Saat melompat di tempat posisi kedua kaki adalah

Jagalah agar lutut Anda tetap selurus mungkin, dengan posisi ideal secara vertikal tepat di atas jari-jari kaki. Jika Anda melakukannya dengan tepat, kedua kaki Anda saat melompat haruslah tertarik ke depan, dari bagian tumit hingga jari kaki.

Latihan apa saja yang dapat menguatkan otot kaki?

5 Jenis Gerakan untuk Menguatkan Otot Kaki

  • .Gerakan Squats. Squat merupakan latihan sederhana dan efektif untuk kekuatan otot kaki.
  • Gerakan Split Squat. Gerakan kedua untuk melatih kekuatan otot kaki adalah split squat.
  • 3.Gerakan Calf Raise.
  • 4.Gerakan Side Leg Raises.
  • .Gerakan Side Lunges.

Bagaimana cara meloncat di tempat?

Berikut adalah cara melakukan gerakan melompat di tempat, yakni.

  1. Awalan dilakukan dengan berdiri tegap dan kedua kaki sedikit dibuka.
  2. Posisi kedua tangan dapat diluruskan ke depan.
  3. Kemudian lakukan gerakan sedikit jongkok dengan menekuk kedua lutut dengan posisi tangan tetap lurus ke depan.

Bagaimana posisi tangan saat meloncat?

Posisi tangan Biasanya pada saat melompat, posisi kedua tangan ditekuk ke samping tubuh. Salah satu tujuannya untuk menjaga keseimbangan tubuh saat melompat. Sedangkan saat meloncat, biasanya posisi kedua tangan akan diluruskan dan berada di samping paha.

Pada saat mendarat dalam lompat jauh posisi yang baik dan benar seperti apa?

Pendaratan yang dipergunakan ketika melakukan lompat jauh adalah kedua kaki berada pada posisi lurus, kemudian mendorong tumit dan telapak kaki ke depan hingga pinggul terangkat. Teknik tersebut akan membuat tubuh condong ke depan seiring laju pelompat, yang dapat dilakukan ketika sudah berada di area bak pasir.

Bagaimana cara untuk melatih kekuatan otot pinggang?

Bagaimana Cara Tepat Melatih Kekuatan Otot Punggung?

  1. .Gerakan Chin Up. Gerakan pertama dilakukan dengan latihan jenis chin up ini.
  2. Gerakan Pull Up. Sama dengan chin up, pull up dapat dirasakan manfaatnya jika dilakukan secara rutin.
  3. 3.Gerakan Burpee.
  4. 4.Gerakan Half Squat Row.
  5. .Gerakan Diver Push Up.

Thea Arnaiz Senin, 11 Oktober 2021 | 20:00 WIB

Saat melompat di tempat posisi kedua kaki adalah

Ketahui perbedaan melompat dan meloncat. (Foto oleh Mary Taylor dari Pexels)

Bobo.id - Teman-teman pasti sering melakukan aktivitas fisik, bukan? Sering kali ketika sedang olahraga kita akan melakukan aktivitas fisik seperti melompat dan meloncat.

Tapi, bukankah keduanya sama? Ternyata tidak sama lo, teman-teman. Meskipun terkesan hampir mirip tapi aktivitas melompat dan meloncat ternyata berbeda.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, lompat adalah gerakan yang dilakukan untuk menjauhi permukaan tanah atau lantai, serta dilakukan secara horizontal, ke depan, ke samping atau belakang.

Baca Juga: Nilai-Nilai yang Ditanamkan oleh Leluhur Suku Nias dari Kegiatan Lompat Batu

Sedangkan, loncat mempunyai arti gerakan yang dilakukan untuk menjauh dari permukaan tanah atau lantai secara vertikal atau ke atas.

Jadi, kesimpulannya lompat adalah gerakan menjauhi tanah atau lantai secara horizontal dan loncat adalah gerakan menjauhi tanah atau lantai secara vertikal.

Lalu, apakah ada perbedaan lainnya? Ternyata perbedaannya juga bisa kita lihat dari posisi tubuh ketika melakukannya. Apa saja itu? Yuk, simak berikut ini.


Page 2


Page 3

Saat melompat di tempat posisi kedua kaki adalah

Foto oleh Mary Taylor dari Pexels

Ketahui perbedaan melompat dan meloncat.

Bobo.id - Teman-teman pasti sering melakukan aktivitas fisik, bukan? Sering kali ketika sedang olahraga kita akan melakukan aktivitas fisik seperti melompat dan meloncat.

