Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Show
Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan diskusi selang dua orang atau lebih dan berjalan selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara yaitu bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bantu saat dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam anggota jurnalistik wawancara menjadi salah satu metode mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya dilakukan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya dilakukan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Wujud wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Sukses tidaknya wawancara selain diputuskan oleh sikap wartawan juga diputuskan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang tidak sewenang-wenang biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berjalan dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup ikut diputuskan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan tidak sewenang-wenang oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari bidang pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja kepada responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang dimohon. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis akbar. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraSaat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara yaitu sbg berikut:
Rujukan
Sumber : p2k.al-quran.co, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, dsb-nya. Page 2Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara mampu menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal mengenai kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Wujud wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang patut biasanya mengundang simpatik dan akan menciptakan suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan patut oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman mengenai apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 3Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara mampu menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal mengenai kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Wujud wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang patut biasanya mengundang simpatik dan akan menciptakan suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan patut oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman mengenai apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 4Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara mampu menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal mengenai kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Wujud wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang patut biasanya mengundang simpatik dan akan menciptakan suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan patut oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman mengenai apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 5Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara mampu menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal mengenai kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Wujud wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang patut biasanya mengundang simpatik dan akan menciptakan suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan patut oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman mengenai apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 6Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara mampu menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal mengenai kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Wujud wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang patut biasanya mengundang simpatik dan akan menciptakan suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan patut oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman mengenai apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 7Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara mampu menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal mengenai kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Wujud wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang patut biasanya mengundang simpatik dan akan menciptakan suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan patut oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman mengenai apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 8Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara mampu menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal mengenai kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Wujud wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang patut biasanya mengundang simpatik dan akan menciptakan suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan patut oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman mengenai apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 9Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara mampu menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal mengenai kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Wujud wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang patut biasanya mengundang simpatik dan akan menciptakan suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan patut oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman mengenai apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 10Watt (simbol: W) adalah satuan turunan SI untuk kekuatan. 