Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Berikut beberapa suku bangsa yang ada di Pulau Jawa.

1. Suku Sunda

sultantv.co

Suku Sunda atau yang biasa dikenal sebagai Urang Sunda merupakan salah satu suku yang berada di Pulau Jawa tepatnya berasal dari Tatar Pasudan, Jawa Barat. Suku Sunda sendiri mencakup wilayah Jawa Barat, Banten, Jakarta, serta wilayah barat Jawa Tengah. Suku ini menjadi kelompok etnik

dengan jumlah masyarakat terbanyak kedua setelah Suku Jawa.

Budaya yang dimiliki Suku Sunda di antaranya yaitu bahasa daerah, seni tari, dan kesenian lainnya. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Sunda dalam kehidupan sehari-hari yaitu bahasa Sunda. Adapun seni tari yang paling terkenal dari Suku Sunda yaitu tari topeng dan tari merak.

Tidak hanya berhenti di situ saja, Suku Sunda juga memiliki kesenian lain seperti wayang golek yang menjadi salah satu kesenian kebanggaan. Wayang golek tersebut dipentaskan oleh sinden dengan diiringi oleh alunan musik degung. Suku Sunda juga memiliki beraneka ragam makanan khas seperti sayur asem, pepes, sayur lodeh, tutug oncom, dan lalaban.

Sebagian besar masyarakat Suku Sunda menganut agama Islam, namun ada juga yang menganut agama lain seperti Kristen, Hindu, bahkan menganut kepercayaan Sunda Wiwitan. Penganut kepercayaan Sunda Wiwitan yaitu masyarakat Baduy.

2. Suku Betawi

travel.okezone.com

Suku Betawi merupakan keturunan penduduk yang bermukim di Batavia sejak abad ke-17 atau pada masa kolonial Hindia Belanda. Etnis ini juga sering dikatakan sebagai etnis perpaduan antara Melayu, Jawa, Bali, Sunda, Bugis, Makassar, Ambon, India, Tionghoa, dan Arab yang dulunya sempat bertempat tinggal di Jakarta.

Sama halnya seperti suku lain, Suku Betawi juga memiliki berbagai macam budaya mulai dari kesenian, senjata tradisional, bahasa daerah, hingga rumah tradisional. Suku Betawi memiliki kesenian khas bernama Gambang Kromong, yang merupakan kolaborasi antara seni musik Tionghoa, rebana, orkes samrah, keroncong tugu, dan tanjidor. Kesenian lain yang dimiliki Suku Betawi yaitu lenong.

Suku Betawi juga memiliki senjata tradisional yaitu golok atau bendo bersarung kayu. Sedangkan rumah tradisional yang ada disebut rumah

kebaya dan rumah panggung Betawi.

Bahasa yang digunakan Suku Betawi dalam kehidupan sehari-hari yaitu Bahasa Indonesia. Namun, Bahasa Indonesia yang digunakan oleh Suku Betawi diucapkan dengan penuturan dialek Betawi. Contohnya seperti pengucapan setiap kata yang diakhiri dengan huruf “e”, dialek Betawi akan bernada “a” keras seperti huruf ain dalam membaca tulisan Arab.

 3. Suku Jawa

kumparan.com

Suku Jawa menjadi salah satu suku terbesar di Indonesia. Hampir 40,22 % penduduk Indonesia adalah Suku Jawa. Suku ini menempati hampir di setiap wilayah pulau Jawa yang meliputi daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan

Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Suku Jawa berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa yang merupakan serapan dari bahasa Sansekerta. Namun, masyarakat Suku Jawa juga tetap menggunakan bahasa Indonesia

untuk komunikasi dalam acara formal maupun resmi.

Banyak orang yang mengatakan bahwa Suku Jawa terkenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kesopanan dan kesederhanaan. Sehingga tak jarang masyarakat luar mengatakan bahwa Suku Jawa identik dengan penuturan kata yang lemah lembut dan halus.

