Pengertian Status Sosial – Status sosial adalah suatu kedudukan sosial seseorang di masyarakat yang dapat diperoleh dengan sendirinya (otomatis) melalui usaha ataupun karena pemberian. Interaksi sosial akan mendorong individu untuk dapat mencapai status sosial yang lebih tinggi. Status sosial yang lebih tinggi akan berpengaruh pula pada sikap dan rasa penghargaan yang tinggi dari masyarakat. Oleh karena itu, setiap orang akan berusaha untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi. Show
Sebagai contoh, seorang pejabat tentunya memiliki ruang lingkup interaksi yang lebih luas dan bervariatif bila dibandingkan dengan seorang petani. Pejabat akan berinteraksi dengan banyak orang dan dari berbagai status dan latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari masyarakat biasa, pengusaha, politikus, teknokrat, akademis, dan sebagainya yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya. Lain halnya dengan petani, dalam kesehariannya ia hanya berinteraksi dengan sedikit orang yang status dan latar belakangnya juga tidak jauh bebeda dengan dirinya. 1. Macam-Macam Status SosialBeberapa macam status sosial yaitu: a. Ascribed statusAscribed status, yaitu status sosial yang diperoleh dengan sendirinya atau otomatis akan didapatkan karena faktor keturunan. Status yang diperoleh memungkinkan orang untuk bersikap pasif. Seseorang dapat memiliki status ini tanpa harus berjuang ataupun melakukan usaha apa pun. Contohnya anak seorang bangsawan akan menjadi bangsawan pula dan mendapatkan kehormatan dari masyarakat karena status sosial yang diwariskan dan yang dimiliki oleh orang tuanya. b. Achieved statusAchieved status, yaitu status yang diperoleh melalui usaha yang disengaja terlebih dahulu. Untuk memperoleh status ini harus melalui perjuangan yang panjang dengan memerlukan pengorbanan dan lebih bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Hampir semua status yang dimiliki oleh seseorang di masyarakat harus diperjuangkan terlebih dahulu dalam meraihnya. Contohnya untuk menjadi sarjana harus melalui perjuangan terlebih dahulu. Seorang sarjana akan berjuang dengan keras untuk memperoleh gelar akademisnya. Tingkatan pendidikan dalam masa yang panjang harus dilalui untuk mencapainya yang juga memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya. Baca juga: Ciri dan sifat stratifikasi sosial Assigned status, yaitu status yang diberikan oleh masyarakat sebagai tanda penghargaan atas jasanya. Pada dasarnya status yang diperoleh adalah akibat dari status yang telah diperolehnya terlebih dahulu. Contohnya seorang pahlawan yang dihargai oleh masyarakat atas jasa perjuangannya. Untuk menjadi seorang yang disebut pahlawan tentu ia harus berjuang mencapai statusnya dengan semua pengorbanan, baik jiwa maupun raga. Pada masyarakat terdapat jenjang (stratifikasi sosial) yang merupakan penggolongan seseorang sesuai dengan status sosialnya. Penggolongan tersebut apabila didasari oleh kriteria ekonomi disebut kelas sosial. Kelas sosial ini terbagi atas kelas sosial atas, menengah, dan bawah. Pada umumnya istilah kelas sosial lebih menunjukkan pada kelompok kelas sosial atas. Mereka merupakan golongan orang-orang yang kaya dan bergengsi. Mereka bangga dengan status sosial yang disandangnya. Semakin tinggi kelas sosialnya, maka akan semakin tinggi pula prestise (gengsi) yang dimilikinya. Oleh karena itu, mereka membentuk ciri tertentu agar tampak berbeda dengan kelas sosial yang lain. Ciri-ciri tersebut merupakan kebanggaan bagi pemiliknya. Ciri-ciri atau tanda tertentu yang dapat menunjukkan kelas sosial disebut simbol status. Beberapa simbol status masyarakat kelas atas, yaitu: a. Tempat tinggal Kelas sosial atas biasanya tinggal di perumahan elite yang mewah dan memiliki prestise tinggi. Orang yang tinggal di perumahan mewah menunjukkan bahwa ia adalah kelompok orang