1 Watt dirumuskan sbg 1 joule dibagi 1 detik (1 J/d), atau dalam satuan listrik , satu volt ampere (1 V·A). Dia merupakan rating ("rate") dari joule per detik di mana energi diubah, dipergunakan atau habis. PersamaanNamun, rating V-A hanya sama dengan watt bila dia dipergunakan untuk alat yang menyerap seluruh energi, seperti "coil" pemanas listrik atau lampu "incandescent". Dengan penyedia tenaga komputer, rating watt nyata hanya 60% sampai 70% rating V-A. Satuan watt ini dinamakan untuk mengenang James Watt untuk sumbangannya bagi pengembangan mesin uap, dan diadopsi oleh "Second Congress" "British Association for the Advancement of Science" pada 1889 dan oleh Conférence Générale des Poids et Mesures ke-11 pada 1960. Lihat pulaPranala luar
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, p2k.kelas-karyawan.co.id, dsb-nya. Page 11Watt (simbol: W) adalah satuan turunan SI untuk kekuatan. 1 Watt dirumuskan sbg 1 joule dibagi 1 detik (1 J/d), atau dalam satuan listrik , satu volt ampere (1 V·A). Dia merupakan rating ("rate") dari joule per detik di mana energi diubah, dipergunakan atau habis. PersamaanNamun, rating V-A hanya sama dengan watt bila dia dipergunakan untuk alat yang menyerap seluruh energi, seperti "coil" pemanas listrik atau lampu "incandescent". Dengan penyedia tenaga komputer, rating watt nyata hanya 60% sampai 70% rating V-A. Satuan watt ini dinamakan untuk mengenang James Watt untuk sumbangannya bagi pengembangan mesin uap, dan diadopsi oleh "Second Congress" "British Association for the Advancement of Science" pada 1889 dan oleh Conférence Générale des Poids et Mesures ke-11 pada 1960. Lihat pulaPranala luar
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, p2k.kelas-karyawan.co.id, dsb-nya. Page 12Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara dapat menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Bangun wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang adil biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan adil oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 13Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara dapat menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Bangun wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang adil biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan adil oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 14Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara dapat menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Bangun wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang adil biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan adil oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 15Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara dapat menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Bangun wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang adil biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan adil oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 16Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara mampu menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Bangun wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang adil biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan adil oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 17Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara mampu menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Bangun wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang adil biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan adil oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 18Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara mampu menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Bangun wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang adil biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan adil oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 19Wawancara Dada Rosada oleh beberapa wartawan. Wawancara (bahasa Inggris: interview) adalah diskusi selang dua orang atau lebih dan berlanjut selang narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah bagi mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan bagi dijawab oleh orang yang diwawancarai. Ankur Garg, seorang psikolog mencetuskan bahwa wawancara mampu menjadi peralatan bantu ketika diterapkan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat bagi suatu posisi, jurnalis, atau orang biasa yang masih mencari kenal tentang kepribadian seseorang ataupun mencari informasi. JurnalistikDalam segi jurnalistik wawancara menjadi salah satu cara mendapatkan informasi bahan berita. Wawancara biasanya diterapkan oleh satu atau dua orang wartawan dengan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Lazimnya diterapkan atas permintaan atau kehendak wartawan yang bersangkutan. Sedangkan dalam jumpa pers atau konferensi pers, wawancara biasanya dilaksanakan atas kehendak sumber berita. Bangun wawancaraBentuk-bentuk wawancara selang lain:
Berhasil tidaknya wawancara selain ditetapkan oleh sikap wartawan juga ditetapkan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang adil biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlanjut dekat alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup turut ditetapkan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan adil oleh nara sumber maupun wartawan. Jenis-Jenis wawancaraDitinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Dalam wawancara bebas sama sekali, pewawancara bebas sama sekali menanyakan apa saja bagi responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berkomunikasi dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang komplit dan terinci.
Dalam wawancara bebas sama sekali terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas sama sekali dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis luhur. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki PewawancaraKetika melakukan wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan suasana supaya tidak kaku sehingga responden bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagi itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah bagi berikut:
Referensi
Sumber : id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, p2k.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dan sebagainya. Page 20Watt (simbol: W) adalah satuan turunan SI untuk kekuatan. 1 Watt dirumuskan sbg 1 joule dibagi 1 detik (1 J/d), atau dalam satuan listrik , satu volt ampere (1 V·A). Dia merupakan rating ("rate") dari joule per detik di mana energi diubah, dipergunakan atau habis. PersamaanNamun, rating V-A hanya sama dengan watt bila dia dipergunakan untuk alat yang menyerap seluruh energi, seperti "coil" pemanas listrik atau lampu "incandescent". Dengan penyedia tenaga komputer, rating watt nyata hanya 60% sampai 70% rating V-A. Satuan watt ini dinamakan untuk mengenang James Watt untuk sumbangannya bagi pengembangan mesin uap, dan diadopsi oleh "Second Congress" "British Association for the Advancement of Science" pada 1889 dan oleh Conférence Générale des Poids et Mesures ke-11 pada 1960. Lihat pulaPranala luar
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, p2k.kelas-karyawan.co.id, dsb-nya. Page 21Watt (simbol: W) adalah satuan turunan SI untuk kekuatan. 1 Watt dirumuskan sbg 1 joule dibagi 1 detik (1 J/d), atau dalam satuan listrik , satu volt ampere (1 V·A). Dia merupakan rating ("rate") dari joule per detik di mana energi diubah, dipergunakan atau habis. PersamaanNamun, rating V-A hanya sama dengan watt bila dia dipergunakan untuk alat yang menyerap seluruh energi, seperti "coil" pemanas listrik atau lampu "incandescent". Dengan penyedia tenaga komputer, rating watt nyata hanya 60% sampai 70% rating V-A. Satuan watt ini dinamakan untuk mengenang James Watt untuk sumbangannya bagi pengembangan mesin uap, dan diadopsi oleh "Second Congress" "British Association for the Advancement of Science" pada 1889 dan oleh Conférence Générale des Poids et Mesures ke-11 pada 1960. Lihat pulaPranala luar
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, p2k.kelas-karyawan.co.id, dsb-nya. Page 22Watt (simbol: W) adalah satuan turunan SI untuk kekuatan. 1 Watt dirumuskan sbg 1 joule dibagi 1 detik (1 J/d), atau dalam satuan listrik , satu volt ampere (1 V·A). Dia merupakan rating ("rate") dari joule per detik di mana energi diubah, dipergunakan atau habis. PersamaanNamun, rating V-A hanya sama dengan watt bila dia dipergunakan untuk alat yang menyerap seluruh energi, seperti "coil" pemanas listrik atau lampu "incandescent". Dengan penyedia tenaga komputer, rating watt nyata hanya 60% sampai 70% rating V-A. Satuan watt ini dinamakan untuk mengenang James Watt untuk sumbangannya bagi pengembangan mesin uap, dan diadopsi oleh "Second Congress" "British Association for the Advancement of Science" pada 1889 dan oleh Conférence Générale des Poids et Mesures ke-11 pada 1960. Lihat pulaPranala luar
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, p2k.kelas-karyawan.co.id, dsb-nya. Page 23Watt (simbol: W) adalah satuan turunan SI untuk kekuatan. 1 Watt dirumuskan sbg 1 joule dibagi 1 detik (1 J/d), atau dalam satuan listrik , satu volt ampere (1 V·A). Dia merupakan rating ("rate") dari joule per detik di mana energi diubah, dipergunakan atau habis. PersamaanNamun, rating V-A hanya sama dengan watt bila dia dipergunakan untuk alat yang menyerap seluruh energi, seperti "coil" pemanas listrik atau lampu "incandescent". Dengan penyedia tenaga komputer, rating watt nyata hanya 60% sampai 70% rating V-A. Satuan watt ini dinamakan untuk mengenang James Watt untuk sumbangannya bagi pengembangan mesin uap, dan diadopsi oleh "Second Congress" "British Association for the Advancement of Science" pada 1889 dan oleh Conférence Générale des Poids et Mesures ke-11 pada 1960. Lihat pulaPranala luar
