Sistem Informasi Fungsional Sistem informasi berdasarkan area fungsional adalah merupakan sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam suatu perusahaan dengan perusahaan lain berbeda-beda.[1] Sedangkan didalam suatu perusahaan/ organisasi itu sendiri juga memiliki sejumlah area fungsional bisnis seperti akuntansi, pemasaran, produksi, dan sebagainya seperti tampak dalam tabel sebagai berikut:
Berdasarkan area fungsional seperti ini, dikenal sejumlah sistem informasi fungsional. Jadi, sistem informasi adalah sistem informasi yang ditunjukkan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan. Beberapa sistem informasi fungsional yang umum adalah sebagai berikut :
Macam – macam Sistem Informasi fungsional yang tersedia antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya berbeda – beda. Sebagai contoh, perusahaan distribusi tidak memiliki sistem informasi produksi. Perlu diketahui bahwa sistem – sistem informasi fungsional tidak berdiri sendiri secara fisik. Sistem – sistem informasi ini berbagai sumber daya dalam organisasi. Dalam sistem informasi perusahaan sistem – sistem informasi fungsional ini berkedudukan sebagai sub sistem – sub sistem.
Penggolongan sistem – sistem informasi fungsional sering kali didasarkan pada perspektif yang berbeda. Semua informasi, selain sistem informasi akuntansi, dianggap sebagai sistem informasi manajemen.
1) Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Sistem Informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu sistem informasi perusahaan. Dalam suatu sistem informasi perusahaan, sistem informasi akuntansi merupakan suatu bagian dari sistem informasi yang lebih banyak berhubungan dengan data keuangan. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi mencakup kegiatan mengidentifikasi, menghimpun, memproses, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu organisasi ke berbagai pihak. Tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah untuk menyediakan suatu informasi yang relevan terhadap pihak-pihak luar seperti pemegang saham, kreditur, maupun pihak pemerintah. Hal ini tercapai dengan menerbitkan laporan-laporan periodik, seperti neraca, laporan laba/rugi, laporan laba yang ditahan dan laporan perubahan modal. Disamping itu tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi bagi pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen sehingga dapat menggunakan laporan keuangan untuk dasar pengambilan keputusan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak ekstern maupun intern tersebut, maka disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang untuk dapat menghasilkan informasi berupa informasi keuangan yang berguna bagi pihak ekstern maupun intern perusahaan. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan, maka sistem informasi akuntansi dapat diproses baik dengan cara manual maupun dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer. Keterlibatan komputer dalam roda kehidupan perusahaan memang bermacam, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Bagi perusahaan besar yang memiliki sistem yang rumit dan kompleks, komputer akan dipergunakan secara maksimal dengan cara membangun suatu jaringan yang integral dan rumit dengan mengoperasikan komputer dalam jumlah banyak. 2) Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi – mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. – memproses data menjadi informasi yg dapat digunakan dlm proses pengambilan keputusan. – melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi 3) Subsistem Sistem Informasi Akuntansi Subsistem sistem informasi akuntansi terdiri dari 5 sistem, yaitu : – Sistem Pengeluaran (expenditure system) Segala peristiwa yang berhubungan dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis yang diperlukan oleh perusahaan, baik berupa barang ataupun jasa, baik pemasok dari luar maupun dari karyawan didalam perusahaan. – Sistem Pendapatan (revenue system) Berhubungan dengan penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen dan mendapatkan pembayaran dari mereka. – Sistem Produksi (production systeme) Berhubungan dengan pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi. – Sistem Manajemen Sumber Daya (resources management system) Meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber daya seperti investasi dan aktiva tetap (fasilitas). – Sistem Buku Besar dan Laporan Keuangan (general ledger and financial accounting) 4) Manfaat Sistem Informasi Akuntansi – Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas secara efektif dan efisien. – Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan – Meningkatkan efisiensi – Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan – Meningkatkan sharing knowledge – Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan 5) Faktor–faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi akuntansi: – Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu sistem informasi akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai. – Sistem informasi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yaitu sistem informasi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan. – Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal.