kaya. Perumahan yang mewah dengan semua fasilitasnya akan memberikan kebanggaan bagi pemiliknya. Dengan melihat tempat tinggalnya, orang sudah dapat menilai kelas sosial seseorang. Baca juga: Pengertian struktur sosial b. Kekayaan Kekayaan menjadi unsur utama yang sering ditonjolkan seperti mobil mewah, perhiasan, dan sebagainya. Kekayaan menjadi bagian terpenting dalam kelompok sosial karena dianggap sebagai simbol kesuksesan. Mobil mewah seperti merk jaguar sangat langka di Indonesia karena harganya yang mahal dan jumlahnya yang terbatas. Mobil ini memberi kebanggaan tersendiri bagi orang yang memiliki dan memakainya. c. Penghasilan Pada umumnya kelas sosial atas memiliki penghasilan yang tinggi. Mereka pada umumnya para eksekutif yang bekerja dalam bidang pekerjaan tertentu dan menjadi orang yang sukses. Ada hubungan yang erat antara penghasilan dengan jenis pekerjaan. Kelompok sosial atas mempunyai pekerjaan yang elite dengan penghasilan yang tinggi. d. Pakaian Pakaian yang digunakan oleh kelompok sosial atas adalah pakaian yang bagus dan mahal. Mereka bangga mengenakan pakaian produksi luar negeri seperti baju buatan Italia, parfum dari Prancis, dan sebagainya. e. Kegemaran Kegemaran atau hobi kelompok sosial atas adalah kegiatan-kegiatan yang memerlukan biaya yang besar, seperti shopping ke luar negeri, olahraga golf, dan sebagainya. Setiap orang mempunyai jenis kegemaran tertentu. Ada kegiatan tertentu yang dapat dilakukan oleh orang umum, tetapi juga menjadi status simbol kelas sosial atas, misalnya memancing. Memancing merupakan kegemaran dari setiap orang tanpa batas kelas sosial. Tetapi memancing menjadi hobby elit ketika dilakukan oleh golongan kelas sosial atas. Mereka memancing Blue Marlyn di laut lepas dengan menggunakan kapal pesiar mewah. Baca juga: Ciri organisasi sosial 2. Konflik Status SosialSeseorang dalam masyarakat biasanya memiliki beberapa kedudukan sekaligus. Dari bermacam-macam kedudukan (status) yang dimilikinya tersebut biasanya yang selalu menonjol hanya satu, yaitu status yang utama. Begitu pula dengan masyarakat yang hanya melihat pada kedudukan utama yang menonjol tersebut. Atas dasar tersebut, kemudian seorang individu yang memiliki bermacam-macam status digolongkan ke dalam kelas-kelas yang tertentu dalam masyarakat. Misalnya Pak Rudi mempunyai kedudukan sebagai suami, kepala rumah tangga, ketua RT, dan sebagai kepala sekolah. Bagi masyarakat, kedudukan sebagai kepala sekolahlah yang dianggap utama (menonjol). Sering terjadi antara kedudukan-kedudukan yang dimiliki seseorang menimbulkan pertentangan-pertentangan atau konflik. Konflik status seringkali tidak dapat dihindari, karena adanya kepentingan-kepentingan individu yang tidak selalu sesuai, atau sejalan dengan kepentingan-kepentingan masyarakatnya, sehingga seringkali sulit bagi individu untuk mengatasinya. Contohnya seseorang sarjana ekonomi bekerja sebagai sopir taxi ketika baru lulus. Sebagai sarjana ekonomi, ia memiliki status sosial yang tinggi. Tetapi sebagai seorang sopir taxi, sebenarnya ia tidak memerlukan gelar sebagai sarjana. Pekerjaan sebagai sopir taxi oleh sebagian besar masyarakat masih dianggap sebagai pekerjaan kelas bawah. Daftar Pustaka
Pengertian Status Sosial, Menurut Para Ahli, Fungsi, Dampak, Peran, Jenis dan Contoh : Adalah kedudukan sosial seseorang atau individu dalam kelompok masyarakat atau kedudukan sosial seseorang di masyarakat yang mampu didapat dengan sendirinya (otomatis) melalui usaha ataupun karena pemberian.