Proses pencernaan yang terjadi dalam usus halus adalah

Usus halus dapat mengalami infeksi bakteri Helicobacter pylori. Infeksi biasanya ditandai dengan sakit perut, mual dan muntah, serta diare. Jika tidak ditangani, infeksi dapat menimbulkan peradangan parah pada dinding usus halus.

2. Tukak lambung

Tukak lambung merupakan luka pada dinding lambung atau usus halus karena terkikis oleh asam lambung secara terus-menerus. Penyakit ini umumnya berawal dari infeksi bakteri H. pylori atau konsumsi obat pereda nyeri antiradang dalam jangka panjang.

3. Perdarahan usus

Infeksi, tukak, maupun penyakit lainnya pada usus halus yang tidak lekas ditangani bisa menyebabkan perdarahan pada usus halus. Kondisi ini biasanya ditandai dengan perubahan warna feses menjadi gelap atau hitam.

4. Perlengketan usus

Perlengketan usus merupakan kondisi ketika jaringan organ pencernaan menempel pada dinding abdomen (perut). Kondisi ini terjadi akibat luka pada jaringan antarorgan. Luka membuat jaringan dan usus menempel karena permukaannya menjadi lengket.

5. Penyumbatan usus

Penyumbatan usus bisa mengganggu fungsi usus halus dalam menyalurkan makanan yang telah dicerna. Penyumbatan dapat disebabkan oleh perlengketan usus, hernia (benjolan akibat bagian usus melesak ke luar dinding perut), kanker, dan obat tertentu.

6. Penyakit celiac

Penyakit celiac merupakan gangguan autoimun yang menyerang fungsi usus halus. Penderita penyakit celiac mengalami peradangan dan luka pada usus halus yang dipicu oleh makanan mengandung gluten.

7. Penyakit Crohn

Penyakit Crohn dapat menyebabkan peradangan pada berbagai bagian saluran cerna. Diperkirakan, sepertiga penderita mengalami peradangan pada ileum. Gejalanya antara lain sakit perut, diare, dan penurunan berat badan secara mendadak.

Usus halus merupakan organ yang sangat penting dalam sistem pencernaan. Selain menyalurkan makanan yang telah dicerna, usus halus juga mempunyai fungsi dalam penguraian makanan lebih lanjut dan penyerapan zat-zat gizi.

Penyakit yang memengaruhi usus halus juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap zat gizi. Dengan menjalani gaya hidup dan pola makan sehat, Anda bisa menjaga kesehatan usus halus dan mendukung proses pencernaan secara keseluruhan.

Usus halus merupakan organ dalam memiliki banyak peranan dalam sistem pencernaan manusia. Fungsi usus halus diantaranya untuk memecah dan menyerap nutrisi makanan. Secara umum pencernaan makanan terjadi melalui dua proses, yaitu secara mekanis dan kimawi.

Pencernaan mekanis terjadi di mulut dan perut yakni dengan cara mengunyah, menggiling, dan mencampur. Sedangkan pencernaan kimiawi terjadi di usus halus dan di beberapa organ pencernaan lainnya dengan bantuan enzim, empedu, dan bahan lainnya.

Sebelum mengulas tentang fungsi usus halus, tak ada salahnya jika kita mengenal terlebih dahulu bagian-bagian dari usus halus. Mengutip hellosehat.com, berikut ini tiga bagian usus halus beserta penjelasannya.

1. Usus Dua Belas Jari

Bagian usus halus yang pertama yaitu usus dua belas jari atau duodenum. Usus dua belas jari merupakan bagian paling pendek dari usus halus. Panjangnya sekitar 20-25 cm.

Duodenum berbatasan langsung dengan pilorus dan jejunum atau usus kosong. Usus dua belas jari berbentuk lengkungan seperti huruf C yang mengelilingi pangkreas. Letaknya di dekat kelenjar pencernaan sehingga usus ini mudah menerima enzim pencernaan dari pengkreas dan empedu dari hati.

Baca Juga

Usus kosong atau jejunum merupakan bagian lain dari usus halus setelah duodenum. Jejunum memiliki ukuran lebih panjang dibandingkan dengan duodenum. Ukuran usus kosong ini sekitar 2,5 meter.