4. Suku Tengger

rimbakita.com

Suku Tengger menjadi salah satu suku yang mendiami wilayah Jawa Timur tepatnya berada di sekitar Gunung Bromo. Nama Tengger sendiri berasal dari legenda Roro Anteng dan Joko Seger. Suku Tengger tersebar di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, hingga Kabupaten Probolinggo.

Suku Tengger dikenal masyarakat luas sebagai suku yang masih menjunjung tinggi adat istiadat. Misalnya saja seperti kepercayaan terhadap Gunung Bromo yang diyakini sebagai gunung suci. Setiap setahun sekali, Suku Tengger mengadakan upacara adat Kasodo sebagai bentuk rasa syukur dan harapan agar dijauhkan dari segala malapetaka. Upacara adat ini dilakukan dengan

melarung hasil bumi masyarakat Tengger ke dalam kawah Gunung Bromo.

5. Suku Madura

travel.kompas.com

Suku Madura nyatanya tidak hanya berasal dari Pulau Madura. Terdapat beberapa wilayah yang diyakini sebagai asal suku Madura ini. Pulau yang paling terkenal meliputi Kangean, Raas, Gili Raja, dan Sapudi. Suku Madura ini tersebar luas di berbagai wilayah di Indonesia termasuk di Pulau Jawa. Suku

Madura memiliki bahasa daerah yang disebut sebagai bahasa Madura.

6. Suku Osing

merdeka.com

Suku Osing sering dikenal sebagai sub suku dari Suku Jawa. Suku Osing sendiri merupakan penduduk asli Banyuwangi yang dikenal masyarakat luas sebagai etnis yang ramah, penurut, dan menjunjung tinggi sikap gotong royong. Suku ini tersebar di beberapa wilayah yang ada di Banyuwangi, seperti Kecamatan Rogojampi, Kecamatan Songgon, Kecamatan Kabat, Kecamatan Giri, dan

masih banyak lagi.

Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Suku Osing yaitu bernama bahasa Osing yang merupakan turunan daru Jawa kuno. Meskipun demikian, dialek yang digunakan pada bahasa Osing ini sangat lah berbeda dengan dialek bahasa Jawa asli.

7. Suku Baduy

cnnindonesia.com

Pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan suku yang satu ini. Suku Baduy merupakan kelompok etnis yang berasal dari provinsi Banten tepatnya berada di kaki desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Ramgkasbitung, Provinsi Banten.

Suku Baduy menggunakan bahasa Sunda dalam berkomunikasi sehari-hari. Dalam kehidupan masyarakat luas, Suku Baduy  dikenal dengan nama lain seperti Orang Kanekes, Orang Badui, dan Urang Kanekes. Suku Baduy juga tidak mengenal budaya

tulis dalam kesehariannya.

Demikian informasi mengenai beberapa suku bangsa yang ada di
Pulau Jawa. Semoga informasi ini membantu!

Jangan lupa untuk selalu update informasi melalui blog Mamikos karena di sini tempatnya berbagai macam informasi menarik dan tentunya selalu ter up to date!

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Salah satu suku bangsa yang berasal dari pulau Jawa adalah?

  1. suku Bugis
  2. suku Asmat
  3. suku Sunda
  4. suku Dayak
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: C. suku Sunda.

Dilansir dari Ensiklopedia, salah satu suku bangsa yang berasal dari pulau jawa adalah suku Sunda.

[irp]

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. suku Bugis adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. suku Asmat adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

[irp]

Menurut saya jawaban C. suku Sunda adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban D. suku Dayak adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

[irp]

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah C. suku Sunda.