Tapi, bukankah keduanya sama? Ternyata tidak sama lo, teman-teman. Meskipun terkesan hampir mirip tapi aktivitas melompat dan meloncat ternyata berbeda.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, lompat adalah gerakan yang dilakukan untuk menjauhi permukaan tanah atau lantai, serta dilakukan secara horizontal, ke depan, ke samping atau belakang.

Baca Juga: Nilai-Nilai yang Ditanamkan oleh Leluhur Suku Nias dari Kegiatan Lompat Batu

Sedangkan, loncat mempunyai arti gerakan yang dilakukan untuk menjauh dari permukaan tanah atau lantai secara vertikal atau ke atas.

Jadi, kesimpulannya lompat adalah gerakan menjauhi tanah atau lantai secara horizontal dan loncat adalah gerakan menjauhi tanah atau lantai secara vertikal.

Lalu, apakah ada perbedaan lainnya? Ternyata perbedaannya juga bisa kita lihat dari posisi tubuh ketika melakukannya. Apa saja itu? Yuk, simak berikut ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Meskipun mungkin Anda telah melompat sejak usia kanak-kanak, Anda tetap perlu mempelajari teknik yang benar untuk melakukannya. Mendarat secara tidak tepat dapat membuat lutut Anda robek dan tulangnya berubah bentuk. Anda dapat mempelajari dasar-dasar lompatan vertikal dan horizontal, serta beberapa saran yang berguna untuk mengembangkan lompatan Anda. Jika Anda tertarik pada jenis-jenis lompatan tertentu secara spesifik, Anda dapat membaca panduan tentang cara melakukan lompat gawang, meningkatkan ketinggian lompatan vertikal, atau melompat ke permukaan dinding.

  1. 1

    Ambil satu atau dua langkah awal. Walaupun mungkin Anda akan melompat langsung ke udara, menambahkan satu-dua langkah ancang-ancang sebelum melakukan lompatan dapat membuat lompatan itu menjadi lebih tinggi. Energi yang terbentuk dari langkah-langkah itu dapat membantu menciptakan daya angkat tambahan ke arah atas, yang memberikan tambahan ketinggian beberapa sentimeter pada lompatan vertikal.[1] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Lompatan vertikal dapat mencapai ketinggian maksimal jika dilakukan dengan kedua kaki. Gunakan kekuatan kedua tungkai untuk mendorong tubuh Anda dari lantai, walaupun Anda telah mengambil beberapa langkah ancang-ancang sebelum melompat.

  2. 2

    Jatuhkan diri pada kursi bayangan di dalam imajinasi Anda. Untuk menghasilkan kekuatan yang sebesar-besarnya dari tungkai Anda dan ketinggian lompatan yang maksimal, Anda perlu menekuk lutut. Bagi kebanyakan orang, membayangkan duduk di kursi tepat sebelum melompat akan membantu. Kedua kaki Anda haruslah terentang selebar bahu, dan pinggul Anda harus menekuk pada sudut 30 derajat, seadngkan lutut menekuk pada sudut 60 derajat, dan pergelangan kaki menekuk pada sudut 25 derajat, agar kekuatan dihasilkan dengan maksimal tanpa menimbulkan cedera pada lutut. Anda harus mampu menaikkan dan menurunkan jari-jari kaki saat berada dalam posisi duduk bayangan ini, dengan cara menyeimbangkan titik-titik pangkal jari kaki.[2] X Teliti sumber Kunjungi sumber

    • Berhati-hatilah agar lutut Anda tidak mengarah ke dalam dan tidak berada pada posisi “mengunci”, dengan jari-jari kaki yang juga mengarah ke dalam. Jagalah agar lutut Anda tetap selurus mungkin, dengan posisi ideal secara vertikal tepat di atas jari-jari kaki.[3] X Teliti sumber Kunjungi sumber Posisikan kedua lengan di sisi-sisi tubuh Anda.
    • Jagalah juga agar punggung Anda sangat tegak saat melompat. Berlatihlah di depan cermin untuk melakukan posisi duduk bayangan ini sambil menjaga posisi punggung yang tegak demi mencegah bahaya cedera.

  3. 3

    Dorong tubuh Anda naik dengan tungkai. Ayunkan pangkal jari kaki naik, ayunkan tangan ke atas ke udara dan ke arah langit-langit, untuk menambah momentum. Bagi sebagian orang, ini dapat dilakukan dengan efektif dengan membayangkan bahwa mereka mendorong lantai ke bawah menjauh dari tubuh mereka, sambil berusaha memanjangkan tungkai sekuat-kuatnya. Kekuatan dan ketinggian lompatan Anda dihasilkan dari kekuatan yang Anda keluarkan pada langkah ini.