Advertising

Advertising

Dalam usus ini terdapat lapisan yang tersusun atau lipatan yang disebut jonjot usus atau vili. Bagian lipatan ini berguna untuk memperluas permukaan usus halus sehingga dapat menyerap nutrisi dengan sempurna.

3. Usus Penyerapan

Bagian terakhir dari usus halus yaitu ileum atau usus penyerapan. Bagian ini memiliki panjang sekitar 3 meter. Jejunum berbatasan langsung dengan sekum yang merupakan bagian awal dari usus besar. Di  ileum biasanya terjadi penyerapan vitamin B12 dan garam empedu yang akan didaur ulang menjadi cairan empedu.

Fungsi Usus Halus Pada Manusia

Sebagai organ vital, usus halus memiliki beberapa fungsi. Mengutip dari halodoc.com dan gooddoctor.co.id, berikut beberapa fungsi dari usus halus.

Baca Juga

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa fungsi usus halus adalah untuk mempermudah penyerapan nutrisi makanan. Bagian duodenum di usus halus memiliki dua saluran utama yaitu saluran empedu dan pangkreas.

Saluran empedu nantinya akan menghasilkan cairan empedu untuk mengubah lemak menjadi emulsi. Sedangkan saluran pengkreas berguna untuk memecah nutrisi seperti lemak, protein, dan karbohidrat dengan bantuan enzim.

Maka dari itu dapat dikatakan bahwa bagian usus halus ini yang nantinya akan menerima enim dari pangkreas dan empedu. Kemudian digunakan untuk menghancurkan makanan dan membuat makanan tersebut lebih mudah dicerna.

2. Membantu Penyerapan Vitamin dan Mineral

Selain berfungsi untuk menyerap nutrisi seperti protein, lemak, dan karbohidrat, usus halus jika bisa membantu penyerapan vitamin dan mineral.

Vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K diketahui dapat diserap bersama lemak makanan. Sedangkan vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dan B akan diserap melalui mekanisme difusi.

Sedangkan untuk vitamin B12 akan bergabung dengan faktor intrinsik dari lambung dan diserap menggunakan proses transport aktif. Mineral seperti zat besar akan diserap oleh usus dua belas jadi dan sebagian diserap oleh usus kosong. Sedangkan ileum berperan untuk menyerap garam empedu dan vitamin B12.

Baca Juga

Fungsi usus halus berikutnya yaitu sebagai penetral makanan. Usus dua belas jari bisa menghasilkan hormon sekretin. Hormon ini diketahui dapat memicu pangkreas menghasilkan natrium bikarbonat yang fungsinya untuk menetralkan makanan.

Jadi, saat ada makanan dari lambung yang terlalu asam, duodenum akan menetralkannya terlebih dahulu sebelum makanan tersebut masuk ke jejunum.

4. Menyeimbangkan Cairan dan Elektrolit

Usus halus juga berperan menyeimbangkan cairan dalam tubuh. Organ dalam ini bahkan diketahui mampu menyerap sekitar 80% air yang dicerna tubuh dan mampu menyerap elektrolit seperti natrium.

5. Melawan Bakteri

Usus halus juga turut berperan dalam menjaga sistem imun tubuh. Sebab usus halus diketahui bisa melawan bakteri yang menyebabkan penyakit.

Terkadang makanan yang kita konsumsi memang kurang sehat dan tanpa kita sadari dalam makanan tersebut ternyata mengandung bakteri berbahaya. Namun usus halus ternyata bisa melawan bakteri tersebut dengan cara memobilisasi sel sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga

Sudah diterangkan sebelumnya bahwa fungsi usus halus sangat penting bagi tubuh kita. Maka dari itu, kita perlu memelihara organ dalam ini agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Menurut penjelasan di gooddoctor.co.id, berikut ini beberapa cara untuk memelihara fungsi dari usus halus.

  1. Mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayuran dan makanan yang mengandung kadar serat prebiotik tinggi.
  2. Batasi konsumsi makanan manis sebab makanan yang mengandung pemanis berlebih bisa mengganggu keseimbangan mikroba baik dalam usus.
  3. Mengelola stres.
  4. Olahraga secara teratur.
  5. Istirahat yang cukup.

