Sebutkan apa perbedaan antara pasar tradisional dan pasar modern?

Perbedaan pasar tradisional dan pasar modern sebenarnya dapat terlihat secara jelas, namun dalam sistem penentuan harga dan kegiatan ekonomi ada beberapa hal yang perlu dijabarkan. Artikel berikut ini akan membahas perbedaan pasar tradisional dan pasar modern mulai dari sistem jual bel, kegiatan ekonomi, penentuan harga, hingga tingkat kebersihan. Selamat membaca.

Apakah Anda pernah pergi ke pasar? Ketika seseorang menyebutkan pasar, maka yang terbayang adalah sebuah kegiatan jual beli dimana pembeli dan penjual bertemu dan melakukan proses tawar menawar hingga mencapai kesepakatan yang diinginkan. Namun, bayangan seperti ini sebenarnya mewakilkan kondisi pasar tradisional. Pasar sebenarnya memiliki pengertian yang jauh lebih luas (Baca juga: Kegiatan Ekonomi di Indonesia).

Pengertian Pasar Secara Umum

Perbedaan pasar modern dan pasar tradisional secara umum memiliki pengertian tempat terjadinya proses jual dan beli, secara lebih luas pasar memiliki artian sebagai sebuah sistem, prosedur, dan tempat jual beli baik barang, jasa, dan sumber daya atau tempat pertukaran sumber daya (alam atau manusia) dengan uang atau alat pembayaran lainnya yang sah dan diakui. Pasar merupakan salah satu bagian penting dalam sistem perekonomian. Dalam pasar, ada persaingan baik itu persaingan antara pedagang maupun antara merek dagang. Dalam pelaksanaannya pasar setidaknya harus memiliki tiga fungsi berikut ini:

  • Fungsi distribusi
  • Fungsi pembentukan harga
  • Fungsi promosi

Ketiga fungsi ini akan ada di berbagai jenis pasar. Pasar dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis dan yang akan dibahas kali adalah klasifikasi berdasarkan sistem jual belinya yaitu pasar tradisional dan pasar modern. (Baca juga: Ciri-Ciri Kapitalisme)

Artikel terkait:

  • Peran Indonesia di Era Globalisasi – Hambatan Perdagangan Internasional

Perbedaan Pasar Tradisional dan Modern

Pasar tradisional adalah tempat jual beli dimana penjual dan pembeli bertemu secara langsung dan melakukan tawar menawar hingga tercapai kesepakatan harga. Pasar tradisional umumnya terdiri dari kios-kios semi permanen dan menyediakan barang-barang segar, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Contoh pasar tradisional antara lain adalah: Pasar Senen, Pasar Tanah Abang, Pasar Bogor dan pasar sayur mayur di pagi hari. (baca juga: Kegiatan Ekspor Impor)

Sedangkan pasar modern adalah tempat jual beli dimana tidak ada aktifitas tawar menawar di dalamnya, pembeli sudah menyetujui harga yang diajukan karena harga tersebut bersifat tetap (fixed price). Umumnya pasar ini berada di satu tempat yang luas dan permanen. Berdasarkan definisi di atas, tentu sudah terbayang perbedaan dari kedua jenis pasar ini bukan? Namun, agar lebih jelasnya artikel di bawah ini akan lebih menjabarkan perbedaan pasar tradisional dan pasar modern dari berbagai aspek secara lengkap. Contoh pasar modern adalah: Minimarket (Alfamart, Indomaret, dll), Swalayan (Superindo, TipTop, dll), Hypermarket (Carrefour, Giant, dll). Dan inilah, beberapa perbedaan yang harus kalian ketahui sebagai berikut:

  1. Perbedaan Jenis Barang yang Dijual

Pasar tradisional umumnya menjual bahan makanan segar, namun beberapa pasar juga menjual kebutuhan sandang (pakaian). Intinya adalah pasar tradisional selalu menjual bahan kebutuhan sehari – hari. Hal ini dilakukan karena keluar-masuk barang lebih cepat dan selalu dibutuhkan masyarakat sehingga kelangsungan proses jual beli tetap terjaga.