[irp]

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Suku di Pulau Jawa – Tahukah Grameds, terdapat banyak suku di pulau jawa yang mendiami pulau tersebut ? Indonesia merupakan salah satu negeri yang memiliki kekayaan yang melimpah. Kekayaan tersebut tidak hanya sebatas mengacu dari hasil alamnya saja, tetapi juga ragam suku, bahasa, agama, kepercayaan, dan adat istiadat. Untuk kekayaan suku bangsa, Indonesia memiliki ratusan nama suku, bahkan ribuan apabila dirinci hingga subsukunya.

Setiap suku memiliki adat dan norma yang berbeda-beda. Pun demikian, keberagaman tersebut tidak membuat keutuhan bangsa terpecah-pecah. Sebaliknya, keberagaman menyatu untuk mencapai tujuan masyarakat yang adil dan makmur.

Data suku di Indonesia sendiri pertama kali dihasilkan melalui Sensus Penduduk (SP) 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda. Namun, pengumpulan data ini sempat terhenti pada masa Orde Baru disebabkan adanya political taboo yang memandang bahwa pembahasan suku adalah upaya yang dapat mengancam keutuhan bangsa. Barulah 70 tahun kemudian, data suku tersebut mulai dikumpulkan kembali pada masa Reformasi oleh BPS melalui SP2000, yang dilanjutkan dengan SP2010.

Setidaknya, ada sekitar 1.340 suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Catatan yang dihimpun oleh BPS tahun 2010 menyebutkan bahwa suku Jawa merupakan suku terbesar dengan proporsi 40,05% dari jumlah penduduk di Indonesia. Sisanya adalah suku-suku yang mendiami wilayah di luar Jawa, seperti suku Bugis (3,68%), Batak (2,04%), Bali (1,88%), Aceh (1,4%), dan suku-suku lainnya.

Masyarakat Jawa di sisi lain tidak hanya mendiami Pulau Jawa saja, tetapi ada juga yang berada di luar Pulau Jawa dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budayanya. Oleh karena itu, kebudayaan Jawa dinilai besar dan sangat beragam dari berbagai sisi.

Mayoritas masyarakat Jawa beragama Islam, meskipun saat ini sudah banyak yang menganut agama-agama lain. Adapun perekonomian utama masyarakatnya berasal dari bidang pertanian. Masyarakat perdesaan banyak yang bekerja sebagai petani dan menggarap sawah.

Anda Mungkin Juga Menyukai

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Pasang Surut Kerajaan-Kerajaan Di Pulau Jawa Zaman Klasik: M Rp 57.800

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Taman Nasional Pulau Jawa Single Edition Rp 71.500

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
A Journey To Java (Catatan Perjalanan Ke Pulau Jawa) Rp 80.500

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Ensiklopedia Pulau-Pulau Kecil Nusantara: Jawa Barat-Merentang Laut Jawa Hingga Samudera Hindia (Books) Rp 79.000

Selain itu, mereka juga banyak yang mengerjakan usaha sebagai perajin, misalnya mencetak batu bata, membatik, mengayam, hingga menjadi tukang kayu. Sementara itu, masyarakat Jawa yang tinggal di daerah pesisir umumnya bekerja sebagai nelayan dan menjualnya di tempat pelelangan ikan.

Secara umum, wilayah Jawa mayoritas didiami oleh suku Jawa, yang terbagi ke dalam beberapa suku atau subsuku. Selain suku Jawa, suku di pulau Jawa lainnya yang mendiami wilayah ini adalah suku Samin, Tengger, Osing, dan Bawean. Adapun suku-suku lain yang berada di wilayah pulau Jawa bagian barat meliputi suku Bagelen, Badui, Sunda, Betawi, Cirebon, dan Banten.

Agar lebih memahami asal-usul dan adat istiadat suku-suku tersebut, mari kita simak bersama-sama gambaran dan penjelasan berikut terkait suku di pulau Jawa.

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

1. Suku Bagelen

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Suku di Pulau Jawa yang pertama adalah Suku Bagelen. Orang Bagelen adalah salah satu subkelompok dari orang Jawa di daerah yang bernama Bagelen. Pada 1830, daerah Bagelen menjadi keresidenan Bagelen, terdiri atas Afdeling Purworejo, Kebumen, dan Wonosobo.

