Salat jamak takhir dilakukan pada salat yang brainly

BANGKAPOS.COM - Sebagian Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana sih sebenarnya tata cara melaksanakan sholat jamak, yang dalam kasus di sini adalah sholat jamak takhir maghrib dan isya.

Kemudian bagaimana jumlah rakaat dan niatnya?

Ya, sholat jamak adalah sebuah kemudahan bagi umat muslim dalam menjalankan ibadah sholat.

Sebab, sarena suatu halangan, kita tak bisa melaksanakan sholat fardhu sebagaimana mestinya.

Misalnya sedang dalam perjalanan yang tak memungkinkan sama sekali untuk melaksanan sholat.

Nah,  biasanya kita melakukan sholat jamak dan sholat qashar.

Pada kasus ini adalah cara melaksanakan sholat jamak takhir Maghrib dan Isya di waktu Isya.

Pada dasarnya dalam praktik sholat jamak takhir magrib dan isya yang dikerjakan pada waktu isya, jumlah rakaatnya tetap sama pada sholat fardhu biasanya.

Baca juga: Bacaan Sholat Jenazah Takbir ke-1, ke-2, ke-3, dan ke-4 Lengkap Mulai dari Niat Sampai Salam

Sholat maghrib tetap dilaksanakan dengan tiga rakaat, dan isya dilaksanakan dengan 4 rakaat.

Perlu dicatat, pada sholat jamak takhir ini hanya menekankan waktu pelaksanaannya yang dilaksanakan di sholat kedua yang dijamakkan.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: bangkapos.com

Tags:

Menjamak sholat adalah salah satu bentuk keringanan (rukhsah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kondisi tertentu, Allah SWT memberikan keringanan kepada umat Islam dalam melaksanakan ibadah sholat lima waktu. Misalnya, ketika bepergian diperbolehkan melaksanakan sholat  dengan cara jamak, yaitu mengumpulkan dua sholat dalam satu waktu. 

Namun, dalam pelaksanaan sholat jamak ini ada perbedaan pendapat dalam kajian fikih, khususnya terkait urutan pelaksanaan sholatnya. Seperti apa penjelasannya? 

Pakar fikih sekaligus Ketua Bahtsul Masail PWNU DKI Jakarta KH Mukti Ali Qisyairi menjelaskan, menjamak sholat adalah salah satu bentuk keringanan (rukhsah) yang diberikan kepada umat Islam karenakan adanya beberapa sebab yang dijelaskan secara rinci dalam kitab fikih.  

Jenis jamak sendiri terbagi menjadi dua, yaitu jamak taqdim dan jamak ta'khir. Jamak taqdim adalah melaksanakan dua sholat yang dijamak pada waktu sholat yang pertama, misalnya menjamak sholat Zhuhur dan Ashar pada waktu Zhuhur.

Sementara, jamak ta’khir adalah melaksanakan dua sholat yang dijamak pada waktu sholat kedua. Misalnya, melaksanakan sholat Zhuhur dan Ashar pada waktu Ashar.

Salat jamak takhir dilakukan pada salat yang brainly

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Jakarta -

Niat sholat jamak takhir bisa dilafalkan saat hendak menggabungkan sholat dzuhur dan ashar beserta sholat maghrib dan isya. Sesuai namanya, kedua sholat dilaksanakan pada waktu yang sholat yang kedua.

Misalnya, mengakhiri atau menunda sholat dzuhur ke dalam waktu ashar atau pun mengerjakan sholat maghrib dalam waktu isya. Penggabungan kedua sholat fardhu ini dibolehkan dengen ketentuan syarat tertentu.

Seperti dilansir dari buku Panduan Sholat Rasulullah 2 karya Imam Abu Wafa, di antaranya karena hujan dan takut, sedang safar (bepergian), dan sebab sakit, lemah, atau kesulitan.

Tata cara pelaksanaan sholat jamak takhir sama dengan sholat pada umumnya. Hanya saja, setelah melakukan salam pada sholat yang pertama, langsung dilanjutkan dengan iqamah dan sholat yang kedua. Masing-masing dikerjakan sesuai dengan jumlah rakaatnya.

