Bagaimana sikap-sikap yang harus kita lakukan saat melakukan praktikum di laboratorium? Pembahasan: Berikut sikap yang harus dilakukan saat melakukan praktikum di laboratorium:
------------#------------ Show
Semoga Bermanfaat Jangan lupa komentar & sarannya Email: [email protected] WA /LINE : 081 669 2375 Share :
Beranda / Laboratorium / Peraturan dan Tata Tertib Praktikum
Keamanan & Keselamatan Kerja
Laboratorium adalah salah satu tempat yang sangat menarik. Ada berbagai kegiatan menarik yang bisa kamu lakukan di laboratorium. Selain itu, ada banyak peralatan yang hanya bisa kamu temukan di laboratorium, mulai dari gelas ukur, tabung reaksi, gelas beaker, pembakar spiritus, dan masih banyak lagi. Namun untuk menggunakan peralatan tersebut, ada aturan yang harus kamu ketahui. Aturan tersebut dibuat agar keselamatan kita saat bekerja di laboratorium tetap terjaga. Dengan mengikuti berbagai peraturan ini kita bisa terhindar dari berbagai macam bahaya ketika menggunakan berbagai macam alat laboratorium. Kita tidak bisa sembarangan ketika berada di dalam sebuah laboratorium dan menggunakan alat dengan ceroboh. Nah apakah kamu sudah tahu berbagai aturan keselamatan ketika berada di dalam sebuah laboratorium? Kalau belum, mari kita mencari tahu dan memahami berbagai peraturan ini. Dibaca sampai habis ya! Biar pengetahuan yang kamu dapatkan bisa maksimal. Aturan Keselamatan Kerja di LaboratoriumKetika ingin menggunakan laboratorium (selanjutnya disingkat “lab”) atau bekerja di lab melakukan berbagai macam praktikum, ada beberapa aturan yang harus kita ikuti untuk menjaga keamanan serta keselamatan kerja di laboratorium. Beberapa aturan yang harus kita ikuti adalah:
Mengenal Simbol-Simbol di Laboratorium1. ExplosiveKita bisa melihat dari simbolnya bahwa bahan yang satu ini adalah bahan yang mudah meledak (explosive). Ledakan pada bahan tersebut bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti benturan, pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber percikan api. 2. OxidizingOksigen diperlukan agar pembakaran terjadi. Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan bahan lain terbakar dengan memberikan oksigen. Oksidator biasanya tidak terbakar sendiri tetapi akan membantu pembakaran bahan lain dengan menyediakan lebih banyak oksigen atau dapat menyebabkan bahan yang biasanya tidak terbakar tiba-tiba terbakar (pembakaran spontan). Dalam beberapa kasus, percikan atau nyala api (sumber api) tidak diperlukan agar bahan terbakar tetapi cukup dengan adanya oksidator. Pengoksidasi dapat berbentuk gas (oksigen, ozon), cairan (asam nitrat, larutan asam perklorat) dan padatan (kalium permanganat, natrium klorit). Beberapa oksidator seperti kelompok peroksida organik sangat berbahaya karena mudah terbakar serta memiliki kemampuan untuk menyediakan oksigen untuk api. Simbol untuk bahan pengoksidasi (oxidizing) adalah “o” dengan api di atasnya di dalam lingkaran. 3. FlammableSimbol ini menunjukan bahwa bahan tersebut mempunyai sifat gampang terbakar (flammable). Bahan gampang terbakar juga dibagi menjadi 2 jenis yaitu Extremely Flammable (amat sangat mudah terbakar) dan Highly Flammable (sangat mudah terbakar). 4. ToxicSimbol ini menunjukan sebuah bahan kimia mempunyai sifat beracun. Keracunan yang diakibatkan bahan kimia tersebut bisa akut dan kronis, hingga bisa menyebabkan kematian pada konsentrasi tinggi. Hati-hati dengan tanda yang satu ini untuk menjaga keselamatan kerja di laboratorium. 5. CorrosiveSimbol ini berarti bahan kimia yang bersifat korosif dan dapat merusak jaringan hidup. Dengan melihat tingkat keasaman dari sebuah bahan kimia maka kita bisa tahu jika bahan tersebut memiliki sifat korosif. pH dari bahan bersifat korosif lazimnya berada pada kisaran < 2 (asam kuat) atau >11,5 (basa kuat). 6. Harmful dan IrritantSimbol yang satu ini dibagi menjadi 2 kode, yaitu kode Xn (harmful) dan kode Xi (irritant). Kode Xn akan menunjukan resiko kesehatan jika masuk melalui pernapasan (inhalasi), melalui mulut (ingestion), dan melalui kontak kulit. Untuk kode Xi menunjukan resiko inflamasi jika bahan kontak langsung dengan kulit dan selaput lendir. 7. Dangerous for EnvironmentalSimbol yang satu ini menunjukan bahayanya suatu bahan jika dilepaskan ke lingkungan. Bahan ini dapat memengaruhi ekosistem suatu tempat, bahkan hingga merusaknya.
Nah itu dia beberapa hal yang harus kita perhatikan demi keselamatan kerja di laboratorium, dengan begitu kita bisa meminimalisir hal-hal yang tidak inginkan terjadi. Kalau masih bingung jangan malu untuk bertanya ya! Cobain juga platform bimbingan belajar Kelas Pintar yang bisa membantu kamu memahami banyak materi pembelajaran lainnya! Sebutkan 5 hal apa saja yang terkait dengan keselamatan kerja di laboratorium?Langsung saja kita simak yang pertama:. Syarat Laboratorium yang Baik. ... . 2. Tata Tertib Keselamatan Kerja. ... . 3. Alat Keselamatan Kerja. ... . 4. Simbol Keselamatan Kerja. ... . Cara Memindahkan Bahan Kimia. ... . 6. Pembuangan Limbah. ... . 7. Penanganan Kecelakaan.. Apa yang Anda lakukan agar aman bekerja di laboratorium?Tips Keselamatan Kerja di Laboratorium. Pastikan anda mengetahui aturan K3 yang ada di laboratorium. ... . Selalu gunakan alat pelindung diri atau APD yang sesuai. ... . Periksa secara berkala kondisi APD yang akan anda gunakan. ... . Jika rambut anda panjang, ikat pendek agar aman.. Apa saja perilaku yang aman di laboratorium?Ketika bekerja di laboratorium selalu gunakan baju laboratorium dengan lengan panjang dan baju wajib dikancingkan untuk melindungi diri. Gunakan sarung tangan ketika mengambil bahan atau larutan berbahaya, untuk menghindari terkena tangan. Dilarang makan dan minum di laboratorium.
|