Keresidenan ini berbatasan dengan Keresidenan Pekalongan di sebelah utara, Keresidenan Kedu dan Keresidenan Yogyakarta di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, serta Keresidenan Banyumas dan Keresidenan Tegal di sebelah barat. Sejak tanggal 1 Agustus 1901, Keresidenan Bagelen dihapuskan dan dimasukkan ke dalam Keresidenan Kedu.

Secara umum, orang Jawa dapat disebut memiliki kebudayaan Jawa. Namun, ada sub-sub kebudayaan dengan variasi budayanya, misalnya dalam hal logat bahasa, makanan, upacara-upacara rumah tangga, kesenian rakyat, dan seni suara.

Keragaman budaya suku Bagelen dibandingkan dengan sub kebudayaan lain tampak dalam hal kesenian. Kesenian Bagelen antara lain wayang urang, tarian kuda yang disebut jathilan, dan tarian teledhek. Mereka juga sudah mengenal pertunjukkan wayang kulit sejak zaman dahulu kala, yakni dengan pertunjukkan wayang beber.

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Satu pertunjukkan yang khas dari daerah Bagelen ini adalah wayang jemblung, yang menuturkan cerita-cerita Menak, dongeng-dongeng tentang tokoh Islam Amir Hamzah. Pertunjukkan ini biasa diadakan pada perayaan khitanan dan perkawinan.

Warga masyarakatnya gemar mengadakan pertunjukkan nyanyian agama, yaitu perjanjen, yang dilakukan oleh tiga atau empat orang penyanyi dengan duduk di lantai, masing-masing memegang tamborin kecil yang dibunyikan menurut irama lagunya.

Dihadapan mereka duduk sekitar 12 orang laki-laki yang turun menyanyi. Lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu-lagu dari buku Arab Barzanji. Budaya masyarakat desa Jawa umumnya memang menunjukkan adanya persamaan, tetapi terdapat variasi di berbagai tempat seperti halnya Bagelen.

2. Suku Badui

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Suku di Pulau Jawa yang kedua adalah Suku Badui (bahasa Sunda Badui: Urang Kanékés) atau kadang sering disebut Badui merupakan masyarakat adat dan sub-etnis dari suku Sunda di wilayah pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang belum terpengaruh modernisasi dan hampir sepenuhnya terasing dari dunia luar.

Populasi mereka sekitar 26.000 orang, mereka merupakan salah satu kelompok masyarakat yang menutup diri mereka dari dunia luar. Selain itu mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk didokumentasikan, khususnya penduduk wilayah Badui Dalam.

Masyarakat Badui menolak istilah “wisata” atau “pariwisata” untuk mendeskripsikan kampung-kampung mereka. Sejak 2007, untuk mendeskripsikan wilayah mereka dan menjaga kesakralan wilayah tersebut, masyarakat Badui memperkenalkan istilah Saba Budaya Badui, yang bermakna “Silaturahmi Kebudayaan Badui”.

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Sebutan “Badui” merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Badui dan Gunung Badui yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut.

Mereka sendiri lebih suka menyebut diri sebagai Urang Kanekes atau “orang Kanekes” sesuai dengan nama wilayah mereka atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka seperti Urang Cibeo. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, penulisan yang tepat adalah “Badui”, bukan “Baduy”.

Kepercayaan masyarakat Kanekes disebut sebagai ajaran Sunda Wiwitan, yaitu ajaran leluhur turun-temurun yang berakar penghormatan kepada karuhun atau arwah leluhur dan pemujaan kepada roh kekuatan alam (animisme). Meskipun sebagian besar aspek ajaran ini adalah asli tradisi turun-temurun, pada perkembangan selanjutnya ajaran leluhur ini juga sedikit dipengaruhi oleh beberapa aspek ajaran Hindu, Buddha, dan di kemudian dari ajaran Islam.

