Sebutkan langkah dalam melukis ragam hias pada Bahan tekstil dengan urut

18 Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi Semester 2 1. Menyiapkan bahan dan alat melukis cat akrilikcat tembok, kuas, dan palet, 2. Menyiapkan bahan kayu papan kayu, 3. Membuat rancangan gambar ragam hias pada kertas, 4. Memindahkan gambar rancangan tersebut pada permukaan bahan kayu 5. Menerapkan cat untuk menyelesaikan gambar ragam hias, dan 6. Memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu. Setelah membaca ragam hias pada Bahan kayu, jawablah pertanyaan di bawah ini: Tuliskan beberapa teknik untuk menerapkan ragam hias pada bahan kayu dan jelaskan alat apa yang digunakan serta tahapan cara membuatannya. Mengenal Tokoh Rupa Trubus Soedarsono lahir di Yogyakarta, 23 April 1926 - meninggal September 1966 adalah pematung dan pelukis naturalis Indonesia yang dikenal karena aliran realismenya yang sangat kuat. Dalam bidang politik, Trubus pernah menjabat sebagai anggota DPRD-DIY wakil Partai Komunis Indonesia PKI. Dia tidak sempat menamatkan pendidikan Sekolah Dasar SD karena orang tuanya yang bekerja sebagai buruh tani tidak memiliki uang yang cukup. Sejak kelas 3 SD, Trubus telah membuat dan menggambar sendiri boneka wayang yang digunakannya ketika dia menjadi dalang di acara sunatan teman-temannya. Di masa kecilnya, Trubus mampu membuat ukiran, topeng kayu, Tembem, Kelana, dan kepala Barongan untuk pertunjukkan jatilan atau reog. Selain mempelajari cara melukis secara otodidak, Trubus juga pernah belajar kepada Afandi maupun Sindoesoedarsono Soedjojono di Jakarta pada tahun 1942-1945. Salah satu karya Trubus adalah patung Urip Soemohardjo di Magelang yang bergaya realistik. Trubus juga terlibat dalam pembuatan Patung Selamat Datang di Jakarta yang didesain berdasarkan sketsa Henk Ngantung dan dikerjakan bersama dengan Edi Sunarso dan beberapa mahasiswa Akademi Seni Rupa Indonesia ASRI sekarang disebut Institut Seni Indonesia. Di dalam karyanya, Trubus memberikan kesan misterius dan mengungkapkan nilai spiritual. Beberapa karyanya yang dikenal luas adalah Balinese Dancer dan Noctumo. Pada tahun 1958, Trubus membangun sebuah rumah sekaligus sanggar di Jalan Pakem, Purwodadi, Pakembinangun Sleman, yang dimanfaatkan sebagai tempat orang-orang yang ingin belajar dari Trubus. 19 Seni Budaya

E. Rangkuman

F. Releksi

Kayu merupakan material yang dapat dijumpai di sekitar kita. Kayu tidak hanya sebagai bahan bangunan dan juga sebagai kayu bakar tetapi dapat dijadikan barang seni. Setiap daerah di Indonesia memiliki sentra bahan kayu. Untuk membuat karya dari bahan kayu dapat menggunakan berbagai macam teknik. Ada dengan cara diukir, dilukis, dan dibubut. Setiap teknik yang digunakan akan menghasilkan karya seni yang berbeda-beda. Dengan teknik ukir menghasilkan bahan kayu yang memiliki tekstur jelas, sedangkan dengan cara dilukis menghasilkan tekstur halus. Keindahan yang ditampilkan melalui bahan kayu dapat membuat kita menghargai karya seni yang telah dihasilkan oleh tangan-tangan terampil. Bahan kayu tidak hanya menghadirkan nilai estetika, tetapi juga dapat memberi kesan terhadap kekayaan lora dan fauna di Indonesia. Ragam hias yang terpahat pada bahan kayu juga memiliki makna dan fungsi dalam kehidupan sosial budaya masyarakat pendukungnya. 1. Jelaskan tiga teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu. 2. Jelaskan tiga manfaat penerapan ragam hias pada bahan kayu. 1. Buatlah penerapan ragam hias pada kayu talenan, sandal kayu, kota kayu, asbak kayu dan sejenisnya Pengetahuan Keterampilan

