Sebutkan 4 macam sistem dasar dasar klasifikasi yang dikemukakan oleh bapak Carolus Linnaeus

Klasifikasi makhluk hidup adalah cabang ilmu biologi yang disebut taksonomi, yakni upaya pengelompokkan makhluk hidup menjadi suatu kelompok atau taksa tertentu berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya. Carolus Linnaeus atau Carl von Linné (lahir di Älmhult, 23 Mei 1707 – meninggal di Uppsala, 10 Januari 1778 pada umur 70 tahun) adalah seorang ilmuwan Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologi. Ia dikenal sebagai “bapak taksonomi modern” dan juga merupakan salah satu bapak ekologi modern.

Carolus Linnaeus menyusun klasifikasi menurut persamaan dan perbedaan struktur tubuh. Kelompok-kelompok makhluk hidup dalam taksonomi disebut takson. Jadi, takson merupakan tingkatan dalam klasifikasi. Takson tersebut dari atas sampai ke bawah adalah:

No.Bahasa LatinBahasa InggrisBahasa Indonesia
1RegnumKingdomKerajaan
2RegnumPhylum/DivisionFilum/Divisi
3ClassisClassKelas
4OrdoOrderBangsa
5FamiliaFamilySuku
6GenusGenusMarga
7SpesiesSpeciesJenis

Semakin ke atas, jumlah makhluk hidup semakin banyak, lebih sedikit persamaan, lebih banyak perbedaan, dan penggolongan semakin lebih secara umum. Semakin ke bawah, jumlah makhluk hidup semakin sedikit, lebih banyak persamaan, lebih sedikit perbedaan, dan penggolongan semakin lebih secara khusus.

Di atas, masih terdapat bagian-bagian yang diberi nama dengan tambahan sub, seperti sub filum dan sub divisi, sub kelas, sub famili, sub genus, dan sub spesies. Letak sub filum di antara filum dan kelas, letak sub divisi di antara divisi dan kelas, letak sub kelas di antara kelas dan ordo, letak sub ordo di antara ordo dan kelas, dan seterusnya.

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Adalah untuk mempermudah dan menyederhanakan pengelompokan keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang melimpah.

Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup

  1. Menyederhanakan objek studi dari makhluk hidup yang beraneka ragam.
  2. Mengetahui hubungan kekerabatan antar anggota kelompok makhluk hidup dalam klasifikasi tersebut. Makin banyak persamaan satu golongan dengan golongan lain artinya kedua golongan tersebut memiliki hubungan kekerabatan makin dekat
  3. Mempermudah dalam mengetahui urutan proses evolusi/ perkembangan suatu makhluk hidup

Pada abad ke-18, Carl Linnaeus diterbitkan sebuah sistem untuk mengklasifikasikan makhluk hidup, yang telah berkembang menjadi sistem klasifikasi modern. Orang-orang selalu diberikan nama untuk hal-hal yang mereka lihat, termasuk tanaman dan hewan, tetapi Linnaeus adalah ilmuwan pertama yang mengembangkan struktur penamaan hirarki yang disampaikan informasi baik tentang apa spesies itu (namanya) dan juga kerabat terdekatnya.

Kemampuan sistem Linnean untuk menyampaikan hubungan yang kompleks untuk para ilmuwan di seluruh dunia adalah mengapa telah begitu banyak diadopsi. Cara mengklasifikasikan makhluk hidup pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778). Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi. Taksonomi merupakan salah satu cabang biologi.

Karena Carolus Linnaeus sebagai orang pertama meletakkan dasar taksonomi, ia dianggap sebagai Bapak Taksonomi. Carolus Linnaeus menyusun klasifikasi menurut persamaan dan perbedaan struktur tubuh. Kelompok-kelompok makhluk hidup dalam taksonomi disebut takson. Jadi, takson merupakan tingkatan dalam klasifikasi.

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah :

  1. Dapat membedakan makhluk hidup satu dengan lainnya.
  2. Menyederhanakan objek studi.
  3. Memudahkan orang-orang dalam mempelajari makhluk hidup yang beraneka ragam.
  4. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenali.
  5. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain.
  6. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama.
  7. Mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.
  8. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki.
  9. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
  10. Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.

Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah:

  • Berdasarkan ukuran tubuhnya, Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan semak.
  • Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembap (higrofit).
  • Berdasarkan manfaatnya, Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya.
  • Berdasarkan jenis makanannya, Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).

Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup

  • Klasifikasi memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
  • Untuk melihat hubungan kekerabatan antar makhluk hidup yang satu dengan yang lain.

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup adalah mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan-golongan atau unit-unit tertentu berdasarkan persamaan dan perbedaan cirinya. Tujuan klasifikasi makhluk hidup ialah untuk mempermudah dalam mengenal, mempelajari, dan mengetahui hubungan antar makhluk hidup.

Proses klasifikasi makhluk hidup dimulai dengan mengelompokkan beberapa individu yang memiliki persamaan ciri ke dalam satu kelompok. Kelompok-kelompok yang terbentuk dari hasil pengklasifikasian makhluk hidup tersebut disebut takson. Takson pada tingkat yang lebih rendah memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih banyak, sedangkan takson pada tingkat yang lebih tinggi memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih sedikit. Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup ialah taksonomi.

Carolus Linnaeus atau Carl von Linné[1] (23 Mei 1707 – 10 Januari 1778) adalah seorang ilmuwan Swedia yang meletakkan dasar tatanama biologi. Ia dikenal sebagai "bapak taksonomi modern" dan juga merupakan salah satu bapak ekologi modern.[2]

Sebutkan 4 macam sistem dasar dasar klasifikasi yang dikemukakan oleh bapak Carolus Linnaeus
Carl Linnaeus (Carl von Linné)

Carolus Linnaeus tahun 1775, lukisan oleh Alexander Roslin

Lahir(1707-05-23)23 Mei 1707[note 1]
Råshult, Paroki Stenbrohult (sekarang dalam Kotamadya Älmhult), SwediaMeninggal10 Januari 1778(1778-01-10) (umur 70)
Hammarby (estate), Paroki Danmark (di luar Uppsala), SwediaTempat tinggalSwediaKebangsaanSwediaAlmamaterUniversitas Lund
Universitas Uppsala
Universitas HarderwijkDikenal atasTaksonomi
Ekologi
BotaniKarier ilmiahBidangBotani
Biologi
ZoologiMahasiswa ternamaPeter AscaniusSingkatan penulis (botani)L. Tanda tangan
Sebutkan 4 macam sistem dasar dasar klasifikasi yang dikemukakan oleh bapak Carolus Linnaeus
Catatan


Sebutkan 4 macam sistem dasar dasar klasifikasi yang dikemukakan oleh bapak Carolus Linnaeus

Lambang Carl von Linné.

Linnaeus ialah ahli botani yang paling dihormati pada masanya, dan ia juga terkenal dengan kemampuan bahasanya. Selain menjadi ahli botani, Linnaeus juga ahli dalam zoologi dan adalah seorang dokter.

Carolus Linnaeus lahir di Paroki Stenbrohult (sekarang termasuk wilayah administrasi Älmhult), di bagian selatan Swedia.[3] Ayahnya bernama Nils Ingemarsson Linnaeus dan ibunya bernama Christina Brodersonia. Sejak kecil Linnaeus dilatih menjadi seorang anggota gereja yang setia, sebagaimana ayahnya dan kakeknya (dari ibu) namun ia kurang bersemangat mengikuti kegiatan tersebut.

Saat berusia 7 tahun, Nils menggaji seorang tutor bernam Johan Telander untuk Linnaeus. Pada 1717, Linnaeus dikirimkan ke Lower Grammar School di Växjö, dimna ia sering berkelana ke pedesaan untuk mencari tumbuhan. Kepala sekolah yang juga guru Linnaeus pada tahun seniornya, Daniel Lannerus, melihat ketertarikan Linnaeus di bidang botani dan memperkenalkannya kepada Johan Rothman, seorang dokter sekaligus guru di Växjö. Rothman memperluas ketertarikan Linnaeus di bidang botani dan bahkan kedokteran. Linnaeus akhirnya mendaftar di Universitas Lund—universitas terdekat, kemudian pindah ke Universitas Uppsala setelah satu tahun atas saran Rothman.

