Pernyataan satu sampai tiga berhubungan dengan masalah ekonomi tentang

Sudah hal lumrah kalau dalam perekonomian kebutuhan tiap individu atau masyarakat tidak dapat terpenuhi seluruhnya, sebab jumlah keinginan manusia yang tidak ada habisnya berseberangan dengan alat pemuas yang terbatas.

Masalah ini sudah tercermin dari pengertian ekonomi menurut Robert B. Ekelund Jr dan Robert D Tollison. Keduanya mengartikan ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang mempunyai keinginan yang tidak terbatas mengalokasikan sumber daya terbatas untuk memenuhi keinginan mereka.

Mengutip buku “Ekonomi” karya Alam S, perekonomian menghadapi masalah dasar yang terkait dengan pilihan. Hal tersebut terjadi karena kelangkaan.

Menurut Samuelson, ada tiga masalah utama ekonomi, yaitu apa yang diproduksi dan berapa banyak, bagaimana memproduksinya, dan untuk siapa barang diproduksi. Ketiganya merupakan masalah ekonomi mikro.

Selain masalah tersebut, terdapat perkara lainnya yang masih terkait, yakni penganguran. Masalah ini tentu tidak bisa lepas dari ketidakstabilan kegiatan ekonomi dan neraca pembayaran. Ini merupakan masalah dalam ekonomi makro.

Masalah Ekonomi Mikro

Masalah ekonomi mikro mengacu pada tiga masalah pokok, yaitu barang apa yang diproduksi dan berapa jumlahnya, bagaimana cara memproduksinya, dan untuk siapa barang tersebut diproduksi.

Advertising

Advertising

Masalah ini menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan diproduksi. Pertanyaan ini tentunya berkaitan dengan pengalokasian sumber daya yang langka di antara berbagai alternatif penggunaannya. Karena sumber daya terbatas, masyarakat harus memilih dan memutuskan barang apa yang akan diproduksi.

Setelah barang ditentukan, masyarakat harus memutuskan berapa jumlah barang yang harus diproduksi, sehingga dapat pastikan pula berapa sumber daya yang harus dialokasikan.

2. Bagaimana memproduksinya

Salah satu masalah ekonomi mikro adalah teknologi atau metode produksi apa yang akan digunakan untuk memproduksi suatu barang, berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin, dan bahan mentah apa yang akan digunakan.

Masalah lain yang harus ditangani adalah bagaimana mengombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil guna dan berdaya guna. Hal yang berkaitan dengan masalah ini adalah bagaimana melakukan proses produksi seefisien mungkin sehingga prosesnya berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan.

Terkait masalah produksi, terdapat tiga pertanyaan penting, yakni bagaimana memanfaatkan sumber daya dalam produksi barang dan jasa yang diinginkan oleh masyarakat dan mencegah penggunaan sumber daya dalam memproduksi barang atau jasa yang tidak diingingkan oleh masyarakat.

Selanjutnya, bagaimana memastikan bahwa perusahaan-perusahaan yang memperoduksi barang dan jasa tersebut memperoleh sumber daya yang dibutuhkan. Terakhir, bagaimana memastikan metode tertentu sebagai kombinasi yang paling efisien.

3. Untuk siapa diproduksi

Permasalahan ini berkaitan dengan siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa saja yang menikmati hasilnya. Dengan kata lain, bagaimana pendistribusiannya. Apakah barang tersebut akan dipasarkan  dengan merujuk pada ukuran pendapatan, kekayaan, atau kelompok tertentu dari masyarakat.

Masalah Ekonomi Makro

Objek pembahasan ekonomi makro, di antaranya pertumbuhan ekonomi, masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi, masalah penganggurang, inflasi, dan neraca pembayaran.

1. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu kondisi perkembangan dalam kegiatan perekonomian yang menyebabkan kapasitas barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat meningkat. pertumbuhan ekonomi biasanya berhubungan dengan perubahan teknologi.

Contohnya, pengenalan internet dan teknologi dalam industri Amerika Serikat yang secara keseluruhan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi AS.

Selain teknologi, faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, di antaranya sumber daya manusia, SDA, ilmu pengetahuan, budaya, dan modal. Pertumbuhan ekonomi tidak hanya sebagai peningkatan kapasitas produksi, namun juga sebagai perbaikan kualitas hidup masyarakat.