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Mobilitas Sosial Status sosial merupakan suatu kedudukan sosial seseorang di masyarakat yang mampu didapat dengan sendirinya (otomatis) melalui usaha ataupun karena pemberian. Interaksi sosial akan mendorong individu untuk bisa mencapai status sosial yang lebih tinggi. Status sosial yang lebih tinggi akan berpengaruh pula pada sikap dan rasa penghargaan yang tinggi dari masyarakat. Oleh sebab itu, setiap orang akan berusaha untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi. Status sosial adalah kedudukan sosial seseorang atau individu dalam kelompok masyarakat. Dengan demikian, seseorang dapat memiliki beberapa status karena ikut serta dalam berbagai kelompok dalam kehidupan bermasyarakat. Status yang dimiliki oleh seseorang akan menentukan derajat, kewajiban, dan tanggung jawab dalam kelompoknya. Misalnya, apabila kamu menjadi ketua kelas, maka statusmu setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan temanmu. Tetapi kamu juga memiliki tanggung jawab yang lebih karena secara langsung membawahi berpuluh-puluh teman sekelas dan harus dapat menjadi suri tauladan. Status sosial Kedudukan merupakan salah satu unsur pokok dalam sistem stratifikasi dalam masyarakat. Kedudukan seringkali dibedakan dengan kedudukan sosial (sosial status). Status sosial (Kedudukan) adalah sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan orang lain dalam kelompok tersebut. Sedangkan kedudukan sosial adalah tempat seseorang secara umum dalam masyarakat sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Kedudukan sosial tidak hanya kumpulan kedudukan kedudukan seseorang dalam kelompok yang berbeda, tetapi kedudukan sosial mempengaruhi kedudukan orang tadi dalam kelompok sosial yang berbeda. Sebagai contoh, seorang pejabat tentunya mempunyai ruang lingkup interaksi yang lebih luas dan bervariatif jika dibandingkan dengan seorang petani. Pejabat akan berinteraksi dengan banyak orang dan dari berbagai status dan latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari masyarakat biasa, pengusaha, politikus, akademis, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya. Lain halnya dengan petani, dalam kesehariannya ia hanya berinteraksi dengan sedikit orang yang status dan latar belakangnya juga tidak jauh bebeda dengan dirinya. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Pranata Sosial Mayor Polak (1979)Menurut beliau. status dimaksudkan ialah sebagai kedudukan sosial dari seorang oknum didalam sebuah kelompok dan didalam masyarakat. Status sosial ini memberi bentuk serta juga pola pada interaksi sosial. Ralph LintonStatus sosial merupakan sekumpulan hak dan juga kewajian yang dipunyai seseorang didalam bermasyarakat. Pemilik status sosial yang tinggi akan ditempatkan juga pada tempat lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan pemilik status sosial yang rendah. Soerjono SoekantoStatus sosial merupakan tempat seseorang yang secara umum didalam masyarakat sehubungan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestise serta juga hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Pitirim SorokinMenurut Pitirim Sorokin untuk mengukur status dapat dilihat dari :
Jenis Status sosialStatus sosial sangat bervariasi. Status sosial dalam masyarakat dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut. Ascribed status merupakan jenis status yang diperoleh secara otomatis tanpa harus diperjuangkan terlebih dahulu. Status ini bersifat tertutup, artinya hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu yang sama dengan status kedua orang tuanya. Status yang diperoleh melalui proses ini adalah sebagai berikut. 1) KeturunanPada komunitas tertentu, status seseorang dilihat dari asal keturunannya, misalnya keturunan bangsawan, keturunan raja, dan sistem kasta (brahmana, ksatria, waisya, dan sudra). Seorang anak raja akan secara langsung menjadi putra mahkota yang nantinya akan menggantikan raja yang sudah mangkat. 