1) Pengertian Sistim Informasi Keuangan Berdasarkan dari berbagai pengertian menurut para ahli, sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan. Sistem Informasi Keuangan juga merupakan bagian dari sistem informasi manajemen yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. 2) Tugas Pokok Sistem Informasi Keuangan Terdapat 3 tugas pokok untuk sistem informasi keuangan, yaitu : – Mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang, – Membantu perolehan dana tersebut, dan – Mengontrol penggunaan dana. 3) Tujuan Sistem Informasi Keuangan Adapun beberapa tujuan dari Sistem Informasi Keuangan adalah sebagai berikut : – Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan kantor cabang ke kantor pusat. – Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan keuangan – Sebagai upaya mencapai peningkatan laporan keuangan. 4) Model Sistem Informasi Keuangan Ketiga tugas pokok tersebut ditampilkan sebagai subsistem output dalam sistem informasi keuangan. Sistem biasanya mempunyai pengaturan yang sama dengan yang digunakan untuk sistem informasi pemasaran dan manufaktur. Komponen input sistem informasi keuangan terdiri dari subsistem audit internal, sistem informasi akuntansi/pemrosesan data, subsistem intelejen keuangan. Komponen output sistem informasi keuangan terdiri dari subsistem peramalan, subsistem manajemen dana, subsistem pengendalian. 5) Subsistem Model Sistem Informasi Keuangan Terdapat tiga subsistem input yaitu : subsistem akuntansi/pemrosesan data, subsistem audit internal, dan subsistem intelegensi keuangan. – Subsistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi keuangan. – Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan informasi internal dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor. – Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen – elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan, pemegang saham dan pemilik serta pemerintah. Terdapat tiga subsistem output yaitu : subsistem peramalan, subsistem manajemen dana, dan subsistem pengendalian. – Subsistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang (misal 5 – 10 tahun kedepan) untuk menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi perencanaan strategis. – Subsistem Manajemen Dana, berkaitan dengan arus uang melalui perusahaan. – Subsistem Pengendalian, menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian menyediakan informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka dapat memantau biaya aktual dibandingkan dengan anggaran.
1) Pengertian Sistem Informasi Manufaktur Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi : perancangan produk, pemilihan material dan tahap‐tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman material, support service, dan customer service. Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa. 2) Manfaat Sistem Informasi Manufaktur Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut:[12] – Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya. – Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemen produksi dan juga departemen kualitas sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih meningkat karena informasi yang diperoleh adalah informasi yang akurat dan terpercaya. – Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database. – Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai. 3) Input Data / Informasi dalam Model Sistem Informasi Manufaktur Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern system keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain-lain. Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll. 4) Subsistem Model Sistem Informasi Manufaktur Sub sistem input terdiri dari :[13] – Subsistem Informasi Akuntansi Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh, pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara optik atau dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis‐garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database. – Subsistem Industri Engineering (IE) Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran‐saran perbaikan. Industrial engineering terdiri dari proyek‐proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi. – Subsistem Intelijen Manufaktur Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin. Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah : ü Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para pekerja Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka maupun borongan. ü Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar. ü Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka. Kegiatan‐kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur : – Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan. – Pengujian data. – Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data. – Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data. – Pengambilan data dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang lain. Subsistem output adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya. – Subsistem Produksi Subsistem produksi dalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya. – Subsistem Persediaan Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya, dan tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input, biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi. – Subsistem Kualitas Subsistem kualitas adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur kualitas material saat material diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material. Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah : ü Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan. ü Kualitas dicapai oleh manajemen. ü Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan. – Subsistem Biaya Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur‐unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu : ü Biaya Pemeliharaan (Biaya penyimpanan), biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi. ü Biaya Pembelian, mencakup biaya‐biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
1) Pengertian Sistem Informasi Pemasaran Suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. 2) Prinsip Pemasaran Pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, penentuan harga barang, jasa dan gagasan. 3) Arus Informasi Kotler Keterangan: – Intelijen Pemasaran, informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan. – Informasi Pemasaran Intern, informasi yang dikumpulkan didalam perusahaan. – Komunikasi Pemasaran, informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan. 4) Model Sistem Informasi Pemasaran
– Sistem Informasi Akuntansi Menyediakan catatan penjualan yang terinci, yang dapat menjadi dasar untuk Pembuatan Laporan. Digunakan untuk aplikasi pengolahan data. Data digunakan untuk menyediakan informasi dalam bentuk Laporan Khusus dan Laporan Periodik atau Model Matematika. – Subsistem Penelitian Pemasaran Mengumpulkan data mengenai segala aspek operasi pemasaran penjualan, terutama aspek-aspek yang berkaitan dengan pelanggan atau calon pelanggan. Terdapat 2 jenis data yang dikumpulkan: Data Primer dan Data Sekunder. – Subsistem Intelijen Pemasaran Mengumpulkan data dan informasi mengenai pesaing perusahaan. Pemasaran tidak bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing tetapi membuat arus masuk.
– Subsistem Produk Semua software yang menginformasikan manajer mengenai produk tersebut. Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur bauran pemasaran dan kemudian mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan, mulai dari menelusuri penjualan suatu produk sampai dengan memastikan apakah produk tersebut diterima dipasaran atau tidak. – Subsistem Tempat Berbagai saluran distribusi digunakan perusahaan untuk menyalurkan produknya ke konsumen. – Subsistem Promosi Memberitahukan manajer mengenai penjualan langsung dan periklanan. – Subsistem Harga Semua informasi mengenai harga produk tertentu. – Subsistem Bauran Terintegrasi Memungkinkan manajer mengembangkan strategi pemasaran. sumber : http://holongmarinacom.blogspot.co.id/2016/12/sistem-informasi-fungsional.html |