Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

Jakarta -

Senyawa hidrokarbon Alifatik terbagi menjadi jenuh dan tidak jenuh yang menghasilkan golongan alkana, alkena, alkuna. Alkana tergolong senyawa hidrokarbon jenuh sedangkan alkena dan alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh.

Tahukah kamu, senyawa hidrokarbon ini merupakan salah satu senyawa kimia organik yang keberadaannya melimpah ruah di alam. Penggunaannya pun sangat dekat dalam kegiatan kita sehari-hari misalnya keperluan gas elpiji, bahan bakar bensin, gas alam, dan minyak pelumas yang mengandung metana dan etana yang merupakan senyawa alkana.

Tapi, apa sebenarnya senyawa alkana, alkena, dan alkuna itu? Simak penjelasan berikut ini yang dirangkum dari Modul Kimia SMA Kelas XI tentang Senyawa Hidrokarbon yang disusun oleh I Gede Mendera (2020).

Susunan senyawa hidrokarbon terdiri dari unsur atom hidrogen (H) dan karbon (C). Sehingga rumus kimia untuk senyawa ini yaitu CxHy dimana x dan y berdasarkan golongan hidrokarbon.

Berdasarkan ikatan yang dikandung, senyawa hidrokarbon Alifatik merupakan senyawa jenuh dan tidak jenuh dimana rantainya terbuka didasarkan pada atom C. Atom karbon pada hidrokarbon jenuh bisa mengikat atom hidrogen secara optimal. Sedangkan atom karbon pada hidrokarbon tidak jenuh mengandung ikatan rangkap lebih dari satu.

Salah satu bagian dari senyawa hidrokarbon alifatik yaitu alkana adalah senyawa hidrokarbon yang rantai karbonnya paling sederhana yang tergolong senyawa hidrokarbon jenuh dimana seluruh ikatan pada atom karbonnya tunggal.

B. Sifat Senyawa Alkana

Sifat senyawa alkana memiliki beberapa sifat yaitu:

1. Titik leleh atau didih, massa jenis dan viskositas atau kekentalan alkana dapat meningkat seiring penambahan nilai massa molekul relatif (Mr)

2. Alkana mudah larut jika ada di pelarut non polar seperti CCl4 namun sulit larut dalam air

3. Jika dibakar, alkana menghasilkan gas karbondioksida (CO2) dan uap air serta energi panas

4. Alkana bereaksi dengan substansi halogen

5. Senyawa alkana rantai panjang bisa mengalami eliminasi yaitu penghilangan atom dan gugus atom.

C. Rumus dan Tata Nama Alkana

Rumus umum alkana yaitu CnH2n+2, misalnya atom C ada 1, maka atom H pada senyawa alkana yaitu 2(1)+2 = 4 buah. Sehingga rumus molekulnya menjadi CH4.

Contoh lain jika terdapat 2 atom C, maka atom H pada senyawa alkana yaitu 2(2)+2=6 buah. Jadi, rumusnya ditulis C2H6.

Tata nama alkana rantai lurus diberi nama dengan awalan n (n=normal). Misalnya:

CH3-CH2-CH2-CH3 : n-butana

CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 : n-pentana

Berdasarkan aturan tata nama alkana menurut IUPAC, untuk alkana rantai bercabang, tata nama alkana mengikuti aturan berikut:

1. Rantai utama diambil dari rantai karbon (C) terpanjang

2. Pemberian nomor pada rantai terpanjang berawal dari ujung yang dekat dengan cabang

3. Cabang adalah gugus alkil. Nama alkil sama dengan alkana dengan jumlah atom c yang sama, hanya saja akhiran -ana diganti il.

Namun apabila ada lebih dari satu alkil cabang jenis, penulisan awalannya menggunakan nomor Yunani (di=2, tri=3, tetra=4) dan jika berbeda maka diurutkan berdasarkan alfabet kecuali awalan iso.

Urutan penamaan senyawanya yaitu nomor alkali, nama alkil, lalu nama rantai utama. Misalnya CH2-CH-CH2-CH3 namanya yaitu 2 metil butana. Contoh senyawa alkana lainnya yaitu:

  1. Metana (CH4)
  2. Etana (C2H6)
  3. Propena (C3H8)
  4. Butana (C4H10)
  5. Pentana (C5H12)
  6. Heksana (C6H14)
  7. Heptana (C7H16)
  8. Oktana (C8H18)
  9. Nonana (C9H20)
  10. Dekana (C10H22)

Dapat kita simpulkan dari penjelasan di atas, alkana adalah salah satu komponen senyawa hidrokarbon alifatik jenuh yang rantai karbonnya paling sederhana dari golongan senyawa lain.