Bentuk penghormatan kepada roh kekuatan alam ini diwujudkan melalui sikap menjaga dan melestarikan alam, yaitu merawat alam sekitar (gunung, bukit, lembah, hutan, kebun, mata air, sungai, dan segala ekosistem di dalamnya), serta memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada alam dengan cara merawat dan menjaga hutan larangan sebagai bagian dalam upaya menjaga keseimbangan alam semesta.

Inti kepercayaan tersebut ditunjukkan dengan adanya pikukuh (kepatuhan atau ketentuan) adat mutlak yang dianut dalam kehidupan sehari-hari orang Kanekes. Isi terpenting dari pikukuh Kanekes tersebut adalah konsep “tanpa perubahan apa pun” atau perubahan sesedikit mungkin:

Lojor heunteu beunang dipotong, pèndèk heunteu beunang disambung (panjang tidak bisa/tidak boleh dipotong, pendek tidak bisa/tidak boleh disambung).

Tabu tersebut dalam kehidupan sehari-hari diinterpretasikan secara harafiah. Di bidang pertanian, bentuk pikukuh tersebut adalah dengan tidak mengubah kontur lahan bagi ladang, sehingga cara berladangnya sangat sederhana, tidak mengolah lahan dengan bajak, tidak membuat terasering, hanya menanam dengan tugal, yaitu sepotong bambu yang diruncingkan.

Pada pembangunan rumah juga kontur permukaan tanah dibiarkan apa adanya, sehingga tiang penyangga rumah Kanekes sering kali tidak sama panjang. Perkataan dan tindakan mereka pun jujur, polos, tanpa basa-basi, bahkan dalam berdagang mereka tidak melakukan tawar-menawar.

Objek kepercayaan terpenting bagi masyarakat Kanekes adalah Arca Domas, yang lokasinya dirahasiakan dan dianggap paling sakral. Orang Kanekes mengunjungi lokasi tersebut untuk melakukan pemujaan setahun sekali pada bulan Kalima, yang pada 2003 bertepatan dengan bulan Juli. Hanya Pu’un atau ketua adat tertinggi dan beberapa anggota masyarakat terpilih saja yang mengikuti rombongan pemujaan tersebut.

Di kompleks Arca Domas tersebut terdapat batu lumpang yang menyimpan air hujan. Apabila saat pemujaan ditemukan batu lumpang tersebut dalam keadaan penuh air yang jernih, bagi masyarakat Kanekes itu merupakan pertanda bahwa hujan pada tahun tersebut akan banyak turun dan panen akan berhasil baik. Sebaliknya, apabila batu lumpang kering atau berair keruh, maka merupakan pertanda kegagalan panen.

Bagi sebagian kalangan, kepercayaan yang dianut masyarakat adat Kanekes ini mencerminkan kepercayaan keagamaan masyarakat Sunda secara umum sebelum masuknya Islam dan menunjukkan keteguhan masyarakatnya.

3. Suku Sunda

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Suku di Pulau Jawa yang ketiga adalah Suku Sunda (bahasa Sunda: Urang Sunda) adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat Pulau Jawa, dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup wilayah administrasi Provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan).

Populasi suku Sunda secara signifikan juga dapat ditemukan di wilayah provinsi lain di Indonesia, dan di luar negeri seperti di Jepang, Taiwan, dan negara-negara lainnya sebagai tempat bagi para diaspora Sunda.

Jati diri yang mempersatukan orang Sunda adalah bahasa dan budayanya. Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, riang dan bersahaja. Orang Portugis mencatat dalam Suma Oriental bahwa orang Sunda bersifat jujur dan pemberani.

