Siapa murid tuhan yesus yang menyangkal berkhianat dan tidak percaya

innocence: artrenewal.orgYudas Iskariot PATUH ketika Yesus memilihnya dan mengutusnya kepada mahkamah agama Yahudi untuk menyerahkan Anak Manusia. Ketika melihat Yesus dihukum mati oleh Mahkamah Agama, Yudas benar-benar menyesali perbuatannya. Setelah gagal menyelamatkan Yesus dia pun putus asa dan bunuh diri karena menganggap itulah satu-satunya jalan kelepasan baginya. Alkitab mencatat hal demikian. Bila anda menganggap Yudas penjahat, ingatlah, di atas salib Yesus berdoa, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab tidak tahu yang diperbuatnya.” Apakah Yudas termasuk yang dimintakan ampun oleh Yesus? Yudas diampuni juga? Anda mengampuni Yudas? Pdt. Dr Stephen Tong tidak mengampuni Yudas. Tidak ada seorang Kristen pun yang mengampuni Yudas. Kasihilah sesamamu manusia kecuali Yudas. Ampunilah musuhmu asal jangan mengampuni Yudas. Jangan membenci kecuali Yudas. Itulah Kristen.

Yudas Iskariot Sudah Mati

Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam kepala (archiereus) dan tua-tua, Matius 27:3

dan berkata: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Tetapi jawab mereka: “Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” Matius 27:4

Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. Matius 27:5
 
Imam kepala (archiereus) mengambil uang perak itu dan berkata: “Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah.” Matius 27:6

Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. Matius 27:7

Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah. Matius 27:8

Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata: Kisah Para Rasul 1:15

“Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, penunjuk jalan (hodegos) orang-orang yang menangkap Yesus itu. Kisah Para Rasul 1:16 – terjemahan lebih baik

Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.” Kisah Para Rasul 1:17

–Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Kisah Para Rasul 1:18

Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri “Hakal-Dama”, artinya Tanah Darah–. Kisah Para Rasul 1:19

maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu. Ulangan 21:23

Kitab Matius mencatat Yudas mati gantung diri sedangkan kitab Lukas mencatat Petrus menyatakan Yudas mati terjerembab dengan tubuh terbelah dan isi perut terburai. Agustinus dari Hippo (354-430) lalu menegakkan doktrin “TOLOL” Yudas gantung diri namun talinya putus sehingga tubuhnya jatuh terbelah  dua dan isi perutnya terburai. Disebut doktrin tolol sebab tubuh yang terjerembab karena talinya putus mustahil terbelah dua dengan isi perut terburai. Terjerembab dengan tubuh terbelah dua dan isi perut terurai hanya bisa terjadi akibat sabetan pedang atau irisan belati.

Menurut Matius, Yudas mati gantung diri. Sebelum menuliskannya, Matius pasti sudah melakukan penyelidikan seksama, itu sebabnya dia memilih untuk mencatat hal yang benar meskipun bertentangan dengan pernyataan Petrus yang katanya diketahui seluruh penduduk Yerusalem.

Bagi orang awam, bila hendak bunuh diri, gantung diri adalah cara yang paling mudah mengingat teknologi zaman itu. Mungkinkah Yudas memang gantung diri, itu sebabnya imam kepala membeli tanah di mana Yudas mati gantung diri lalu menguburkannya di sana dan menjadikannya kuburan orang asing sebab menganggapnya terkutuk sebab menurut Ulangan 21:23 orang yang tergantung DIKUTUK oleh Allah dan menajiskan tanah.

Handai taulanku sekalian, sebetulnya, cara Yudas mati sama sekali tidak penting sebab masalahnya adalah cara umat Kristen memperlakukannya. Bagi Petrus, Yudas adalah penjahat. Bagi Yohanes, Yudas adalah pencuri. Namun, benarkah Yudas jahat? Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil! Itulah nasehat Yesus dalam Yohanes 7:24. Apakah umat Kristen sudah menghakimi Yudas Iskariot dengan benar? Anda sudah menghakimi Yudas Iskariot dengan adil?