D. Uji Kompetensi

20 Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi Semester 2 Aktivitas Mengomunikasikan 1. Kamu telah melakukan aktivitas pembelajaran menggambar ragam hias pada bahan kayu. 2. Buatlah tulisan tentang hasil gambar yang telah kamu buat. 3. Buatlah kliping tentang gambar ragam hias pada bahan kayu. Berikan penjelasan dari setiap gambarnya. Setelah mempelajari pengetahuan dan melaksanakan praktik menerapkan ragam hias pada bahan kayu, saya dapat: 1 2 3 4 Skor 1. Memahami pengertian tentang penerapan ragam hias pada bahan kayu. 2. Memahami langkah-langkah dan teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu. 3. Mengerjakan tugas tentang teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu dengan percaya diri 4. Mengerjakan tugas tentang teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu dengan disiplin 5. Mengerjakan tugas tentang teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu dengan usaha keras 6. Mengerjakan tugas tentang teknik penerapan ragam hias pada bahan kayu sesuai dengan ketentuan 7. Menghargai keindahan karya penerapan ragam hias pada bahan kayu sebagai anugerah Tuhan Yang Maha kuasa 8. Menghargai karya penerapan ragam hias pada bahan kayu yang saya hasilkan 9. Menghargai karya penerapan ragam hias pada bahan kayu yang dihasilkan teman Jumlah Keterangan: 4= Sangat Baik, 3= Baik, 2= Cukup, 1= Kurang Selanjutnya, lakukan penilaian diri dengan memberikan tanda cek P pada kolom 1, 2, 3, dan 4 sesuai pendapatmu

Menerapkan ragam hias pada bahan kayu merupakan salah satu budaya masyarakat Indonesia yang telah digeluti dari masa ke masa. Setiap etnis di Indonesia memiliki ragam hias pada kayu yang dapat dijumpai pada kursi, meja, tempat tidur, kusen, dan benda kayu lainnya. Fungsi ragam hias di nusantara tidak hanya untuk menambah keindahan saja, melainkan memiliki simbol atau makna pula.

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

Dari sejak dulu kayu telah digunakan untuk membuat perabot rumah tangga seperti peti, kursi, hingga lemari. Masyarakat nusantara juga kerap menggunakan kayu sebagai bagian dari bangunan, misalnya tiang, jendela, dan pintu. Banyak dari perabot atau bagian bangunan yang terbuat dari kayu tersebut diberi sentuhan ragam hias. Jadi masyarakat Indonesia telah menerapkan ragam hias pada bahan kayu dari sejak dulu. Penerapan ragam hias tersebut dilakukan dengan teknik mengukir, melukis, hingga gabungan dari keduanya.

Selain digunakan sebagai hiasan, terdapat pula ragam hias pada benda-benda yang dibuat untuk memiliki nilai simbolis. Simbol tersebut biasanya terkait dengan kepercayaan, agama, atau adat istiadat setempat. Beberapa daerah di Indonesia yang memiliki ragam hias khas pada bahan kayu meliputi: Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua, dan Bali.

Contoh Penerapan Ragam Hias

Mengingat betapa kuatnya nilai dan tradisi menerapkan ragam hias pada bahan kayu di Indonesia, rasanya menjadi salah satu tugas kita pula untuk meneruskannya. Karena hal ini akan mengharumkan bangsa serta menjadi daya saing tinggi bagi bangsa Indonesia agar dapat tampil di kancah seni internasional. Kita dapat memulainya dengan sesederhana mempelajari contoh penerapan ragam hias yang biasa diaplikasikan.

Ragam hias diterapkan pada permukaan bahan kayu yang berbentuk bidang dua dan tiga dimensi. Penerapan ragam hias pada bahan kayu ini dilakukan dengan menggambar atau mengukir. Penerapan ragam hias pada bahan kayu juga terdapat pada benda-benda berupa senjata dan tameng yang difungsikan sebagai benda kerajinan. Selain itu, tidak jarang juga banyak yang menerapkan ragam hias pada topeng. Ragam hias tersebut dikerjakan dengan teknik atau cara digambar kemudian diberi warna.

Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

Penerapan ragam hias pada bahan kayu dapat dilakukan dengan cara mengukir dan menggambar (melukis) atau gabungan keduanya. Mengukir dalam hal ini adalah membentuk tonjolan dan cekungan berbentuk ragam hias tertentu pada permukaan kayu dengan menggunakan alat pahat.

