TARI CIK MINAH SAYANG Tari Sapu Tangan (Cik Minah Sayang )merupakan tari tradisional Melayu yang berasal dari Sumatra Utara. Tarian ini menggambarkan kegiatan masyarakat Melayu pedesaan dalam keseharian mereka. Tarian Sapu Tangan bertempo sedang, yaitu 2/4 namun sedikit lebih cepat. Sesuai dengan lagu pengiringnya, yaitu lagu Cek Minah Sayang, tarian ini pun sering disebut sebagai Tari Cek Minah Sayang. Ragam gerakan dalam tarian ini mirip dengan Tari Kapri dari Tapanuli Tengah atau Tari Kaparinyo dari Minangkabau. Sebagaimana namanya, tarian ini menggunakan sapu tangan dari awal hingga akhir gerakan. Tarian ini menggambarkan kebiasaan masyarakat, misalnya dalam kegiatan setelah panen. Kegiatan ini penuh dengan rasa kekeluargaan dan memiliki jiwa gotong-royong yang tinggi. Nilai-nilai kearifan dan kebiasaan masyarakat Melayu tersebut tercermin pada gerakan-gerakan dalam ragam tarian ini. Gambaran kisah dalam tarian ini, yakni sebagai berikut: Gerakan pada ragam ini menggambarkan kegiatan masyarakat setelah panen, yaitu pengolahan padi menjadi beras secara gotong royong, baik dengan sanak keluarga maupun dengan para tetangga. Digambarkan, khalayak yang datang berduyun-duyun ke tempat pembuatan seraya. Gerakan-gerakan pada ragam 2 menggambarkan padi yang telah dipanen dikumpulkan. Kemudian, butiran padi-padi tersebut dilepaskan dari tangkainya (diirik) dengan cara menghentam-hentamkan lantai penginjaian. Setelah itu. padi dianginkan untuk memisahkan antara bulir padi yang isi dengan yang kosong. Gerakan pada ragam 3 menggambarkan padi yang diindang, ditampi, dan ditumbuk dengan menggunakan lesung indik. Ini adalah lesung panjang yang antannya berada di ujung sebuah pengungkit. Pangkal pengungkit diinjak dan dilepaskan untuk mengangkat antan. Ketiga ragam tarian di atas dibagi menjadi dua bagian, A dan B. Di dalam ragam gerakan tersebut terdapat pengulangan antarbagian, meskipun ada gerak dan garis edar yang berbeda. Masing-masing ragam terdiri atas 8 x 8 ketuk, sehingga tarian ini berjumlah 24 x 8 ketuk. Tari Sapu Tangan merupakan tarian yang dipentaskan oleh lebih dari satu penari. Penari berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. Tarian ini mempunyai 4 bentuk langkah yang membuat tarian ini berbeda dengan tarian Melayu yang lain. Perbedaan yang lain juga terdapat pada penggunaan sapu tangan dari awal hingga akhir tarian. Berikut ini langkah-langkah dalam Tari Sapu Tangan.
Langkah beriring kanan bertumpu pada kaki kiri. Hitungan gerakan ini, yaitu pada hitungan 1 kaki kanan melangkah ke depan dengan menapak menggunakan telapak kaki bagian depan (menjinjit). Kaki kiri menyilang di belakang kaki kanan dengan menggunakan hitungan bantu “hop”. Hitungan 2 kaki kanan melangkah ke depan dengan posisi menapak menggunakan tumit. Kaki kiri menyilang di bagian belakang kaki kanan dengan menggunakan hitungan bantu “hop”. Begitu seterusnya pada setiap hitungan ganjil langkahnya sama dengan hitungan 1 dan pada hitungan genap sama dengan hitungan 2. Tangan kanan dan tangan kiri masing-masing memegang ujung sapu tangan yang diregangkan. Pada hitungan ganjil tangan kanan berada di depan dada, sedangkan tangan kiri sejajar sisi kiri. Pada hitungan genap tangan kiri berada di depan dada, tangan kanan di depan paha sebelah kanan, dan sapu tangan tegak lurus sejajar sisi kanan. Langkah beriring kiri bertumpu pada kaki kanan. Hitungan pada gerakan ini adalah pada hitungan 1 kaki kiri melangkah ke depan dengan posisi menapak pada telapak kaki bagian depan. Kaki kanan berada di belakang kaki kiri dengan posisi menyilang. Gerakan ini menggunakan hitungan bantu “hop”. Hitungan ke 2 kaki melangkah ke depan dengan bertumpu pada tumit. Kaki