Sering buang air kecil pada malam hari gejala penyakit apa

Suara.com - Beberapa orang mungkin sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil. Tapi, banyak orang mungkin menganggap kebiasaan ini hal yang wajar dan bukan pertanda serius.

Jika Anda minum banyak air sebelum tidur, maka wajar bila Anda sering terbangun untuk buang air kecil di malam hari. Tetapi, buang air kecil malam hari juga bisa menjadi pertanda serius, bila terjadi terus-menerus dan Anda sedang tidak minum banyak air.

Keseringan buang air kecil di malam hari biasanya disebut dengan istilah nokturia, yang bisa mengganggu pola tidur Anda. Penyebab paling umum dari nokturia adalah terlalu banyak minum air ketika mendekati waktu tidur.

Menurut West Suffolk NHS Foundation Trust, ada beberapa kemungkinan penyebab lain dari nokturia, yakni perubahan hormonal. Seiring bertambahnya usia, Anda menghasilkan lebih sedikit hormon anti-diuretik, yakni bahan kimia yang membantu tubuh Anda menahan cairan sehingga membuat Anda sering buang air kecil.

Baca Juga: Trombosit Zaskia Adya Mecca Rendah, Apa Pentingnya Trombosit Normal?

Badan itu juga mengatakan bahwa perubahan prostat pun menjadi menjadi salah satu faktornya. Karena dilansir dari The Sun, kelenjar tumbuh seiring bertambahnya usia dan memberi tekanan pada uretra.

Sering buang air kecil pada malam hari gejala penyakit apa
Ilustrasi Buang Air Kecil. (pixabay)

Kondisi kandung kemih dapat menjadi penyebab nokturia , seperti kandung kemih yang terlalu aktif atau infeksi kandung kemih.

Selain itu, penyakit jantung juga bisa menjadi penyebab lain dari nokturia karena jantung dan sirkulasi Anda melemah. Kemudian, Anda akan mengalami pembengkakan pada pergelangan kaki.

Saat Anda berbaring dengan posisi kaki di atas, cairan dari pembengkakan ini diserap dalam aliran darah dan dikeluarkan oleh ginjal, yang membuat Anda merasa harus buang air kecil.

Kondisi medis lain yang dapat meningkatkan kemungkinan buang air kecil di malam hari adalah diabetes. Karena, kadar gula darah yang tinggi sama-sama meningkatkan rasa haus sehingga Anda minum lebih banyak dan mengiritasi kandung kemih.

Baca Juga: Zaskia Adya Mecca Demam Berdarah, Ketahui Gejala dan Fase Infeksinya!

Ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari, antara lain:

  1. Menghindari minuman yang berkafein atau alkohol
  2. Menjaga berat badan sehat agar tidak menekan kandung kemih
  3. Tidur siang
  4. Mengatur waktu minum obat anti diuretik agar tidak mengganggu produksi urine malam hari
  5. Angkat kaki secara teratur sepanjang hari jika pembengkakan kaki sebagai penyebabnya

Sering buang air kecil pada malam hari gejala penyakit apa
ilustrasi buang air kecil. © www.prevention.com

JATENG | 20 Maret 2022 17:53 Reporter : Ayu Isti Prabandari

Merdeka.com - Buang air kecil merupakan salah satu respon dan kebiasaan tubuh yang sering dilakukan. Setiap kali tubuh menerima asupan cairan akan diserap dan sisa cairan yang sudah tidak berguna akan ditampung dalam bentuk urin dan selanjutnya dibuang. Cairan urine ini merupakan limbah yang mengandung racun sehingga harus dikeluarkan agar tidak membahayakan tubuh.

Biasanya ketika Anda minum banyak air, maka sering kali akan merasa ingin buang air kecil lebih banyak dari biasanya. Ini memang kondisi umum yang sering terjadi. Meskipun begitu, tentu hal ini menyebabkan kondisi yang tidak nyaman. Terutama, jika terjadi di malam hari saat Anda tidur.

Jika Anda termasuk orang yang sering terbangun di malam hari untuk kencing atau buang air kecil, maka penting untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebabnya. Selain terlalu banyak minum air menjelang tidur, penyebab sering kencing di malam hari bisa dipengaruhi oleh faktor usia, konsumsi obat-obatan tertentu, hingga gangguan infeksi saluran kemih.

