Spanduk merupakan hasil karya seni grafis yang menggunakan teknik cetak

Pengertian seni grafis secara sederhana adalah suatu seni rupa yang dibuat menggunakan teknik cetak. Foto: Unsplash.com

Pengertian seni grafis secara sederhana adalah suatu seni rupa yang dibuat menggunakan teknik cetak. Pada umumnya, seni grafis menggunakan medium kertas sebagai bentuk hasil dari karyanya, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa berupa medium lain.

Karya seni grafis sendiri saat ini banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti baliho, poster-poster yang ditempel di papan iklan, kemasan produk makanan atau minuman, dan lain-lain.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai seni grafis, mulai dari pengertian, fungsi, jenis-jenis karya, hingga contoh pembuatan seni grafis. Simak pembahasan tersebut di bawah ini.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu atau karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, sedangkan grafis memiliki artian, yakni bersifat graf/huruf atau dilambangkan dengan huruf.

Namun, jika kedua istilah tersebut digabungkan akan membentuk definisi tersendiri. Menurut Tim Study Center dalam buku Sukses UN SMP/MTS 2016, seni grafis adalah cabang seni rupa yang berwujud dua dimensi dan dikerjakan melalui teknik cetak dari suatu klise.

Dengan proses mencetak, satu klise bisa dicetak atau diproduksi lebih dari satu dengan hasil yang sama. Di samping itu, seni grafis juga memiliki sejumlah ciri khas tersendiri. Lalu, apa yang menjadi ciri khas seni grafis?

Ciri khas seni grafis adalah jenis seni memiliki proses pembuatan yang unik, yakni dengan memanfaatkan seni cetak untuk membuat karyanya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa seni grafis adalah suatu jenis seni yang menggunakan teknik mencetak dalam menghasilkan sebuah karya.

Salah satu fungsi seni grafis adalah sebagai media berekspresi para seniman. Foto: Unsplash.com

Menurut Drs. Siwi Widi Asmoro, M.Pd. dalam bukunya yang berjudul Desain Grafis Percetakan SMK/MAK Kelas XI, seni grafis adalah jenis seni yang termasuk pada karya seni rupa.

Sama halnya dengan karya seni rupa lainnya, seni grafis memiliki banyak fungsi. Fungsi-fungsi seni grafis dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu fungsi artistik atau keindahan serta fungsi kegunaan.

Fungsi artistik adalah fungsi yang tidak berkaitan dengan tujuan komersial dan tujuan lainnya. Fungsi artistik dari seni grafis adalah:

  • Sebagai media berekspresi para seniman

  • Sebagai wadah penyampaian pesan

  • Sebagai media menyalurkan hobi dan minat

  • Sebagai media apresiasi karya seni

Fungsional melihat dari sisi kegunaan dan pemanfaatan karya seni. Adapun fungsi fungsional dari karya seni grafis adalah:

  • Sebagai media pemberi informasi

  • Sebagai bagian atau bentuk dari promosi produk

  • Sebagai alat persuasif dalam suatu kampanye

  • Sebagai penghias atau instrumen tambahan dalam suatu karya

  • Sebagai karya seni pelengkap suatu objek

Karya seni grafis dapat dikelompokkan berdasarkan cara pembuatannya. Pada umumnya, proses pembuatan seni grafis terdiri dari beberapa teknik. Berikut macam-macam karya seni grafis berdasarkan proses atau teknik pembuatannya.

Teknik cetak tinggi adalah jenis seni grafis yang memanfaatkan ketinggian sebuah medium untuk mencetak. Cetak tinggi menggunakan cetakan dari bahan yang dapat dicukil, sehingga menghasilkan karya yang memiliki relif.

Adapun contoh karya jenis seni grafis menggunakan cetak tinggi adalah karya dengan teknik berikut ini:

Contoh karyanya adalah cap, stiker, atau stempel yang memiliki relief.

Cetak saring atau screen printing adalah salah satu jenis seni grafis yang dibuat dengan cara memanfaatkan cetakan dari bahan layar dari kain yang dilapisi dengan bahan yang peka terhadap cahaya. Pada umumnya, teknik ini terbagi menjadi dua jenis, yakni stensil dan sablon.

Contoh karya seni grafis dengan teknik cetak saring adalah kaos yang disablon.

Teknik cetak dalam adalah jenis seni grafis yang cara pembuatannya menggunakan plat alumunium. Plat tersebut kemudian memiliki benda tajam yang berfungsi untuk membuat goresan yang dalam.