Yudas Adalah Pencuri Di Mata Yohanes

Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Yohanes 12:1

Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Yohanes 12:2

Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Yohanes 12:3

Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: Yohanes 12:4

“Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Yohanes 12:5

Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Yohanes 12:6

Maka kata Yesus: “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Yohanes 12:7
 
Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” Yohanes 12:8

Yesus mempercayai Yudas itu sebabnya menyuruhnya memegang pundi-pundi. Apabila Yohanes tahu Yudas sering mencuri, mustahil murid-murid yang lain tidak tahu. Aneh bin ajaib bila Yesus tidak tahu. Mungkinkah Yesus dan murid-murid, meskipun tahu Yudas sering mencuri namun membiarkannya tetap memegang pundi-pundi? Mungkin saja bila Yesus adalah seorang munafik tolol.

Ketika melihat Yesus diurapi dengan minyak Narwastu, yang dikatakan oleh Yudas adalah, uangnya diberikan kepada orang-orang miskin, bukan diberikan kepada Yesus untuk disalurkan kepada orang-orang miskin. Keempat Injil sama sekali tidak mencatat kisah Yesus memberi uang kepada orang miskin. Itukah bukti bahwa Yesus dan murid-murid-Nya tidak menyalurkan bantuan sosial dana tunai kepada orang-orang miskin.

Yang belum diuji tidak boleh dipuji. Meyakini yang dikatakan Yohanes tanpa mengujinya benar-benar tidak terpuji. Kerabatku sekalian, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, setelah mengujinya, nampak gamblang sekali, tindakan Yohanes menuduh Yudas pencuri benar-benar tidak terpuji.

Konspirasi Menangkap Yesus

Maka masuklah (eiserchomai) Iblis (satanas) ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu. Lukas 22:3

Lalu pergilah Yudas kepada imam kepala (archiereus) dan kepala pengawal (strategos) Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka. Lukas 22:4

Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan sejumlah uang kepadanya. Lukas 22:5

Ia menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa setahu orang banyak. Lukas 22:6

Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. Lukas 1:1-4

Kitab Matius, Markus dan Lukas sama-sama mencatat kisah Yudas Iskariot menawarkan jasa menyerahkan Yesus kepada imam kepala. Kita namakan kisah itu “Konspirasi menangkap Yesus.”

Matius 26:14-11 dan Markus 14:10-11 mencatat hal itu terjadi setelah Yesus diurapi di rumah Simon Si Kusta di Betania. Menurut Markus 14:1, Yesus diurapi dua hari sebelum paskah. Matius 26:2 menyatakan hal yang sama. Menurut Yohanes, Yesus di urapi di antara 6 hari sebelum paskah.

Aneh bin ajaib! Lukas menempatkan kisah Yesus diurapi yang terjadi pada akhir pelayanan-Nya di awal kitabnya (Lukas 7:36-50). Kenapa demikian? Saya tidak tahu.

Yesus mengaitkan tindakan perempuan itu dengan penguburan-Nya. Hal demikian mustahil terjadi di awal pelayan-Nya karena kematian Anak Manusia belum diberitakan saat itu. Kisah Yeus diurapi terjadi di akhir pelayanan-Nya. Kenapa Lukas menempatkannya di awal kitabnya? Itukah caranya mengingatkan, agar berhati-hatilah? Mungkin!

Dari mana Lukas memperoleh kisah konspirasi menangkap Yesus? Mustahil dari Yudas yang sudah mati. Dari imam kepala yang ditemui Yudas? Tidak mungkin. Juga mustahil dari bisikan Roh Kudus sebab di awal kitabnya Lukas bersaksi sumber pustakanya hanya saksi mata dan pelayan Firman.

Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu.” Lukas 22:52-53

Kerabatku sekalian, Yesus tidak bersembunyi. Kemana pun Dia pergi, selalu diikuti oleh banyak orang, minimal murid-murid-Nya. Tidak sulit untuk menemukan Yesus dan menangkap-Nya. Dalam kondisi demikian, mustahil Yudas mendatangi imam kepala untuk menjajakan JASA menyerahkan Yesus. Kalau pun benar Yudas melakukan hal demikian, dia pasti dianggap sakit jiwa.

Kerabatku sekalian, kisah Yudas membangun konspirasi menangkap Yesus benar-benar pepesan kosong. Namun, kenapa para saksi mata dan pelayan firman mengarangnya? Bukankah mereka orang-orang jujur? Kenapa orang-orang jujur omong kosong? Handai taulanku sekalian, para rasul memang orang jujur itu sebabnya meskipun berbohong mereka tidak menyembunyikan kebenaran. Alkitab mencatat segalanya dengan jujur. Apa adanya.

Yudas Kerasukan Iblis

Orang-orang Yahudi menjawab Yesus: “Bukankah benar kalau kami katakan bahwa Engkau orang Samaria dan kerasukan (echo) setan (daimonion)?” Yohanes 8:48

Yang lain berkata: “Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan (daimonizomai); dapatkah setan (daimonion) memelekkan mata orang-orang buta? ”  Yohanes 10:21

Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia KEMASUKAN (eiserchomai) Iblis (Satanas). Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Yohanes 13:27 – LAI

Maka masuklah (eiserchomai) Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu. Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka. Lukas 22:3-4

Kata Yunani Echo artinya memiliki; mendapatkan. Daimonion artinya setan. Echo daimonion artinya memiliki alias mendapatkan setan. Yohanes menggunakan frasa Echo daimonion dengan makna kerasukan setan.

Kata Yunani daimonizomai artinya yang dikuasai daimonion. Penulis kitab Matius, Markus dan Lukas menggunakan kata daimonizomai dengan makna “yang dikuasai daimonion” alias “yang kerasukan setan”. Yohanes menggunakan kata daimonizomai dengan arti yang sama. Orang yang daimonizomai menjadi gila dan anti sosial.

Setan alias daimonion adalah fakta karena murid-murid dan orang banyak pernah melihat Yesus berinteraksi dengannya. Kerasukan setan alias daimonizomai adalah fakta karena gejalanya gamblang sekali. Orang yang kerasukan menjadi gila dan anti sosial serta menyakiti dirinya namun tidak mati.

Apa yang terjadi ketika Lukas dan Yohanes menyatakan Yudas KEMASUKAN Iblis? Yohanes tidak menggunakan kata ECHO dan keduanya tidak menggunakan kata daimonizoma namun EISERCHOMAI yang artinya MASUK. Keduanya juga tidak mencatat ciri atau tanda-tanda khusus yang disandang oleh Yudas setelah kemasukan Iblis.

Pertanyaannya adalah, dari mana Lukas dan Yohanes tahu Yudas kemasukan? Lukas tahu dari kesaksian saksi mata dan pelayan firman. Yohanes adalah saksi mata juga pelayan firman. Dari mana Yohanes tahu Yudas kemasukan Iblis?

Alkitab mencatat, di Perjanjian Lama, hanya TUHAN (YHWH) yang melihat dan berinteraksi dengan Iblis (satan). Di Perjanjian Lama tidak ada manusia yang melihat dan berinteraksi dengan Iblis.

Di Perjanjian Baru Yesus bersaksi melihat dan berinteraksi dengan Iblis di padang. Di Perjanjian Baru tidak ada catatan kisah manusia melihat dan berinteraksi dengan Iblis.

Selain Yudas tidak ada lagi orang lain yang dikatakan dimasuki Iblis. Selain Yudas, Yohanes tidak pernah bersaksi tentang orang lain yang dimasuki Iblis. Selain Yohanes tidak ada orang lain yang bersaksi Yudas kemasukan Iblis. Selain Yohanes tidak ada orang lain yang bersaksi tentang seseorang kemasukan Iblis.

