You're Reading a Free Preview Show
Lihat Foto KOMPAS.com - Kemampuan untuk mengubah arah posisi tubuh dengan kecepatan dan ketetapan yang tinggi disebut kelincahan. Kelincahan berasal dari kata lincah yang berarti selalu bergerak, tidak dapat diam, tidak tenang, dan tidak tetap. Kelincahan atau agility menjadi salah satu faktor penting untuk menunjang keterampilan fisik, khususnya dalam dunia olahraga seperti sepak bola, bulu tangkis, voli, basket, dll. Kelincahan terbagi menjadi dua jenis, yakni yakni kelincahan umum (general agility) dan khusus (spesial agility). Kelincahan seseorang untuk menghadapi olahraga secara umum dan menghadapi situasi hidup dan lingkungan disebut kelincahan umum atau general agility. Sementara kelincahan khusus (special agility) adalah kelincahan seseorang yang digunakan untuk melakukan kegiatan olahraga khusus dalam cabang olahraga tertentu. Kemampuan seseorang untuh mengubah arah dengan cepat disebut kelincahan. Ada banyak manfaat dari kelincahan seseorang, di antaranya:
Cara Melatih KelincahanSeperti yang dijelaskan di atas, kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan adalah arti dari kelincahan atau agility. Untuk mengetahui tingkat kelincahan seseorang biasanya diberikan tes dengan lari berkelok (zig-zag run), squat thrust, lari rintangan, hingga lari bolak-balik (shuttle run). Latihan lari berkelok-kelok atau zig-zag selain melatih kecepatan juga dapat meningkatkan kelincahan. Ciri–ciri latihan kelincahan adalah bentuk- bentuk latihan harus ada gerakan Berikut cara melatih kelincahan:
tirto.id - Nyaris semua olahraga menuntut kelincahan tubuh atlet. Tanpa ada kelincahan, olahragawan akan sulit mengubah arah dengan cepat dan tepat. Selain itu, ia juga bisa lekas kehilangan keseimbangan. Maka itu, agar dapat menguasai gerakan atau teknik suatu jenis olahraga, kelincahan adalah keterampilan dasar yang harus selalu dilatih secara rutin dan teratur. Pengertian kelincahan atau agility dalam olahraga adalah kemampuan mengubah arah tubuh secara efektif, cepat, dan cekatan. Kelincahan juga mesti dibarengi dengan gerakan efisien dengan tenaga penuh, sebagaimana dikutip dari buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (2020) yang ditulis Mochamad Windarto.
Kelincahan berasal dari kekuatan dan kontraksi serabut otot. Kecepatannya ditentukan dari daya rekat serabut-serabut tersebut, serta transmisi impuls saraf dari otak.
Baca juga: Bentuk-Bentuk Latihan Kebugaran untuk Meningkatkan Kelincahan Cara pandang tersebut menimbulkan sejumlah implikasi yang harus dihadapi setiap atlet, seperti dijelaskan James Allen Bailey, dkk dalam buku Biochemical Engineering Fundamentals (1986). Pertama, impuls saraf sebagai instrumen pembentuk kelincahan berasal dari genetika. Alhasil, manusia tidak bisa (setidaknya sampai sekarang) mengubah rancang genetika bawaan lahirnya.
Kedua, atlet atau olahragawan hanya mampu mengoptimalkan serabut otot dan memaksimalkan kecekatan impuls tersebut sampai taraf tertentu. Istilahnya adalah "fleksibilitas karet." Sebagai analogi, serabut otot dan impuls saraf dapat dipandang sebagai karet yang melar (fleksibel) sampai batas tertentu saja. Ketika ia dipaksa berlatih melebihi batasnya, karet tersebut bisa putus. Hal ini menandakan bahwa kelincahan atlet atau olahragawan hanya mungkin maksimal sampai titik tertentu. Jika sudah mencapai batasnya, ia sudah tidak bisa lagi ditingkatkan. Ketiga, pandangan ini menunjukkan bahwa tidak semua orang bisa menjadi atlet. Sederhananya, atlet dilahirkan, bukan sekadar dilatih atau dibentuk proses penempaan fisik. Sebab, konstruksi tubuh dan impuls saraf seseorang harus memadai untuk bisa menguasai suatu cabang olahraga dengan taraf ketangkasan tertentu.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelincahan dalam OlahragaKelincahan dapat terbentuk berdasarkan gabungan dari berbagai faktor. Berikut ini adalah sejumlah faktor yang bisa memengaruhi kelincahan seseorang. 1. Keseimbangan Untuk memperoleh kelincahan, seseorang membutuhkan daya keseimbangan dalam mempertahankan posisi tubuh dengan baik. Keseimbangan itu mesti dicapai dalam kondisi statik dan dinamik. Kondisi statik artinya atlet dapat mempertahankan diri dalam keadaan diam, baik itu dengan satu kaki, dua kaki, atau berdiri dengan organ tubuh lainnya, seperti berdiri dengan tangan (handstand), dan sebagainya. Sementara itu, kondisi dinamik artinya atlet dapat mempertahankan keseimbangan selagi ia bergerak, menguasai diri dengan efektif, dan tidak terjatuh. 2. Kelenturan Kelenturan merupakan kemampuan seseorang untuk memaksimalkan fleksibilitas anggota tubuhnya dalam bergerak. Ia dapat mengoptimalkan ruang gerak persendian seluas-luasnya. Kelenturan ini dipengaruhi oleh bentuk sendi, elastisitas otot, dan ligamen atlet itu sendiri. 3. Kecepatan Kecepatan adalah kemampuan atlet untuk bergerak cekatan. Agar bisa bergerak secara cepat, seorang atlet harus memaksimalkan dinamika anggota tubuhnya seefektif dan seefisien mungkin dalam waktu singkat. 4. Koordinasi Faktor terakhir yang memengaruhi kelincahan adalah koordinasi tubuh. Hal ini merupakan kemampuan biomotorik yang kompleks, terdiri dari hubungan impuls saraf dan kemampuan anggota tubuh untuk merespons stimulus dari luar. Untuk meningkatkan performanya, atlet atau olahragawan mesti melatih kelincahan secara rutin dan teratur. Jika tidak, kinerja otot dan kemampuannya akan menurun, serta tidak maksimal lagi. Cara latihan untuk meningkatkan kelincahan dapat dilihat di sini.
Baca juga
artikel terkait
LATIHAN KEBUGARAN JASMANI
atau
tulisan menarik lainnya
Abdul Hadi
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|