Dalam masa-masa ini Linnaeus mempunyai keyakinan bahwa dalam benang sari dan putik bunga terkandung dasar-dasar klasifikasi tumbuhan, maka ia menuliskan sebuah makalah singkat pada suatu mata kuliah yang berhasil membuatnya menjadi pembantu profesor. Tahun 1732 Badan Akademik Ilmu Pengetahuan Alam di Uppsala membiayai ekspedisinya untuk meneliti Laplandia. Hasilnya adalah tulisan berjudul Flora Laponica yang dicetak tahun 1737.

Pada tahun 1735 Linnaeus pindah ke Belanda. Di sana ia mendapatkan gelar dokter dari Universitas Harderwijk. Gelar ini ialah satu-satunya gelar akademik yang berhasil didapatkan Linnaeus, dan ia memperolehnya hanya dalam waktu enam hari, termasuk tiga hari mencetak catatan-catatan botaninya dalam bahasa Latin.

Pada tahun 1735 pula, Carolus Linnaeus menemukan sebuah sistem penamaan organisme/ makhluk hidup, sistem ini dikenal dengan nama Binominal Nomenclature. Setiap nama organisme terdiri dari dua nama dalam bahasa latin, karena bahasa latin atau yunani merupakan bahasa yang banyak dipakai di sekolah-sekolah atau lembaga akademik pada saat itu.Nama yang pertama disebut sebagai Genus dan nama yang kedua adalah nama spesies dari organisme tersebut dan tidak ditulis dengan huruf kapital. Genus dan spesies ditulis dengan memberikan garis bawah atau dengan huruf miring. Sebagai contoh, Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sudah umum dikenal. Staphylococcus adalah Genus dari bakteri tersebut dan aureus adalah nama spesies nya. Dalam Kasus ini, Genus menggambarkan keadaan nyata atau keadaan yang tampak dari sel tersebut. Staphylo artinya susunannya bergerombol kecil seperti buah anggur dan coccus menandakan bahwa bentuk selnya bulat.Dengan kata lain, Staphylococcus berarti segerombolan sel yang berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan.Aureus adalah bahasa latin untuk emas, ini berarti Staphylococcus aureus adalah segerombolan sel yang berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan dan memiliki corak emas.[4]

Pada tahun 1739 Linnaeus menikah dengan Sara Elisabeth Morea di Stockholm. Tujuh bulan setelahnya Sara melahirkan putra sulung mereka, Carl. Dua tahun kemudian lahir seorang putri Elisabeth Christina, lalu Sara Magdalena pada tahun berikutnya yang meninggal pada usia 15 hari. Pasangan ini mempunya empat anak lagi: Lovisa, Sara Christina, Johannes, dan Sophia. Nama von Linne berakhir pada Carl, yang tidak menikah, sementara putra Linnaeus yang lain, Johannes, meninggal saat berusia tiga tahun.

Linnaeus diangkat sebagai profesor dalam bidang kedokteran di Universitas Uppsala pada tahun 1741 dan ia pindah ke sana, tetapi tidak berapa lama kemudian beralih menjadi profesor di bidang botani. Linnaeus meneruskan kerja dalam sistem klasifikasi serta memperluas pula pada Kerajaan (Regnum) Hewan dan Kerajaan Mineral. Pada tahun 1757 ia mendapat gelar kebangsawanan (von) dari Raja Swedia Adolf Fredrik, sehingga dapat menggunakan nama Carl von Linné.[5]

Di Belanda Linnaeus bertemu dengan ahli botani Jan Frederik Gronovius dan memperlihatkannya rancangan makalahnya mengenai taksonomi, yang berjudul Systema Naturae. Di dalamnya, penggunaan deskripsi resmi - physalis amno ramosissime ramis angulosis glabris foliis dentoserratis - diganti olehnya menjadi nama genus-species yang ringkas dan akrab pada zaman sekarang - Physalis angulata - dan penggolongan taksa lebih tinggi dibuat secara berurutan. Meskipun sistem ini, tatanama binomial (nomenklatur binomial), dikembangkan oleh Bauhin bersaudara, Linnaeus dapat dikatakan sebagai yang mempeloporinya.