Berdasarkan fakta-fakta demikian maka dapat disimpulkan bahwa kisah Yudas kemasukan Iblis adalah pepesan kosong. Kenapa Yohanes menceritakan dan mencatat omong kosong demikian? Karena itulah cara untuk menyatakan Yudas BERBUAT jahat namun TIDAK jahat. Yudas memang berbuat jahat kepada Yesus namun dia tidak jahat sebab melakukannya dalam kondisi KEMASUKAN Iblis.

Yudas Bukan Pengkhianat Namun Utusan Yesus

Kerabatku sekalian, bacalah Yohanes 13:1-30 dengan teliti dan hati-hati. Bacalah tanpa prasangka. Apa yang anda pahami? Bila anda tidak memahaminya, baiklah saya beritahu anda. Kalimat-kalimat yang diucapkan oleh Yesus ada yang ditujukan kepada semua murid-Nya namun ada juga yang hanya ditujukan kepada seseorang. Seseorang yang dipilih-Nya untuk diutusnya kepada Mahkamah agama untuk menyerahkan Anak Manusia. Seseorang yang makan roti-Nya dan mengangkat tumit atas-Nya. Cobalah baca ayat-ayat di bawah ini.

Jikalau kamu MENGERTI (eido) semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Yohanes 13:17 – terjemahkan lebih baik

Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Yohanes 13:18

Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Yohanes 13:19

Aku berkata kepadamu: AMIN AMIN (amen amen) barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.” Yohanes 13:20

Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat GELISAH DALAM ROH (tarasso pneuma), lalu bersaksi, KATANYA: “AMIN AMIN (amen amen) Aku berkata kepadamu, seorang DARI antara kamu akan menyerahkan Aku.” Yohanes 13:21 – terjemahkan lebih baik

LAI menerjemahkan kata AMEN dalam bahasa Yunani yang adalah terjemahan literal dari kata Ibrani AMEN menjadi SESUNGGUHNYA.  Menurut saya, kata AMEN sebaiknya diterjemahkan secara literal menjadi AMIN karena itulah makna sebenarnya.

Frasa Ibrani “tarasso pneuma” diterjemahkan oleh LAI menjadi TERHARU (jatuh kasihan) padahal “tarasso” artinya gelisah dan “pneuma” artinya Roh. Tarasso pneuma seharusnya di terjemahkan sebagai MERASA BERSALAH.

Kenapa Yesus merasa bersalah? Karena Dia telah memprovokasi murid-murid-Nya untuk menggenapi NUBUATAN, “Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku,” dan menyadari nasib yang akan menimpa orang tersebut, “lebih baik tidak dilahirkan.”

Jawab Yesus: “Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Yohanes 13:26

Dan sesudah Yudas menerima roti itu, MASUKLAH (eiserchomai) Iblis (Satanas). Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Yohanes 13:27 – terjemahkan lebih baik

Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian. Lukas 22:23

Handai taulanku sekalian, nampak gamblang sekali, Yesus memprovokasi murid-murid-Nya kemudian menetapkan Yudas dan mengutusnya untuk menyerahkan Anak Manusia kepada mahkamah agama Yahudi. Lukas mencatat bahwa murid-murid lain tahu apa yang sedang terjadi. Itu sebabnya dikatakan, “mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian” berbuat demikian artinya menyerahkan Anak Manusia kepada mahkamah agama Yahudi.

