Rasul yang mendapat tantangan sangat berat dari kaum Quraisy adalah

Tantangan yang paling berat ketika Nabi Muhammad Saw berdakwah adalah dari para penguasa Mekah, kaum bangsawan, dan para pemilik budak.
Paman nabi yang bernama Abu Lahab dan Abu Jahal sangat menentang dakwah Nabi Muhammad Saw. Ketika Nabi Muhammad Saw. mengumpulkan para kaum kair Quraisy di Bukit Shafa untuk menyatakan bahwa beliau adalah utusan Allah, mereka menentangnya, terutama Abu Lahab. Abu Lahab marah dan memaki-maki Nabi Muhammad Saw. Kemudian Nabi Muhammad Saw. terdiam dan turunlah ayat Al-Qur'an Surah al-Lahab ayat 1-5:

Rasul yang mendapat tantangan sangat berat dari kaum Quraisy adalah

Artinya:
  1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
  2. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
  3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka)..
  4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar itnah)..
  5. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal. (Q.S al-Lahab/111:1-5)
Surah tersebut menggambarkan ancaman hukuman Allah Swt. terhadap Abu Lahab karena kekejamannya yang selalu menyakiti dan menentang ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw. Suatu saat, ketika Nabi Saw. sedang melaksanakan salat, Abu Lahab meletakkan kotoran di atas punggung Beliau. Bahkan juga pernah memasukkan kotoran kedalam makanan Nabi Saw. Istri Abu Lahab pun sangat jahat. Ketika Nabi Saw. tidur di malam hari ia meletakkan duri-duri di depan pintu rumah agar keesokan harinya duri-duri itu mengenai kaki Nabi. Oleh karena itu dalam surah Al-Lahab, disebutkan bahwa kelak istri Abu Lahab juga akan masuk ke dalam neraka dengan membawa kayu bakar. Kaum Quraisy tidak ingin adanya persamaan derajat. Mereka khawatir kekuasaan dan usaha dagangnya terganggu oleh dakwah dari Nabi Muhammad Saw. Kemudian Kaum Quraisy memperalat paman Nabi Muhammad Saw. yang bernama Abu halib. Kaum Quraisy menyuruh Abu halib agar memerintahkan Nabi Muhammad Saw. menghentikan dakwahnya. Kaum Quraisy berjanji akan memberi imbalan kepada Abu halib apabila ia tidak menghalangi rencana mereka untuk membunuh Nabi Muhammad Saw. Namun hal itu ditolak oleh Abu halib. Kaum Kair Quraisy melarang siapa pun untuk berhubungan dengan Bani Hasim dan Bani Mutahllib. Larangan (pemboikotan) ini berlangsung selama 3 tahun dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa bagi Bani Hasyim dan Bani Muthallib. Pada akhirnya kaum Quraisy sadar dan kesepakatan untuk mengasingkan Bani Hasyim dan Bani Muthalib dihentikan. Tidak lama kemudian Abu halib, yang merupakan pelindung utama Bani Hasyim, meninggal dunia pada usia 87 tahun. Tiga hari kemudian istri Nabi, Khadijah meninggal dunia. Peristiwa itu terjadi pada tahun kesepuluh kenabian Nabi Muhammad Saw. Tahun itu merupakan tahun kesedihan bagi Nabi Muhammad Saw. dan diberi nama amul-huzn atau tahun kesedihan. Tidak hanya Nabi Muhammad saja yang mendapatkan tantangan dalam berdakwah. Serangan penghinaan dan penyiksaan juga dialami oleh para sahabat. Siapa sajakah sahabat Nabi Muhammad Saw. yang mendapatkan tantangan dari kaum kair Quraisy? Mereka adalah:

a. Khadijah binti Khuwailid (istri Nabi Muhammad Saw.)

Dalam sejarah dakwah Nabi Muhammad Saw. peran Khadijah sangat penting. Khadijah selalu mendukung perjuangan dakwah Nabi dengan harta benda, jiwa, dan raga. Kaum kair Quraisy menyuruh Khadijah agar mau membujuk Nabi Muhammad Saw. menghentikan dakwahnya. Namun Khadijah menolak bujukan itu. Kaum kair Quraisy tak hentihentinya menghina, mengolok olok, dan mencaci maki Khadijah dalam berbagai kesempatan.