Simak Video "Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon"



(row/row)

Alkana adalah rantai karbon yang paling sederhana, dengan rumus umum:  CnH2n+2. Alkana merupakan sebuah senyawa hidrokarbon jenuh, karena memiliki ikatan tunggal. Salah satu contoh senyawa paling sederhana dari alkana adalah metana. Metana hanya memiliki satu atom karbon yang mengikat empat atom H. 

Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang tidak jenuh, dan memiliki ikatan rangkap dua (–C=C–). Rumus umum yang digunakan untuk menyatakan Alkena adalah: C2H2n 

Alkuna juga termasuk dalam senyawa hidrokarbon tak jenuh. Namun Alkuna memiliki satu atau lebih ikatan rangkap tiga antara atom karbon. Alkuna memiliki rumus umum: CnH2n-2 

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun dari atom unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Plastik seperti LDPE dan HDPE (polietilena) dan PP (polipropilena) terbuat dari etena dan propena yang merupakan hasil olahan gas alam. Senyawa etena dan propena termasuk ke dalam golongan senyawa hidrokarbon.

Klasifikasi Hidrokarbon

Berdasarkan jenis ikatan antara atom karbon, senyawa hidrokarbon dapat dibedakan menjadi hidrokarbon jenuh dan tak jenuh. Seluruh ikatan antar atom karbon pada hidrokarbon jenuh merupakan ikatan kovalen tunggal. Pada hidrokarbon tak jenuh, terdapat satu atau lebih ikatan rangkap ataupun ikatan rangkap tiga.

Berdasarkan bentuk rantai karbon dan jenis ikatannya, senyawa hidrokarbon dikelompokkan menjadi:

yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dengan ikatan tunggal (jenuh) ataupun ikatan rangkap (tak jenuh).

Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

yaitu hidrokarbon dengan rantai tertutup atau melingkar.

Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

yaitu hidrokarbon rantai melingkar dengan ikatan konjugasi, yaitu ikatan tunggal dan ikatan rangkap yang berselang-seling.

Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

Tata Nama Senyawa Hidrokarbon Alifatik

Alkana

Alkana adalah senyawa hidrokarbon alifatik jenuh dengan rumus umum CnH2n+2. Alkana membentuk deret homolog, yaitu kelompok senyawa dengan rumus umum sama dan sifat bermiripan. Berikut tabel deret homolog alkana dengan rumus molekul, rumus bangun, dan nama dari masing-masing senyawa.

Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

Aturan IUPAC untuk penamaan alkana adalah sebagai berikut.

  1. Rantai C yang terpanjang ditetapkan sebagai rantai utama. Bila terdapat dua atau lebih rantai terpanjang yang sama panjangnya, maka dipilih rantai dengan cabang terbanyak sebagai rantai utama.
    Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut
  2. Cabang dari rantai utama dengan substituen hidrokarbon (gugus alkil) diberi nama dengan mengganti akhiran ana pada alkana menjadi il. Berikut tabel struktur dan nama dari beberapa gugus alkil.
    Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut
  3. Atom-atom C pada rantai utama diberi nomor secara berurut dimulai dari salah satu ujung rantai yang posisi cabangnya mendapat nomor terkecil.
    Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut
  4. Untuk substituen cabang yang sejenis dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya.
    Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut
  5. Substituen-substituen cabang ditulis berdasarkan urutan alfabetik. Awalan substituen seperti di, tri, n– (normal), sek– (sekunder), ters– (tersier) diabaikan dalam pengurutan alfabetik, kecuali awalan iso tidak diabaikan.
    Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

Alkena

Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan ikatan rangkap dua. Rumus umum alkena adalah CnH2n. Aturan IUPAC dalam penamaan alkena hampir sama dengan alkana, namun dengan beberapa modifikasi aturan berikut.