    • Jika Anda melakukannya dengan tepat, kedua kaki Anda saat melompat haruslah tertarik ke depan, dari bagian tumit hingga jari kaki. Anda akan merasakan tumit Anda bergerak dari belakang ke arah depan ke jari kaki, saat Anda kembali ke posisi berdiri normal, serta hal ini akan terjadi secara jauh lebih cepat saat Anda melompat. Anda harus membuat posisi “menggulung” ini ke arah jari kaki saat melompat.
    • Pertahankan agar lengan Anda tetap sejajar satu sama lain dan gerakkan hanya hingga sedikit ke belakang. Ayunkan lengan ke depan saat menegakkan seluruh tubuh kembali, seolah Anda meluruskan sebuah pegas.

  4. 4

    Bernapaslah sambil melompat. Sama seperti saat Anda melakukan latihan angkat beban yang rutin, penting sekali untuk menghembuskan napas saat Anda mendorong dan membuat lompatan vertikal yang besar. Ini memang belum tentu akan membuat Anda dapat melompat lebih tinggi, namun akan membuat Anda merasa lebih nyaman dan pas jika dilakukan saat melompat. Bayangkan hal ini sebagai satu gerakan besar yang tidak terpisah-pisah bagiannya.

  5. 5

    Mendaratlah dengan pangkal jari kaki. Agar tidak mendarat dengan keras lalu mencederai diri sendiri, penting sekali bahwa Anda mendarat dengan pangkal jari kaki lalu kembali menurunkan tumit. Mendarat dengan permukaan telapak kaki yang benar-benar rata akan membuat pergelangan kaki Anda terpuntir. Saat mendarat, Anda harus ekstra berhati-hati agar rantai hentakan kinetis ini tetap berlanjut dan Anda mendarat dengan pangkal jari kaki, kemudian tumit, kemudian lutut dan yang terakhir, pinggul.

    • Tekuk lutut Anda sedikit sebelum mengakhiri lompatan, untuk memperkecil hentakan pada lutut. Biarkan lutut menyerap momentum itu, dan mendaratlah dalam posisi setengah berjongkok (tidak melebihi 90 derajat) agar hentakan benar-benar teredam. Lalu, luruskan tubuh kembali dari posisi jongkok.
    • Dengan menekuk sendi saat mendarat, Anda memindahkan hentakan pendaratan ini ke otot-otot dan tendon-tendon, yang memang dirancang untuk menyerap dan meredam hentakan seperti ini. Anda bahkan dapat menyimpan energi dari hentakan ini dalam waktu singkat lalu memanfaatkannya secara elastis untuk melakukan lompatan berikutnya.

  1. 1

    Berlatihlah melakukan lari cepat. Lompat jauh lebih menyerupai lari cepat daripada lompat tinggi. Jika Anda ingin memiliki jarak lompatan yang lebih jauh, Anda perlu melatih kecepatan Anda. Berlatihlah melakukan lari sangat cepat, lari jarak jauh, dan tingkatkan kecepatan dalam waktu yang sangat singkat. Para pelompat jauh yang baik adalah pelari-pelari cepat.

  2. 2

    Kenali kaki Anda yang dominan. Jika Anda ingin melatih lompatan jauh, Anda perlu melompat dengan tumpuan kaki yang dominan, yaitu kaki yang terasa lebih nyaman saat Anda gunakan untuk melompat atau menendang. Biasanya, namun tidak selalu, ini adalah sisi kaki yang sama dengan sisi tangan yang Anda gunakan untuk menulis. Jika Anda tidak yakin, ambillah bola sepak dan tendanglah beberapa kali. Kaki mana yang terasa lebih nyaman saat digunakan menendang? Sisi kaki itulah yang mungkin merupakan kaki Anda yang dominan, yang akan Anda gunakan sebagai tumpuan untuk lompatan jauh.

  3. 3

    Berlatihlah melompat jauh hanya di lokasi trek yang tepat. Lompat jauh biasanya dilakukan di dalam bak pasir, dan Anda membutuhkan teknik yang cermat untuk menghindari risiko cedera. Jangan pernah mencoba melakukan lompat jauh seperti ini di atas permukaan tanah biasa.

    • Jika Anda tidak memiliki akses untuk menggunakan bak pasir lompat jauh, Anda perlu berlatih melakukan lompatan dan mendarat dengan kaki Anda. Ini adalah cara yang sangat baik untuk membangun jarak lompatan dan memperbaiki lompatan jauh nantinya. Melakukan latihan semacam ini tidak akan sia-sia.