Orang Sunda juga adalah suku bangsa pertama yang melakukan hubungan diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain. Sang Hyang Surawisesa atau Raja Samian adalah raja pertama di Nusantara yang melakukan hubungan diplomatik dengan bangsa lain pada abad ke-15 dengan orang Portugis di Malaka.

Hasil dari diplomasinya dituangkan dalam Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal. Beberapa tokoh Sunda juga menjabat menteri dan pernah menjadi Wakil Presiden dalam kabinet RI.

Selain berprestasi dalam bidang politik (khususnya pada awal masa kemerdekaan Indonesia) dan ekonomi, prestasi yang cukup membanggakan adalah dalam bidang budaya, yaitu banyaknya penyanyi, musisi, aktor, dan aktris dari etnis Sunda yang memiliki prestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

4. Suku Betawi

Anda Mungkin Juga Menyukai

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Ensiklopedia Pulau-pulau Kecil Nusantara: Kalimantan Selatan - Antara Laut Jawa dan Selat Makassar Rp 85.000

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Ensiklopedia Pulau-Pulau Kecil Nusantara: Dki Jakarta-Seribu Nusa Ibukota Di Laut Jawa Rp 90.000

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
The Chronicles of Narnia #6: The Silver Chair (Kursi Perak) Rp 65.000

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Dragon Ball Super Vol. 6 Rp 40.000

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Suku di Pulau Jawa yang keempat adalah Suku Betawi yang merupakan sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya umumnya menempati wilayah Jakarta dan sekitarnya. Mereka adalah keturunan penduduk yang bermukim di Batavia (nama kolonial dari Jakarta) dari sejak abad ke-17.

Sejumlah pihak berpendapat bahwa suku Betawi berasal dari hasil perkawinan antar etnis dan bangsa pada masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia.

Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Secara Ras/DNA atau genetika (gen), kelompok etnis ini lahir dari perpaduan etnis asli dengan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu dan lama hidup di Jakarta, seperti Sunda, Melayu, Makassar, Jawa, Bugis, Tionghoa, Arab, Belanda, Portugis, Bali, dan Ambon.

Secara kesukuan, mulai dari kebudayaan, adat-istiadat, kuliner, kebiasaan masyarakat, tradisi, arsitektur bangunan, motif pakaian tradisional, seni musik, dan kesenian-kesenian lainnya, suku Betawi terpengaruh kuat dari kebudayaan Melayu dan Tionghoa. Bahkan menurut para pakar, hampir setengah dari kebudayaan Betawi ialah kebudayaan Tionghoa dengan setengahnya kebudayaan Melayu.

Hal ini bisa kita lihat dari beberapa adat, tradisi, kebiasaan, kesenian, serta kebudayaan Betawi sangat bercorak Melayu dan Islam. Sisanya, kebudayaan Betawi terpengaruh oleh beberapa suku lain, seperti Sunda, Arab, Portugis, Jawa, Belanda, dan Bali.

5. Suku Cirebon

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Suku di Pulau Jawa yang kelima adalah Suku Cirebon yang merupakan kelompok etnis yang tersebar di sekitar wilayah Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, kabupaten Indramayu, kabupaten Majalengka, kabupaten Subang dan kabupaten Karawang serta kabupaten Brebes.

Suku Cirebon dipandang sebagai suku tersendiri dengan berbagai indikator, di antaranya bahasanya yang memiliki aturan tersendiri yang tidak sama dengan bahasa Jawa ataupun bahasa Sunda.

Masyarakat Suku Cirebon memeluk agama Islam. Bahasa yang dituturkan oleh orang Cirebon adalah bahasa Jawa yang juga ada gabungan beberapa bahasa yakni dari Sunda, Arab, dan Tionghoa yang mereka sebut sebagai bahasa Cirebonan atau bahasa Jawa Dialek Cirebon. Mereka juga memiliki dialek bahasa Sunda tersendiri yang disebut bahasa Sunda Cirebon.