Contoh karya seni grafis dengan teknik cetak dalam adalah spanduk, baliho, kartu nama, brosur, baner, dan lain-lain.

Teknik cetak datar adalah jenis teknik yang digunakan dalam pembuatan karya seni grafis yang memanfaatkan klise datar dengan prinsip saling menolak dan saling menerima antara tinta dan air.

Adapun contoh karya seni grafis cetak datar adalah foto, poster, koran, majalah, tabloid, buku, dan lain-lain.

Ilustrasi langkah-langkah membuat karya seni grafis. Foto: Unsplash.com

Karya seni grafis dibuat berdasarkan beberapa teknik. Disadur dari buku Seni dan Budaya yang ditulis oleh Harry Sulastianto, dkk, berikut langkah-langkah membuat karya seni grafis berdasarkan tekniknya.

  1. Membuat sketsa atau rancangan grafis.

  2. Memindahkan sketsa ke plat/klise.

  3. Langkah selanjutnya, menukil bagian yang tidak menjadi objek gambar (bagian yang tinggi menjadi bagian objek, bagian yang rendah tidak menjadi objek gambar).

  4. Mengoleskan tinta pada klise yang telah dibuat.

  5. Meratakan tinta dengan menggunakan rol atau sendok.

  6. Menutup klise yang sudah diberi tinta dengan media kertas cetak.

  7. Buka secara perlahan, periksa apakah tinta sudah rata atau belum. Apabila belum rata, lakukan cara sebelumnya sekali lagi.

  8. Karya seni grafis cetak tinggi selesai dibuat.

  1. Langkah pertama, baluri layar yang akan dibuat dengan cairan emulsi. Kemudian, secara otomatis akan membentuk lapisan tipis.

  2. Diamkan lapisan emulsi tersebut selama beberapa waktu hingga akhirnya cairannya mengering.

  3. Buatlah pola atau sketsa gambar yang ingin digunakan menggunakan kertas transparan atau plastik.

  4. Setelah lapisan emulsi kering, letakkan pola yang telah dibuat sebelumnya ke atas layar lalu tekan dengan menggunakan busa.

  5. Tekan layar dengan menggunakan kaca, kemudian sinari layar beserta pola tersebut dengan menggunakan sinar ultraviolet.

  6. Setelah itu, gambar pola akan terbentuk pada layar.

  7. Basahi layar tadi dengan perlahan, lalu keringkan layar tersebut di bawah paparan sinar matahari langsung.

  8. Setelah kering, untuk menghindari kebocoran cat, rekatkan lakban di pinggiran keempat sisi layar.

  9. Tempatkan latar di atas media yang akan disablon.

  10. Lakukanlah penyablonan dengan menuangkan cat atau tinta pada layar secukupnya.

  11. Ratakan cat mengunakan rakel agar warnanya merata.

  12. Proses penyablonan selesai. Keringkan cat pada media yang digunakan menggunakan alat pengering, seperti hairdryer

  1. Siapkan alat dan bahan, seperti tembaga/seng atau aluminium datar, alat gores, tinta, kuas, serta kain lap.

  2. Buatlah pola atau sketsa pada tembaga atau seng menggunakan alat gores.

  3. Oleskan tinta pada bagian dalam goresan yang telah dibuat sebelumnya.

  4. Bersihkan tinta yang keluar dari pola dalam dari goresan.

  5. Letakkan kertas atau media yang akan digunakan pada permukaan klise

  6. Selanjutnya tekan kertas dengan benda yag permukaannya rata atau dipres dengan alat pres.

  7. Setelah itu, angkat kertas sehingga akan tampak gambar pada kertas tersebut.

  1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti ember, cat, kain lap, kertas gambar, kuas, air, cat kayu, dan lain-lain.

  2. Pertama, ambil ember atau wadah air kemudian isi ember tersebut dengan air secukupnya.

  3. Setelah itu, masukan cat kayu ke dalam air, tetapi jangan di aduk. Ratakan cat kayu pada air seperlunya agar memperoleh warna yang diinginkan.

  4. Siapkan kertas gambar atau media gambar lainnya dan masukan secara perlahan pada permukaan air berwarna. Pastikan semua media gambar terkena secara merata.

  5. Diamkan selama beberapa saat, tetapi juga jangan terlalu lama.

  6. Setelah dirasa cukup, angkat media kayu atau kertas dari air.

  7. Posisikan lurus dan tak miring agar cat warna yang melekat tak melebar.

  8. Bersihkan jika ada noda atau warna yang melebar. Lalu keringkan.