Tari Tifa (Papua), dan Tari Kecak (Bali).

2. Iringan Eksternal

Iringan eksternal memiliki arti iringan yang berasal dari luar penari berupa bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen. Pada umumnya tarian tradisional Indonesia menggunakan iringan tari eksternal.

Contohnya adalah Tari Jaipong (Jawa Barat), Tari Gandrung (Banyuwangi), Tari Nguri (Sumbawa), dan masih banyak lagi.

Selain itu, musik iringan tari tradisional Indonesia terdiri dari 2 jenis nada musik yaitu diatonis dan pentatonic.

Musik diatonik adalah jenis musik yang tersusun dari 7 buah nada (do, re, mi, fa, sol, la, si) dengan 2 jarak (1/2 dan 1). Contoh alat musik iringan tari dengan musik diatonis di antaranya adalah Tanjidor, Bumbung, Sasando, Talempong, dan lain-lain.

Kemudian, musik pentatonik adalah jenis musik yang tersusun dari 5 buah nada dengan jarak tertentu. Contoh alat musik iringan tari dengan musik pentatonik adalah Krumpyung, Gondang, Gambang Kromong, dan masih banyak lagi.

Baca juga:

  • Contoh Tari Kreasi Baru dan Jenisnya: Tari Pola Tradisi-Non Tradisi
  • Fungsi Busana dan Pola Lantai Sebagai Unsur Tari Tradisional
  • Fungsi Tari Tradisional & Tarian Daerah yang Beralih Fungsi Acara

Baca juga artikel terkait IRINGAN TARI atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa
(tirto.id - ulf/ulf)


Penulis: Maria Ulfa
Editor: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Tarian yang music pengiringnya menggunakan suara yang dihasilkan oleh tubuh adalah

Tarian yang music pengiringnya menggunakan suara yang dihasilkan oleh tubuh adalah
Lihat Foto

HANDOUT/BOPLBF

warga di kampung wisata Melo, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat, NTT mementaskan tarian Kerangkuk Alu kepada tamu untuk pengembangan wisata berbasis budaya. (HANDOUT/BOPLBF)

KOMPAS.com - Tari daerah Nusantara merupakan tarian tradisional asli dari Indonesia. Tiap daerah memiliki tari tradisional yang berbeda dan menjadi ciri khas. 

Pada setiap tarian, iringan tari disetiap daerah di Indonesia pastinya berbeda-beda. Biasanya memiliki grup pengiring atau pemain yang melantunkan alat musik.

Tiap daerah punya proporsi sendiri terhadap musik pengiring tarian tersebut. Hal ini disesuaikan dengan tema, konsep, hingga makna tarian.

Musik pengiring tarian memiliki peranan sebagai pengatur irama. Sehingga penari bisa menyelaraskan gerakan dan tercipta pementasan yang indah.

Dikutip dari buku Seni Menata Tari (The Art Of Making Dances) (1983) karya Doris Humphrey, pemilihan musik untuk tari kelihatan sederhana, namun dalam prakteknya sangat banyak hal-hal yang harus diperhitungkan sehingga pemilihan musik dapat berubah menjadi masalah yang sangat penting.

Baca juga: Fungsi Tari di Masyarakat 

Salah satu persoalan yang timbul adalah bagaimana memilih dan memperlakukan musik sebagai pengiring sebuah tarian yang telah dikomposisikan terlebih dahulu.

Sal Murgianto (1983) dalam buku berjudul Koreografi (Pengetahuan Dasar Komposisi Tari) musik adalah pendukung utama untuk gerakan-gerakan tarian.

Musik yang digunakan dalam tarian disebut musik iringan tari, ada beberapa macam bentuk musik iringan tari yang digunakan. 

Berikut musik iringan tari: 

Iringan eksternal merupakan iringan yang berasal dari nyanyian, kata-kata, pantun, permainan alat musik sederhana hingga orkestra yang besar.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan budaya dan adat istiadat. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki adalah tarian tradisional beserta musik iringannya, yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Dalam iringan tari tradisional terdapat berbagai macam jenis alat musik yang mendukung keharmonisan tari tradisional tersebut. Kira-kira jenisnya apa saja ya dan bagaimana pula fungsi dari musik iringan tari tradisional ini?

Musik iringan adalah musik yang dipakai untuk mengiringi sebuah tarian. Tanpa adanya musik pengiring pada tarian, maka akan terasa membosankan. Musik iringan dibagi menjadi 2 unsur, yaitu diatonis atau iringan musik modern dan pentatonis atau iringan musik tradisional. Dimana saat ini unsur-unsur tersebut dapat dikolaborasikan sesuai dengan kreativitas dari masyarakat.

Jenis Musik Iringan

Cara penggunaan alat musik di setiap daerah berbeda-beda dan perbedaan tersebut yang mempengaruhi gerak atau respons seorang penari dalam menampilkan tariannya. Secara umum, jenis musik iringan dalam tari tradisional dibagi menjadi 2, yaitu iringan internal dan iringan eksternal.

Iringan internal merupakan iringan tari yang dihasilkan oleh suara dari gerakan penari, seperti suara tepukan tangan pada tari Saman, suara gelang-gelang logam dari tari Belian, dan suara piring-piring dari tari Lilin. Sementara itu, iringan eksternal merupakan iringan tari yang dihasilkan dari luar tubuh si penari atau orang lain baik melalui rangkaian kata-kata, nyanyian, pantun, maupun musik yang lebih beragam.

(Baca juga: Jenis Penyajian Tari Tradisional)

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa musik pengiring yang digunakan untuk mengiringi tari-tari tradisional. Diantaranya adalah musik Gambang Kromong, Musik Goong Luang, Musik Senandung Jolo, dan lain sebagainya.

Fungsi Musik Iringan

Fungsi musik iringan memiliki peran yang penting bagi sebuah tarian. Secara umum, fungsi musik iringan pada tari bisa didefinisikan sebagai penghibur dan pelengkap sebuah tarian. Iringan musik dapat menjadi pendukung adanya kesan hidup pada tarian tersebut, sehingga pesan yang disampaikan oleh penari dapat tersampaikan pada penonton. Adapun beberapa fungsi lainnya dalam musik iringan pada tari tradisional adalah:

  • Sebagai iringan gerakan, penari terbantu untuk menentukan atau menciptakan ketukan dan memudahkan menghafal gerakan.
  • Sebagai ilustrasi, dengan iringan musik maka penonton dapat membayangkan situasi apa yang sedang dibawakan oleh penari.
  • Sebagai pembangun suasana, dalam hal ini musik iringan difungsikan untuk memberikan kesan dramatik-dramatik dan tidak monoton sehingga suasa yang ditampilkan sesuai dengan tujuan cerita.
  • Menambah nilai indah pada tari, iringan musik membantu memperindah tarian bisa sesuai dengan gerak dan tema yang dibawakan. Selain itu mempertegas gerakan dan mendukung jalannya pertunjukan.