Pandangan hidup suku di pulau Jawa yang satu ini didasari dari implementasi adat istiadat yang didasarkan kepada penjabaran hadis dan Al-Qur’an, di antara pandangan-pandangan hidup yang dipegang erat oleh masyarakat adat suku Cirebon adalah petatah-petitih (bahasa Indonesia: pesan) dari Syekh Syarief Hidayatullah (Sunan Gunung Jati).

Petatah-petitih lainnya yang menjadi pandangan hidup suku Cirebon memiliki kemiripan nilai dengan Pancasila, yaitu:

  1. Wedia Ning Allah (takutlah kepada Allah SWT);
  2. Gegunem Sifat Kang Pinuji (mengusung sifat-sifat terpuji kemanusiaan);
  3. Den Welas Asih Ing Sapapada (utamakan cinta kasih terhadap sesama);
  4. Angadahna Ing Pepadu (jauhi pertengkaran);
  5. Amapesa Ing Bina Batan (jangan serakah dalam hidup bersama).

6. Suku Banten

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Suku di Pulau Jawa yang keenam adalah Suku Banten atau Sunda Banten (bahasa Sunda: Urang Banten) adalah orang Sunda yang mendiami bekas daerah kekuasaan Kesultanan Banten di luar Parahyangan, Cirebon, dan Jakarta. Orang Banten menggunakan bahasa Sunda Banten serta sebagian kecil menggunakan bahasa Jawa Serang.

Kata Banten muncul jauh sebelum berdirinya Kesultanan Banten. Kata ini digunakan untuk menamai sebuah sungai dan daerah sekelilingnya, yaitu Cibanten atau sungai Banten. Rujukan tertulis pertama mengenai Banten dapat ditemukan dalam naskah Sunda Kuno Bujangga Manik yang menyebutkan nama-nama tempat di Banten dan sekitarnya.

Perbedaan tata bahasa antara Bahasa Sunda dialek Banten dan Bahasa Sunda Umum dikarenakan wilayah Banten tidak pernah menjadi bagian dari Kesultanan Mataram, sehingga tidak mengenal tingkatan kasar dan sangat halus yang diperkenalkan oleh Mataram.

Bahasa ini biasa dituturkan terutama di wilayah Banten seperti Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak , Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan bagian selatan Kabupaten Serang. Selain Bahasa Banten terdapat juga bahasa Jawa Banten yang dituturkan di wilayah pesisir utara Banten (Kota Serang, Kota Cilegon, dan utara Kabupaten Serang).

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai suku di Pulau Jawa. Berikut ini rekomendasi buku dari Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mempelajari tentang suku-suku di Indonesia agar bisa memahaminya secara penuh. Selamat membaca.

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Temukan hal menarik lainnya di www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Suku Di Pulau Jawa

Buku Terkait Sejarah Indonesia

  • Buku Ensiklopedia
  • Buku Geografi
  • Buku IPS
  • Buku Obat Tradisional
  • Buku Sastra Indonesia
  • Buku Sejarah Indonesia
  • Buku Sejarah & Peradaban Agama Islam
  • Buku Sosiologi

Materi Terkait Sejarah Indonesia

  • 5 Pahlawan Wanita Indonesia
  • 7 Manusia Purba di Indonesia
  • 7 Tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
  • 10 Bangunan Sejarah Indonesia
  • 1o Bangunan Bersejarah di Indonesia
  • Apa yang Terjadi di Rengasdengklok?
  • Daftar Pahlawan Nasional Indonesia
  • Pendiri Permainan Sepak Bola di Indonesia
  • Sejarah Bahasa Indonesia
  • Sejarah Dangdut di Indonesia
  • Sejarah dan Makna Proklamasi Kemerdekaan
  • Sejarah Lahirnya Pancasila
  • Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
  • Sejarah Perang Dunia 2
  • Sejarah Pramuka di Indonesia
  • Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
  • Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949
  • Sejarah Uang

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah
Salah satu suku yang berasal dari Jawa adalah