Pasar modern juga menjual barang kebutuhan sehari – hari, namun banyak juga yang menjual kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier. Jika ke hypermarket, Anda dapat melihat bahwa meeka bukan hanya menjual makanan atau pakaian melainkan juga elektronik, gadget, hingga furniture. Berbagai jenis barang tersedia di pasar modern. Hal inil merupakan salah satu yang membedakan keduanya. (baca juga: Ciri- Ciri Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi)

Pada pasar tradisional, harga terbentuk melalui kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli. Penjual bisa memasang harga sesuai yang diinginkan berdasarkan keuntungan yang ingin diterimanya dan pembeli boleh mengajukan keberatan akan harga yang diajukan penjual. Mereka akan melakukan tawar menawar hingga sepakat. Inilah yang menjadi pembentuk harga. Namun dalam beberapa proses tawar menawar, kesepakatan mungkin tidak terjadi sehingga harga tidak terbentuk. Meskipun begitu umumnya harga yang ditetapkan penjual pasar tradisional lebih murah dibandingkan pasar modern.

Berbeda dengan pasar tradisional, di pasar moderen pembeli sudah menyetujui harga yag ditetapkan penjual. Harga sudah tercetak di tag dan pembeli langsung membayar sesuai harga yang tertera. Harga barang di pasar modern terbentuk hanya dari perhitungan pemilik pasar. Harga didasarkan dari perhitungan penjual akan modal, komisi, dan biaya lain – lain. Hal ini yang menyebabkan beberapa barang di pasar modern lebih mahal dibandingkan pasar tradisional. (baca juga: Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam)

Artikel lainnya:

  1. Subjek yang Melakukan Proses Jual Beli

Pada perbedaan pasar modern dan pasar tradisional, penjual langsung menjajakan barang dagangannya kepada pembeli. Namun, ada banyak penjual yang menjual barang sejenis pada satu pasar. Sedangkan di pasar modern, yang menjual barang adalah satu pemilik pasar atau penjual. Pemilik pasar menjual beberapa merek dagang kepada pembeli. Biasanya pada pasar modern, pembeli memilih merek dagang yang disediakan penjual (pemilik pasar) bukan memilih barang sejenis yang dijual oleh penjual berbeda. Pembeli juga tidak melakukan proses tatap muka langsung dengan penjual (pemilik pasar). (baca juga: Pengertian Perubahan Kebudayaan)

Artikel lainnya:

  1. Modal dan Pengalaman Penjual

Pada pasar tradisional penjual umumnya memiliki modal yang terbatas atau modalnya tidak terlalu banyak. Oleh karena itu, barang yang dijual biasanya adalah barang kebutuhan sehari – hari yang cepat laku dan banyak dicari sehingga perputaran modal berjalan lancar. Selain itu, penjual pada pasar tradisional juga hanya memperhitungkan keuntungan dalam jangka waktu pendek (Baca juga: Jenis-Jenis Lembaga Sosial).

Berbeda dengan pasar tradisional, pada pasar modern penjual umumnya sudah lebih  berpengalaman dalam berbisnis. Modal yang digunakan jauh lebih besar dibandingkan dengan modal penjual di pasar tradisional. Perhitungan penjual di pasar modern lebih berorientasi pada keuntungan jangka panjang biasanya perhitungan bersifat kuartal tahu atau per semester.

Artikel lainnya:

Pasar tradisional umumnya menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan pasar modern. Namun, tidak ada potongan harga lainnya saat harga sudah terbentuk. Harga hanya ditentukan dari proses tawar menawar antara penjual dan pembeli. Tidak ada potongan harga dan promo yang ditawarkan penjual. Harga yang ditawarkan dari hari ke hari bisa berbeda – beda tergantung modal yang dikeluarkan penjual setiap hari.