Yesus Adalah Iblis

Mereka sedang makan bersama, dan Iblis (diabolos) telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk MENYERAHKAN (paradidomi) DIRI-Nya (autos). Yohanes 13:2 – terjemahkan lebih baik

Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Yohanes 13:3

Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis (diabolos), yang berkuasa atas maut (thanatos);  Ibrani 2:14

Kerabatku sekalian, siapa yang membisikan RENCANA ke dalam hati Yudas? Yesus! Apa rencana yang dibisikan oleh Yesus ke dalam hati Yudas? Menyerahkan diri-Nya kepada mahkamah agama Yahudi. Kenapa Yudas melaksanakan rencana tersebut? Karena menganggapnya baik untuk dilakukan. Kenapa Yudas kemudian menyesalinya? Karena dia merasa menyerahkan darah orang tidak bersalah.

Diabolos artinya pendakwa; pemfitnah; penipu. Berdasarkan fakta yang tercatat di dalam Yohanes 13:2, maka tidak diragukan lagi bahwa yang dimaksudkan oleh Yohanes adalah Yudas tertipu. Juga tidak diragukan lagi bahwa Iblis yang dimaksudkan oleh Yohanes adalah Yesus. Yesus adalah iblis alias diabolos? Benar! Yesus adalah Iblis yang berkuasa atas Maut. Itu sebabnya ketika Yesus mati, Iblis yang berkuasa atas maut pun musnah.

Konspirasi Membenci Yudas

Yudas, yang mengkhianati MENYERAHKAN (paradidomi) Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Yohanes 18:2

Di dalam bahasa Yunani, PARAdidomi dan PROdidomi adalah dua kata yang berbeda. PARAdidomi artinya MENYERAHKAN sementara PROdidomi artinya MENGKHIANATI. Kata PARAdidomi digunakan 121 kali dalam Perjanjian Baru sedangkan kata PROdidomi digunakan 1 kali.

Aneh bin ajaib! Setelah 116 kali menerjemahkan PARAdidomi yang artinya MENYERAHKAN dengan benar, ujug-ujug LAI khilaf lalu menerjemahkannya menjadi MENGKHIANATI yang adalah makna milik PROdidomi. Yang lebih aneh bin ajaib lagi adalah kekhilafan itu hanya terjadi ketika menerjemahkan ayat-ayat yang berhubungan dengan Yudas Iskariot (Roma 11:35,  Yohanes 18:5, Yohanes 18:2, Markus 3:19, Markus 3:19)

Para penerjemah LAI mustahil tidak tahu bahwa PARAdidomi bukan PROdidomi. PARAdidomi Tidak mungkin berarti MENGKHIANATI. Kenapa mereka bertindak TOLOL menerjemahkan PARAdidomi menjadi MENGKHIANATI? Karena itulah CARA untuk menghasut pembaca agar membenci Yudas Iskariot sampai mati. Kenapa Yudas Iskariot harus dibenci?

William Barclay Bukan Rasul

Menurut William Barclay, Yudas Iskariot adalah satu-satunya murid Yesus yang berasal dari Yudea, pusat pemerintahan propinsi Yudea. Sebelas murid yang lain berasal dari Galilea yang pada zaman itu dikenal sebagai orang pinggiran alias orang dusun. Lebih lanjut, menurutnya, Iskariot adalah nama kelompok pejuang kemerdekaan Israel menghadapi penjajahan Romawi yang dikenal dengan nama, “Kaum Penyandang Pedang”

William Barclay mengajarkan, pada saat itu bangsa Yahudi yang dijajah oleh Romawi mengharapkan kedatangan Masias yang akan mengembalikan kejayaan pemerintahan Daud dan Salomo kepada bangsa Yahudi.

Yudas percaya Yesus adalah Mesias, namun dia tidak sabar lagi karena Yesus tidak juga beraksi memimpin bangsa Yahudi melawan Romawi. Menyerahkan Yesus kepada imam-imam adalah cara Yudas untuk memaksa Yesus beraksi. Sayang seribu kali sayang. Alih-alih beraksi Yesus justru pasrah, itu sebabnya Yudas, setelah gagal mengupayakan pembebasan Yesus lalu bunuh diri.