  4. 4

    Berlarilah secepat mungkin ke garis awal lompatan. Garis awal lompatan harus ditandai dengan jelas, dan area setelah garis itu merupakan area mendarat, di mana titik pendaratan Anda akan ditandai. Saat melakukan lompat jauh, penting sekali bahwa Anda mulai melompat pada titik sedekat mungkin dengan garis awal lompatan ini, agar lompatan Anda berjarak maksimal. Namun jangan sampai Anda mulai melompat pada titik yang melampaui garis awal lompatan, karena lompatan seperti ini tidak akan diperhitungkan. Perhatikan baik-baik garis awal lompatan, dan tempatkan kaki tumpuan Anda sedikit di sebelah kanannya.

    • Percepat dan lanjutkan kekuatan lari Anda saat semakin mendekati garis awal lompatan. Anda harus bergerak secepat-cepatnya saat mendekati garis batas area berlari. Inilah momentum yang harus Anda bawa ke dalam lompatan Anda, lebih daripada sekedar kekuatan Anda.

  5. 5

    Melompatlah. Tempatkan kaki dominan di sebelah kanan garis awal lompatan dan berfokuslah untuk melompat sejauh-jauhnya ke depan, sambil mendorong pinggul ke depan sejauh mungkin. Biarkan momentum ini membawa tubuh Anda naik dan maju melewati garis awal lompatan, dan menjangkau area mendarat sejauh mungkin.

  6. 6

    Ayunkan kedua lengan dan tungkai kuat-kuat ke depan sebelum mendarat. Sambil merasakan saat-saat di mana puncak lompatan mulai berakhir dan tubuh Anda mulai bergerak menurun, dorong kedua kaki dan kedua lengan Anda ke depan untuk mempersiapkan pendaratan dan menciptakan tambahan jarak sejauh beberapa sentimeter pada lompatan ini. Jarak lompatan akan diukur berdasarkan titik terjauh yang dijangkau oleh tubuh Anda dari garis awal lompatan, maka menempatkan kedua kaki sejauh-jauhnya di depan tubuh Anda adalah penting.

  7. 7

    Lakukan pendaratan yang selembut mungkin. Pada lompat jauh, pendaratan tidaklah semulus awal lompatan sama sekali. Pendaratan Anda sebagian besarnya ditentukan oleh posisi awal lompatan yang tepat, namun Anda dapat menjaga tubuh Anda tetap aman dengan cara mempertahankan kedua lutut tetap sedikit tertekuk, pergelangan kaki benar-benar lurus, dan tidak menahan bobot tubuh yang mendarat dengan menggunakan pergelangan tangan. Manfaatkan saja bak pasir itu.

  1. 1

    Tingkatkan kekuatan Anda. Teknik dan pengkondisian adalah dua hal terpenting dalam melompat. Pertama-tama, Anda harus mengetahui cara menggerakkan tubuh Anda dengan tepat untuk mencapai gerakan yang diinginkan. Hal penting berikutnya adalah melatih otot dan sendi Anda untuk menahan energi yang kuat yang Anda bebankan kepadanya, sekaligus untuk membantu Anda melakukan lompatan pada jarak yang lebih jauh atau tinggi. Ini berarti Anda membutuhkan latihan kekuatan, aerobik, serta kelenturan.

  2. 2

    Tingkatkan kelenturan Anda dengan peregangan teratur. Para atlet dan penari yang sanggup melakukan lompatan yang paling bertenaga adalah mereka yang memiliki kelenturan tubuh yang maksimal. Jika Anda melakukan lompat gawang, Anda perlu sanggup mengayunkan tungkai Anda yang sedang memimpin gerakan ke titik yang Anda inginkan agar Anda dapat memaksimalkan momentum lompatan.

    • Para pelompat terbaik memiliki rasio kekuatan 3:2 pada otot-otot quadricep dan hamstring. Jika tubuh Anda tidak terlalu lentur, Anda akan cenderung mengembangkan kekuatan yang tidak berimbang sehingga membatasi kemampuan Anda untuk melompat. Lakukan peregangan secara teratur agar Anda dapat meningkatkan dan mempertahankan kelenturan pada pergelangan kaki, lutut dan pinggul.[4] X Teliti sumber Kunjungi sumber

  3. 3

    Perkuat otot dalam perut Anda. Otot perut yang tidak tampak berkotak-kotak pada pelompat tidak berarti Anda dapat mengabaikan kekuatan otot dalamnya (dinding abdomen yang melintang). Otot ini memiliki peran kunci pada gerakan apapun yang membutuhkan kekuatan, termasuk melompat. Untuk memperkuat otot ini, tarik perut Anda ke dalam dengan menarik napas dalam-dalam, tahan selama 20 detik, lalu lepaskan. Ulangi 4 kali, dan lakukan rangkaian ini sebanyak 3-4 kali setiap minggunya.

