Rumah yang dibuat untuk membaca Alquran akan dikelilingi

BERKUMPUL DI MASJID ATAU DI RUMAH UNTUK MEMBACA AL-QUR’AN BERSAMA-SAMA.

Oleh
Abu Anas Ali bin Husain Abu Luz

Jika yang dimaksud adalah bahwasanya mereka membacanya dengan satu suara dengan ‘waqaf’ dan berhenti yang sama, maka ini tidak disyariatkan. Paling tidak hukumnya makruh, karena tidak ada riwayat dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam maupun para shahabat beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun apabila bertujuan untuk kegiatan belajar dan mengajar, maka saya berharap hal tersebut tidak apa-apa.

Adapun apabila yang dimaksudkan adalah mereka berkumpul untuk membaca Al-Qur’an dengan tujuan untuk menghafalnya, atau mempelajarinya, dan salah seorang membaca dan yang lainnya mendengarkannya, atau mereka masing-masing membaca sendiri-sendiri dengan tidak menyamai suara orang lain, maka ini disyari’atkan, berdasarkan riwayat dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda.

مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِيْ بَيْتٍ مِنْ بَيُوْتِ اللَّهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللًّهِ وَيَتَدَارَسُوْنَ بَيْنَهُم إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَذَكَرَهُمُ اللُّه فِيْمَنْ عِنْدَهُ

“Apabila suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) sambil membaca Al-Qur’an dan saling bertadarus bersama-sama, niscaya akan turun ketenangan atas mereka, rahmat Allah akan meliputi mereka, para malaikat akan melindungi mereka dan Allah menyebut mereka kepada makhluk-makhluk yang ada di sisi-Nya” [Hadits Riwayat Muslim] [1]

[Disalin dari kitab Bida’u An-Naasi Fii Al-Qur’an, Edisi Indonesia Penyimpangan Terhadap Al-Qur’an Penulis Abu Anas Ali bin Husain Abu Luz, Penerjemah Ahmad Amin Sjihab, Penerbit Darul Haq] ______ Footnote

[1]. Bagian dari hadits yang diriwayatkan oleh Muslim no. 2699 dalam kitab Dzikir dan Do’a, bab ‘Fadhlul Ijtima ‘Ala Tilawatil Qur’an wa ‘Aladz Dzikir dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu.[Lihat juga Fatawa Lajnah Da’imah no. 3302]

Baca Juga  Tilawah Al-Qur'an Dan Adab-Adabnya

  1. Home
  2. /
  3. Al-Qur'an
  4. /
  5. Berkumpul Di Masjid Atau...

🔍 Al Sunnah, Sebelum Sholat Idul Fitri Kita Disunnahkan Makan Terlebih Dahulu Karena, Mandi Bersama Suami, Al Bayyinah Ayat 8, Sewa Menyewa Tanah

Rasulullah SAW mengibaratkan rumah yang di dalamnya Alquran dibaca bak bintang terang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara pemandangan yang menenteramkan hati ialah bintang-gemintang di langit malam yang cerah. Rasulullah Muhammad SAW menjadikan penampakan indah sebagai perumpamaan bagi hamba-hamba Allah yang dekat dengan Alquran.

Beliau mengibaratkan, rumah-rumah Mukminin yang di dalamnya Alquran dibacakan akan seterang bintang-gemintang. Yang menyaksikan mereka adalah malaikat penghuni langit.

"Sesungguhnya, rumah yang dibacakan di dalamnya Alquran, maka rumah tersebut akan terlihat oleh para penduduk langit sebagaimana terlihatnya bintang-bintang oleh penduduk bumi" (HR Ahmad).

Membaca Alquran tak hanya menerangi hati seorang Muslim, tetapi juga diri dan keluarganya. Keadaan rumah yang selalu menjadi tempat tadarus Alquran akan berbeda dengan yang sepi dari bacaan ayat-ayat suci. Yang pertama itu akan hidup, sedangkan yang lain seumpama kuburan.

Seperti diriwayatkan dari Abu Musa radhiyallohu ‘anhu, Nabi SAW bersabda, "Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya, ialah seperti perumpamaan orang hidup dan mati" (HR Bukhari).

Bahkan, Rasulullah SAW memberikan penegasan. Beliau menasihati, "Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian pekuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surah al-Baqarah" (HR Muslim).

Nuzulul Quran kali ini hendaknya kita jadikan sebagai momentum untuk membaca Alquran. Terangilah rumah dengan mengaji Kitabullah. Insya Allah, rumah kita akan tampak bersinar cerah di mata para malaikat dan penduduk Langit, sebagaimana bintang-gemintang indah yang kita lihat pada malam hari!

Rumah yang dibuat untuk membaca Alquran akan dikelilingi

Sabtu, 27 November 2021  /  3:14 pm

Membaca Al-Qur'an dapat membuat rumah wangi dan sejuk serta mengusir setan dari dalam rumah. Foto: Repro actual.com

KENDARI, TELISIK.ID - Membaca Al-Qur’an termasuk ibadah paling utama yang memiliki berbagai keutamaan. Bahkan, ibadah membaca Al-Qur’an ini akan diganjar dengan pahala yang berkali-kali lipat.