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, p2k.kelas-karyawan.co.id, dsb-nya. Page 24Watt (simbol: W) adalah satuan turunan SI untuk kekuatan. 1 Watt dirumuskan sbg 1 joule dibagi 1 detik (1 J/d), atau dalam satuan listrik , satu volt ampere (1 V·A). Dia merupakan rating ("rate") dari joule per detik di mana energi diubah, dipergunakan atau habis. PersamaanNamun, rating V-A hanya sama dengan watt bila dia dipergunakan untuk alat yang menyerap seluruh energi, seperti "coil" pemanas listrik atau lampu "incandescent". Dengan penyedia tenaga komputer, rating watt nyata hanya 60% sampai 70% rating V-A. Satuan watt ini dinamakan untuk mengenang James Watt untuk sumbangannya bagi pengembangan mesin uap, dan diadopsi oleh "Second Congress" "British Association for the Advancement of Science" pada 1889 dan oleh Conférence Générale des Poids et Mesures ke-11 pada 1960. Lihat pulaPranala luar
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, p2k.kelas-karyawan.co.id, dsb-nya. Page 25Wassily Leontief (lahir di München, Bayern, Jerman, 5 Agustus 1905) ialah seorang ekonom yang terkenal atas penelitiannya atas bagaimana perubahan dalam satu sektor ekonomi dapat memengaruhi sektor pautannya. Leontief memenangkan Hadiah Nobel Ekonomi pada 1973. Kehidupan awalWassily Leontief, putera Wassily W. Leontief (guru akbar ekonomi) dan Eugenia, memasuki Universitas Leningrad (kini di St. Petersburg) pada 1921. Beliau menerima gelar ekonom terpelajar (sama dengan Master of Arts) pada 1925 dalam usia 19. Perlawanan pada komunismeBeliau ditahan beberapa kali karena perlawanannya pada komunisme. Pada 1925, beliau diizinkan meninggalkan Uni Soviet, sehingga beliau melanjutkan studinya di Universitas Berlin dan pada 1929 beliau menerima gelar doktor dalam ilmu ekonomi dengan spesialisasi dalam Analisis dan Ekonomi Penerimaan-Pengeluaran. Kehidupan profesional awalDari 1927 sampai 1930, beliau melakukan pekerjaan di Institut Ekonomi Dunia di Universitas Kiel. Di sana beliau meneliti turunan kurva permintaan dan penawaran statistik. Pada 1929 beliau berlanjut ke Tiongkok sebagai membantu Kementerian Perkeretaapian sbg penasihat. Pada 1931, beliau pindah ke Amerika Serikat, dan dipekerjakan oleh National Bureau of Economic Research. Pernikahan dan afiliasi dengan HarvardPada 1932, Leontief menikahi penyair Estelle Marks. Satu-satunya anak mereka, Svetlana Leontief Alpers, lahir pada 1936. Harvard University mempekerjakannya di tahun yang sama (1932) di Jurusan Ekonominya dan pada 1946 beliau menjadi profesor ilmu ekonomi. Leontief merancang Harvard Economic Research Project pada 1948 dan tetap menjadi direkturnya sampai 1973. Bermula pada 1965, beliau mengetuai Harvard Society of Fellows. KematianLeontief meninggal di New York City, New York, Amerika Serikat, pada hari Jumat, 5 Februari 1999 pada usia 93. Publikasi
Penghargaan
Dalam penghormatanUniversitas Tufts menghadiahkan Leontief Prize for Economics sebagai menghormatinya. Keanggotaan
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, diskusi.biz, p2k.nomor.net, dan sebagainya. Page 26Wassily Leontief (kelahiran di München, Bayern, Jerman, 5 Agustus 1905) ialah seorang ekonom yang terkenal atas penelitiannya atas bagaimana perubahan dalam satu sektor ekonomi dapat memengaruhi sektor pautannya. Leontief memenangkan Hadiah Nobel Ekonomi pada 1973. Kehidupan awalWassily Leontief, putera Wassily W. Leontief (guru akbar ekonomi) dan Eugenia, memasuki Universitas Leningrad (kini di St. Petersburg) pada 1921. Beliau menerima gelar ekonom terpelajar (sama dengan Master of Arts) pada 1925 dalam usia 19. Perlawanan pada komunismeBeliau ditahan beberapa kali karena perlawanannya pada komunisme. Pada 1925, beliau diizinkan meninggalkan Uni Soviet, sehingga beliau melanjutkan studinya di Universitas Berlin dan pada 1929 beliau menerima gelar doktor dalam ilmu ekonomi dengan spesialisasi dalam Analisis dan Ekonomi Penerimaan-Pengeluaran. Kehidupan profesional awalDari 1927 sampai 1930, beliau memainkan pekerjaan di Institut Ekonomi Dunia di Universitas Kiel. Di sana beliau meneliti turunan kurva permintaan dan penawaran statistik. Pada 1929 beliau berlanjut ke Tiongkok sebagai membantu Kementerian Perkeretaapian sbg penasihat. Pada 1931, beliau pindah ke Amerika Serikat, dan dipekerjakan oleh National Bureau of Economic Research. Pernikahan dan afiliasi dengan HarvardPada 1932, Leontief menikahi penyair Estelle Marks. Satu-satunya anak mereka, Svetlana Leontief Alpers, lahir pada 1936. Harvard University mempekerjakannya di tahun yang sama (1932) di Jurusan Ekonominya dan pada 1946 beliau menjadi profesor ilmu ekonomi. Leontief merancang Harvard Economic Research Project pada 1948 dan tetap menjadi direkturnya sampai 1973. Berasal pada 1965, beliau mengetuai Harvard Society of Fellows. KematianLeontief meninggal di New York City, New York, Amerika Serikat, pada hari Jumat, 5 Februari 1999 pada usia 93. Publikasi
Penghargaan
Dalam penghormatanUniversitas Tufts menghadiahkan Leontief Prize for Economics sebagai menghormatinya. Keanggotaan
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, diskusi.biz, p2k.nomor.net, dan sebagainya. |