Selain mengetahui penyebabnya, Anda juga perlu peka terhadap gejala umum yang muncul. Dengan mengetahui berbagai gejalanya, Anda bisa memahami apakah kebiasaan kencing di malam hari tergolong normal atau tidak. Sehingga, Anda bisa melakukan penanganan yang tepat untuk mencegah kondisi yang bisa berkembang lebih parah.

Melansir dari Healhtline, berikut kami rangkum beberapa gejala, penyebab sering kencing di malam hari dan cara mengatasinya yang perlu Anda ketahui.

2 dari 4 halaman

Sering buang air kecil pada malam hari gejala penyakit apa

shutterstock

Sebelum mengetahui penyebab sering kencing di malam hari, Anda perlu memahami terlebih dahulu gejala apa umum terjadi. Secara umum, setiap orang perlu membutuhkan tidur selama 6 hingga 8 jam tanpa terbangun untuk buang air kecil. Namun, sekali Anda terbangun buang air kecil di malam hari, ini bisa saja membuat Anda bangun beberapa kali untuk melakukan hal yang sama.

Pada kondisi yang parah, Anda bisa terbangun 5 hingga 6 kali di malam hari untuk buang air kecil. Selain terbangun beberapa kali untuk buang air kecil, gejala lain yang bisa Anda rasakan adalah merasa sangat ingin buang air kecil namun hanya menghasilkan sedikit urine. Ini tidak lain karena Anda sudah kencing beberapa kali sehingga urin yang keluar semakin sedikit.

Sering kencing di malam hari memang menyebabkan kondisi yang tidak nyaman. Sebab, hal ini bisa memengaruhi kualitas istirahat yang Anda dapatkan setiap hari. Selain itu, pada orang dewasa yang lebih tua atau lansia, sering kencing di malam hari juga meningkatkan risiko jatuh dan cedera yang bisa membahayakan tulang.

3 dari 4 halaman

Setelah mengetahui berbagai gejala, terdapat beberapa penyebab sering kencing di malam hari yang perlu Anda perhatikan. Penyebab utama sering buang air kecil di malam hari adalah faktor usia.

Seiring bertambahnya usia, tubuh memproduksi lebih sedikit hormon antidiuretik yang membantu tubuh menahan cairan. Hal ini mengakibatkan produksi urin semakin meningkat, terutama pada malam hari. Otot-otot di kandung kemih juga menjadi lemah seiring waktu, sehingga lebih sulit untuk menahan urin di kandung kemih.

Penuaan bukan satu-satunya faktor penyebab buang air kecil di malam hari. Penyebab umum lainnya termasuk infeksi saluran kemih kronis, minum cairan berlebih (terutama yang berkafein dan beralkohol) sebelum tidur, infeksi bakteri di kandung kemih, dan konsumsi obat-obatan yang mendorong buang air kecil (diuretik).

Selain itu, wanita mungkin mengalami buang air kecil lebih sering saat masa kehamilan dan persalinan. Sebab, selama masa kehamilan dan proses persalinan, biasanya kandung kemih dan otot dasar panggul menjadi lebih lemah.

Dalam beberapa kasus, buang air kecil di malam hari adalah gejala dari kondisi medis tertentu. Ini termasuk gagal ginjal kronis, gagal jantung kongestif, diabetes, dan pembesaran prostat. Gejala sering buang air kecil juga merupakan gejala gangguan tidur seperti apnea tidur obstruktif, insomnia, atau sindrom kaki gelisah.

4 dari 4 halaman

Setelah mengetahui beberapa penyebab sering kencing di malam hari, terakhir kami akan menjelaskan bagaimana cara mengatasi gangguan ini dengan baik dan efektif. Secara umum, cara mengatasi gangguan ini didasarkan pada faktor penyebabnya. Misalnya, Anda mungkin minum terlalu banyak sebelum tidur. Maka dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk membatasi carian selama waktu tertentu.

Selain itu, Anda bisa tidur siang selama beberapa menit untuk mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari. Saat tidur di malam hari, usahakan untuk memposisikan kaki lebih tinggi dan memakai stoking kompresi. Ini mendorong sirkulasi cairan serta membantu meminimalkan buang air kecil di malam hari.

Obat-obatan juga dapat membantu mengurangi buang air kecil di malam hari. Kelas obat yang disebut antikolinergik dapat mengendurkan kejang otot di kandung kemih. Obat ini juga dapat mengurangi kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering.