  4. 4

    Perkuat otot dorsi-flexor Anda. Otot-otot ini digunakan untuk memperkecil sudut di antara kaki dan tungkai Anda (saat Anda menarik jari-jari kaki mendekati tulang kering). Saat melompat, Anda sebenarnya perlu melakukan gerakan “sebaliknya” (plantarflexion, yaitu gerakan yang sama dengan gerakan saat Anda menginjak pedal ketika mengemudi) untuk melakukan dorongan ke lantai/tanah. Jadi, mengapa Anda perlu memperkuat otot dorsi-flexor? Karena setiap bagian otot hanya dapat menjadi sekuat bagian otot yang sebaliknya. Kemampuan Anda untuk “mendorong” kaki ke bawah hanya dapat menjadi sekuat kemampuan Anda untuk “menarik” kaki itu ke atas, karena otot dorsi-flexor berfungsi sebagai alat yang menciptakan stabilitas. Salah satu cara untuk melatih kekuatan otot dorsi-flexor adalah berjalan-jalan dengan tumpuan tumit, tanpa bagian pangkal jari kaki menyentuh permukaan tanah, hingga Anda dapat merasakan cukup panas.

  5. 5

    Latih kekuatan jari-jari kaki Anda. Anda mungkin berpikir bahwa orang yang perlu melatih kekuatan jari-jari kaki hanyalah para penari balet, namun faktanya, jari-jari kaki Anda dapat menambah kekuatan kaki Anda saat mendorong. Dalam lompatan yang benar, jari-jari kaki adalah bagian tubuh terakhir yang meninggalkan permukaan tanah, sekaligus memberikan dorongan ekstra yang meningkatkan kekuatan lompatan. Untuk memperkuat otot-otot jari kaki, buka dan tutup jari-jari kaki berulang-ulang, atau lakukan push up dengan tumpuan jari kaki dan tahan selama setidaknya 10 detik.

  • Jangan melompat saat sedang sakit, karena Anda mungkin merasa pusing dan berisiko terjatuh lalu cedera.
  • Pilihlah sepatu yang memiliki bantalan dan penahan yang cukup memadai.
  • Jangan takut atau ragu-ragu saat melompat. Ini dapat mengakibatkan cedera parah.

  • Jangan memaksakan diri Anda melampaui batas keamanan. Rasa sakit adalah cara tubuh untuk memberitahukan bahwa Anda perlu berhenti dan Anda harus mendengarkan peringatan ini. Jika tubuh Anda terasa sakit setelah berlatih, ini berarti Anda telah melampaui batas kemampuan tubuh Anda. Jika ini terjadi, jangan paksakan diri Anda. Jika rasa sakitnya parah, temui dokter. Mungkin ada otot tertentu yang tertarik atau terpuntir.
  • Berhati-hatilah saat menerima promosi program latihan melompat. Selidiki dahulu segala sesuatunya sebelum Anda memutuskan untuk membayar/membeli. Ini sangatlah penting.
  • Jangan lakukan latihan secara berlebihan. Latihan melompat adalah latihan yang harus dilakukan dengan singkat namun berkualitas, bukan latihan yang panjang dengan intensitas rendah.
  • Amati sekitar Anda baik-baik sebelum melompat. Anda dapat saja melompat menabrak seseorang atau benda-benda yang berbahaya.
  • Jangan biarkan kedua lutut Anda berada pada posisi mengunci. Hindari benturan yang keras. Menekuk lutut akan membuat otot-otot tungkai mampu meredam hentakan/benturan.

Artikel ini disusun bersama Dean Theriot. Dean Theriot adalah Pelatih Pribadi dan Pemilik Timberline Fitness di Houston, Texas. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di industri kebugaran, Dean mengkhususkan diri dalam pelatihan pribadi, kelompok, dan olahraga tertentu. Dean meraih gelar BS dalam Fisiologi Olahraga dari LSU. Dean mengombinasikan latihan ketahanan dan kardiovaskular dengan latihan pilates untuk latihan komprehensif bagi kliennya. Pelatihan khusus olahraganya meliputi sepak bola, basket, dan bisbol. Artikel ini telah dilihat 231.660 kali.

Daftar kategori: Olahraga Individu

Bahasa lain

Halaman ini telah diakses sebanyak 231.660 kali.