Teks editorial adalah artikel yang berada pada kolom dalam surat kabar yang berisi pendapat (opini) atau pandangan suatu media terhadap satu peristiwa berita yang bersifat aktual atau yang sedang hangat menjadi bahan perbincangan publik (viral). Pendapat ini dapat berupa dukungan, pujian, kritikan, ataupun cemoohan yang menjadi sikap dari institusi media massa. Show
Isu yang diangkat dapat berupa isu sosial, politik, budaya, ataupun ekonomi. Misalnya, saat ini yang menjadi perbincangan publik salah satunya mengenai kebijakan pemerintah dalam penanggulangan virus korona. Isu ini dapat diangkat dari berbagai perspektif: Apakah isi teks editorial akan mendukung, mengkritik ataupun mencomooh, bergantung pada sikap institusi media massa. Opini yang disampaikan dalam teks editorial harus berlandaskan data-data yang faktual sehingga menghasilkan pendapat yang logis untuk menuntun pembaca agar bijak menyikapi suatu persoalan yang menyangkut kehidupan banyak orang. Ciri-Ciri Teks EditorialTeks editorial memiliki ciri-ciri, antara lain
Sementara itu, fakta adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar terjadi. Contohnya:
Sumber gambar: apnews.com Struktur Teks EditorialStruktur teks editorial terdiri atas bagian-bagian, antara lain.
Pada bagian ini, penulis menyajikan pendapat atas permasalahan dari topik yang diangkat. Pendapat ini akan diperkuat dengan beberapa teori dan fakta. Selain itu, bagian ini juga bertujuan agar pembaca dapat berkonsentrasi untuk memahami atas permasalahan yang sedang dibahas. Di dalamnya, penulis juga memberikan pendapat yang berusaha agar pembaca dapat mengikuti arah berpikir penulis. Bagian ini adalah bagain yang paling utama dalam teks editorial karena menyajikan opini yang berlandaskan data dan fakta untuk memperkuat apa yang dinyatakan pada bagian pembuka. Pada umumnya, pendapat yang berseberangan dari pendapat penulis juga disajikan. Hal ini bertujuan agar dapat dibandingkan dan dikritisi sehingga pembaca akan menaruh keyakinan terhadap pendapat penulis. Selain itu, bagian ini juga memaparkan pendapat para ahli ataupun hasil penelitian dari berbagai macam sumber yang bertujuan untuk memperkuat argumen penulis.
Bagian ini berisi pendapat yang ditegaskan kembali dengan didorong oleh fakta yang telah disampaikan pada bagian argumentasi. Penegasan ulang pendapat beradap pada bagian akhir dari teks editorial. Kaidah Kebahasaan Teks EditorialKaidah kebahasaan teks editorial terdiri atas beberapa unsur, antara lain.
Adverbia atau kata keterangan digunakan dalam teks editorial dengan tujuan agar dapat mendapat keyakinan pembaca. Adverbia yang digunakan pada umumnya berupa adverbial kuantitatif, seperti biasanya, sering, kadang-kadang, jarang, sebagain besar, dsb. Averbia ini digunakan dengan tujuan mempertegas argumen penulis. Verba material adalah salah satu jenis verba yang menyatakan siapa yang dibicarakan (subjek) melakukan sesuatu perbuatan, pekerjaan, ataupun aktivitas yang dapat dilihat. Penggunaan verba jenis ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa apa yang dinyatakan penulis untuk memperkuat argumen adalah perihal fakta. Contohnya, menulis, menangkap, mengenakan, menyelenggarakan, dsb. Verba mental adalah salah satu jenis verba yang bermakna tanggapan atau reaksi dari suatu perbuatan, peristiwa, keadaan, ataupun keberadaan. Contohnya, menikmati, khawatir, mengamati, merasakan, dsb. Verba ini berfungsi untuk mengubungkan antara subjek dengan pelengkap. Dengan begitu, struktur kalimatnya adalah: Subjek + verba relasional + Misalnya, “Virus korona merupakan virus yang mematikan. Kata merupakan menjadi verba penghubungan antara subjek (virus korona) dan pelengkap (virus yang mematikan). Contoh lainnya, Menteri Kesehatan memiliki tanggung jawab untuk menekan laju penyebaran virus korona. Konjungsi merupakan kelas kata yang berfungsi untuk menghubungkan baik antarkata, antarfrasa, maupun antarkalimat. Berdasarkan fungsinya, konjungsi terbagi menjadi tiga: Konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat, dan konjungsi korelatif. Konjungsi intrakalimat, contohnya sedangkan, tetapi, melainkan, dsb. Konjungsi antarkalimat, contohnya akan tetapi, di samping itu, sementara itu, dsb. Konjungsi korelatif, contohnya tidak hanya berpasangan dengan tetapi juga, bukan berpasangan dengan melainkan, mulai dari