Pada akhir hidupnya, Linnaeus sering menderita sakit, seperti encok dan sakit gigi[6] Ia terkena serangan stroke dua kali, yaitu pada tahun 1774 dan 1776, hingga kehilangan fungsi bagian tubuhnya bagian kanan. Linnaeus meninggal dunia pada 10 Januari 1778 di Uppsala pada suatu upacara di Katedral Uppsala dan kemudian ia dimakamkan di katedral tersebut.[7]

Sumbangan utama Linnaeus bagi ilmu taksonomi ialah pembuatan konvensi penamaan organisme hidup yang diterima secara universal dalam dunia ilmiah—karya Linnaeus tersebut menjadi titik awal tatanama biologi. Selain itu, Linnaeus mengembangkan, selama pengembangan besar pengetahuan sejarah alam pada abad ke-18, hal yang sekarang disebut sebagai taksonomi Linnaeus, yaitu sistem klasifikasi ilmiah yang kini digunakan secara luas dalam biologi.

Sistem Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam hierarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai dengan tiga "kerajaan". Kerajaan dibagi ke dalam Kelas dan masing-masing Kelas terbagi dalam Ordo, yang dibagi dalam Genera (bentuk tunggal: genus), yang dibagi dalam Spesies. Di bawah tingkatan spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberinya nama (untuk tumbuhan, hal ini sekarang dinamai "varietas").

Linnaeus menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus taksa tersebut. Sebagai contoh, manusia adalah Homo sapiens, tetapi ia juga menyatakan bahwa ada species manusia kedua, Homo troglotydes (bermakna "orang goa", yang ia maksudkan untuk simpanse dan sekarang ditempatkan dalam genus berbeda (bukan Homo) melainkan Pan troglotydes). Kelompok mamalia dinamai berdasarkan kelenjar susu (mammae) karena salah satu definisi karakteristik mamalia adalah bahwa mereka merawat bayinya. (Dari beberapa perbedaan antara mamalia dan hewan lain, Linnaeus lebih memilih hal ini karena pandangannya pada pentingnya keberadaan induk betina.)

Hanya sistem pengelompokan hewan oleh Linnaeus yang masih tetap digunakan hingga kini, dan pengelompokan itu sendiri sudah banyak berubah sejak dicetuskan oleh Linnaeus sebagaimana prinsip-prinsip yang melandasi pengelompokan itu juga banyak berubah. Namun, Linnaeus tetap dianggap berjasa mengembangkan gagasan struktur hierarki klasifikasi yang didasari oleh sifat-sifat teramati. Rincian dasar tentang hal yang dapat dianggap sah secara ilmiah untuk disebut 'sifat teramati' itu sendiri telah berubah seiring bertambahnya pengetahuan (contohnya, DNA yang pada masa hidup Linnaeus tidak dikenal telah terbukti bermanfaat dalam mengklasifikasikan dan menentukan hubungan organisme hidup satu dengan lainnya), tetapi prinsip-prinsip dasarnya tetap masuk akal.

  • Taksonomi Linnaeus
  • Revolusi ilmiah

  1. ^ Carl Linnaeus lahir pada tanggal 13 Mei 1707 (Kalender Swedia) atau 23 Mei jika berdasarkan kalender modern. Menurut Kalender Julian, ia lahir pada 12 Mei. (Blunt 2004, p. 12)

  1. ^ Blunt, Wilfrid (2004). Linnaeus: the compleat naturalist. London: Frances Lincoln. ISBN 978-0-7112-2362-2. 
  2. ^ Calisher, CH (2007). "Taxonomy: what's in a name? Doesn't a rose by any other name smell as sweet?". Croatian Medical Journal. 48 (2): 268–270. PMC 2080517  . PMID 17436393. 
  3. ^ Carolus Linnaeus & Sistem Binomial Nomenclature
  4. ^ Sejarah Singkat Penamaan dan Klasifikasi Makhluk Hidup
  5. ^ Carolus Linnaeus & Sistem Binomial Nomenclature[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ (Inggris)Universitas Uppsala, Linné Online
  7. ^ Encyclopedica Britannica Edisi 1911
  8. ^ "Author Query for 'L.'". International Plant Names Index. 

  • (Inggris) Kebun Botani Linnaeus Diarsipkan 2014-06-05 di WebCite
  • (Inggris) Biografi Diarsipkan 2003-12-02 di Wayback Machine. di The Linnean Society of London
  • (Inggris) Biografi di the University of California Museum of Paleontology

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Carolus_Linnaeus&oldid=19031183"