Salah satu faktor yang menyebabkan keanekaragaman hayati Indonesia adalah

Sebelum kamu mempelajari tentang keanekaragaman hayati, apakah kamu tahu manfaat dari keanekaragaman hayati? Simak beberapa manfaat dari keanekaragaman hayati di artikel berikut ini.

Baca Juga: Manfaat Keanekaragaman Hayati untuk Kehidupan Manusia

Salah satu manfaat yang disebutkan, yaitu keanekaragaman hayati sebagai alat ukur atau indikator kesehatan sistem biologi. Maksud dari hal tersebut adalah semakin beragam organisme yang ditemukan, maka semakin sehat pula sistem tersebut. Apakah kamu tahu, ada berapa makhluk hidup di bumi ini? Hingga saat ini, ada sekitar 1,7 sampai 1,8 juta spesies yang sudah diidentifikasi dan diberinama oleh para peneliti.

Keanekaragaman hayati juga disebut dengan biodiversitas. Biodiversitas merujuk kepada keseluruhan atau total variasi kehidupan yang meliputi bentuk, jumlah, dan karakteristik lain yang terdapat di tingkat gen, jenis, dan ekosistem. Keberagaman pada makhluk hidup ini dapat ditemukan di semua jenis habitat, dari pegunungan, hutan, laut, danau, hingga gurun. Bahkan, pada tingkat molekuler pun dapat menciptakan keragaman yang dilihat dari berbagai jenis protein dan karbohidrat yang ditemukan dalam organisme.

Faktor-Faktor Pembentuk Keanekaragaman Hayati

Secara umum, ada 2 faktor yang memengaruhi keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Simak penjelasan berikut ini.

Faktor genetik adalah faktor yang bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe) organisme. Apa itu genetik? Gen adalah susunan materi genetik yang berupa faktor pembawa sifat keturunan atau diwariskan dari orang tua. Materi genetik ini biasanya berada di dalam kromosom atau DNA yang berada di setiap organisme. Kemudian, gen akan diekspresikan menjadi penampakan fenotip, seperti karakteristik, kehidupan, bahkan sifat semua makhluk hidup. Kamu dapat melihat variasi dari bentuk ini dari morfologi, anatomi, dan fisiologi.

Contoh dari keanekaragaman dari faktor genetik, yaitu DNA pada manusia dan primata memiliki mirip namun ada perbedaan yang mengakibatkan keduanya dipisahkan.

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Keanekaragaman Tingkat Genetik

Faktor kedua berasal dari luar tubuh organisme, yaitu faktor lingkungan. Sifat dari faktor luar memiliki pengaruh yang relatif labil terhadap morfologi (fenotipe) organisme.  

Salah satu contoh dari faktor lingkungan dapat dilihat dari lingkungan di Indonesia. Indonesia yang merupakan negara kepulauan beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehingga menyebabkan keanekaragaman hayati. Berikut faktor-faktor lingkungan yang membentuk keanekaragaman hayati.

Iklim dan cuaca memiliki perbedaan mendasar pada ukuran waktu. Cuaca merupakan kondisi atmosfer dalam waktu singkat. Sedangkan, definisi dari iklim adalah kondisi atmosfer dalam jangka waktu panjang.

Nah, iklim di berbagai belahan dunia sangat mempengaruhi keanekaragaman di bumi ini. Simak beberapa unsur iklim yang sangat menentukan berbagai jenis keanekaragaman hayati.

  • Temperatur atau suhu: perubahannya memengaruhi proses biologi. Misalnya, mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk mengatur suhu di dalam tubuhnya.
  • Cahaya matahari:intensitas dan kualitasnya akan memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukan yang terjangkau cahaya matahari pada lingkungan air. Namun, hewan dan tumbuhan gurun menjadi tertekan karena intensitas cahaya yang besar dapat meningkatkan suhu.
  • Curah hujan atau ketersediaan air:ketersediaannya memengaruhi distribusi organisme. Misalnya, organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan ketersediaan air di gurun.

Baca Juga: Ekosistem: Definisi dan Komponen Pembentuknya

Contoh dari perbedaan yang diakibatkan dari cuaca dan iklim, yaitu hewan dan tumbuhan yang berada di Indonesia dengan wilayah tropis dan benua Eropa yang merupakan wilayah sub tropis.

Relief tanah adalah tinggi rendahnya permukaan bumi diukur dari permukaan laut. Ketinggian di suatu tempat dapat mempengaruhi temperatur dan tekanan udara, demikian pula jenis-jenis tumbuhan dan hewan. Misalnya, pohon kelapa di daerah pantai dapat tumbuh dengan subur dan baik. Sedangkan di daerah pegunungan, pertumbuhan pohon kelapa kurang optimal.

Keadaan tanah di suatu tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan berbagai jenis tumbuhan. Tanah humus dan tanah vulkanis sangat baik untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak unsur hara.