Selain itu, perbedaannya terlihat dari bacaan niat untuk masing-masing sholatnya. Bacaan niat sholat jamak takhir dzuhur dan ashar beserta dengan maghrib dan isya dapat disimak pada penjelasan berikut,

A. Niat Sholat Jamak Takhir Dzuhur dan Ashar

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى

Bacaan latin: Ushollii fardlozh zhuhri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al ashri adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku sengaja sholat fardhu dzuhur 4 rakaat yang dijama' dengan ashar, fardu karena Allah Ta'aala."

Setelah selesai sholat dzuhur, langsung dilanjut sholat ashar dengan bacaan niat,

أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى

Bacaan latin: Ushollii fardlol 'ashri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'azh zhuhri adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku sengaja sholat fardu ashar 4 rakaat yang dijama' dengan dzuhur, fardu karena Allah Ta'aala"

B. Niat Sholat Jamak Takhir Maghrib dan Isya

اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

Bacaan latin: Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka'aatin majmuu'an ma'al 'isyaa'i Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku sengaja sholat fardu maghrib 3 rakaat yang dijama' dengan isyak, dengan jama' takhir, fardu karena Allah Ta'aala."

Setelah selesai sholat maghrib, dilanjutkan sholat isya dengan bacaan niat,

اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

Bacaan latin: Ushollii fardlozh 'isyaa'i arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al magribi Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat isya' empat rakaat yang dijama' dengan magrib, dengan jama' takhir, fardhu karena Allah Ta'aala."

Mengutip buku Panduan Sholat Untuk Perempuan oleh Dr. Nur Rofi'ah, pelaksanaan jamak di dalam sholat ini mulai disyariatkan pada tahun 9 Hijriah, tepatnya pada Perang Tabuk.

Perang tersebut diikuti oleh Rasulullah SAW dengan para sahabat. Saat itulah Rasulullah SAW mencontohkan jamak sholat seperti yang dijelaskan dalam hadits ini,

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيْغَ الشَّمْسُ أَخَرَّ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ، ثُمَّ نَزَلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَإِنْ زَاغَتِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (رواه البخارى)

Artinya: Dari Anas RA, ia berkata, "Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat dzuhur ke waktu ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat dzuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan." (HR Bukhari).

Perlu diingat kembali, melafalkan niat sholat jamak takhir dzuhur dan ashar atau pun maghrib dan isya dilakukan pada sholat yang pertama. Jadi, bila kamu berada di kondisi-kondisi yang disebutkan sebelumnya, jangan ragu untuk jamak sholat ya, detikers.

Simak Video "Melihat dari Langit Ramainya Warga Salat Idul Fitri di JIS"



(rah/row)

Brilio.net - Dalam ajaran Islam, menunaikan ibadah sholat merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim. Seperti yang diketahui, sholat merupakan salah satu rukun Islam dan juga sebagai tiang agama. Di mana pun dan dalam kondisi apa pun, sholat harus tetap dijalankan dengan tata cara dan syariat tertentu.

BACA JUGA :
Tata cara sholat jamak qashar serta niat dan waktunya

Tak hanya itu, misalkan kita dalam perjalanan jauh, Allah SWT memberikan kemudahan atau keringanan untuk menggabungkan (jamak) dan meringkas (qashar) ibadah sholat wajib. Sehingga, tidak ada alasan untuk seorang muslim meninggalkan ibadah sholat, kecuali wanita yang sedang haid.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 286 sebagai berikut:

BACA JUGA :
Tata cara sholat qobliyah dan ba'diyah isya beserta keutamaannya

foto: merdeka.com

Artinya:

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."

Keringan yang diberikan Allah SWT tersebut dinamakan rukhshah, yang merupakan bentuk kemudahan karena kasih sayang Allah SWT kepada hambanya.