berpasangan dengan hingga, dsb. Contoh Teks Editorial SingkatDapat diakatan, kesehatan merupakan suatu hal di hidup yang sangat langka. Berbagai ungkapan tentang kesehatan muncul, seperti “Jangan sakit kalau miskin”, yang berarti apapun yang berkaitan tentang kesehatan, mulai dari biaya dokter, hingga obat-obatan tergolng sangat mahal Hal ini, tentunya, bersifat ironi dengan penyataan bahwa sehat adalah nomor satu. Terlebih, investor saling bersaing untuk membangun Rumah Sakit Internasional (RSI). Padahal, secara jelas, dapat dilihat dan dirasakan secara langsung bahwa RSI sarat akan biaya yang mahal, yang tentunya jauh dapat diakses oleh para masyarakat berekonomi kelas bawah atau yang dilbeli dengan istilah “KK Miskin”. Tidak dapat dimungkiri, persoalan-persoalan mengenai kesehatan masih menjadi PR utama di berbagai daerah, terutama di pedesaan. Tingginya tingkat kematian dan prevalensi penyebaran penyakit menular tataran lingkungan. Hal ini disebabkan oleh kemiskinan struktural yang terjadi di dalam masyarakat. Jika ditelaah lebih lanjut, sebenarnya, hal ini sudah sampai di telinga pemerintah dan pemerintah pun sudah sampai pada tahapan eksekusi program. Namun, seringkali program yang dieksekusi bersifat sporadis. Artinya, program pemerintah hanya aktif dalam peresmiannya, tetapi tidak berlanjut hingga pada pemantauan (monitoring) dan evaluasi sehingga tak jarang gagal di tengah perjalanan. Hal ini terjadi juga pada kondisi puskesmas sebagai pelayanan terpadu kesehatan masyarakat. Yang terjadi pada puskesmas bahwa ide program pelayanan terpadu kesehatan tidak mampu diimplementasikan, padahal visi-misi yang terkandung sudah sangat mulia, seperti tak jarang puskesmas hanya dijadikan rujukan saja. Hal ini membuat pemerintah harus mengembalikan fungsi puskesmas kembali seperti semula.
Pengembalian fungsi awal puskesmas menjadi kunci dari keberhasilan pemberdayaan puskesmas. Selain itu, koordinasi dari semua kalangan juga perlu mendapat perhatian utama. Keberhasilan ini tentunya akan membuat puskesmas menjadi sumber vital dalam menyehatkan masyarakat yang sesuai dengan ide awal yang cemerlang. Kontributor: Adip Prasetyo, S.Hum. Materi StudioBelajar.com lainnya:
Pendidikan.Co.Id – Kamu pasti pernah menemukan sebuah teks yang berisikan sebuah pendapat pribadi dari individu atau seseorang terhadap sebuah masalah, Secara sadar atau tidak kamu sudah membaca yang namanya Teks Editorial atau disebut juga dengan Teks Opini. Oleh sebab itu untuk dapat membedakan teks editorial/opini dengan teks lain seperti misalnya teks deskripsi atau teks lainnya mari baca lebih lanjut mengenai Teks Editorial secara jelas dibawah ini.
Pengertian Teks EditorialTeks editorial merupakan sebuah teks yang berisi sebuah pendapat pribadi individu atau seseorang terhadap sebuah isu/masalah aktual. Isu atau masalah tersebut bisa meliputi masalah politik, sosial, maupun itu masalah ekonomi yang mempunyai hubungan dengan secara signifikan dengan politik. Meskipun begitu Pengungkapan teks tersebut harus juga didasari dan dilengkapi dengan bukti, data / fakta, maupun alasan yang logis dan bijak agar pembaca atau pendengar dapat menerimanya dengan baik dan bijak juga. lantas apa tujuan dari Teks Editorial atau Opini. Tujuan Teks Tajuk Rencana / Editorial / Opini:Adapun Tujuan dari Teks Editorial atau opini ini antara lain ialah sebagai berikut :
Manfaat Teks Editorial / Opini:Teks editorial ini akan memberi informasi kepada pembaca, dalam merangsang pemikiran, serta juga terkadang mampu untuk dapat menggerakkan pembaca untuk ikut berpartisipasi dan juga bertindak. Fungsi Teks Tajuk Rencana/Editorial/Opini:Adapun Fungsi dari Teks Editorial atau opini antara lain ialah sebagai berikut :
Ciri-Ciri Teks Editorial / Opini:Dibawah ini merupakan ciri-ciri dari teks editorial atau opini, yakni :
Struktur Teks EditorialTerdapat 3 Struktur dalam membangun Teks editorial atau opini, yakni :
Kaidah Kebahasaan Teks EditorialDiibawah ini merupakan kaidah kebahasaan teks editorial atau opini antara lain ialah sebagai berikut:
Contoh Teks Editorial dan Struktur Analisanya
Sekian dan terima kasih sudah membaca mengenai Teks Editorial : Pengertian , Struktur, Kaidah, Dan Contoh, semoga bermanfaat untuk anda. Lihat Juga √ Pengertian Potensi Diri Lihat Juga √ Pengertian Brosur, Ciri, Fungsi, Tujuan dan Contohnya
|