Page 2

Faktor kedua berasal dari luar tubuh organisme, yaitu faktor lingkungan. Sifat dari faktor luar memiliki pengaruh yang relatif labil terhadap morfologi (fenotipe) organisme.  

Salah satu contoh dari faktor lingkungan dapat dilihat dari lingkungan di Indonesia. Indonesia yang merupakan negara kepulauan beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehingga menyebabkan keanekaragaman hayati. Berikut faktor-faktor lingkungan yang membentuk keanekaragaman hayati.

Iklim dan cuaca memiliki perbedaan mendasar pada ukuran waktu. Cuaca merupakan kondisi atmosfer dalam waktu singkat. Sedangkan, definisi dari iklim adalah kondisi atmosfer dalam jangka waktu panjang.

Nah, iklim di berbagai belahan dunia sangat mempengaruhi keanekaragaman di bumi ini. Simak beberapa unsur iklim yang sangat menentukan berbagai jenis keanekaragaman hayati.

  • Temperatur atau suhu: perubahannya memengaruhi proses biologi. Misalnya, mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk mengatur suhu di dalam tubuhnya.
  • Cahaya matahari:intensitas dan kualitasnya akan memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukan yang terjangkau cahaya matahari pada lingkungan air. Namun, hewan dan tumbuhan gurun menjadi tertekan karena intensitas cahaya yang besar dapat meningkatkan suhu.
  • Curah hujan atau ketersediaan air:ketersediaannya memengaruhi distribusi organisme. Misalnya, organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan ketersediaan air di gurun.

Baca Juga: Ekosistem: Definisi dan Komponen Pembentuknya

Contoh dari perbedaan yang diakibatkan dari cuaca dan iklim, yaitu hewan dan tumbuhan yang berada di Indonesia dengan wilayah tropis dan benua Eropa yang merupakan wilayah sub tropis.

Relief tanah adalah tinggi rendahnya permukaan bumi diukur dari permukaan laut. Ketinggian di suatu tempat dapat mempengaruhi temperatur dan tekanan udara, demikian pula jenis-jenis tumbuhan dan hewan. Misalnya, pohon kelapa di daerah pantai dapat tumbuh dengan subur dan baik. Sedangkan di daerah pegunungan, pertumbuhan pohon kelapa kurang optimal.

Keadaan tanah di suatu tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan berbagai jenis tumbuhan. Tanah humus dan tanah vulkanis sangat baik untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak unsur hara.


Page 3

Sebelum kamu mempelajari tentang keanekaragaman hayati, apakah kamu tahu manfaat dari keanekaragaman hayati? Simak beberapa manfaat dari keanekaragaman hayati di artikel berikut ini.

Baca Juga: Manfaat Keanekaragaman Hayati untuk Kehidupan Manusia

Salah satu manfaat yang disebutkan, yaitu keanekaragaman hayati sebagai alat ukur atau indikator kesehatan sistem biologi. Maksud dari hal tersebut adalah semakin beragam organisme yang ditemukan, maka semakin sehat pula sistem tersebut. Apakah kamu tahu, ada berapa makhluk hidup di bumi ini? Hingga saat ini, ada sekitar 1,7 sampai 1,8 juta spesies yang sudah diidentifikasi dan diberinama oleh para peneliti.

Keanekaragaman hayati juga disebut dengan biodiversitas. Biodiversitas merujuk kepada keseluruhan atau total variasi kehidupan yang meliputi bentuk, jumlah, dan karakteristik lain yang terdapat di tingkat gen, jenis, dan ekosistem. Keberagaman pada makhluk hidup ini dapat ditemukan di semua jenis habitat, dari pegunungan, hutan, laut, danau, hingga gurun. Bahkan, pada tingkat molekuler pun dapat menciptakan keragaman yang dilihat dari berbagai jenis protein dan karbohidrat yang ditemukan dalam organisme.

Faktor-Faktor Pembentuk Keanekaragaman Hayati

Secara umum, ada 2 faktor yang memengaruhi keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Simak penjelasan berikut ini.

Faktor genetik adalah faktor yang bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe) organisme. Apa itu genetik? Gen adalah susunan materi genetik yang berupa faktor pembawa sifat keturunan atau diwariskan dari orang tua. Materi genetik ini biasanya berada di dalam kromosom atau DNA yang berada di setiap organisme. Kemudian, gen akan diekspresikan menjadi penampakan fenotip, seperti karakteristik, kehidupan, bahkan sifat semua makhluk hidup. Kamu dapat melihat variasi dari bentuk ini dari morfologi, anatomi, dan fisiologi.

Contoh dari keanekaragaman dari faktor genetik, yaitu DNA pada manusia dan primata memiliki mirip namun ada perbedaan yang mengakibatkan keduanya dipisahkan.

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Keanekaragaman Tingkat Genetik

Keanekaragaman hayati, atau “keragaman biologis” sangatlah penting bagi seluruh kehidupan di bumi. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki berbagai tipe hutan yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis masing-masing daerah. Hutan Indonesia pun kaya akan keanekaragaman hayati.

