Tari Kipas Pakarena foto: YouTube/IndonesiaKaya Tari Kipas Pakarena merupakan jenis seni tari yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini kerap ditampilkan dalam sejumlah acara, mulai dari upacara adat hingga hiburan. Dalam bahasa setempat, kata “pakarena” berasal dari kata “pa” yang artinya pelakunya dan “karena” yang berarti bermain. Bagi masyarakat Gowa, tarian ini merupakan wujud rasa syukur atas kebahagiaan yang dirasakan. Tarian ini juga menjadi gambaran akan kesucian, kelembutan, dan kesantunan dari para wanita. Tarian Kipas Pakarena berawal dari kisah perpisahan penghuni boting langi atau negeri khayangan dengan penghuni lino atau Bumi. Kala itu, penghuni boting langi sempat mengajarkan penghuni lino untuk bercocok tanam, berburu, hingga beternak melalui gerakan badan dan kaki. Penghuni lino pun menggunakan gerakan tersebut untuk berterima kasih pada penghuni boting langi. Umumnya, tari tradisional ini dilakukan oleh lima hingga tujuh orang penari wanita. Mereka tampil dengan iringan musik gendrang dan seruling yang dimainkan oleh empat hingga tujuh orang. Penari Kipas Pakerena tampil dengan sejumlah properti yang mencakup pakaian, sarung, hingga atribut lainnya. Lebih lengkapnya, berikut properti Tari Kipas Pakarena. Tari Kipas Pakarena foto: YouTube/IndonesiaKayaKipas lipat merupakan properti utama dalam Tari Kipas Pakarena. Penari akan mengenakan dua buah kipas, masing-masing dipegang oleh tangan kanan dan kiri. Biasanya, kipas yang digunakan memiliki warna cerah seperti merah, kuning, ungu, hingga putih. Penari menggunakan Baju Pahang ketika mementaskan Tari Kipas Pakarena. Busana ini merupakan tenunan tangan asal Sulawesi Selatan. Penari yang mengenakan pakaian ini akan mendapat kesan yang unik. Penari Kipas Pakarena juga menggunakan Lipa’ Sa’be, sebuah sarung sutra asal Sulawesi Selatan. Kain tradisional ini merupakan salah satu warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sampur atau selendang digunakan pada bahu sebelah kiri dan dibiarkan melingkari tubuh penari. Kain panjang ini terdiri dari berbagai warna, sehingga mudah dipadukan dengan motif busana penari. Penari Kipas Pakarena menggunakan gelang ketika pentas. Gelang ini biasanya berwarna emas dengan ukiran-ukiran di semua bagian. Agar lebih estetik ketika tampil, penari menggunakan kalung. Umumnya, kalung ini berwarna emas dengan hiasan berupa mutiara warna-warni di bagian dalamnya. ASTALOG.COM – Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Melakukan sebuah tarian tidak hanya diperlukan keahlian atau kelincahan dalam menari, melainkan kelengkapan peralatan juga memberikan pengaruh penting untuk keindahan sebuah tarian. Karena keberagaman seni tari di Indonesia begitu banyak, berikut beberapa jenis tarian beserta propertinya. 1. Tari Pakarena 2. Tari Serimpi
3. Tari Piring 4. Tari Topeng PELAJARI: Pihak-pihak yang Berperan dalam Kegiatan Ekspor 5. Tari Remo 6. Tari gong 7. Tari Kipas Pakarena 8. Tari Lilin 9. Tari Baksa Kambang 10. Tari Bambangan Cakil 11. Cakalele PELAJARI: Ciri-ciri Perladangan dan Pertanian di Indonesia 12. Tari Angguk 13. Legong 14. Tari Payung Untuk hal apa saja yang harus dipersiapkan sebelum pementasan tari, berikut beberapa hal penting yang harus dilakukan; 1. Menyiapkan stamina 2. Kelengkapan properti 3. Kemantapan dalam gerakan 4. Latihan sebelum pementasan. |