Pasar modern memang pada umumnya memberikan harga yang lebih mahal dibandingkan pasar tradisional. Namun, untuk menarik pembeli mereka memberikan potongan harga ke beberapa barang tertentu atau memberikan hadiah kepada pembeli. Hargayang ditawarkan oleh penjual di pasar modern juga cenderung tetap karena harga sudah dibentuk per periode waktu tertentu dan ditetapkan sebelum barang diberikan price tag. (baca juga: Manfaat Kegiatan Ekspor dan Impor)

Artikel lainya:

Pembeli yang melakukan proses jual beli di pasar tradisional adalah pembeli yang berlokasi di sekitar pasar. Hal ini disebabkan pasar tradisional hanya buka dalam waktu yang singkat dalam sehari (misalnya pasar pagi atau pasar malam) dan tidak buka sepanjang hari. Selain itu, pasar tradisional juga dimiliki oleh setiap kecamatan jadi mudah dijangkau oleh pembeli setempat.

Pembeli pada pasar modern umumnya adalah warga setempat dan warga lainnya yang mungkin tidak berasal di daerah tersebut. Hal ini dikarenakan pasar modern terkadang hanya tersedia di beberapa tempat tertentu, tidak seperti pasar tradisional yang tersedia di setiap kecamatan. Meskipun saat ini banyak minimarket yang tersebar di setiap kelurahan atau bahkan lebih namun pembeli yang berbelanja bisa dari tempat lain karena pasar modern memiliki jam operasional yang lebih panjang. (baca juga: Pengertian Piramida Penduduk)

Perbedaan pasar modern dan pasar tradisional memiliki sistem penjual melayani pembeli sepenuhnya mulai dari ambil barang, timbang (untuk produk tertentu), hingga proses pembayaran. Keuntungannya adalah adanya interaksi dan komunikasi yang sangat baik yang bisa dilakukan oleh sehari – hari. Namun, kondisi di pasar tradisional umumnya tidak terlalu tertib dan nyaman bagi sebagian orang. Pasar tradisional umumnya terletak di ruangan semi terbuka dan pengelolaan limbah belum terlalu berjalan dengan baik. Hal ini mengakibatkan pasar tradisional terlihat agak lembab dan agak kotor.

Pasar modern memiliki sistem self service dimana pembeli mengambil sendiri barang yang dibutuhkan. Pembayaran akan dibantu oleh petugas yang dipekerjakan oleh pemilik pasar (penjual). Untuk masalah kenyamanan, pasar modern sudah berdiri di atas bangunan tetap dan dilengkapi pendingin udara sehingga lebih nyaman. Keuntungan lainnya adalah pasar modern sudah memiliki sistem pengelolaan limbah terpadu sehingga meminimalkan tampilan yang terkesan kotor dan kumuh.

Apa perbedaan pasar tradisional dan pasar modern?

Keduanya sama-sama tempat bertransaksi, tetapi tentu ada distingsi yang membedakan keduanya.

Seperti yang kita tahu, pasar merupakan tempat terjadinya transaksi jual beli antara penjual dan pembeli.

Ketika mendengar kata pasar, yang langsung terlintas di otak orang pada umumnya, yaitu deretan lapak jualan yang menjual sayuran.

Kata pasar lebih berkonotasi pada pasar tradisional di mana komoditas yang dijual adalah bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari. Sebenarnya, arti pasar itu luas.

Pasar bisa mengacu pada tempat fisik terjadinya jual beli.

Selain itu, pasar juga bisa berupa ruang virtual yang memungkinkan terjadinya transaksi, seperti online shop, e-commerce, marketplace, hingga pasar saham.

Pasar yang dibahas dalam artikel ini, yakni mengacu pada pasar fisik. Terutama dalam membahas perbedaan pasar tradisional dan pasar modern.

Baca Juga: Untung Banyak! Ini 5 Ide Bisnis Tanaman Hias dari Rumah

Sebutkan apa perbedaan antara pasar tradisional dan pasar modern?

Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern

Sebutkan apa perbedaan antara pasar tradisional dan pasar modern?
Foto: Unsplash.com

Masing-masing jenis pasar memiliki tipikalnya tersendiri. Pasar tradisional identik dengan deretan lapak yang menawarkan bahan makanan segar yang baru dipasok.

Adapun pasar modern cenderung menawarkan segala produk yang bisa disimpan cukup lama. Selain itu, tampilannya lebih komersial.

Berikut ini sejumlah perbedaan pasar tradisional dan pasar modern yang dinilai dari sejumlah aspek.

1. Profil Penjual

Jika dibedakan berdasarkan profil penjual, para pemilik lapak pada pasar tradisional dapat digolongkan sebagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Adapun penjual di pasar modern semacam department store, merupakan representatif dari merek-merek ternama.

2. Fasilitas

Pada pasar tradisional, fasilitasnya biasanya cukup terbatas, kecuali pasar tersebut direvitalisasi. Namun pada umumnya, fasilitas pada pasar tradisional lebih mengarah ke aspek fungsional.

Yang diutamakan, yakni adanya tempat displai produk, meski aspek penataannya tidak begitu penting.

Adapun pasar modern lebih mengutamakan kenyamanan pengunjung.

Di pasar modern, disediakan bangku untuk pengunjung duduk sejenak, penyejuk ruangan, dan displai produk yang lebih tertata rapi.

3. Kondisi Produk

Dengan fasilitas yang terbatas, para penjual di pasar tradisional lebih mengutamakan pasokan produk yang masih baru.

Selain itu, tidak menyimpan stok dalam jumlah besar. Apalagi sebagian besar produk yang dijual di pasar tergolong bahan makanan mentah, seperti sayur, buah-buahan, ikan, daging, telur, dan sebagainya.

Pada pasar modern, karena memiliki tempat pendingin atau tempat penyimpanan yang lebih baik, berbagai produk fresh dapat disimpan lebih lama.

Selain itu, pasar modern lebih banyak menjual produk berkemasan dan produk non-makanan.

4. Harga Jual

Tingkat fasilitas juga memengaruhi harga sewa tempat kepada penjual, selain faktor lokasi yang strategis. Hal ini memengaruhi pula harga jual yang lebih murah di pasar tradisional.

Adapun harga jual di pasar modern bisa lebih mahal karena fasilitas yang disediakan juga lebih baik. Pembeli tinggal menjatuhkan pilihan saja mau membeli kebutuhannya di pasar yang mana.

5. Cara Transaksi

Satu lagi perbedaan pasar tradisional dan pasar modern, yaitu dari cara bertransaki. Pada pasar tradisional, meski penjual sudah menetapkan harga, pembeli masih bisa menawarnya hingga harga turun.

Jika penjual merasa penawaran masih masuk akal, ia pun akan menyetujui dan menjualnya. Hal ini berbeda dengan pasar modern.

Pada pasar modern, setiap produk sudah dilabeli dengan harga tetap. Pembeli tidak bisa menawar harga.

Jika penjual hendak menurunkan harga, mereka akan membuat program diskon atau potongan harga yang sudah tersistematisasi dan dalam waktu yang terbatas.

6. Metode Pembayaran

Pasar tradisional cenderung menggunakan metode pembayaran yang konvensional, yakni menggunakan uang tunai.

Adapun pasar modern menyediakan opsi pembayaran secara elektronik dan digital.

Namun sejumlah pasar tradisional yang sudah direvitalisasi oleh pemerintah daerah, sudah mulai mengenal metode pembayaran elektronik dan digital pula.

Ada pemilik lapak yang menggunakan mesin EDC, hingga menyediakan pembayaran melalui kode QR.

7. Jam Buka

Pasar tradisional cenderung memiliki jam buka yang fleksibel, tergantung dari kebutuhan pembeli di lingkungan sekitar dan keputusan pemilik lapak itu sendiri.