Apa yang dimaksud dengan keragaman biologis?

Biologis” merujuk pada segala sesuatu yang hidup – seluruh tanaman dan hewan. Di bumi, terdapat jutaan varietas tanaman dan hewan yang berbeda. Ketika kita berbicara mengenai keanekaragaman hayati, maka kita sedang berbicara mengenai seluruh Keragaman tersebut termasuk bakteri dan serangga. Ada pula burung, ikan, reptil, amfibi, dan mamalia kecil. Terdapat juga mamalia besar misalnya gajah dan orangutan.

Ada juga pepohonan raksasa, tanaman merambat, rerumputan, serta bunga. “Keragaman” disebut sebagai kombinasi dari seluruh jumlah tanaman dan hewan yang bervariasi tersebut, dan melimpahnya setiap tanaman dan hewan di suatu wilayah
tertentu

Salah satu faktor yang menyebabkan keanekaragaman hayati Indonesia adalah

Keanekaragaman hayati sangat penting untuk semua orang di seluruh dunia. Inilah yang melatarbelakangi disusunnya perjanjian internasional untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Perjanjian ini disebut Konvensi Keanekaragaman Hayati. Secara keseluruhan, terdapat 168 negara yang telah menandatangani perjanjian ini. Indonesia menandatanganinya pada tahun 1994..

Indonesia terkenal di seluruh penjuru dunia karena keanekaragaman hayatinya.
No. 1 untuk jumlah mamalia (515 spesies) dan palmae (400 spesies)
No. 3 untuk reptil (600+ spesies)
No. 4 untuk burung (1519 spesies)
No. 5 untuk amfibi (270 spesies)

Dimana kita dapat menemukan keanekaragaman hayati?

Keanekaragaman hayati ada dimana-mana, tetapi keanekaragaman tertinggi cenderung berada di daerah tropis karena produktivitasnya yang tinggi, atau di daerah yang memiliki ekosistem yang kompleks. Kita dapat menyebut suatu daerah kaya akan keanekaragaman hayati jika daerah tersebut memiliki:

  • Berbagai jenis tanaman dan hewan.
  • Jumlah yang besar dari setiap jenis tanaman dan hewan tersebut.

Beberapa daerah di Indonesia yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati diantaranya:

  • Hutan hujan dataran rendah.
  • Hutan bakau.
  • Hutan alami bercampur dengan area lain, seperti padang rumput.
  • Kawasan yang dilindungi.

Apa yang dimaksud dengan ekosistem?

Kita bisa membayangkan ekosistem sebagai sebuah komunitas. Dalam komunitas, ada makhluk hidup, seperti tanaman dan hewan, dan benda mati, seperti tanah dan udara. Semua anggota dalam suatu ekosistem saling bergantung dan saling mendukung. Sebagai contoh:

  • Burung memakan buah dari pohon. Kemudian mereka menjatuhkan benih di tanah, dan pohon-pohon yang baru akan tumbuh.
  • Hewan memakan tanaman dan kemudian mereka dimakan oleh hewan lain. Ketika hewan mati, bangkai mereka membuat tanah subur, sehingga lebih banyak tanaman yang dapat tumbuh.
  • Manusia dan hewan menghirup oksigen dan bernapas mengeluarkan karbon dioksida. Tanaman mengambil karbon dioksida dan mengubahnya menjadi oksigen.

Apa yang akan terjadi apabila hewan dan tumbuhan menghilang?

Ekosistem sangatlah kompleks. Dalam suatu ekosistem, semuanya memiliki peran tersendiri. Semakin beragam hewan dan tanaman, maka semakin banyak pula makhluk hidup yang memiliki peran penting. Tetapi jika kita mengganggu salah satu bagian ekosistem, berarti kita telah mengganggu seluruh sistem.

Kadang-kadang, beberapa tanaman atau binatang sangat tergantung pada satu tanaman atau binatang lain. Hal ini sering terjadi di hutan Indonesia karena Indonesia memiliki banyak spesies endemik. Spesies endemik adalah spesies yang tidak ditemukan di belahan manapun di dunia.

Salah satu faktor yang menyebabkan keanekaragaman hayati Indonesia adalah

Salah satu faktor yang menyebabkan keanekaragaman hayati Indonesia adalah

Bagaimana keanekaragaman hayati mendukung keberlangsungan ekosistem?

Jika suatu ekosistem kuat dan sehat:

  • Akan tercipta kualitas air, tanah, dan udara yang baik.
  • Akan beradaptasi dengan lebih baik ketika perubahan iklim terjadi.
  • Akan mendukung pertanian.
  • Akan menjadi pengendali hama dan penyakit.

Keanekaragaman hayati membuat semua ini menjadi nyata. Itulah sebabnya menjaga keanekaragaman hayati sangat penting untuk masa depan manusia dan kehidupan lain di bumi.