Alat untuk Mengukir Ragam Hias di Atas Bahan Kayu

Teknik akan melibatkan alat yang tepat agar kita dapat mengaplikasikannya dengan baik. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk menerapkan ragam hias pada bahan kayu adalah sebagai berikut.

Pahat

Pahat adalah alat pengurang bahan keras (seperti kayu) yang memiliki mata tajam dan digunakan dengan cara dipukul atau diketuk-ketuk. Terdapat dua jenis mata pahat yang digunakan, yaitu mata pahat mendatar dan mata pahat melengkung. Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir.

Sementara itu dari bentuk dan fungsinya, terdapat empat jenis pahat, yakni:

  1. Pahat Kuku (Pahat Penguku),
    Pahat ini berbentuk lengkung seperti kuku manusia. Fungsi pahat penguku adalah untuk mengerjakan bagian yang lengkung, melingkar, membentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahan aris maupun pecahan cawen.
  2. Pahat Lurus (Pahat Penyilat),
    Pahat ini berbentuk lurus. Fungsi dari pahat lurus adalah untuk mengerjakan bagian yang lurus atau rata. Pahat ini juga dapat digunakan untuk membuat dasaran dan membuat siku-siku tepi ukiran dengan dasaran.
  3. Pahat Lengkung Setengah Bulatan (Pahat Kol)
    Bentuk pahat mata pahat kol melengkung dengan belahan setengah bulatan. Pahat ini digunakan untuk mengerjakan bagian-bagian cekung yang tidak dapat dikerjakan dangan pahat kuku.
  4. Pahat Miring (Pahat Pengot) Bentuk
    Mata pahat pengot berbentuk miring meruncing dan tajam sebelah. Pahat ini berfungsi untuk membersihkan pada sudut sela-sela ukiran dan meraut bagian-bagian yang diperlukan.

Alat Pemukul

Pahat merupakan salah satu alat utama yang digunakan dalam mengukir pada kayu. Oleh karena itu, kita juga membutuhkan alat pemukul agar dapat menggunakannya. Alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan mengukir umumnya terbuat dari kayu meskipun ada juga yang menggunakan palu besi dan batu.

Menggambar Ragam Hias

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ragam hias diterapkan baik pada ukiran benda dua dimensi maupun tiga dimensi. Bentuk nyatanya adalah pengaplikasian ukiran kayu pada batang maupun pada papan. Selain itu, kayu sebagai bahan alami sangatlah banyak jenisnya. Ada kayu yang memiliki serat halus dan ada yang kasar.

Oleh karena itu, mengukir kayu harus memperlihatkan alur seratnya. Beberapa pengrajin memilih untuk berusaha menutupi tekstur serat tersebut, namun yang lain justru membiarkannya karena dianggap sudah indah dengan sendirinya. Yang jelas, pada akhirnya persiapan adalah nomor satu. Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya.

Membuat torehan pada kayu dengan menggunakan ragam hias tertentu merupakan aktivitas dalam mengukir. Sebelum mengukir, sebaiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu alat dan bahan serta prosedur kerjanya. Kegiatan mengukir pada bahan kayu memiliki prosedur sebagai berikut.

  1. Menyiapkan alat dan bahan menggambar ragam hias ukiran.
  2. Memilih bentuk ragam hias sebagai objek berkarya.
  3. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu.
  4. Memberikan warna pada hasil gambar (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 135).

Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu

Kayu pada dasarnya dapat diberi warna dengan berbagai macam cat, misalnya cat minyak atau cat akrilik yang berbasis air. Oleh karena itu, produk dari bahan kayu dapat diberi hiasan ragam hias dengan teknik melukis. Berikut adalah contoh prosedur untuk melukis ragam hias pada produk dari bahan kayu.

  1. Menyiapkan bahan dan alat melukis (cat akrilik/ cat tembok, kuas, dan palet).
  2. Menyiapkan bahan kayu (papan kayu).
  3. Membuat rancangan gambar ragam hias pada kertas.
  4. Memindahkan gambar rancangan pada permukaan bahan kayu.
  5. Menerapkan cat untuk menyelesaikan gambar ragam hias.
  6. Memberikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 135).

Referensi

  1. Tim Kemdikbud. (2017). Seni Budaya VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.