Namun, penting untuk dipahami bahwa konsumsi obat-obatan ini hanya dapat meringankan gejala, dan tidak dapat menyembuhkan gangguan buang air kecil di malam hari. Setelah Anda berhenti meminumnya, biasanya gejala akan kembali.

Beberapa dokter menyarankan untuk mengonsumsi diuretik yang mendorong buang air kecil di pagi hari. Ini dapat mengurangi jumlah urin di kandung kemih Anda di malam hari. Konsumsi bentuk sintetis hormon antidiuretik juga dapat membantu mengurangi buang air kecil di malam hari.

(mdk/ayi)

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu terbangun hanya karena ingin buang air kecil? Kalau cuma terjadi satu kali saat kamu tidur mungkin masih aman-aman saja. Tetapi, bila munculnya keinginan buang air kecil terlalu sering, bisa jadi kamu mengalami nokturia. Nokturia atau nocturnal polyuria adalah istilah medis untuk buang air kecil berlebihan di malam hari. Selama waktu tidur, tubuh cenderung menghasilkan urine yang lebih sedikit. 

Baca Juga: Poliuria dan Nokturia, Apa Bedanya?

Artinya, kebanyakan orang umumnya tidak perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil dan dapat tidur tanpa gangguan selama 6-8 jam. Selain mengganggu tidur, nokturia bisa menjadi tanda kondisi medis yang mendasarinya.

Apa yang Menyebabkan Seseorang Alami Nokturia?

Penyebab nokturia dapat berkisar dari pilihan gaya hidup hingga kondisi medis. Nokturia lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. Berikut beberapa hal yang bisa sebabkan nokturia:

Ada sejumlah kondisi medis yang menyebabkan nokturia, salah satunya adalah infeksi saluran kemih. Infeksi ini menyebabkan sensasi terbakar dan buang air kecil yang mendesak sepanjang hari dan malam. Kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan nokturia, yaitu:

Nokturia bisa menjadi gejala awal kehamilan. Kondisi ini bisa terjadi pada awal kehamilan atau kehamilan yang memasuki trimester lanjut. Hal ini disebabkan oleh ukuran rahim yang semakin membesar, sehingga menekan kandung kemih.

Beberapa obat bisa memberikan efek samping berupa nokturia. Obat diuretik yang diresepkan untuk mengobati tekanan darah tinggi seringkali menyebabkan nokturia. Kalau kamu mengalaminya, sebaiknya periksakan ke dokter apabila kamu tidak bisa lagi mengontrol keluarnya urine. Kini buat janji dengan dokter bisa melalui aplikasi Halodoc, lho! Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Baca Juga: Asupan Garam yang Berlebihan Bisa Picu Nokturia, Benarkah?

Penyebab umum lain dari nokturia adalah konsumsi cairan yang berlebihan. Alkohol dan minuman berkafein bersifat diuretik yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak urine. Konsumsi alkohol atau minuman berkafein berlebihan juga dapat sebabkan seseorang terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

Apakah Kondisi Ini Berbahaya?

Berbahaya atau tidaknya nokturia tergantung pada kondisi medis yang mendasarinya. Jika nokturia disebabkan oleh konsumsi alkohol atau kafein mungkin masih bisa ditangani dengan mengubah gaya hidup. Namun, jika kondisi ini disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, diabetes, atau tumor mungkin termasuk kondisi yang membahayakan. 

Adakah Pencegahan yang Bisa Dilakukan?

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak nokturia. Pertama, sebaiknya kurangi jumlah air dalam 2-4 jam sebelum tidur membantu mencegah buang air kecil di malam hari. Hindari minuman yang mengandung alkohol dan kafein juga termasuk pencegahannya.  Kamu juga perlu buang air kecil terlebih dahulu sebelum tidur.

Baca Juga: Kenali 5 Tes Medis untuk Diagnosis Nokturia

Perhatikan baik-baik apa yang membuat gejala nokturia semakin buruk, sehingga kamu dapat mencoba mengubah kebiasaan. Beberapa orang merasa terbantu untuk membuat catatan harian tentang apa yang mereka minum dan kapan waktu meminumnya.

Sering buang air kecil pada malam hari gejala penyakit apa

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. Why Do I Pee So Much At Night?.
Healthline. Diakses pada 2019. Excessive Urination at Night (Nocturia).