Halodoc, Jakarta – Usus halus adalah bagian dari sistem pencernaan manusia. Pernahkan kamu bertanya-tanya apa sebenarnya fungsi usus halus dan bagaimana cara kerja organ ini? Secara umum, usus halus termasuk dalam organ pencernaan dan memiliki fungsi penting dalam mengolah makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. 

Secara umum, makanan atau minuman akan masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Kemudian, proses terus terjadi hingga ke kerongkongan, lambung, pankreas, kandung empedu, lalu usus halus. Setelahnya baru makanan akan sampai pada “bagian akhir” dari sistem pencernaan, yaitu usus besar. Di dalam lambung, makanan akan dibuat menjadi cairan pekat menyerupai pasta untuk kemudian didorong ke usus halus. Pada tahap inilah fungsi usus halus akan terlihat. 

Baca juga: Hati-Hati dengan 4 Jenis Radang Usus Ini

Fungsi Usus Halus yang Perlu Diketahui 

Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dan diproses, hingga menjadi pasta atau kimus (chyme). Proses ini terjadi di dalam lambung dan kemudian chyme akan didorong ke usus halus oleh gerakan atau kontraksi jaringan di sekitar dinding usus halus. Proses atau gerakan ini disebut dengan istilah peristaltic usus dan terjadi karena ada kontraksi serta relaksasi jaringan otot di dinding usus halus. 

Fungsi usus halus yang utama adalah memecah dan menyerap nutrisi yang dicerna. Selama melakukan fungsinya, usus halus juga mencampur dan memindahkan kandungan makanan yang sudah dicerna oleh organ-organ sebelumnya, misalnya lambung, baru kemudian melanjutkan atau meneruskan makanan ke usus besar, yang merupakan bagian akhir dari organ pencernaan.

Baca juga: Hati-Hati dengan 8 Gejala Kanker Usus Halus Ini

Usus halus sendiri terdiri dari 3 bagian, antara lain usus 12 jari (duodenum), usus kosong (jejunum), serta bagian terakhir usus halus yang disebut ileum. Dalam mencerna dan memproses makanan, ketiga bagian usus halus ini memiliki tugas masing-masing, yaitu: 

Fungsi usus halus dimulai dari bagian pertama organ pencernaan ini, yaitu duodenum. Secara umum, duodenum adalah bagian terkecil dari usus halus dan merupakan “pintu masuk” makanan ke dalam usus. Fungsi usus halus di sini adalah melanjutkan proses pemecahan makanan yang sebelumnya sudah terjadi di organ lambung. 

Setelah dari duodenum, makanan akan masuk ke jejunum. Proses pencernaan dan penyerapan makanan masih terus berlanjut. Di dalam jejunum, makanan akan terus diproses sampai terjadi penyerapan nutrisi makanan ke dalam aliran darah. Jejunum merupakan bagian atas usus kecil yang terhubung dengan duodenum di salah satu ujungnya sementara di ujung lainnya terhubung dengan ileum. 

Fungsi dari ileum tidak berbeda jauh dengan jejunum, yaitu melanjutkan proses penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah. Ileum memiliki ujung dari bagian usus kecil yang terbuka dan terhubung dengan usus besar. Memang, ileum merupakan bagian akhir dari usus halus yang berperan sebagai penghubung dan melanjutkan makanan yang sudah dicerna ke dalam usus besar. Bagian ini merupakan akhir dari saluran pencernaan. Di usus besar, terjadi pemisahan zat sisa makanan serta pembentukan feses. Nantinya, sisa makanan itu akan dikeluarkan dari tubuh. 

Baca juga: Dari Mulut sampai Kantung Empedu, Inilah Organ Sistem Pencernaan

Cari tahu lebih lanjut seputar sistem pencernaan dan fungsi usus halus dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa menyampaikan keluhan kesehatan yang dialami dan dapatkan rekomendasi pengobatan dari ahlinya. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Proses pencernaan yang terjadi dalam usus halus adalah

Referensi:
MedicineNet. Diakses pada 2021. The Digestion Process, Parts, Organs, and Function.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Slide Show: See How Your Digestive System Works.
Very Well Health. Diakses pada 2021. The Anatomy of the Small Intestine.