Elektromagnet adalah magnet yang dibuat dengan memanfaatkan arus listrik. Caranya adalah dengan mengaliri arus listrik sebuah kawat penghantar yang dililitkan pada besi atau baja. Ada tiga unsur penting dalam elektromagnet; yaitu jumlah lilitan, kuat arus, dan inti besi. Kemagnetan sebuah elektromagnet bergantung pada ketiga hal tersebut. Semakin banyak jumlah lilitan dan semakin besar arus listrik yang mengalir pada kawat penghantar, maka semakin besar pula medan magnet yang dihasilkan. Selain itu besar medan magnet juga tergantung pada inti besi yang digunakan. Semakin besar atau panjang inti besi yang berada dalam solenoida, makin besar pula medan magnet yang dihasilkan. Elektromagnet sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja pada bel listrik, saklar elektromagnetik, telepon kabel, dan katrol listrik. Pada saat tombol/saklar bel listrik ditekan, rangkaian arus menjadi tertutup dan arus listrik akan mengalir pada kumparan. Aliran arus listrik pada kumparan ini akan mengakibatkan besi yang ada di dalamnya menjadi sebuah elektromagnet. Besi yang menjadi elektromagnet ini mampu menggerakkan lengan pemukul untuk memukul bel sehingga berbunyi. Tarikan kepingan besi lentur oleh elektromagnet akan memisahkan titik sentuh dan sekrup pengatur, hal ini mengakibatkan arus listrik akan terputus sehingga teras besi menjadi hilang kemagnetannya. Kepingan besi lentur ini kemudian akan kembali ke kedudukan semula, arus listrik pun mengalir kembali, besi pun menjadi elektromagnet, kembali lagi ke proses awal. Proses ini terjadi berulang-ulang dan sangat cepat sehingga menghasilkan bunyi lonceng.
Getaran pada speaker inilah yang akhirnya menggetarkan udara di sekitarnya dan menghasilkan bunyi sehingga kita dapat mendengar. Prinsip serupa juga digunakan pada loudspeaker.
Dengan cara ini, sampah-sampah yang bersifat diamagnetik seperti tembaga, aluminium, dan seng; dapat dipisahkan dengan besi yang bersifat feromagnetik.
Penerapan aplikasi medan elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari , yaitu 1. Trafo 2. Generator 3. Induktor adapun penjelasannya, yaitu Trafo Transformator atau trafo merupakan alat untuk mengubah (memperbesar atau memperkecil) tegangan AC berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yaitu memindahkan energi listrik secara induksi melalui kumparan primer ke kumparan skunder. Trafo menimbulkan GGL pada kumparan skunder karena medan magnet yang berubah-ubah akibat aliran arus listrik bolak-balik pada kumparan primer yang diinduksikan oleh besi lunak ke dalam kumparan skunder. Trafo ada dua jenis, yaitu trafo step-up dan step-down. Trafo step-up berfungsi untuk menaikkan tegangan AC sumber, jumlah lilitan kumparan skunder lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan primer. Trafo step-down berfungsi untuk menurunkan tegangan AC sumber, jumlah lilitan skundernya lebih sedikit. Generator Generator adalah alat yang dapat merubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip yang digunakan adalah perubahan sudut berdasarkan hukum Faraday sehingga terjadi perubahan fluks magnetik. Pada induksi elektromagnetik terjadi perubahan bentuk energi gerak menjadi energi listrik. Induksi elektromagnetik digunakan pada pembangkit energi listrik. Pembangkit energi listrik yang menerapkan induksi elektromagnetik adalah generator dan dinamo. Di dalam generator dan dinamo terdapat kumparan dan magnet. Kumparan atau magnet yang berputar menyebabkan terjadinya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan. Perubahan tersebut menyebabkan terjadinya GGL induksi pada kumparan. Energi mekanik yang diberikan generator dan dinamo diubah ke dalam bentuk energi gerak rotasi. Hal itu menyebabkan GGL induksi dihasilkan secara terus-menerus dengan pola yang berulang secara periodic. Induktor Induktor adalah salah satu komponen yang cara kerjanya berdasarkan induksi magnet. Induktor biasa disebut juga spul dibuat dari bahan kawat beremail tipis. Induktor dibuat dari bahan tembaga, diberi simbol L dan satuannya Henry disingkat H. Fungsi pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan magnet. Induktor berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan. Kemampuan induktor untuk menimbulkan medan magnet disebut konduktansi. Satuan induktansi adalah henry (H) atau milihenry (mH). Untuk memperbesar induktansi, didalam kumparan disisipkan bahan sebagai inti. Induktor yang berinti dari bahan besi disebut elektromagnet. Induktor memiliki sifat menahan arus AC dan konduktif terhadap arus DC. Sebutkan contoh penerapan induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari hari
Sebutkan contoh menggunaan elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari! Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!
Lihat Foto KOMPAS.com - Gejala elektromagnet sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan elektromagnetikBeberapa penerapan elektromagnet dapat ditemui pada beberapa alat yang digunakan dalam sehari-hari. Berikut penjelasannya: Bel listrikDilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, bel listrik menggunakan magnet sebagai alat utamanya. Saat tombol bel listrik ditekan, rangkaian arus menjadi tertutup dan arus mengalir pada kumparan. Aliran arus listrik pada kumparan ini mengakibatkan besi di dalam bel menjadi elektromagnet yang mampu menggerakkan lengan pemukul untuk memukul bel sehingga berbunyi. SaklarHampir disetiap rumah yang memiliki aliran listrik, menggunakan saklar. Saklar berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik pada rangkaian listrik. Baca juga: Manfaat Medan Magnet Bumi pada Migrasi Hewan Lilitan kawat dalam saklar berfungsi sebagai elektromagnet yang menarik ujung besi ke bawah. Setelah besi tertarik ke bawah, ujung besi lainnya akan menyimpang ke kanan dan mendorong tangkai ke kiri. Sehingga tangkai kiri dan kanan akan saling bersentuhan untuk mengalirkan arus listrik. Ketika arus mengalir, maka beban (lampu atau alat elektronik lainnya) akan menyala. |