2. Abu Bakar As-Shiddiq

Pada suatu hari ketika Nabi Muhammad Saw. beribadah di Ka’bah, Nabi didatangi beberapa orang kair Quraisy. Mereka lansung menyerang Nabi hingga tidak berdaya. Beruntunglah ada Abu Bakar yang segera membantu Nabi Muhammad Saw. dan terjadilah perkelahian diantara mereka. Akhirnya Abu Bakar berhasil mengusir kaum kair Quraisy itu. Namun Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar juga mengalami luka yang cukup parah. Kejadian penyerangan terhadap Nabi Muhammad Saw. terjadi berulang-ulang. Abu Bakar selalu berusaha melindungi Nabi Muhammad Saw. dari serangan kair Quraisy.

3. Fatimah binti Muhammad (putri Nabi Muhammad Saw.)

Fatimah lahir pada tahun ke-5 masa kenabian, ia selalu menyaksikan Nabi Muhammad Saw. mendapat tentangan dari kaum kair Quraisy. Fatimah juga selalu mendapatkan hinaan dan cacian dari kair Quraisy. Ketika Nabi Muhammad Saw. dilempari kotoran oleh kaum kair Quraisy, Dialah yang mencuci baju ayahnya. Suatu ketika cobaan yang berat datang menghampirinya. Yaitu ketika ibunda tercinta Khadijah meninggal dunia. Meskipun ia merasa sangat sedih dengan kematian ibunya. Ia tetap tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya.

4. Ibnu Mas’ud

Ibnu Mas’ud adalah seorang pemberani. Ia juga memiliki kelebihan bersuara merdu. Pada suatu ketika ia memberanikan diri untuk membaca Al-Qur'an secara terang-terangan. Hal tersebut mengakibatkan ia mendapat siksaan dan pukulan dari kaum kair Quraisy. Meskipun demikian ia tetap memegang teguh ajaran Agama Islam. Setelah kejadian itu ia diangkat menjadi saudara oleh Zubair bin Awwam yang selalu melindunginya. Sehingga ia tidak mendapat siksaan lagi dari kaum kair Quraisy.

5. Keluarga Sumayah

Penyiksaan keji lainnya dilakukan kair Quraisy kepada keluarga Sumayah. Mereka disiksa dengan sangat kejam, mereka dipaksa untuk keluar dari Agama Islam. Namun mereka tetap teguh pendirian dalam mempertahankan Agama Islam.

6. Arqam bin Abil Arqam

Arqam bin Abil Arqam memiliki rumah yang berada di pinggiran Kota Mekkah, di Bukit Safa. Rumah ini digunakan untuk berdakwah Nabi Muhammad Saw. pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi. Oleh karena itu ia tidak jarang menerima hinaan dan celaan dari kair Quraisy. Meskipun demikian ia tetap setia menjadi pengikut Nabi Muhammad Saw. dan ikut hijrah ke Madinah.

7. Bilal bin Rabah

Penghinaan dan penyiksaan juga terjadi kepada Bilal oleh majikannya yang bernama Umayyah bin Khalaf. Ia dijemur di tengah terik matahari di atas pasir panas tanpa mengenakan baju sambil dilempari batu. kemudian batu besar ditempelkan di dadanya. Maksud dari siksaan Umayyah itu supaya Bilal mau menyembah berhala kembali, tetapi dia tidak gentar sedikit pun. Akhirnya Abu Bakar membeli Bilal dari Umayyah dengan harga yang sangat tinggi. Setelah bebas dari Umayyah Bilal menjadi muazin.

Selain sahabat di atas, masih banyak sahabat-sahabat lain yang juga mengalami kekerasan dari kaum kair Quraisy baik itu berupa hinaan, siksaan bahkan hingga kehilangan nyawa. Namun mereka tetap gigih mempertahankan kebenaran yang diyakininya, yaitu “Dinul Islam”.