2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi

Dalam sistem ekonomi bebas atau ekonomi pasar, kegiatan ekonomi sering kali pasang surut. Kadang pertumbuhan ekonomi berjalan cepat, lambat, atau bahkan merosot. Pergerakan naik turunnya kegiatan perusahaan-perusahaan demi mencapai kemajuan ekonomi  dalam jangka panjang disebut konjungtur atau siklus kegiatan perusahaan.

Siklus dalam suatu periode konjungtur berbeda dengan keadaan konjungtur pada periode lain. Akan tetapi, tidak ada perbedaan terhadap sifat-sifat dasar setiap siklus.

3. Masalah pengangguran

Pengangguran merupakan kondisi ketika seseorang yang dikategorikan dalam golongan angkatan kerja belum memperoleh pekerjaan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, di antaranya:

  • Ingin meninggalkan pekerjaan lama untuk mendapat pekerjaan baru yang lebih baik.
  • Kekurangan pengeluaran agregat.
  • Perusahaan mengganti tenaga kerja manusia dengan teknologi canggih.
  • Ketidaksesuaian keterampilan pencari kerja dengan yang dibutuhkan industri.

4. Inflasi

Inflasi adalah kondisi di mana harga naik secara umum dan terus-menerus. Terdapat empat golongan inflasi, yaitu ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Pada inflasi ringan kenaikan harga berkisar di bawah 10%. Sedangkan, pada hiperinflasi atau inflasi tak terkendali, kenaikan harga berada di atas 100% setahun.

Inflasi dapat terjadi karena beberapa hal, seperti ketidakseimbangan pengeluaran agregat dibandingkan dengan kemampuan perusahaan menyediakan barang-barang, tuntutan kenaikan upah oleh pekerja, kenaikan harga-harga barang yang diimpor, hingga kekacauan politik dan ekonomi.

5. Masalah neraca perdagangan dan pembayaran

Neraca perdagangan merupakan ikhtisar yang menunjukan selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Neraca perdagangan positif menunjukan surplus perdagangan, sedangkan neraca negatif mencerminkan defisit perdagangan.

Sementara itu, neraca pembayaran merupakan gambaran yang menunjukan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke negera lain dalam satu tahun tertentu. aliran tersebut mencakup:

  • Aliran penerimaan ekspor serta pembayaran impor barang dan jasa.
  • Aliran penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal asing.
  • Aliran keluar masuk modal jangka pendek seperti deposito di luar negeri.

Neraca pembayaran dikatakan bermasalah ketika pembayaran mengalami defisit. Artinya, pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan yang diperoleh. Hal ini dapat disebabkan oleh impor lebih besar daripada ekspor dan aliran modal terlalu banyak ke luar negeri.

Masalah ekonomi dapat dilihat dengan merujuk pada pengertian ekonomi. Menurut Robert B. Ekelund Jr dan Robert D Tollison, ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang mempunyai keinginan yang tidak terbatas mengalokasikan sumber daya terbatas untuk memenuhi keinginan mereka.

Dari penjelasan tersebut, sudah tampak masalah ekonomi yang timbul. Tidak mungkin bagi perekonomian untuk memproduksi setiap jenis barang bagi setiap warga negara, sebab tidak ada ekonomi yang memiliki sumber daya yang tidak terbatas.

Mengutip buku paket SMA kelas X berjudul “Ekonomi” oleh Alam S, terdapat tiga sebab utama di balik masalah ekonomi, yaitu sebagai berikut:

1. Kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi dengan mengonsumsi barang dan jasa tidak terbatas.

Hal ini bisa terlihat dari, salah satunya, permintaan masyarakat akan teknologi. Seiring perkembang teknologi komunikasi, permintaan akan handphone dengan kualitas dan merek tertentu menjadi tinggi. Hal ini terjadi karena ada keinginan yang tidak terpuaskan.

2. Kelangkaan

Advertising

Advertising

Masalah ekonomi bisa terjadi karena kelangkaan sumber daya yang dapat memenuhi keinginan manusia. Karenanya, manusia harus menentukan pilihan.

Kelangkaan dapat terjadi karena beberapa hal, seperti keterbatasan benda pemenuhan kebutuhan di alam, kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia, keterbatasan kemampuan manusia mengolah sumber daya ekonomi yang ada, dan peningkatan kebutuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan penyediaan sarana pemenuhan kebutuhan.

3. Kegunaan alternatif

Sumber daya memiliki kegunaan alternatif. Contohnya, tanah dapat digunakan sebagai perumahan atau lahan pertanian. Hal ini membuat manusia dihadapkan oleh pilihan.