Sebagaimana diriwayatkan oleh an-Nu‘man ibn Basyir yang artinya: Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi).

Sungguh merugi orang-orang yang tidak membacanya. Dan alangkah bahagianya orang-orang yang memperbanyak membaca Al-Qur’an di dalam rumahnya.

Melansir Islampos.com, membaca Al-Qur'an dapat membuat rumah wangi  dan sejuk serta mengusir setan dari dalam rumah. Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Perumpamaan orang beriman yang membaca Al-Qur’an laksana pohon utrujjah (beraroma semerbak wangi); aromanya wangi dan rasanya enak.

Dan perumpamaan orang beriman yang tidak membaca Al-Qur’an laksana buah kurma; aromanya tidak terasa, tetapi rasanya enak. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an laksana tumbuh-tumbuhan raihanah (yang berbau harum); aromanya wangi tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an laksana hanzalah; aromanya tidak ada dan rasanya pahit,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Bahayanya Hati yang Keras, Begini Cara Menghindarinya

Orang yang membaca Al-Qur’an di rumah dengan khusyuk, akan menjadikan malaikat mendekat kepadanya.

Banyak membaca Al-Qur’an di rumah selain mendapat ganjaran yang berlipat-lipat dari Allah SubhanahuwaTa’ala, kita pun akan merasakan nikmatnya berada di dalam rumah. Wangi dan sejuknya keadaan rumah yang dibacakan Al-Qur’an akan terasa.

Ditambah dengan kekhsyuan membaca Al-Qur’an, melengkapi rumah kita menjadi lebih berkah dengan datangnya malaikat di rumah kita.

Wangi dan sejuknya keadaan rumah ini, bukan hal yang dapat dirasakan oleh panca indera. Melainkan keadaan di rumah akan lebih terasa begitu tenang dan menentramkan. Baik itu, karena anggota keluarga kita menjadi pribadi yang baik. Maupun ketidak adaan masalah yang begitu rumit di dalam rumah yang dapat menganggu pikiran kita.

Dikutip okezone.com dari laman Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN), ada 4 keistimewaan rumah yang di dalamnya sering dibacakan Al-Qur'an.

1. Setan tidak masuk ke rumah

Setan selalu berupaya menggelincirkan manusia. Salah satu cara setan ialah dengan mengganggu dan merusak keharmonisan keluarga. Apabila keluarga tidak harmonis maka akan timbul banyak konflik.

Dengan rutin membaca Al-Qur'an di dalam rumah, maka setan akan kesulitan untuk memasuki rumah tersebut. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Setan berlari dari rumah yang dibacakan surah Al Baqarah di dalamnya”. (HR. Ahmad).

2. Suasana rumah nyaman dan sehat

Rumah yang dibacakan Al-Qur'an akan bercahaya. Dalam salah satu riwayat disebutkan, “Terangilah rumahmu dengan membaca Al-Qur’an”.

Al-Qur'an merupakan petunjuk kehidupan yang apabila diikuti akan mampu mengeluarkan seseorang dari kegelapan. Kegelapan sikap, kegelapan cara pandang, kegelapan keyakinan dan lain sebagainya. Al-Qur'an juga disebut sebagai Syifa (obat). Rumah yang dibacakan Al-Qur'an akan menjadi rumah sehat yang bisa mengobati siapapun yang tinggal di dalamnya.

3. Suasana rumah jadi hidup

Rumah yang sepi dari bacaan Al-Qur'an akan seperti kuburan. Penghuni rumah yang tidak menyempatkan waktunya untuk membaca Al-Qur'an, di rumah akan dilanda kekosongan spiritual. Membaca Al-Qur'an dengan tadabbur dan tartil akan menghidupkan hati sehingga tidak lalai.

Baca Juga: 4 Cara Bersyukur Kepada Allah SWT

Al-Qur'an adalah hidangan Allah yang bisa dinikmati oleh manusia agar mendapatkan petunjuk dan rahmat dari-Nya. Membaca Al-Qur'an jadi bagian zikrullah untuk selalu mengingat Allah. Nabi Muhammad bersabda, “Perumpamaan rumah yang di dalamnya ada zikrullah dan rumah yang tidak ada zikrullah di dalamnya ialah seperti orang yang hidup dan orang mati”. (HR. Muslim).

4. Mendapat pahala jariah dan hidupkan sunnah

Membaca Al-Qur'an adalah bagian dari upaya meneladani Nabi Muhammad SAW dan menghidupkan sunnah, selain mendapatkan ganjaran pahala dan kebaikan, membaca Al-Qur’an juga sebagai upaya melestarikan amalan Nabi dan orang-orang yang saleh.

Orang tua yang selalu membaca Al-Qur'an baik sendiri maupun saat bersama anak-anaknya akan menjadi keteladanan yang melahirkan amal jariah. Anak biasanya akan meneladani perilaku orang tuanya.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang menghidupkan sunnahku yang kemudian diamalkan oleh orang lain, maka ia memperoleh ganjaran orang yang mengamalkan tersebut hal tersebut tanpa berkurang dari ganjarannya sedikit pun.” (HR. Ibnu Majah). (C)

Reporter: Haerani Hambali

Editor: Fitrah Nugraha