2) Jenis kelaminJenis kelamin pria dianggap memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan wanita dalam kehidupan keluarga. Pria biasanya secara langsung menjadi kepala keluarga yang bertugas melindungi dan memberi nafkah bagi keluarganya. Biasanya ascribed status dapat ditemui pada jenis masyarakat yang menganut sistem tertutup, tetapi tidak jarang pula dapat ditemui pada masyarakat yang menganut sistem terbuka. Contohnya ulama, pastur, bikshu, pendeta. Achieved status merupakan jenis status yang sengaja diusahakan oleh seseorang. Kedudukan ini bersifat terbuka dan tidak didasarkan atas dasar kelahiran, dan sangat tergantung dari kemampuan individu untuk meraih kedudukan tersebut. Pada umumnya cara seseorang untuk meraih status ini adalah dengan jalan pendidikan di sekolah formal dan perjuangan keras. Achieved status dapat diperoleh melalui proses sebagai berikut. 1) PrestasiDalam hal ini status diperoleh karena berhasil dalam menyelesaikan studi atau meraih juara dalam suatu kejuaraan. Apresiasi masyarakat akan berbeda pada orang-orang yang memiliki prestasi lebih. Contohnya dokter, insinyur, dan hakim. 2) Kekuasaan atau jabatanSeseorang akan dipandang memiliki status tinggi, apabila orang tersebut memiliki jabatan tertentu yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kedudukan masyarakat lainnya. Untuk memiliki jabatan dibutuhkan perjuangan. Contohnya manajer perusahaan, kepala desa, dan guru. 3) Kualitas pribadiSeseorang memiliki status tinggi apabila ia dituakan oleh masyarakat. Biasanya tokoh yang dituakan yaitu pemuka agama atau pemuka adat. Kualitas pribadi dapat diperjuangkan dengan pendidikan dan pengalaman. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sosial Budaya – Perubahan, Pengertian, Unsur, Struktur, Sistem, Fungsi Peran dan Kelas Status sosialPeran Status Sosial Peran sosial adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki status sosial tertentu dalam masyarakat. Peran sosial seseorang dalam masyarakat sangat ditentukan oleh status sosial yang dimilikinya. Jika status sosial seseorang tinggi, maka akan semakin tinggi pula peran sosialnya dalam masyarakat, atau sebaliknya. Peran sosial dianggap sangat penting karena mangatur perilaku seseorang dalam masyarakat berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Peran sosial adalah pola prilaku yang diiharapkan diperbuat oleh seseorang atau kelompok orang sesuai dengan kedudukan atau statusnya dalam masyarakat. Pada peran sosial terdapat sejumlah hak dan kewajiban sesuai status sosial yang disandang seseorang dalam masyarakat. Peran sosial yang harus dilaksanakan oleh orang tua tertentu saja berbeda dengan peran sosial anak-anaknya. Peran sosial seorang guru berbeda dengan peran sosial murid-muridnya. Demikian pula peran sosial bawahan berbeda dengan peran sosial atasannya. Hal yang harus diperbuat oleh orang tua, guru, atau seorang pemimpin berbeda dengan prilaku yang harus diperbuat oleh seorng anak, murid, atau bawahan. Setiap orang yang hidup di tengah-tengah masyarakat pasti memiliki peran sosial yang sesuai dengan status sosialnya. Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan artinya, seseorang telah menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya. Peran menyangkut 3 hal :
Macam-macam peran (atas dasar pelaksanaannya):
Macam-macam peran (atas dasar cara memperolehnya):
Macam-Macam Peran SosialPeran sosial dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, antara lain sebagai berikut. 1) Cara mendapatkan
2) Cara pelaksanaan
3) Prioritas pelaksanaan
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Konflik Sosial : Pengertian, Macam, + 5 Faktor Penyebabnya Kelas Sosial / Status sosial Kelas sosial merujuk adanya pembedaan hierarki atau tingkatan antara individu-individu dalam sebuah masyarakat. Pengertian kelas sosial dapat berbeda-beda dalam tiap zaman dan masyarakat. Namun, kelas sosial secara umum ditentukan oleh tingkat pendapatan, pendidikan dan kekuasaan. Contoh kelas atas (orang kaya, berpendidikan tinggi, atau memiliki kekuasaan yang benar), kelas menengah, dan kelas bawah.