Kebutuhan Manusia

Manusia dihadapkan dengan pilihan untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka. Secara umum atau jika ditinjau dari keharusan pemenuhannya, kebutuhan manusia dibagi menjadi tiga, yaitu:

Kebutuhan primer merupakan sesuatu yang harus dipenuhi manusia untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan ini sering disebut kebutuhan alamiah atau kebutuhan utama.

Agar dapat hidup layak, manusia harus memenuhi kebutuhan primernya, yakni makan, berpakaian, dan mempunyai tempat tinggal.

Jenis ini sering disebut sebagai kebutuhan pelengkap karena dipenuhi setelah kebutuhan primer. Adapun contohnya, sepatu, tas, dan peralatan untuk bekerja.

Kebutuhan ini bersifat mewah. Pemenuhan kebutuhan tersier bertujuan untuk menaikan status sosial. Adapun contohnya, penggunaan mobil mewah dan perhiasan mahal.

Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan

Mengapa setiap manusia memiliki kebutuhan yang beragam dan berbeda-beda? Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal ini, mulai dari kondisi alam sampai peradaban.

Lingkungan dapat memengaruhi kebutuhan manusia. Individu yang tinggal di lingkungan tertentu memiliki kebutuhan yang berbeda dengan individu di lingkungan lainnya.

Contohnya, orang yang tinggal di daerah beriklim dingin cenderung membutuhkan pakaian tebal dan makanan berkalori tinggi untuk menjaga tubuh tetap hangat. Sebaliknya, orang yang tinggal di daerah panas cenderung berpakaian tipis dan menghindari makanan berkalori tinggi.

Agama bisa menjadi penyebab perbedan kebutuhan tiap individu. Sebagai contoh, seorang muslim memerlukan sajadah, peci, tasbih, dan Al-Quran untuk beribadah. Sementara, penganut agama Hindu menggunakan bunga, janur, dan pelengkap lainnya untu melaksanakan ritual keagamaan.

Adat memengaruhi kebutuhan dan pola hidup seseorang. Contohnya, masyarakat suku Tapanuli mempunyai tradisi menggunakan ulos dalam acara-acara adat.

Kemajuan peradaban yang berbeda-beda di tiap wilayah juga menyebabkan perbedaan kebutuhan. Sebagai contoh, nenek moyang kita di masa lalu sudah merasa cukup hanya dengan berpakaian sederhana dan makan umbi-umbian.

Namun, seiring perkembangan zaman dan kemajuan peradaban, jenis pakaian dan makanan yang dikonsumsi masyarakat semakin beragam.

Inti Masalah Ekonomi

Perekonomian tidak mampu menghasilkan semua barang dan jasa yang dibutuhkan setiap individu. Karenanya, perekonomian menghadapi masalah dasar yang terkait dengan pilihan karena kelangkaan, yakni masalah utama.

Menurut Samuelson, ada tiga masalah utama ekonomi, yaitu apa yang diproduksi dan berapa banyak, bagaimana memproduksinya, dan untuk siapa barang diproduksi. Ketiganya merupakan masalah ekonomi mikro.

Selain masalah tersebut, ada dua lainnya yang masih terkait, yakni penganguran dan pertumbuhan ekonomi. Masalah ini tentu tidak bisa lepas dari ketidakstabilan kegiatan ekonomi dan neraca pembayaran. Ini merupakan masalah dalam ekonomi makro.

Masalah Ekonomi Modern

Dalam teori ekonomi modern disebutkan kalau masalah ekonomi modern sebagai masalah ekonomi mikro. Di dalamnya terdapat teori yang mempelajari perilaku konsumen secara rinci hingga faktor pendorong penentu harga pasar.

Dalam ekonomi modern, terdapat tiga masalah pokok yang dibagi berdasarkan unsurnya yaitu:

Unsur ini berkaitan dengan produk apa yang diproduksi, jumlahnya, dan bagaimana produsen bisa menentukan produk barang atau jasa yang akan diproduksi.

Setelah menentukan produk dan jumlahnya, masalah selanjutnya yaitu bagimana cara memproduksinya. Dengan sumber yang ada, produsen harus mampu menentukan teknik produksi yang paling efisen.

Unsur terakhir yang harus dipikirkan produsen adalah siapa yang membutuhkan produk tersebut dan yang akan menikmati hasilnya.