Kerabatku sekalian, William Barclay bukan rasul, itu sebabnya dia mustahil mendapat wahyu baru tentang Yudas Iskariot dan alasannya menyerahkan Yesus. Apa yang diajarkannya hanya dongeng karena Alkitab tidak mencatatnya. Mustahil mempercayai dongeng sebagai ajaran Alkitab.

Kesimpulan

Yudas bukan orang jahat. Dia sama sekali tidak pernah berpikir untuk menjual Yesus. Ketika Yesus menunjuknya dan mengutusnya kepada mahkamah agama Yahudi, Yudas pun melaksanakan tugasnya dalam diam.

Para murid tenang-tenang saja di taman Getsemani sebab mereka tahu Yudas diutus oleh Yesus. Itu sebabnya mereka tenang-tenang saja ketika Yudas datang dengan laskar Imam kepala, karena mereka sudah tahu Yudas utusan Yesus.

Masalahnya menjadi lain ketika Yesus digelandang dan dihajar. Masalahnya menjadi lain ketika Yesus dihukum mati oleh Mahkamah Agama Yahudi. Iman murid-murid Yesus pun porak-poranda, termasuk Yudas. Murid-murid pun cerai-berai seperti domba yang kehilangan gembalanya.

Kerabatku sekalian, sesungguhnya murid-murid Yesus bukan hanya tahu namun juga MENGERTI apa yang sesungguhnya terjadi. Mereka menghadapi keraguan. Mereka kuatir bila kejadian sesungguhnya diajarkan maka orang-orang akan menuduh Yesus tidak adil karena memilih Yudas dan KEJAM kepada Yudas karena menyebabkannya bunuh diri. Nampaknya, itu sebabnya mereka lalu memutuskan untuk berbohong namun tidak menyembunyikan kebenaran. Menyatakan Yudas berbuat jahat namun tidak menuduhnya jahat sebab dia melakukan kejahatannya karena kemasukan Iblis.

Kisanak, sekarang anda punya TIGA pilihan. Meyakini ajaran para sarjana teologi bahwa Yudas adalah orang paling jahat di dunia itu sebabnya dia mengkhianati Yesus dengan ciuman makanya harus dihukum kekal selamanya. Meyakini omong kosong Yohanes bahwa Yudas berbuat jahat namun tidka jahat karena dia melakukan kejahatan dalam kondisi kemasukan Iblis. Memahami kisah Yudas  Iskariot apa adanya dan menerima kenyataan Yudas tidak mengkhianati Yesus dan menerima fakta bahwa Yesus adalah Iblis yang berkuasa atas maut.

Siapa murid yang tidak jujur dan mengkhianati Tuhan Yesus?

Menurut Ishak Sugianto (2021) dalam buku Paradoks Iman Kristen, Yudas Iskariot menyesal telah mengkhianati Yesus.

Siapa nama murid Yesus yang tidak percaya akan kebangkitan Yesus?

Tomas yang ragu-ragu adalah sebuah skeptik yang menolak untuk percaya tanpa pengalaman pribadi langsung—sebuah rujukan kepada Rasul Tomas, yang menolak untuk percaya bahwa Yesus telah muncul di hadapan sepuluh rasul lainnya, sampai ia melihat dan merasakan luka-luka yang diterima oleh Yesus di atas kayu salib.

Siapa yang menyangkal Tuhan Yesus sebanyak 3 kali?

Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

Apa yang menyebabkan Yudas mengkhianati Yesus?

Ia tidak hanya mengkhianati kepercayaan dari Yesus, tetapi juga sesama murid lainnya, seperti yang dinyatakan di Injil Yohanes 12:5-6. Yudas kemungkinan besar ingin mengikuti Yesus hanya karena melihat banyaknya orang yang mengikuti-Nya. Ia mungkin mengira bisa mendapat keuntungan dengan mencuri uang kas kelompok itu.