Namun, kemudahan ini didapat saat kita sedang dalam kondisi tertentu. Seperti dirangkum Muhammad Bagir dalam Fiqih Praktis (2016: 2013-2015), beliau menjelaskan beberapa kondisi yang memperbolehkan sholat dijamak, yaitu ketika dalam perjalanan jauh, ketika turun hujan lebat, sakit, hingga keperluan-keperluan mendesak lainnya.

Selain itu, salah satu dalil yang menjadi landasan dalam melaksanakan dan cara menjamak sholat jamak ditemukan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Al-Turmudzi dari sahabat Mu’adz. Mengutip dari publikasi oleh uinsuska.ac.id, dalil tersebut berbunyi:

"Dari Muadz bin Jabal, bahwasannya Nabi SAW dalam perang tabuk, apabila beliau berangkat sebelum tergelincir matahari, beliau menta’khirkan shalat Zhuhur hingga beliau kumpulkan dengan shalat Ashar, beliau gabungkan keduanya (Zhuhur dan Ashar) waktu Ashar, dan apabila berangkat sesudah tergelincir matahari, beliau kerjakan shalat Zhuhur dan Ashar sekaligus, kemudian beliau berjalan. Dan apabila beliau berangkat sebelum Maghrib, beliau menta’khirkan Maghrib hingga beliau melakukan shalat Maghrib beserta Isya’ dan apabila beliau berangkat sesudah waktu Maghrib beliau segerakan shalat Isya’ dan beliau menggabungkan shalat Isya’ bersama Maghrib." (HR. Abu Daud).

Secara umum, menjamak sholat berarti menggabungkan pengerjaan dua sholat dalam satu waktu. Namun, perlu diketahui tidak semua sholat fardhu dapat dijamak. Sholat yang diperbolehkan untuk dijamak yaitu sholat dzuhur dengan ashar dan maghrib dengan isya. Sedangkan, untuk sholat subuh tidak diperbolehkan dijamak dengan sholat lainnya.

Jamak sholat terdiri dari 2 macam, yaitu jamak taqdim dan jamak takhir.

Jamak taqdim artinya menggabungkan dua sholat wajib ke dalam satu waktu dengan memajukan sholat dalam sholat yang telah masuk waktunya atau didahulukan di waktu awal. Seperti misalnya sholat dzuhur dan ashar, dikerjakan saat waktu dzuhur dan sholat maghrib dan isya, dikerjakan saat waktu maghrib.

Sedangkan, jamak takhir artinya menggabungkan dua sholat dalam satu waktu dengan cara mengundurkan sholat yang telah masuk waktu dalam waktu sholat yang berikutnya. Misalnya, sholat dzuhur dan ashar, dikerjakan saat waktu ashar dan sholat maghrib dan isya, dikerjakan saat waktu isya.

Kali ini, brilio.net telah merangkum mengenai tata cara sholat jamak takhir pada sholat maghrib dan isya dilansir dari liputan6.com pada Rabu (22/4).

Begini niat dan tata cara jamak takhir sholat maghrib dan sholat isya:

1. Niat sholat jamak takdim maghrib dan isya (dilakukan saat waktu maghrib).

"Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi ta’aalaa."

Artinya:

"Aku sengaja sholat fardu maghrib 3 rakaat yang dijama’ dengan isyak, dengan jama’ takdim, fardu karena Allah Ta’aala."

2. Takbiratul ihram.

3. Sholat maghrib tiga rakaat seperti biasa.

4. Salam.

5. Setelah selesai sholat maghrib, langsung dilanjut sholat isya dengan bacaan niat. Perlu diperhatikan bahwa setelah salam pada sholat yang pertama harus langsung berdiri, tidak boleh diselingi perbuatan atau perkataan misalnya zikir, berdo’a, bercakap-cakap dan lain-lain. Berikut niat sholat isya jamak takhir:

"Ushollii fardlozh ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al maghiribi jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi ta’aalaa."

Artinya:

"Aku berniat sholat isyak empat rakaat dijamak dengan magrib, dengan jama’ takdim, fardhu karena Allah Ta’aala."

6. Takbiratul Ihram.

7. Sholat isya empat rakaat seperti biasa.

8. Salam.