  1. Rantai utama yang dipilih adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. Nama rantai utama diturunkan dari nama alkana dengan jumlah C sama dengan mengganti akhiran ana menjadi ena.
    Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut
  2. Urutan penomoran pada rantai utama dimulai dari salah satu ujung rantai yang posisi atom C berikatan rangkapnya mendapat nomor terkecil. Nomor posisi ikatan rangkap didasarkan pada nomor atom C berikatan rangkap yang nomornya lebih kecil.
    Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

Alkuna

Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga. Rumus umum alkuna adalah CnH2n−2. Aturan IUPAC dalam penamaan alkuna hampir seluruhnya sama dengan alkena. Dalam penamaan alkuna, nama rantai utama yang diturunkan dari alkena dengan jumlah C sama yang memiliki akhiran ena diubah menjadi una. Contoh:

Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

Kegunaan Senyawa Hidrokarbon

Berikut kegunaan hidrokarbon secara umum dikelompokkan berdasarkan banyak atom C pada rantai hidrokarbon.

Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

Secara spesifik, kegunaan dari hidrokarbon alifatik, antara lain:

Alkana

  1. sebagai bahan bakar, misal metana yang merupakan komponen utama LNG (Liquefied Natural Gas), propana atau butana yang merupakan komponen utama LPG (Liqufied Petroleum Gas);
  2. sebagai pelarut organik nonpolar, misal pentana, heksana, dan heptana; dan
  3. sebagai bahan baku dalam industri petrokimia, misal untuk pembuatan alkena dengan reaksi cracking dan pembuatan haloalkana.

Alkena

Sebagai bahan baku dalam industri petrokimia, misal untuk pembuatan alkana, haloalkana, alkohol, aldehid, keton, dan polimer. Etena merupakan hormon tumbuhan yang dapat mempercepat matangnya buah, selain itu etena juga merupakan bahan baku dari plastik polietilena. Propena merupakan bahan baku pembuatan plastik polipropilena. 1,3-Butadiena merupakan bahan baku pembuatan karet sintetis polibutadiena. Isoprena (2-metil-1,3-butadiena) juga merupakan bahan baku pembuatan karet poliisoprena.

Alkuna

Senyawa alkuna yang paling penting adalah etuna (asetilena). Asetilena digunakan sebagai bahan bakar dalam pemotongan logam dan penyambungan logam dengan las karbit (oxyacetylene welding). Pembakaran asetilena dengan oksigen dapat menghasilkan panas hingga sekitar 3000°C. Dalam jumlah sedikit, asetilena dapat dibuat melalui reaksi batu karbit (kalsium karbida) dengan air seperti berikut.

Contoh Soal

Tulislah nama IUPAC dari senyawa berikut.

Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

Jawab:

a.

Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

Rantai utama: C7 (heptana)

Cabang: metil (―CH3) pada C-2, C-5, dan C-5’; isopropil (―CH(CH3)2) pada C-4

Nama IUPAC: 4-isopropil-2,5,5-trimetilheptana

b.

Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

Rantai utama: C6 (heksadiena)

Posisi ikatan rangkap: C-1 dan C-4

Cabang: etil (―CH2CH3) pada C-2; propil (―CH2CH2CH3) pada C-3

Nama IUPAC: 2-etil-3-propil-1,4-heksadiena

c.

Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut

Rantai utama: C8 (oktuna)

Posisi ikatan rangkap tiga: C-4

Cabang: metil (―CH3) pada C-2 dan C-7; etil (―CH2CH3) pada C-3 dan C-6

Nama IUPAC: 3,6-dietil-2,7-dimetil-4-oktuna

Senyawa Hidrokarbon: Referensi

Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Johari, J.M.C. & Rachmawati, M. 2009. Kimia SMA dan MA untuk Kelas X Jilid 1. Jakarta: Esis
McMurry, John. 2012. Organic Chemistry (8th edition). California: Brooks/Cole
Petrucci, Ralph H. et al. 2017. General Chemistry: Principles and Modern Applications (11th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.
Purba, Michael. 2006. Kimia 1B untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Retnowati, Priscilla. 2004. SeribuPena Kimia SMA Kelas X Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Tro, Nivaldo J. 2015. Chemistry: Structure and Properties. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Artikel: Senyawa Hidrokarbon Kontributor: Nirwan Susianto, S.Si

Alumni Kimia FMIPA UI

Materi StudioBelajar.com lainnya:

  1. Titrasi Asam Basa
  2. Stoikiometri
  3. Sistem Periodik Unsur