Pada pasar induk, misalnya, kegiatan sudah dimulai sejak dini hari.

Hal ini karena produk-produk yang dibeli akan dipasok ke pasar-pasar tradisional yang lebih kecil atau ke toko sayur.

Pasar tradisional yang lebih kecil, yang berada di daerah permukiman, cenderung berjualan dari pagi hingga menjelang siang.

Hal ini karena mengikuti kebiasaan pembeli yang cenderung memenuhi kebutuhan rumah tangga, misalnya membeli bahan masak untuk makan siang dan makan malam. Bahkan ada pula pasar malam.

Pada pasar modern, jam buka dan tutupnya sudah tetap dari hari ke hari.

Jam bukanya biasanya sekitar pukul 09.00 atau 10.00, sedangkan jam tutupnya sekitar pukul 21.00 atau 22.00.

Baca Juga: Kenali 4 Perilaku Konsumen Berikut Agar Bisnismu Makin Untung!

Kami sedang melakukan survey mengenai website toko online. Kami sangat senang apabila Anda bisa membantu survey Kami. Terima kasih.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Tradisional

Sebutkan apa perbedaan antara pasar tradisional dan pasar modern?
Foto: Unsplash.com

Kini kamu sudah tahu perbedaan pasar tradisional dan pasar modern.

Masalahnya kemudian, pasar mana yang sesuai dengan kebutuhanmu?

Masing-masing jenis pasar tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kamu tinggal memilih mana yang cocok untuk kebutuhanmu.

Berikut daftar kelebihan dan kekurangan pasar tradisional.

Kelebihan pasar tradisional:

  • Bisa melakukan tawar-menawar dan negosiasi harga agar lebih murah.
  • Cenderung tidak terjadi monopoli oleh satu produsen atau pemasok.
  • Pemilik kios di pasar tidak terikat jam operasional. Penjual bisa membuka atau menutup kios lebih cepat atau lebih lambat.

Kekurangan pasar tradisional:

  • Metode pembayaran cenderung terbatas, bahkan seringnya hanya menerima penbayaran secara tunai.
  • Pasar tradisional pada umumnya mengalami masalah dalam pengelolaan sampah dan kebersihan, sehingga membuat pelanggan kurang nyaman.
  • Varian produk terbatas pada hasil kekayaan alam, daging dan produk ternak lainnya, serta sayur, buah, dan bahan baku makanan lainnya.

Baca Juga: Apa Itu Hustler, Hipster, dan Hacker? Ini Fungsinya dalam Startup

Sebutkan apa perbedaan antara pasar tradisional dan pasar modern?

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Modern

Sebutkan apa perbedaan antara pasar tradisional dan pasar modern?
Foto: Unsplash.com

Meski pasar modern dilabeli “modern” yang mengesankan posisinya lebih superior ketimbang pasar tradisional, tentu ia memiliki kelebihan dan kekurangan juga.

Berikut daftar kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan pasar modern:

  • Kualitas produk dijamin, karena sebelum dipajang di tempat displai, produk-produk di pasar modern harus melalui pengecekan terlebih dahulu.
  • Kondisinya bersih dan nyaman
  • Membuka lapangan pekerjaan, karena ada banyak staf yang diperlukan untuk mengoperasikan pasar modern, seperti kasir, customer service, sekuriti, petugas kebersihan, dan lain-lain.

Kekurangan pasar modern:

  • Harga yang tertera di pasar modern cenderung lebih mahal daripada pasar tradisional.
  • Secara tidak langsung menciptakan kesenjangan ekonomi, karena membuat kesan bahwa hanya kelas tertentu dengan daya beli tertentu yang bisa berbelanja di pasar modern.
  • Menciptakan budaya konsumtif karena lebih banyak produk tersier yang ditawarkan.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan pasar tradisional dan pasar modern. Semoga bermanfaat!