kanan menyilang di belakang kaki kiri dengan hitungan bantu “hop”. Selanjutnya, pada setiap hitungan ganjil langkahnya sama dengan hitungan 1 dan pada hitungan genap kaki melangkah serupa dengan hitungan 2. Kedua tangan pada posisi gerakan ini memegang ujung sapu tangan yang direntangkan. Pada hitungan ganjil tangan 2. Langkah Serong Kaki Kanan/Serong Kiri Gerakan tangan beredar di sekitar dada. Hitungan gerakan ini adalah sebagai berikut tangan kanan dan tangan kiri sejajar di depan dada sambil meregangkan sapu tangan. Pada hitungan 1 kedua tangan diantar ke kanan, lurus sejajar dada; hitungan 2 kedua tangan diantar ke kiri, lurus sejajar dada; hitungan 3 sapu tangan diputar membentuk lingkaran di depan dada, dengan arah tangan kanan dari bawah ke depan, tangan kiri dari atas ke dalam/ke arah dada; hitungan 4 kedua tangan kembali sejajar di depan dada. Hitungan 5-8 serupa dengan hitungan 1-4. 3. Langkah Mengirik Gerakan tangan pada langkah ini, yaitu sapu tangan diputar membentuk lingkaran di depan dada dengan arah tangan kanan dari bawah ke depan, tangan kiri dari atas ke dalam atau ke arah dada. Gerakan tersebut bergantian pada setiap hitungan. 4. Gerakan Mengindang Badan bertumpu pada kaki kiri menghadap ke arah serong kanan. Kaki kanan beredar di depan. Hitungan gerakan ini adalah hitungan 1 kaki kanan serong kanan dengan mencecahkan ujung jari, pada hitungan bantu “hop”, kaki kanan menyilang di depan kaki kiri juga dengan mencecahkan ujung jari, dan gerakan pada hitungan selanjutnya sama dengan gerakan pada hitungan 1. Pada saat melakukan gerakan ini tangan berada di sisi badan setinggi pinggang dan diayunkan searah dengan kaki kanan. Badan bertumpu pada kaki kanan menghadap serong kiri, kaki kiri beredar di depan. Hitungan gerakan ini adalah sebagai berikut hitungan 1 kaki kiri serong kiri dengan mencecahkan ujung jari kaki. Pada hitungan bantu “hop”, kaki kiri menyilang di depan kaki kanan dengan mencecahkan ujung jari kaki. Kemudian pada hitungan selanjutnya sama dengan gerakan pada hitungan 1. Kedua tangan berada di sisi kanan badan dengan posisi setinggi pinggang dan diayunkan searah dengan kaki kiri. Tarian ini mempunyai 3 ragam, dan setiap ragam terdapat dua bagian, yaitu A dan B. Sedangkan setiap ragam terdiri dari 8 x 8 ketuk, sehingga tarian ini berjumlah 24 x 8 ketuk. Bagian setiap ragam ada yang berupa pengulangan dan ada pula yang berbeda. Ragam gerakan pada tarian ini, yaitu: Ragam IA :
Ragam IB : Gerakan pada ragam ini adalah pengulangan dari ragam 1A. Ragam IIA :
Ragam IIB :
Ragam IIIA :
Ragam IIIB : Ragam ini adalah pengulangan dari semua gerakan pada Ragam 3A. Garis edar Tari Sapu Tangan Sumber foto: Tengku Mira Sinar (ed.), 2009. Teknik Pembelajaran Dasar Melayu Tradisional Karya Guru Sauti. Medan: Yayasan Kesultanan Serdang bekerjasama dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, hlm. 81-82. Lagu yang digunakan untuk mengiringi tarian ini adalah lagu Cek Minah Sayang. Nama lagu inilah yang kemudian menjadi nama lain dari tarian ini. Nilai-nilai yang terdapat dalam tarian ini adalah:
Tarian Sapu Tangan merupakan salah satu kekayaan budaya masyarakat Melayu. tarian ini menggambarkan kearifan dan solidaritas sosial masyarakat tradisional Melayu. Pelestarian tarian ini merupakan hal yang signifikan bagi masa depan kebudayaan Melayu. Sumber foto: Koleksi BKPBM Referensi: Tengku Mira Sinar (ed.), 2009. Teknik Pembelajaran Dasar Melayu Tradisional Karya Guru Sauti. Medan: Yayasan Kesultanan Serdang bekerjasama dengan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu. Sumber: http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2735/tari-sapu-tangan-tari-tradisional-melayu-sumatra-utara |