Jakarta -

Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang jujur, cerdas, hingga dijuluki al amin dari penduduk Mekah. Namun, semua itu tidak lantas membuat dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah berjalan mulus. Beliau harus menemui berbagai bentuk penolakan ajaran Islam dari kaum quraisy.

Salah satu sebab kaum Quraisy menolak ajaran Islam adalah perasaan sombong dan tinggi hati mengikuti kebesaran Allah SWT dan rasulNya. Sebab itu mereka mengambil sikap opsisi dan menentang ajaranNya. Sebagaimana dikutip dari buku Tafsir al-Munir Jilid 12 Aqidah, Syariah, Manhaj (Juz 23-24 Yaasiin-Fushshilat) karya Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili.

Penolakan yang dilontarkan oleh sebagian besar tokoh Quraisy dimulai dari menuduh Rasulullah gila dan tuduhan lainnya, melakukan intimidasi pada pengikut beliau, hingga melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad SAW.

"Mereka melakukan berbagai propaganda untuk menghentikan kegiatan Nabi Muhammad dan kaum muslimin yang terus bertambah. Seperti melakukan penghujatan, caci maki, pemboikotan, dan sebagainya," tulis Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili.

Adapun penjelasan rinci mengenai sebab-sebab kaum Quraisy menolak ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW sebegitu kerasnya dapat disimak dalam tulisan berikut.

4 Sebab Kaum Quraisy Menolak Ajaran Islam

1. Ketakutan kehilangan kekuasaan

Kaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Di masa itu, terjadi perebutan kekuasaan antar suku. Mereka menganggap, mengikuti ajaran Nabi Muhammad artinya sama dengan mengakui kekuasaan beliau.

"Mereka menganggap bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad maka telah tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim," tulis khmad Saufi dan Hasmi Fadillah dalam buku Sejarah Peradaban Islam.

2. Keengganan hilangnya status sosial

Saat itu, masyarakat Quraisy hidup dalam penggolongan-penggolongan status sosial atau kasta, mulai dari kaum majikan hingga budak. Budak adalah kasta terendah bagi mereka. Sebab, budak bisa diperjualbelikan dan hak-haknya sebagai manusia tidak dihargai.

Sementara itu, pada umumnya para pembesar kaum Quraisy memiliki status sosial yang tinggi. Mereka merasa keberatan bila status sosial mereka disejajarkan dengan yang lain.

Bertolak belakang dengan ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW. Islam mengajarkan manusia untuk saling menghargai satu sama lain. Hal ini pun menjadi salah satu sebab kaum quraisy menolak ajaran Islam.

3. Takut kehilangan mata pencaharian

Orang kafir Quraisy adalah masyarakat penyembah berhala. Sebab itu, membuat berhala merupakan mata pencaharian mereka saat itu. Mereka membuat berhala Latta, Uzza, Manat, dan Hubal kemudian menjualnya kepada orang-orang yang mengunjungi Ka'bah sebagai sesembahan.

Sementara itu, Islam melarang manusia untuk menyembah selain Allah SWT. Bila kaum Quraisy mengikuti ajaran Islam, mereka khawatir akan kehilangan mata pencaharian utama mereka sebagai pembuat patung berhala.

4. Taklid kepada nenek moyang

Kaum Quraisy telah memegang penuh segala adat istiadat, kepercayaan, dan agama yang diwarisi leluhur mereka. Sebab itu, para pembesar kaum mereka menganggap ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai kepercayaan dan agama baru yang harus ditolak.

"Mereka tetap berpegang teguh kepada adat istiadat, tradisi, dan sistem kepercayaan dan agama yang telah mereka warisi secara mendarah daging dari nenek moyang mereka," tulis Prof. Dr. H. Faisal Ismail, M.A dalam Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XII M).

Setidaknya, 4 sebab itu yang membuat kaum quraisy menolak ajaran Islam dari Rasulullah SAW. Mereka menyadari bahwa kemenangan agama baru itu berarti kehancuran bagi agama berhala mereka hingga hilangnya kekayaan dan kekuasaan pengawasan terhadap rumah suci Ka'bah.

Simak Video "Jemaah Haji Mengunjungi Jabal Nur di Sela Kegiatan Berhaji"



(rah/row)