Macam Konflik Status sosialKadangkala seseorang/individu dalam masyarakat memiliki dua atau lebihstatus yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yangdimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan.Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status.Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah timbulnyakonflik status Apabila kamu perhatikan, maka setiap orang akan memiliki berbagai peran dalam kehidupannya, akibat dari keberadaan manusia sebagai makhluk sosial. Sehingga, apabila seseorang yang memiliki banyak peran tidak dapat menjalankan perannya tersebut dengan seimbang, maka akan terjadi apa yang kita namakan konflik status. Kapan konflik status tersebut berlangsung? Konflik status adalah pertentangan yang terjadi dalam diri seseorang sebagai akibat kedudukan yang dimilikinya. Secara khusus, konflik status dapat dibedakan ke dalam tiga jenis berikut ini. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Diferensiasi sosial : Pengertian, Ciri, Bentuk, Dan Macam Beserta Contohnya Secara Lengkap
Konflik ini terjadi di dalam diri individu sendiri, yang berkaitan dengan kepemilikan kedudukan yang lebih dari satu. Pada proses ini, individu akan dihadapkan pada dua pilihan di mana salah satu kedudukan akan dikorbankan atau terpinggirkan. Contohnya seorang hakim yang harus menghukum anaknya karena terlibat korupsi. Atau seorang polisi yang harus menilang istrinya karena tidak membawa SIM pada saat mengendarai sepeda motor di jalan raya. Contoh lain adalah seorang kepala sekolah yang harus mengeluarkan putranya sendiri dari sekolah karena terbukti menggunakan obat-obatan terlarang di sekolah. Tindakan ini dilakukan untuk menegakkan peraturan yang telah ditetapkan. Konflik ini terjadi, apabila seseorang dalam kelompok Contoh: Andi seorang anak yang manja, bahkan sangat manja. Suatu waktu, Andi meminta sebuah barang kepada ayahnya, tetapi tidak diberi. Andi malah dimarahi oleh ayahnya dengan tujuan untuk mendidik Andi supaya tidak manja. Melihat Andi dimarahi, maka ibu Andi membelanya. Dalam hal ini terjadi konflik antara ayah dengan Andi dan antara ayah dengan ibu Andi. Konflik ini terjadi apabila tidak ada kesesuaian antara satu kelompok dengan kelompok lainnya yang berkaitan dengan suatu hal. Contohnya perang antarnegara, perselisihan antara dua perusahaan di pengadilan, dan perselisihan antara kontraktor dengan warga yang lahannya digunakan untuk proyek. Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya. Pada umumnya konflik peranan timbul ketika seseorang dalam keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai atau kurang mampu melaksakan peranan yang diberikan masyarakat kepadanya. Akibatnya, ia tidak melaksanakan peranannya dengan ideal/sempurna. Contoh: Ibu Tati sebagai seorang ibu dan guru di suatu sekolah. Ketika puterinya sakit, ia harus memilih untuk masuk mengajar atau mengantarkan anaknya ke dokter. Pada saat ia memutuskan membawa anaknya ke dokter, dalam dirinya terjadi konflik karena pada saat yang sama dia harus berperanan sebagai guru mengajar dikelas. Pernahkah Anda mengalami konflik peranan? Misalnya, saat Anda tertekan ketika harus menjelaskan peranan anak dan siswa dalam waktu yang bersamaan? Hanya Anda yang bisa menjawabnya! Ciri atau Sifat Status sosialSimbol status merupakan status yang dimiliki oleh seseorang karena kepemilikan barang-barang yang bersifat materi dan antara lain dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa ciri tertentu sebagai simbol status seseorang, di antaranya adalah sebagai berikut. Dalam berpakaian antara orang kaya dengan orang miskin tentu akan berbeda jenis dan bahan yang digunakannya. Orang kaya cenderung berbusana dengan mengenakan mode-mode yang sedang trend dan dari bahan-bahan yang mahal. Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, umumnya orang-orang bergaul hanya dengan orang-orang yang sederajat dengan dirinya. Kelompok petani dengan kelompok pengusaha tentu akan berbeda cara bergaulnya. Dalam mengisi waktu senggang, orang kaya biasanya melakukan berbagai aktivitas yang memerlukan banyak biaya, misalnya bermain golf atau berlibur ke luar negeri. Orang yang membuat rumah dengan desain mewah dan menghiasinya dengan berbagai barang yang mahal harganya menunjukkan bahwa orang tersebut adalah orang kaya. Dewasa ini gelar akademik yang dimiliki seseorang, juga dapat menjadi simbol status, karena gelar ini akan menjadi faktor pembeda di antara sesamanya. Gelar akademik yang dimiliki seseorang, akan mendapatkan penilaian yang lebih dalam pandangan masyarakat. Hal ini karena masyarakat masih memandang bahwa gelar yang diperoleh melalui jalur akademik telah memenuhi berbagai persyaratan dari disiplin ilmu yang telah dipelajarinya. Dampak negatifnya, banyak orang yang hanya mengejar gelarnya saja tanpa memerhatikan kualitas dari pendidikannya tersebut. Pernahkah kamu menemukan seorang lulusan SMA yang lebih pintar dari seorang sarjana universitas terkemuka? Hal tersebut mungkin saja terjadi, apalagi pada saat ini. Gelar akademik yang dimiliki oleh seseorang seringkali hanya dijadikan tameng atau kebanggaan semata tanpa bisa mempertanggungjawabkannya. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 10 Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Para Ahli Terlengkap Dampak Negatif perbedaan peran dan status sosialMenurut Dr. Robert MZ Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti nilai, status, kekuasaan, dsbnya. Dalam pengertian Sosiologis konflik dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial dimana dua orang atau kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Penyebab terjadinya konflik:
Bentuk-bentuk Konflik:
Akibat-akibat Konflik:
Kondisi negatif tersebut di atas jika dibiarkan dan tidak ada tindakan untuk pengendaliannya akan mengakibatkan terganggunya ketertiban hidup bermasyarakat. Dengan demikian, pengendalian sosial untuk mengatasi gejolak sosial menjadi penting keberadaannya sebagai unsur pembentuk struktur masyarakat. Contoh Status SosialMengapa Anakku Sering MengeluhSeorang ibu mengeluhkan bahwa anaknya sering mengeluh sakit perut atau pusing ketika harus pergi ke sekolah. Peristiwa ini sering ia alami secara terus menerus. Ketika dia di bawa ke dokter, tidak ada penyebab fisik dari sakitnya tersebut. Ada apa dengan anak ini? Ternyata setelah diselidiki lebih lanjut, masalah ini lebih disebabkan si anak kurang mampu mengatasi masalahnya dalam pelajaran di sekolah dan peran “sakit” ini muncul dalam upaya untuk menghindari masalahnya. Peran “sakit” ini pada dasarnya dimainkan anak untuk memperoleh simpati ataupun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan/tidak dapat diatasi olehnya. Sebenarnya peran “sakit” ini tidak hanya dialami anak-anak saja namun juga orang dewasa di mana tujuannya adalah untuk menghindari kesulitan atau memperoleh simpati. Masalah belajar sering menjadi problema bagi orangtua maupun anak. Orang tua sering mendapat kesulitan ketika anak harus pergi sekolah, menghadapi ulangan, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan masalah belajar. Seringkali ditemui, anak-anak sering menghindari tugas-tugas sekolah, tidak mau pergi sekolah dengan alasan sakit. Anak tiba- tiba mengeluh sakit perut kurang enak badan, atau pusing ketika ia harus pergi sekolah atau mengerjakan tugas. Bila hal ini kerap terjadi, orang tua perlu waspada, bisa jadi perilaku anak bersumber dari ketidakmampuannya berhadapan dengan kesulitan. Walau demikian, untuk sampai pada kesimpulan ini, beberapa aspek perilakunya perlu diperhatikan dengan seksama. Apa dampaknya? Jika kondisi ini kurang diwaspadai, dapat saja anak jadi mengembangkan cara ini sebagai alternatif penyelesaian masalah yang ampuh. Pengulangan perilaku ini dan keberhasilannya menggunakan peran “sakit” untuk menghindari masalah akan menumbuhkan kebiasaan. Anak jadi akan terbiasa untuk mencari cara yang mudah demi menghindari kegiatan belajar. Konsekuensi lainnya anak jadi mudah mengelak tanggung jawab, tugas, atau hal lain yang tidak ingin dilakukannya dengan berpura-pura “sakit.” Mengapa? Peran “sakit” ini bisa muncul ketika anak merasa tidak mampu/tidak akan mampu mengatasi/menanggulangi persoalan yang ia hadapi. Biasanya anak-anak ini memiliki kemampuan coping (mengatasi masalah) yang lemah sehingga tekanan-tekanan yang dihadapi dirasakan demikian berat. Dampaknya anak jadi memilih cara menghindar sebagai upaya untuk tidak berhadapan dengan kesulitan/persoalan. Gejala ini dikenal dengan istilah “malingering.”’ Umumnya hal ini kerap terjadi pada anak-anak yang rentan terhadap stres/tekanan, tidak percaya diri, dan kurang yakin pada kemampuan diri. Mereka biasanya mudah merasa khawatir dan cemas dalam menghadapi hal-hal yang tidak mereka prediksikan, mudah takut pada kegagalan, dan kurang terbiasa untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri. Untuk itu, penting sekali bagi anak untuk belajar mengatasi masalahnya sendiri tanpa terlalu banyak dibantu oleh orang dewasa. Upaya Pencegahan
Upaya Penanggulangan
Urgensi LDF terutama di FKFakultas Kedokteran adalah sarana antara pematangan diri dokter-dokter. Di Indonesia peran dokter penting dalam pemberdayaan masyarakat. Fungsi dokter sebagai community leader dan decision maker masih sangat kentara di negeri ini. Intensitas interaksi sosial yang tinggi pada profesi ini membuat kedokteran sebagai bidang yang amat potensial membentuk karakter sosial masyarakat. Di sisi lain, kasus-kasus malpraktek mulai semarak seiring perlindungan konsumen dan kecerdasan masyarakat Indonesia. Hal tersebut menuntut seorang dokter masa depan Indonesia memiliki kompetensi tinggi dan yang tak kalah pentingnya memiliki integritas moral yang kuat. Sehingga tak terjadi kasus aborsi, kolusi gelap dengan pabrik obat, dan sebagainya. Mempertimbangkan posisi dokter yang begitu pentingnya sekaligus di sisi lain memiliki potensi kezhaliman tinggi di masyarakat, maka intervensi saat proses menjadi dokter dan berlanjut setelah menjadi dokter menjadi sangat penting dan menentukan. Intervensi yang terbaik adalah membekali para calon dokter dan dokter tersebut dengan bekal taqwa. Bekal yang relatif sangat tersisih di kurikulum sebagian besar FK di Indonesia, mungkin kecuali YARSI dan beberapa. Oleh karena itu, untuk segmentasi calon dokter, di sanalah letak pentingnya ketegakan berdiri Lembaga Da’wah Fakultas Kedokteran (LDFK) yang diharapkan dapat mengakarkan paradigma taqwa itu di kalangan calon dokter selama menjalani proses pendidikannya di fakultas kedokteran. Tidak hanya tegak berdiri, tetapi juga kemudian betapa pentingnya sebuah LDFK itu dikelola secara professional, bervisi dan misi progresif, memiliki wibawa dan pengaruh, serta memberi dampak yang seluas mungkin. Karena bisnis LDFK ini tidak main-main. Bahkan bukan tak mungkin imbas pengaruh LDFK itu juga menjalar di kalangan birokrat kampus seperti dekanat, serta staf pengajar. Sehingga bisa jadi kriteria iman dan taqwa betul-betul menjadi ruh agenda pendidikan di setiap FK dalam merekayasa serta membina karakter lulusannya. Urgensi jaringan antara LDFK Jaringan antar LDFK sangat penting artinya. Pertama, sunnatullah sebuah sapu lidi yang terdiri 100 lidi memiliki kekuatan jauh lebih dahsyat dari 100 lidi yang tanpa diikat. Kekuatan jaringan ini akan lebih memberi determinasi menjawab permasalahan. Seperti misalnya kasus Udayana ataupun nanti saat kita melobi misalnya Forum Dekan FK se- Indonesia untuk menyemarakkan pengajian bagi mahasiswa muslim. Ataupun kita lebih bisa mendesak birokrasi FK sebuah universitas yang belum ada LDFnya untuk memberikan dukungannya. Nanti jaringan ini dapat membantu dalam hal konsep serta maturasi kelembagaan. Hal ini dijabarkan di misi FULDFK poin 1 dan 5. Kedua, kita dapat berbagi pengalaman dan keunggulan yang diberkahkan ALLAH pada LDFK kita, sehingga LDFK seluruh nasional nanti punya standar kualitas yang kurang lebih sama-sama unggul. Sehingga lebih dekatlah kita mencapai tujuan, yakni keluaran alumnus FK se-Indonesia yang punya kualitas lebih kompleks, terutama dalam keimanan dan kemampuan manajerial. Hal ini dijabarkan di misi FULDFK poin 2. Ketiga, hal ini dapat menjadi sarana kita ikut melilitkan diri sebagai salah satu simpul bersama dengan jaringan raksasa mahasiswa kedokteran muslim yang telah ada di lingkup internasional. Bila telah demikian, kita bisa mengusahakan proyek sehingga standar keluaran alumnus muslim FK se-Indonesia adalah standar internasional. Hal ini menjadi sangat penting mengingat ketertinggalan negara kita dengan negara lain, sehingga kita insya ALLAH dapat banyak menimba hikmah dari mereka. Dan juga karena kita akan hidup di era persaingan global yang menuntut standar kualitas internasional. Urgensi FULDFK Setelah kita memperoleh pemahaman pentingnya LDF di suatu FK serta pentingnya ada jaringan antar LDFK maka kita akan membahas urgensi FULDFK. FULDFK adalah wadah formal jaringan antar LDFK se-Indonesia. Merujuk misi lembaga yang akan kita usung bersama-sama ini yakni:
Maka sangat nyata urgensi jaringan antara LDFK tertera di misi ini. Masih ingat bukan? Sebut saja poin 1, 2, 5, 7. Ditambah, misi yang akan dijalankan sarana ini juga menyiratkan betapa jaringan antar LDFK ini bila dikelola secara serius dengan format organisasijuga berpotensi menghasilkan maslahat lewat kebijakan-kebijakan yang dihasilkan. Keuntungan bentuk organisasi kepengurusan terhadap paguyuban lebih lengkapnya akan dibahas setelah ini. Lingkup maslahat dari kebijakan-kebijakan yang dihasilkanpun tak hanya berbatas LDFK saja tapi juga khalayak ramai. Sekali lagi, kata kunci urgensi FULDFK selain hanya berupa jaringan -dalam hal ini diakomodasi dalam bentuk kepengurusan- adalah kebijakan. Kebijakan dapat membuat keuntungan yang sekedar jaringan dapat lebihefektif dirasakan oleh seluruh LDFK se- Indonesia. Misalnya untuk poin 2, bila kemudian dihasilkan kebijakan mulai dari klasifikasi kualitas LDFK, dibuat departemen yang mengurus hal itu di tingkat pusat dan wilayah yang berfungsi menaikkan tingkat kelas tiap LDFK se-Indonesia maka proses pemapanan tersebut dapat berjalan secara efektif, komunikatif (antar LDFK), dan efisien. Kemudian tengoklah poin 3, 6 yang berkaitan erat dengan nilai tambah adanya kebijakan. Ketika sebuah kebijakan dibuat serta kemudian dilaksanakan secara seragam oleh LDFK se-Indonesia pastilah akan memberi efek yang besar bukan? Hanya saja, kalimat indah tersebut hanya dapat terwujud apabila organisasi ini dapat terlebih dahulu membuktikan bahwa dirinya membawa manfaat yang banyak terhadap konstituennya sendiri. Sehingga kemudian, pada awal-awal masa kepengurusan, misalnya tahun pertama, orientasi lembaga ini harus lebih tercurah pada misi-misi poin 1, 2, 5. Kami perlu memberi catatan khusus kepada misi poin 6. Semoga kita masih ingat substansi urgensi adanya LDF di FK. Maka kita juga harus memikirkan harus adanya kontinuitas antara da’wah kampus FK dengan da’wah profesi kedokteran. Kami termasuk yang berpendapat bahwa kepengurusan FULDFK nanti sebaiknya sebagian besar akan diisi oleh rekan-rekan yang telah melewati fase top manager masing-masing kampus. Yang jika ditilik dari sudut pandang akademik, rekan-rekan ini sudah ada di fase klinik dan relatif sebentar lagi akan lulus menjadi dokter. Maka FULDFK dapat menjadi sarana aktivitas rekan-rekan yang biasanya menjadi pengangguran di kampus karena tak banyak lagi amanah intra-kampus. Sekaligus karena dalam interaksinya akan sering bersinggungan dengan da’wah profesi, FULDFK dapat menjadi sarana mempersiapkan kader-kadernya untuk juga terjaga akhlak dan semangat da’wahnya saat telah menjalani profesi sebagai seorang dokter. Sehingga upaya tiap LDFK dan FULDFK yang berusaha mentransformasi calon-calon dokter menuju ketakwaan ada kelanjutannya. Karena bisa jadi percuma saja kalau usaha transformasi itu hanya saat fase calon dokter tanpa ada mekasnisme penjagaan ketakwaan setelah itu. Padahal godaan dunia yang nista justeru lebih dahsyat saat kita berdiri sebagai seorang dokter. Mengenai mengapa pengurus FULDFK sebaiknya dikhususkan bagi rekan-rekan yang telah melewati fase top manager di kampusnya masing-masing selain alasan yang telah dikemukakan di atas, kami perlu menambahkan catatan khusus. Hal ini berkait erat menjawab sebagian besar kekhawatiran LDFK yang takut kadernya diambil. Serta juga sebagai solusi menjawab masalah bahwa banyak rekan-rekan kader LDFK yang telah melewati fase top manager di kampusnya yang menjadi pengangguran karena tak banyak lagi amanah, padahal kapasitas mereka jelas besar karena telah terbiasa dengan amanah di tahun-tahun sebelumnya. DAFTAR PUSTAKAhttp://www.artikelsiana.com/2015/06/pengertian-status-peran-kelas-sosial.html#_ |